• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Perbandingan Pelaksanaan Pembelajaran Teks Eksposisi

3. Evaluasi

Baik pada KTSP 2006 maupun pada Kurikulum 2013, penilaian ditekankan pada bentuk penilaian otentik. G3 mengemukakan bahwa pada KTSP 2006, khususnya penilaian karangan eksposisi terbatas pada penilaian produk. Penilaian karangan eksposisi yang paling prinsip adalah ide yang disampaikan, ejaan, tata bahasa, dan tanda baca dengan menggunakan sistem penskoran pada setiap aspek yang dinilai. Artinya, penilaian difokuskan pada aspek pengetahuan dan keterampilan dalam menulis karangan eksposisi, sedangkan penilaian sikap sama sekali belum tersentuh. Penilaian masih menekankan pada hasil yang dicapai siswa berupa produk tulisan eksposisi.

Pada Kurikulum 2013, acuan penilaian yang digunakan guru tidak sama karena adanya guru yang belum membaca Permendikbud 81 A tahun 2013. Meskipun guru mengakui acuan penilaian pada Permendikbud 81 A maupun pada Buku Guru cukup lengkap, tetapi guru belum dapat sepenuhnya mengikuti acuan tersebut. Selain karena banyaknya penilaian yang harus dilakukan, guru juga harus menilai siswa satu per satu pada setiap pembelajaran. Oleh karena itu, guru melakukan pengembangan penilaian dari kegiatan pembelajaran sehari-hari.

89

Adapun perbedaan penilaian pada Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 dan Buku Guru adalah sebagai berikut.

Tabel 13: Perbedaan Penilaian pada Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014

dan Buku Guru

Permendikbud Nomor 104 Buku Guru

1. Penilaian kompetensi sikap a. Penilaian observasi b. Penilaian diri

c. Penilaian teman sebaya d. Penilaian jurnal

2. Penilaian kompetensi pengetahuan a. Tes tertulis

b. Observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan c. Penugasan 3. Penilaian kompetensi keterampilan a. Unjuk kerja/kinerja/praktik b. Projek c. Produk d. Portofolio e. Tertulis

1. Penilaian formatif dan sumatif 2. Penilaian kegiatan siswa

3. Penilaian kemajuan belajar siswa berdasarkan portofolio

4. Penilaian presentasi lisan 5. Penilaian keterampilan

berkomunikasi efektif 6. Penilaian membaca buku 7. Penilaian refleksi diri

Kurikulum 2013 tidak hanya menekankan pada hasil yang dicapai siswa, tetapi juga pada proses. Sama halnya dengan penilaian teks lain, penilaian teks eksposisi dilakukan dalam tiga ranah. Penilaian pengetahuan dapat dilakukan guru pada saat menilai produk siswa, meliputi koherensi antarstruktur dan ketepatan penggunaan unsur kebahasaan teks eksposisi. Penilaian keterampilan dilakukan pada saat siswa praktik menulis, sedangkan penilaian sikap dilakukan selama proses KBM berlangsung.

Adapun evaluasi yang diterapkan guru dalam pembelajaran teks eksposisi adalah sebagai berikut.

a. Penilaian terhadap latihan-latihan yang dilakukan siswa

Penilaian ini dikategorikan sebagai penilaian nontes yang dilakukan guru terhadap latihan-latihan yang dikerjakan siswa pada setiap pembelajaran jenis teks tertentu. Pembobotan skor dengan rentang angka tertentu diterapkan untuk menilai setiap aspek penguasaan jenis teks (isi, struktur teks, kosakata, kalimat, dan mekanik). Perincian penilaian ini bertujuan agar siswa mengetahui hasil tulisannya dilihat dari setiap aspek sehingga memudahkan siswa dalam melakukan perbaikan teks yang disusunnya. Adapun contoh penskoran penilaian teks eksposisi dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini.

Tabel 14: Contoh Sistem Penskoran Penulisan Teks Eksposisi

Profil Penilaian Teks Eksposisi

Nama :

Judul :

Tanggal :

Skor Kriteria Komentar

Is i 27-30 Sangat Baik-Sempurna: ... 22-26 Cukup-Baik: ... 17-21 Sedang-Cukup: ... 13-16 Sangat-Kurang: ...

Pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, penegasan ulang pendapat

O rga ni sa si 18-20 Sangat Baik-Sempurna: ... 14-17 Cukup-Baik: ... 10-13 Sedang-Cukup: ... 7-9 Sangat-Kurang: ... K os aka ta 18-20 Sangat Baik-Sempurna: ... 14-17 Sangat Baik-Sempurna: ... 10-13 Cukup-Baik: ... 7-9 Sedang-Cukup: ...

91 P engguna an B aha sa 18-20 Sangat-Kurang: ... 14-17 Sangat Baik-Sempurna: ... 10-13 Cukup-Baik: ... 7-9 Sedang-Cukup: ... M eka ni k 10 Sangat-Kurang: ... 6 Sangat Baik-Sempurna: ... 4 Cukup-Baik: ... 2 Sedang-Cukup: ... Jumlah : Penilai : Komentar : ... ... ...

Dalam penilaian ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk turut berperan dalam menilai hasil tulisan temannya, baik mandiri ataupun kelompok dengan sistem peer editing. Peer editing merupakan kegiatan penilaian secara

berpasangan. Dalam hal ini, siswa menukarkan hasil tulisannya dengan tulisan teman untuk diperiksa dan diberi tanda pada bagian tertentu yang salah. Setelah selesai, guru tetap harus memeriksa hasil penilaian berpasangan tersebut untuk mengetahui sejauh mana ketelitian dan kemampuan siswa dalam menyunting teks eksposisi. Kegiatan ini melatih siswa untuk menghargai karya siswa lain dan memberikan kontribusi terhadap perbaikan karya tersebut.

Penilaian latihan juga dilakukan guru terhadap kegiatan siswa yang

tercantum dalam buku pegangan siswa. Penilaian tersebut meliputi

mengidentifikasi struktur teks eksposisi, mengidentifikasi ide pokok, menjawab pertanyaan terkait teks, serta mengidentifikasi unsur kebahasaan (meliputi kalimat tunggal dan majemuk, konjungsi, kata baku dan tidak baku, imbuhan, kelas kata,

repetisi, kata ganti, dan kata transisi). Guru mengatakan bahwa sekecil apapun kegiatan siswa di kelas tetap harus dinilai karena hal tersebut merupakan bagian dari penilaian proses.

b. Penilaian formatif dan sumatif

Penilaian formatif dan sumatif dilakukan pada tengah semester dan akhir semester berupa UTS dan UAS. Adapun bentuk tes ditentukan oleh kebijakan masing-masing guru dan sekolah. Akan tetapi, bentuk tes yang paling sering digunakan guru pada saat UAS adalah bentuk pilihan ganda. Dalam hal ini, guru mengakui bahwa soal pilihan ganda kurang tepat digunakan dalam pembelajaran berbasis teks karena guru tidak dapat menyajikan bentuk teks secara utuh. Hal tersebut dinilai kurang dapat menumbuhkan daya kritis siswa.

c. Penilaian proyek

Ada dua aspek utama yang dapat dinilai dalam kegiatan pengembangan teks melalui pendekatan saintifik yang dijadikan penilaian autentik berbasis proyek. Pertama, penilaian desain usul proyek (proposal proyek) dan kedua, penilaian

hasil kegiatan proyek (Mahsun, 2014: 165). Dari kedua jenis penilaian tersebut, penilaian yang sudah diterapkan guru adalah penilaian hasil kegiatan proyek. Tugas proyek ini dilakukan siswa dengan mengunjungi tempat atau mengamati kejadian tertentu. Dari kegiatan tersebut, siswa berusaha mengumpulkan data, kemudian data tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk teks. Data juga dapat diperoleh siswa dengan cara mewawancarai tokoh tertentu. Penilaian dilakukan guru terhadap laporan hasil proyek dan penyampaian laporan dalam bentuk presentasi.

93

d. Penilaian sikap

Penilaian sikap terdiri atas penilaian diri sendiri, teman sejawat, kelompok, dan penilaian dari guru. Kriteria penilaian sikap disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Misalnya pada kerja mandiri, sikap yang dinilai adalah sikap kreatif dan jujur dalam memproduksi teks, sedangkan pada kegiatan kelompok sikap yang dinilai adalah kemampuan untuk bekerja sama. Guru mengakui bahwa penerapan penilaian sikap belum dapat dilakukan dengan maksimal. Di samping menyampaikan materi, guru juga harus mengamati satu per satu perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut membuat fokus guru terpecah. Kelemahan lain dari penilaian sikap adalah sulitnya menerapkan penilaian yang objektif. Dalam hal ini, penilaian diri sendiri dan teman sejawat perlu dilakukan untuk mendukung penilaian yang telah dilakukan oleh guru.

Perbedaan lain terletak pada bentuk rentang nilai. Pada Kurikulum 2013, nilai tidak disajikan dalam bentuk angka tetapi menggunakan bentuk deskripsi seperti yang dapat dilihat pada Tabel 17 di bawah ini.

Tabel 15: Konversi Penilaian Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap

Predikat Nilai Kompetensi

Pengetahuan Keterampilan Sikap

A 4 4 SB A- 3.66 3.66 B+ 3.33 3.33 B B 3 3 B- 2.66 2.66 C+ 2.33 2.33 C C 2 2 C- 1.66 1.66 D+ 1.33 1.33 K D 1 1

Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada pengetahuan dan keterampilan adalah 2.66 (B-), sedangkan untuk pencapaian minimal sikap adalah B. G3 mengakui bahwa banyak orang tua wali murid yang tidak puas dengan penyajian nilai dalam bentuk deskripsi. Orang tua siswa menganggap bahwa penyajian nilai dalam bentuk deskripsi membuat perbandingan nilai yang diperoleh siswa yang satu dengan yang lain menjadi samar.

Dokumen terkait