• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI, PERMASALAHAN DAN KENDALA TAHUN 2015 BIDANG NERACA DAN WILAYAH STATISTIK

AKUNTABILITAS KINERJA

EVALUASI, PERMASALAHAN DAN KENDALA TAHUN 2015 BIDANG NERACA DAN WILAYAH STATISTIK

Evaluasi Kegiatan Tahun 2015

Bidang : Nerwilis

Pemasukan dokumen survei khusus neraca produksi, survei khusus neraca pengeluaran, dan survei tendensi konsumen pada tahun 2015 cukup baik yaitu rata-rata di atas 95 persen. Namun masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan yaitu terkait kecepatan pemasukan dokumen dan kualitas isian dokumen. Untuk itu, diperlukan supervisi secara berjenjang mulai dari tingkat BPS Kabupaten/Kota, BPS Provinsi hingga BPS RI. Dengan demikian diharapkan pemasukan dokumen dapat tepat waktu dengan kualitas yang baik.

PERMASALAHAN DAN KENDALA TAHUN 2015 BIDANG NERWILIS

No Kendala Saran

1 Buku pedoman pencacahan/pemeriksaanuntuk kegiatan survei neraca pengeluaran masih bersifat umum dan belum merangkum konsistensi data secara rinci, sehingga pencacah dan pengawas kesulitan ketika ada data yang tidak konsisten antar rincian.

Buku pedoman pencacahan/pemeriksaan untuk kegiatan survei neraca pengeluaran diusulkan agar dibuat lebih rinci yang dapat merangkum konsistensi data dan

permasalahan-permasalahan lapangan yang ada. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan pencacah dan pengawas dalam kegiatan survei tersebut.

2 Dokumen yang masuk dari BPS Kabupaten/Kota tidak seluruhnya tepat waktu, padahal data dokumen tersebut akan dientri dan digunakan sebagai suplemen dalam penyusunan PDRB Lapangan Usaha dan Pengeluaran Triwulanan Provinsi. Hal ini disebabkan banyaknya volume pekerjaan di BPS Kabupaten/Kota dengan jumlah personil yang terbatas.

Perlunya penambahan SDM yang terlibat dalam melaksanakan survei di BPS

Kabupaten/Kota untuk mengimbangi volume pekerjaan yang kian bertambah.

3 Dalam kegiatan updating direktori LNPRT, data yang diperoleh dari dinas/instansi terkait kurang up to date dan banyak isian kolom yang tidak terisi, seperti telpon, kegiatan lembaga, kode kegiatan lembaga, nomor SKT, keterangan SKT, nama/jabatan pengurus dan periode pengurus.

Disarankan ke BPS Pusat hendaknya supaya mengirimkan direktori LNPRT yang didapat dari Kementerian. Selanjutnya berdasarkan direktori dari BPS Pusat, maka BPS Daerah dapat melakukan matching dengan direktori yang ada di daerah mengingat direktori yang ada di derah merupakan data yang kurang up

to date. Dengan demikian maka akan

didapatkan direktori LNPRT yang lebih up to date. Dengan memiliki direktori yang up to

No Kendala Saran

pusat per lembaga untuk kegiatan survei lembaga non profit nantinya. Tentunya hal ini harus didukung oleh anggaran yang memadai. 4 Isian survei matriks PMTB yang tidak

seluruhnya tersedia di Dinas, seperti data harga kapal dan harga kendaraan per unit. Selain itu, kode akun realisasi APBD pada kuesioner matriks PMTB berbeda antar kuesioner dengan yang ada di daerah.

Disarankan ke BPS Pusat agar Isian kuesioner matriks PMTB hendaknya lebih disederhakan dan disesuaikan dengan ketersediaan data yang ada di daerah. Untuk itu, BPS Pusat perlu berkoordinasi dengan Kementerian terkait tentang ketersediaan data yang ada di daerah.

5 Kesulitan untuk memenuhi target dokumen SMAK-M yang mensyaratkan responden perusahaan importir barang dari luar negeri.

Disarankan supaya BPS Pusat memberikan direktori perusahaan-perusahaan importir yang ada di masing-masing daerah. 6 Harapan BPS RI yang tinggi akan analisis

statistik yang memahami keterkaitan antar sektor perekonomian dan fenomena sosial menuntut dibutuhkan banyak sekali data-data dimaksud termasuk literatur/teori yang mendasari arah dari analisis yang akan dibuat. Oleh karenanya kebutuhan akan database

warehouse yang memanfaatkan data server

dan koneksi internet yang ada mutlak sangat diperlukan agar kebutuhan akan data untuk kepentingan internal dan eksternal bisa segera diwujudkan untuk melihat korelasi antar variabel.

Disarankan kepada subject matter agar dibuat integralistik data warehousing untuk

keperluan kebutuhan data untuk internal melalui satu pintu pemegang otoritas data tanpa harus gerilya ke bidang-bidang untuk memperoleh data resmi dan telah published guna validasi beberapa data sejenis.

7 Koneksi internet yang tidak stabil, lambat dan terdistribusi dengan tidak merata sangat menyulitkan dalam menunjang proses

penyelesaian pekerjaan yang notabene sangat memerlukan berbagai informasi/data yang diperoleh dari media internet.

Disarankan kepada subject matter terkait tentang perlunya dibuat micro hotspot atau pun sejenis bandwith divider dengan alokasi yang sama antar pengguna, dan perlunya

automatic bandwith control terhadap

penggunaan internet yang tidak semestinya terlebih tidak untuk keperluan pekerjaan dan mengorbankan

8 Sumber daya manusia yang terbatas tanpa staf seksi di tengah padatnya kegiatan ditambah dengan kegiatan ekstra dari sisi lain tusi seksi/bidang menjadikan sesuatu

permasalahan yang dianggap klise menjelma menjadi penguras energi.

Disarankan supaya dilakukan perencanaan detail yang konsiten terintegralistik antara administrasi dan teknis antar bidang/bagian subbagian/seksi dalam menunjang tugas BPS Provinsi secara keseluruhan.

9 Masih kurangnya perencanaan kegiatan BPS Provinsi secara menyeluruh (antar seksi/ subbag/bidang/bagian) sehingga berjalan kurang sinkron dan harmonis, termasuk tidak adanya evaluasi kegiatan secara periodik.

Perlunya penambahan real pengawasan lapangan dari BPS Provinsi sebagai kontrol pelaksanaan survei yang dilakukan oleh BPS Kabupaten/Kota untuk menjaga kualitas data yang dihasilkan terutama survei-survei yang

No Kendala Saran

belum mendapat pengawasan.

Melakukan optimalisasi anggaran pada bidang nerwilis untuk melakukan evaluasi beberapa kegiatan (evaluasi penyusunan statda) 10 Masih terbatasnya kegiatan-kegiatan yang

bersifat Capacity Building untuk peningkatan kualitas SDM BPS

Perlunya Upgrade Statistical Capacity

Building bagi seluruh pegawai terkait

administrasi dan bidang teknis yang dilakukan secara berkesinambungan sebagai upaya peningkatan kualitas SDM

11 Masih terdapat beberapa survei di Bidang Nerwilis yang belum ada pelatihan jikalau ada baru sebatas kasi/korsi nerwilis sedangkan pelaksanaan survei melibatkan KSK, sehingga masih didapati kesalahan target sampel dan kualitas isian dokumen yang belum maksimal.

Disarankan agar dialokasikan anggaran untuk pelatihan ataupun briefing sampai level KSK supaya dapat menyamakan konsep dan definisi.

Disarankan untuk dilakukan pemeriksaan dokumen terlebih dahulu oleh BPS

Kabupaten/Kota sebelum dokumen dikirim ke BPS Provinsi. Selanjutnya dokumen tersebut diperiksa kembali di BPS Provinsi agar kualitas isian dokumen semakin baik.

12 Secara umum hampir seluruh kegiatan

penyusunan publikasi yang melibatkan subject matter lain dapat dilakukan dengan baik, hanya saja untuk kegiatan publikasi

memerlukan koordinasi yang lebih baik dari sebelumnya menyangkut ketersediaan data, layout publikasi dengan bidang lain sebagai supplier data.

Akan lebih ditingkatkan koordinasi dan komunikasi dengan subject matter terkait supaya target dapat diselesaikan tepat waktu.

13 Beberapa bagian pada program entri survei khusus sektoral tidak terdapat konsistensi penjumlahan.

Disarankan ke BPS Pusat untuk menambahkan konsistensi pada program entri tersebut 14 Beberapa data untuk penghitungan PDRB

belum tersedia di subject matter/bagian di BPS.

Melakukan pengumpulan data sekunder dan menambah sampel survei triwulanan dengan mengoptimalkan anggaran yang tersedia.

EVALUASI, PERMASALAHAN DAN KENDALA TAHUN 2015

Dokumen terkait