• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesempatan Usaha

2.2.3 Evaluasi Penaatan

Evaluasi penaatan terhadap peraturan perundangan yang berlaku perlu lebih ditingkatkan mengingat beberapa parameter kualitas air laut yang diambil dari perairan laut di sekitar lokasi jalan tol Bali Mandara masih melebihi baku mutu lingkungan. Pengelolaan lingkungan hidup yang harus dilakukan dengan memenuhi ketentuan pengolahan limbah cair dan padat yang dihasilkan oleh aktivitas jalan tol.

Tingkat kepatuhan dari pemrakarsa terhadap ketentuan yang berlaku dilihat dari pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dapat dikategorikan baik.

Hal ini dapat diukur dari pemenuhan semua ketentuan yang dipersyaratkan dalam

kesepakatan dengan masyarakat sekitar termasuk ketentuan yang terkandung dalam perizinan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Tabel 2.16. Matrik Evaluasi Pelaksanaan RKL dan RPL Tahap Operasional Jalan Tol Bali Mandara

Dampak Lingkungan

Evaluasi

Kecenderungan Tingkat Kritis Ketaatan

1. Kualitas udara Evaluasi kecenderungan perubahan kualitas udara tahap operasional jalan tol Bali Mandara pada periode semester 1 tahun 2016 dilihat dari hasil analisis kualitas udara di seluruh lokasi pengukuran dan dibandingkan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 16 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara cenderung mengalami peningkatan

Hasil pemantauan lingkungan hidup untuk parameter kualitas udara pada periode semester II tahun 2016 masih di bawah baku mutu lingkungan, sehingga belum termasuk kriteria mencapai tingkat kritis.

Tingkat kepatuhan dari pemrakarsa terhadap ketentuan yang berlaku dilihat dari pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dapat dikategorikan baik. Hal ini dapat diukur dari pemenuhan semua ketentuan yang dipersyaratkan dalam kesepakatan dengan masyarakat sekitar termasuk ketentuan yang terkandung dalam perizinan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

2. Kebisingan Evaluasi kecenderungan tingkat kebisingan hasil pengukuran kebisingan tahap operasional jalan tol Bali Mandara semester II Tahun 2016 apabila dibandingkan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 16 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup serta Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-48/MENLH/XI/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan masih termasuk memenuhi baku mutu kawasan khusus ( jalan tol) sebesar 70 dB.

Hasil pemantauan lingkungan hidup untuk parameter kebisingan pada periode semester II tahun 2016 masih di bawah baku mutu lingkungan, sehingga belum termasuk kriteria mencapai tingkat kritis.

Tingkat kepatuhan dari pemrakarsa terhadap ketentuan yang berlaku dilihat dari pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dapat dikategorikan baik. Hal ini dapat diukur dari pemenuhan semua ketentuan yang dipersyaratkan dalam kesepakatan dengan masyarakat sekitar termasuk ketentuan yang terkandung dalam perizinan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

3. Getaran Evaluasi kecenderungan tingkat getaran hasil pengukuran tahap operasional jalan tol Bali Mandara periode semester II tahun

Hasil pemantauan lingkungan hidup untuk parameter tingkat getaran pada periode semester II tahun 2016 termasuk kriteria

Tingkat kepatuhan dari pemrakarsa terhadap ketentuan yang berlaku dilihat dari pelaksanaan pengelolaan dan

Dampak Lingkungan

Evaluasi

Kecenderungan Tingkat Kritis Ketaatan

2016 berdasarkan Keputusan Menteri negara Lingkungan Hidup No 49 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Getaran lampiran I Baku Mutu Tingkat getaran untuk Kenyamanan dan Kesehatan dapat diketahui bahwa level getaran yang termasuk kategori mengganggu termasuk level 2,

mengganggu, namun belum termasuk kriteria

mencapai tingkat kritis. pemantauan lingkungan hidup dapat dikategorikan baik. Hal ini dapat diukur dari pemenuhan semua ketentuan yang dipersyaratkan dalam kesepakatan dengan masyarakat sekitar termasuk ketentuan yang terkandung dalam perizinan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

4. Kualitas Air Laut Evaluasi kecenderungan perubahan kualitas air dilakukan dengan menentukan status mutu air laut yang diukur dibandingkan dengan baku mutu air laut sesuai Peraturan Gubernur Bali No. 16 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup serta Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut cenderung mengalami kondisi meningkat karena termasuk kategori cemar ringan

Hasil pemantauan lingkungan hidup untuk parameter kualitas air laut pada periode semester II tahun 2016 belum mencapai tingkat kritis karena termasuk kategori cemar ringan untuk peruntukan biota laut.

Tingkat kepatuhan dari pemrakarsa terhadap ketentuan yang berlaku dilihat dari pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dapat dikategorikan baik. Hal ini dapat diukur dari pemenuhan semua ketentuan yang dipersyaratkan dalam kesepakatan dengan masyarakat sekitar termasuk ketentuan yang terkandung dalam perizinan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

5. Persepsi Masyarakat Evaluasi kecenderungan persepsi masyarakat terhadap operasional jalan tol Bali Mandara periode semester II tahun 2016 cenderung positif karena dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

Evaluasi tingkat kritis untuk persepsi masyarakat masih menunjukan kondisi yang bersifat positif, sehingga tidak termasuk kategori kritis.

Tingkat kepatuhan dari pemrakarsa terhadap ketentuan yang berlaku dilihat dari pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dapat dikategorikan baik. Hal ini dapat diukur dari pemenuhan semua ketentuan yang dipersyaratkan dalam kesepakatan dengan masyarakat sekitar termasuk ketentuan yang terkandung dalam perizinan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Dampak Lingkungan

Evaluasi

Kecenderungan Tingkat Kritis Ketaatan

6. Kesempatan Kerja Evaluasi kecenderungan kesempatan kerja pada operasional jalan tol Bali Mandara periode semester II tahun 2016 memberikan kesempatan kerja yang lebih banyak.

Evaluasi tingkat kritis untuk kesempatan kerja termasuk kategori lebih banyak manfaat dari kerugiannya.

Tingkat kepatuhan dari pemrakarsa terhadap ketentuan yang berlaku dilihat dari pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dapat dikategorikan baik. Hal ini dapat diukur dari pemenuhan semua ketentuan yang dipersyaratkan dalam kesepakatan dengan masyarakat sekitar termasuk ketentuan yang terkandung dalam perizinan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

7. Kesempatan Usaha Evaluasi kecenderungan kesempatan kerja pada operasional jalan tol Bali Mandara periode semester II tahun 2016 memberikan kesempatan usaha yang lebih banyak.

Evaluasi tingkat kritis untuk kesempatan usaha termasuk kategori lebih banyak manfaat dari kerugiannya.

Tingkat kepatuhan dari pemrakarsa terhadap ketentuan yang berlaku dilihat dari pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dapat dikategorikan baik. Hal ini dapat diukur dari pemenuhan semua ketentuan yang dipersyaratkan dalam kesepakatan dengan masyarakat sekitar termasuk ketentuan yang terkandung dalam perizinan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

BAB III

KESIMPULAN

Dokumen terkait