BAB II PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PRAKTIK (APP) IPA
G. Evaluasi
G. Evaluasi
Untuk menguji pemantapan Anda dalam pengembangan perancangan, dan pembuatan Alat Peraga Praktik IPA SD, cobalah jawab evaluasi berikut di bawah ini. Jika Anda masih mengalami kesulitan dalam menjawab soal evaluasi di bawah ini, Anda dapat membuka dan mempelajari kembali modul ini!
Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Bagaimana landasan filosofis dari pembuatan Alat Peraga Praktik dalam pembelajaran IPA?
2. Apa perbedaan alat praktik, alat peraga dan alat pendukung menurut RECSAM? Jelaskan dan berikan masing-masing dengan contohnya!
3. Apa perbedaan antara Model, Carta dan Poster? Jelaskan dan berikan masing-masing dengan contohnya!
4. Apa perbedaan padanan alat dengan prototipe alat? Jelaskan dan berikan masing-masing dengan contohnya!
5. Mengapa Alat Peraga Praktik IPA perlu dibuat?
6. Apa fungsi Alat Peraga Praktik IPA dalam pembelajaran IPA di SD?
7. Bilamana suatu Alat Peraga Praktik dibuat oleh guru, siswa atau oleh siswa dan guru?
8. Apakah semua topik bahasan IPA SD dapat dibuat Alat Peraga Praktiknya? 9. Bagaimana prinsip dan kriteria pembuatan suatu Alat Peraga Praktik IPA? 10. Bagaimana langkah-langkah utama yang harus diperhatikan dalam
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar!
1. Pertanyaan di bawah ini yang tidak benar tentang penggunaan alat peraga
dalam proses belajar mengajar?
A. Siswa mudah memahami konsep yang dipelajarinya B. Siswa lebih aktif dan kreatif belajar
C. Rasa ingin tahu siswa bertambah
D. Guru lebih banyak memerlukan waktu untuk mengajar
2. Alat peraga dapat berfungsi sebagai ganti benda sebenarnya jika alat itu .... A. Dapat meragakan keadaan benda sebenarnya
B. Menggambarkan keadaan benda sebenarnya
C. Menunjukkan sifat-sifat yang sama dengan benda sebenarnya D. Mudah dibawa kemana-mana
3. Keuntungan yang diperoleh dengan membuat alat peraga sendiri ialah .... A. Pembuatannya lebih cepat
B. Dapat dibuat oleh siswa sendiri C. Dibuat menurut kebutuhan pengajaran D. Dapat dibuat sebanyak-banyaknya
4. Dalam proses belajar mengajar digunakan alat peraga sebagai pengganti benda sebenarnya, karena benda sebenarnya ....
A. Terlalu kecil B. Terlalu besar C. Sulit diamati
D. Tidak dapat didekati
5. Dengan menggunakan alat peraga untuk mengajarkan IPA tugas guru menjadi lebih mudah karena ....
A. Siswa dapat belajar sendiri tanpa ditunggui guru
B. Guru tidak harus banyak berbicara tentang pelajarab yang diberikan C. Guru tidak perlu banyak memberikan catatan
6. Keuntungan yang diperoleh siswa jika pengajaran dilakukan dengan bantuan alat peraga ialah ....
A. Di samping mendengarkan penjelasan guru, siswa juga dapat mengamati benda yang diajarkannya
B. Lebih banyak waktu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari materi lainnya
C. Siswa tidak perlu menghafal materi yang diajarkannya D. Siswa tidak perlu banyak membuat catatan
7. Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar ialah ....
A. Lebih banyak konsep yang dapat diajarkan B. Lebih banyak waktu luang bagi guru
C. Guru tidak perlu banyak menulis di papan tulis D. Pelajaran menjadi hidup dan siswa tidak mengantuk
KEGIATAN BELAJAR 2 A. Pengantar
Berbagai macam alat IPA dalam bentuk alat peraga, alat praktik, dan alat pendukung telah banyak dibuat secara massal oleh pabrik. Namun karena alasan-alasan tertentu, seperti kurang lengkap, kekurangan alat atau sekolah tidak memilikinya, alat-alat tersebut dapat dibuat dan dikembangkan sendiri oleh guru atau siswa dengan memanfaatkan bahan bekas yang banyak terdapat di lingkungan sekitar kita.
Pengembangan Alat Peraga Praktik IPA sederhana dapat dibuat dalam bentuk:
1. Padanan alat, yaitu alat yang dibuat dengan mengacu pada contoh alat yang sudah ada di laboratorium IPA.
2. Prototip, yaitu alat baru yang sebelumnya tidak ada, atau dapat juga merupakan pengembangan dari alat yang sudah ada, pernah ada yang membuat namun kemudian dimodifikasi.
Dalam kegiatan belajar 2 pada modul ini akan mendeskripsikan tentang perancangan dan pembuatan Alat Peraga Praktik IPA sederhana (buatan sendiri).
B. Tujuan
Setelah mempelajari uraian materi dalam kegiatan belajar ini Anda diharapkan dapat:
1. Merancang Alat Peraga Praktik IPA sederhana (buatan sendiri). 2. Membuat Alat Peraga Praktik IPA sederhana (buatan sendiri).
3. Menggunakan Alat Peraga Praktik IPA buatan sendiri (sederhana) dalam pembelajaran IPA
C. Bahan, Alat dan Sumber Belajar
Pengembangan Alat Peraga Praktik (APP) IPA Sederhana (Buatan Sendiri)
2. Alat : Sesuai dengan panduan untuk perancangan, pembuatan, dan penggunaan APP IPA .
3. Sumber belajar : Sumber belajar yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut.
A Resource Book of Idea Science.
Malaysia: RECSAM, 1981
Villegas, A Jessie. RECSAM, Malaysia
Perancangan, Pembuatan, dan Pendayagunaan Alat Peraga Praktik (APP) IPA Sederhana
Arief Sidharta, Dadan Muslih, P4TK IPA
D. Langkah Kegiatan
Pada Kegiatan Belajar 2, Anda dipersilahkan mempelajari uraian langkah kegiatan isi modul berikut.
Langkah Kegiatan
Penjelasan Alur Kegiatan
Kegiatan 1. Pendahuluan (10 menit)
Pada kegiatan pendahuluan pemandu menginformasikan kompetensi, tujuan, kegiatan belajar yang akan dilakukan, dan hasil belajar yang diharapkan. Selanjutnya mengajukan pertanyaan-diskusi untuk menggali pengalaman peserta dalam topik merancang, membuat, dan menggunakan APP IPA untuk pembelajaran IPA SD.
Kegiatan 2. Mengkaji Bahan Ajar (40 menit)
Pada kegiatan ini peserta mengkaji materi modul Bab II tentang pengembangan Alat Peraga Praktik IPA sederhana (buatan sendiri) yang
mendeskripsikan kegiatan belajar 2 tentang teknik topik merancang, membuat,
dan menggunakan APP IPA dalam pembelajaran IPA SD.
Kegiatan 3. Pendahuluan (40 menit)
Pada kegiatan ini peserta latihan merancang, membuat, dan menggunakan APP IPA dalam pembelajaran IPA SD.
Kegiatan 1: 10 menit PENDAHULUAN Fasilitator/Guru Pemandu menggali pengalaman peserta dalam topik perancangan, pembu- atan, dan menggu nakan APP IPA dalam pembelajaran IPA di SD
Kegiatan 2: 40 menit MENGKAJI MODUL BAB II: PENGEMBANGAN
ALAT PERAGA PRAKTIK IPA SEDERHANA (BUATAN SENDIRI 1. KEGIATAN BELAJAR 2 Teknik merancang, Membuat, dan Menggunakan APP IPA dalam pembelajaran IPA SD Kegiatan 3: 50 menit LATIHAN 2. 1. merancang, 2. membuat, dan 3. menggunakan APP
IPA dalam pembela- jaran IPA SD
Kegiatan 4: 30 menit PRESENTASI Presentasi hasil kerja kelompok
Kegiatan 5: 20 menit EVALUASI
Kegiatan 4. Presentasi(20 menit)
Perwakilan kelompok melaporkan hasil kerja Kegiatan 5. Evaluasi (10 menit)
Peserta mencoba menjawab soal evaluasi.
A. Bahan Bacaan untuk Fasilitator dan Peserta
PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIK (APP) IPA SEDERHANA (BUATAN SENDIRI)
Pada kegiatan ini disajikan contoh merancang (desain), pembuatan, dan menggunakan APP IPA sederhana berkaitan pengembangan Alat Peraga Praktik
IPA untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
1. MINI KIT LISTRIK
a. Fungsi, Prinsip Kerja Alat, dan Keterkaitan Alat dengan KTSP Fungsi
Kit ini digunakan untuk mempelajari, mendemonstrasikan, dan menyelidiki tentang; hubungan rangkaian seri dan rangkaian paralel, bahan isolator-konduktor.
Prinsip Kerja
Generator listrik dan listrik induksi, perubahan energi listrik menjadi panas, berdasarkan prinsip kerja bimetal pada perangkaian alarm kebakaran, perubahan energi listrik menjadi energi bunyi/suara, prinsip kerja motor listrik, prinsip kerja lampu kedap kedip, (flip-flop), dan tentang bagaimana terjadinya gaya listrik dari muatan elektrostatik beserta sifat-sifat muatan listrik.
Keterkaitan APP dengan KTSP Kelas VI Semester 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Energi dan Perubahannya 7. Mempraktikkan pola penggunaan dan perpindahan
7.1 Menyajikan informasi tentang perpindahan dan perubahan energi listrik
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar energi 8. Memahami pentingnya penghematan energi
8.1 Mengidentifikasi kegunaan energi listrik dan berpartisipasi dalam penghematannya dalam kehidupan sehari-hari
8.2 Membuat suatu karya/model yang menggunakan energi listrik (bel listrik/alarm/model lampu lalu lintas/ kapal terbang/mobil-mobilan/model penerangan rumah)
b. Desain
Gambar 2-1: Bagian-bagian Alat Mini KIT Listrik
c. Perkakas
1) Gergaji 2) Bor 3) Solder
4) Gunting logam
d. Alat dan Bahan
1) Papan landasan, ukuran panjang, lebar, tebal 25 x 40 x 1 cm
2) Model pendulum lampu kedap kedip terdiri atas bola bandul pendulum dan kait kawat sebagai penghubung arus
3) Model alarm kebakaran terdiri atas bimetal yang dikontruksikan sebagai sakelar listrik
4) Rangkaian seri-paralel masing-masing memuat dua buah lampu yang disusun seri dan yang lainnya disusun paralel
5) Model motor listrik terdiri atas kumparan dan medan magnet tetap yang diletakkan di tengah-tengah kumparan.
6) Model elektrostatik terdiri atas dua buah bola yang mudah dimuati muatan listrik statis
7) Pengubah energi listrik menjadi energi panas terdiri atas filamen kawat pijar yang dililit dan dibentangkan pada kedua terminal bahan konduktor.
Catatan:
Mini kit listrik terdiri dari beberapa rangkaian percobaan yang masing-masing peralatannya sudah tertata dalam satu papan landasan seperti ditunjukkan pada gambar-1. Bagian-bagian alatnya terdiri atas rangkaian percobaan untuk menyelidiki:
1) hubungan seri-paralel,
2) perubahan energi listrik menjadi suara/bunyi 3) perubahan energi listrik menjadi gerak
4) prinsip kerja bimetal pada perangkaian alarm kebakaran 5) perubahan energi gerak menjadi energi listrik
6) prinsip kerja motor listrik
7) prinsip kerja generator listrik dan GGL induksi 8) perubahan energi listrik menjadi energi panas 9) prinsip kerja bandul lampu kedap kedip 10) sifat-sifat listrik statik (elektrostatik)
e. Cara Membuat
1) Siapkan papan landasan, ukuran panjang, lebar, tebal 25 x 40 x 1 cm.
2) Siapkan bahan dan buat masing-masing alat mini kit listrik.
3) Rangkai masing-masing alat mini kit listrik dan ditata/dirangkai pada papan landasan.
f. Cara Menggunakan
1) Sebelum menggunakan alat minikit listrik hendaknya Anda menyediakan sepotong lilin, dua buah batere 1.5 volt, serpihan kertas, kabel penghubung, kain planel dan mistar plastik.
2) Siapkan minikit listrik di atas meja datar.
3) Pasang pada dudukan batere dua buah batere 1.5 volt
4) pasang lilin pada dudukan lilin di bagian model alarm kebakaran
5) setelah itu Anda siap untuk merangkaikan bentuk-bentuk rangkaian alat percobaan sebagai berikut:
a) Rangkaian listrik seri
Untuk perangkaian seri hubungkan dengan menggunakan kabel penghubung arus antara salah satu terminal lampu seri dengan kutub positif batere, kemudian hubungkan pula terminal lampu seri yang lainnya dengan bagian batere kutub negatifnya. Kedua lampu harus menyala dan bila lampu satu diambil(dibuka) maka lampu yang lainnya padam, Lihat gambar-2.2
Gambar 2.2 Rangkaian listrik seri
b) Rangkaian listrik paralel
Untuk perangkaian paralel hubungkan dengan menggunakan kabel penghubung arus antara salah satu terminal lampu paralel dengan kutub positif batere, kemudian hubungkan pula terminal lampu paralel yang lainnya dengan bagian batere kutub negatifnya. Kedua lampu harus menyala. Coba buka salah satu lampu, maka lampu yang lainnya masih tetap menyala. lihat gambar 2.3.
Gambar 2.3 Rangkaian listrik paralel
c) Rangkaian uji isolator-konduktor
Hubungkan salah satu terminal ujung model isolator-konduktor dengan kutub negatif batere. Kemudian hubungkan terminal yang lainnya ke lampu susun seri. Dari lampu susun seri dihubungkan ke batere bagian positif, lihat gambar 2.4
Gambar 2.4 Perangkaian uji isolator-konduktor
d) Rangkaian Generator Listrik
Pada perangkaian percobaan ini, hubungan antara generator dan lampu (lampu LED) telah terpasang. Untuk mencoba rangkaian model generator ini lakukan pemutaran tombol pemutar pada badan generator/badan kumparan. Putar dengan agak cukup cepat sampbil memperhatikan nyala lampu. Jika lampu menyala berarti generator sudah jalan, lihat gambar 2.5
Perangkaian Model Generator Listrik
Gambar 2.5 Perangkaian model generator listrik
e) Rangkaian perubahan energi listrik menjadi energi panas
Sebelum menghubungkan perangkaian model ini siapkan terlebih dulu serpihan kertas kering. Hubungkan dengan menggunakan kabel masing-masing terminal kutub model perubahan listrik ke panas dengan batere, lihat gambar 2.6. Tunggu beberapa saat sampai pada filamen pemanas terlihat bara merah, coba serpihan kertas pasangkan pada filamen pemanas dengan hati-hati. Jika kertas terbakar berarti perangkaian anda sudah benar.
Gambar 2.6 Perangkaian Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Panas
a. Rangkaian model prinsip kerja bimetal dan alarm kebakaran
Model ini mendemonstrasikan penggunaan cara kerja bimetal dalam perangkaian alarm kebakaran sederhana. Bimetal pada rangkaian ini difungsikan sebagai penghubung arus jika terkena panas. Posisi bimetal diletakkan sedemikian rupa, sehingga mudah dilakukan pemanasan terhadap bimetalnya. Pemanasan dalam perangkitan dilakukan dengan menyalakan api lilin di bawah bimetal. Dalam perakitannya sebagai alarm
kebakaran, ujung kedua terminal masing-masing dihubungkan dengan alat lainnya yaiu dengan batere dan spiker buzzer, lihat gambar 2.7.
Gambar 2.7 Perangkaian model prinsip kerja bimetal dan alarm kebakaran
b. Rangkaian motor listrik
Motor listrik adalah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Pada minikit listrik ini, model motor listrik dirancang sedemikian rupa sehingga mudah untuk dipahami siswa cara kerjanya yaitu jila sejumlah lilitan dialiri arus listrik akan menimbulkan medan magnet (prinsip magnet induksi) di sekitarnya. Arah medan magnet tergantung pada arah lilitan. Untuk lilitan berbentuk lignkaran arah medan magnet tegak lurus arah sumbu pusat lingkaran. Jika medan magnet yang dibangkitkan ini berinteraksi dengan medan magnet tetap, yaitu kita ketahui bahwa kutub yang senama akan tolak menolak dan kutub yang tidak senama tarik menarik. Berdasarkan konsep ini, maka lilitan jika dialiri listrik disimpan di atas medan magnet tetap, maka lilitan akan tertolak, karena porosnya terikat dan terhubung arus dari sumbu. Poros dan penopang poros saling bersentuhan. Lubang sumbu poros dibuat agak longgar agar terjadi sesaat setelah ditolak terhubungkan kembali. Keadaan tolak menolak terjadi secara berurutan yaitu ketika hubungan arus dari sumbu terputus dan tersambung kembali secara berulang. Dalam perangkaian menjadikan motor listrik berputar pada model minikit listrik ini susunan hubungan susunannya dengan batere seperti diperlihatkan pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Rangkaian motor listrik
c. Pangkaian bandul lampu kedap kedip
Bandul dengan bola pejal tergantung pada tiang dimana di antara lengan bandul diletakkan kait penghubung arus. Ketika lengan bandung diayunkan, terjadi ayunan bolak-balik. Ayunan lengan bolak balik dimanfaatkan untuk menyentuh kawat kait penghubung arus ke rangkaian listrik. Pada saat lengan bandul menyentuh kawat kait sebelah kanan lampu kiri menyala dan sebaliknya pada saat lengan bandul menyentuh kait sebelah kanan lampu sebelah kiri menyala. Keseluruhan perangkaian lampu kedap-kedip dengan menggunakan lama waktu kedipan lampu dengan ayunan bandul ditunjukkan pada gambar 2.9.
Gambar 2.9: Perangkaian Bandul Lampu Kedap kedip
g. Penggunaan dalam pembelajaran
Dalam penggunaannya di dalam kegiatan dengan siswa. Siswa dalam melakukan kegiatan pengamatan, penyelidikan, dan perakitan dapat dilakukan dengan menggunakan metode tugas, metode proyek, atau demonstrasi. Perakaitan rangkaian dapat dilakukan dengan mengikuti cara-cara yang telah
dijelaskan pada masing-masing perangkaian seperti dalam petunjuk penggunaan yang telah diuraikan di atas.
Hal-hal penting dalam kegiatan siswa dalam merangkaikan masing-masing percobaan adalah sebagai berikut:
1) Pada percobaan rangkaian seri siswa disuruh mencoba membuka salah
satu lampu. Kemudian disuruh mengamati bola lampu yang kedua. Pertanyaan yang perlu diberikan kepada siswa di antaranya sebagai berikut.
“Mengapa bola lampu kedua padam saat bola lampu yang satu dimatikan?“
2) Pada percobaan parallel siswa disuruh mencoba membuka salah satu
lampu. Kemudian disuruh mengamati bola lampu yang kedua, siswa diberikan pertanyaan sebagai berikut.
“Mengapa bola lampu kedua menyala pada saa bola lampu yang satu dimatikan“
3) Pada percobaan isolator-konduktor konsep penting yang perlu dipahami
adalah tentang bahan yang dapat dialiri arus listrik, oleh karenanya pada saat pembelajran berlangsung hendaknya siswa diberi pertanyaan sebagai berikut.
Apakah kesimpulan anda tentang jenis bahan ditinjau dari segi penghantaran arus listrik?
Pada percobaan atau demonstrasi tentang prinsip kerja generator listrik, konsep penting yang perlu dipahami siswa yaitu gerakan medan magnet mengimbas kumparan dapat menyebabkan pada kumparan terjadi aliran arus listrik. Berikan pertanyaan kepada siswa seperti :
“Apakah pengaruh gerak putar magnet di dalam lubang kumparan terhadap kumprannnya sendiri?“
“Kemanakah arah medan magnet magnet tetap yang diletakkan di bagian dalam kumpran?“
4) Hal penting pada percobaan prinsip kerja bimetal dan penerapan sebagai
alarm kebakaran yang perlu diketahui siswa adalah prinsip kerja bimetal. Jelaskanlah kepada siswa bahwa bimetal tidak selalu dalam bentuk dua logam berbeda yang dilekatkan menjadi satu atau dikeling. Bimetal dapat dibuat dari bahan jenis logam tertentu yang pada proses pembuatannya
bagian dari salah satu lapisannya sudah diproses menjadi bimetal. Jenis bimetal ini terlihatnya seperti satu jenis logam yang sama, tetapi sebenarnya bimetal tipe ini pada bagian permukaannya sudah dilapisi dengan bahan tertentu atau campuran tertentu sehingga terjadi perbedaan koefisien pemuaian di antara kedua lapisan logam. Karena adanya perbedaan lapisan jenis logam yang berbeda, maka apabila terkenai panas akan melengkung ke satu arah. Pada kegiatan dengan siswa, siswa disuruh mengamati gerakan melengkungnya bimetal pada saat dipanasi. Untuk melihat perubahan pelengkungan bimetal agar sangat jelas terlihat, ada baiknya menggunakan lup/kaca pembesar. Berikan pertanyaan kepada siswa, seperti pertanyaan berikut
“Bagian sisi logam yang manakah yang pemuaiannya besar?“
“Jika bimetal pada saat dipanaskan menempel pada logam yang lain yang berada di dekatnya, dapatkah bimetal yang demikian berfungsi sebagai sakelar panas?
5) Selanjutnya siswa diajak untuk merangkai rangkaian alarm sederhana.
6) Pada percobaan demonstrasi pengenalan prinsip kerja motor listrik, hal-hal
yang penting dipahami siswa adalah tentang konsep magnet induksi yaitu magnet yang dibangkitkan penghantar arus karena penghantar arus tersebut dialiri arus listrik.
7) Pada percobaan perubahan energi listrik menjadi panas, hal yang perlu mendapat pemahaman siswa adalah pemahaman aliran arus listrik pada bahan dengan hambatan yang kecil akan membangkitkan panas pada hambatan tersebut..
8) Pada percobaan dengan bandul lampu kedaf kedif siswa diajak untuk menjelaskan bagaimana lampu kedap kedip itu bisa terjadi. Suruhlah siswa untuk menjelaskan prinsip kerjanya berdasarkan pengetahuan siswa tentang hubugnan rangkaian tertutup hubungan seri paralel dan lainnya. 2. Alat Demonstrasi Energi Surya (Solar energy demonstrations)
a. Fungsi, Prinsip Kerja Alat, dan Keterkaitan Alat dengan KTSP
Fungsi
Menunjukkan pemanfaatan energi matahari menjadi energi listrik. Pengubah energi surya ke energi listrik.
Prinsip Kerja
Lempeng solar sel yang tersinari cahaya menghasilkan energi berupa arus listrik yang dihasilkan.
Keterkaitan APP dengan KTSP Kelas VI Semester 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Energi dan Perubahannya 7. Mempraktikkan pola penggunaan dan perpindahan energi
7.2 Menyajikan informasi tentang perpindahan dan perubahan energi listrik
8. Memahami pentingnya penghematan energi
8.3 Mengidentifikasi kegunaan energi listrik dan berpartisipasi dalam penghematannya dalam kehidupan sehari-hari
8.4 Membuat suatu karya/model yang menggunakan energi listrik
b. Desain
Gambar 2.10 Solar Sel
c. Perkakas
1) Gergaji 2) Bor 3) Solder
d. Alat dan Bahan
1) Ukuran solar sel : 85 mm x 85 mm,
2) Diperlengkapi dengan : motor listrik , kincir angin, dan boks musik.
3) Motor listrik terpasang pada dudukan yang dapat terpasang pada terminal kutub-kutub keluaran solar sel
4) Boks musik terpasang pada pegangan khusus yang dapat terpasang pada kedua terminal keluaran arus listrik solar sel.
Catatan:
Bagian-bagian alat Demonstrasi Energi Surya terdiri atas; keping solar sel, terminal keluaran arus listrik, dudukan solar sel dari bahan plastik. Untuk kelengkapan demonstrasi diperlengkapi dengan boks musik dan motor listrik, lihat gambar 2.10.
Gambar-10 Alat Demonstrasi Energi Surya
e. Cara Membuat
1) Siapkan dudukkan solar sel (energi surya) 2) Siapkan dudukkan motor listrik dan kincir 3) Siapkan boks musik dan terminal
4) Rangkai masing-masing komponen di atas pada dudukkan landasan solar sel.
f. Cara Menggunakan
1) Siapkan seperangkat alat demonstrasi energi surya di atas meja dengan keadaan cahaya cukup terang (sebaiknya dilakukan di luar kelas yang intensitas cahayanya sangat kuat)
2) Pasang boks musik pada terminal keluaran alat seperti tampak gambar 2.11.
Gambar 2.11 boks musik solar sel
3) Arahkan lempeng solar sel ke cahaya yang agak terang, dengarkan Apakah berbunyi? Jika berbunyi berarti solar sel sudah dapat berfungsi dengan baik
g. Penggunaan dalam pembelajaran
Kegiatan percobaan siswa:
Menyelidiki hubungan luas lempeng solar sel yang tersinari cahaya terhadap energi/arus listrik yang dihasilkan.
Alat dan bahan tambahan: 1) Kertas karton 10 x 10 cm 2) Motor listrik pelengkap solar sel
Tahapan percobaan:
Siapkan solar sel dan rangkai seperti pada gambar 2.12. Solar sel.
Coba tutup seluruh bagian permukaan solar sel dengan menggunakan kertas karton dan amati perubahan kecepatan putaran motor listrik. Isikan hasil pengamatanmu dalam tabel 2.1.
Gambar 2.12. Solar Sel
Tabel 2.1: Hasil pengamatan putaran motor (beri tanda ceklis pada kolom yang sesuai)
No Bagian luas solar
sel yang tertutup
Kecepatan putaran motor listrik Tidak berputar Berputar Berputar cepat Berputar Sangat cepat 1 Tertutup penuh 2 ¾ Bagiannya 3 ½ Bagiannya 4 ¼ Bagiannya 5 Terbuka penuh
Tuliskan kesimpulan dari data hasil pengamatan dalam tabel 2.1.
……… ……… .……….. . ... ...
3. AUXANOMETER
a. Fungsi, Prinsip Kerja Alat, dan Keterkaitan Alat dengan KTSP
Fungsi
Auxanometer adalah alat untuk mengukur pertumbuhan tinggi tanaman Prinsip Kerja
Auxanometer ini dirancang untuk mengamati pertumbuhan tanaman yang pertumbuhannya cukup cepat, seperti tanaman kacang-kacangan (kacang ijo), tanaman rerumputan, dan yang lainnya. Auxamometer ini menggunakan skala memanjang linier, dimana pembacaan skala pertumbuhan searah garis lurus ke atas sesuai pertumbuhan tinggi tanaman.
Keterkaitan APP dengan KTSP Kelas IV Semester 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya
2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya
2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun