• Tidak ada hasil yang ditemukan

85 Dari hasil evaluasi process yang terdiri dari

Persiapan Pelatihan dan Proses Pelaksanaan

Pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut: 4.2.3.1 Persiapan Pelatihan

Dari hasil wawancara dan studi dokumentasi diperoleh data bahwa sebelum melaksanakan pelatihan perlu menetapkan persiapan pelatihan yang diawali

dengan menentukan kriteria peserta pelatihan.

Sebelum pemanggilan peserta pelatihan terlebih dahulu ditentukan kriteria peserta meliputi: setiap peserta dinyatakan sehat jasmani dan rohani yang dikuatkan dengan surat keterangan dari dokter, bertugas sebagai

guru yang mengajar Bahasa Inggris, mampu

mengimbaskan hasil pelatihan baik untuk diri sendiri maupun teman sejawat serta ditugaskan oleh kepala sekolah yang bersangkutan. Peserta dalam hal ini adalah guru Bahasa Inggris SMP. Kriteria tersebut pada dasarnya tidak sulit bagi peserta maupun bagi sekolah yang menugaskannya dan dapat dipenuhi.

Setelah dievaluasi, dalam penentuan kriteria peserta pelatihan pada umumnya telah mengacu pada mekanisme yang telah ditetapkan dalam pedoman standar teknis penyelenggaraan pelatihan tahun 2007 Direktorat Pembinaan Diklat Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Departemen Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa calon peserta pelatihan harus memiliki karakteristik yang sesuai dengan yang dipersyaratkan, seperti sehat jasmani dan rohani,

86 bertugas sebagai guru Bahasa Inggris, mampu mengimbaskan hasil pelatihan serta ditugaskan oleh kepala sekolah.

Dalam persiapan pelatihan peningkatan

kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui

pemberdayaan MGMP mengacu pada mekanisme yang telah ditetapkan dalam pedoman standar teknis penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) Tahun 2007 Direktorat Pembinaan Diklat Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas, yang menyatakan

dalam persiapan pembelajaran diawali dengan

identifikasi calon peserta pelatihan, penyusunan program kerja yang mencakup latar belakang, tujuan,

waktu dan tempat, strategi pelaksanaan, guru

pemandu, kepanitiaan, dan jadwal kegiatan. Dari hasil

analisis dalam persiapan pelatihan peningkatan

kompetensi guru Bahasa Inggris pada umumnya telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap persiapan mengajar guru pemandu 80% peserta pelatihan mengatakan baik, terutama pada pemilihan materi pembelajaran mereka yang mengacu kepada struktur program, 10% peserta pelatihan mengatakan cukup, komponen yang menonjol untuk kategori ini adalah kegiatan media pelatihan menunjang kompetensi yang

akan dicapai dan dan 10% peserta pelatihan

mengatakan kurang, yaitu dalam hal kesiapan Laptop/LCD.

87 4.2.3.2 Proses Pelatihan

Evaluasi proses pelaksanaan pelatihan pertama ditekankan pada pelaksanaan pelatihan secara nyata dan dibandingkan dengan jadwal yang ada di dalam rencana operasional. Di dalam rencana oprerasional pelaksanaan pelatihan dijadwalkan 8 kali pertemuan dan dilaksanakan setiap hari MGMP Bahasa Inggris yaitu setiap hari Selasa, dari bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan November 2013. Penyaji materi atau guru pemandu melaksanakan tugasnya sebagai instruktur juga sudah sesuai dengan jadwal kegiatan yang diberikan. Dalam hal ini pelaksanaan pelatihan dan penyajian materi pelatihan tidak menyimpang dari rencana operasional yang telah dibuat dan kedua aspek itu dinilai baik untuk kategori tertentu.

Berkaitan dengan hasil penelitian terdahulu, hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Adri Margono (2007) tentang evaluasi pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan peningkatan kompetensi guru SMK mata pelajaran Bimbingan Konseling di LPMP DIY, yang menyimpulkan bahwa “secara umum hasil evaluasi proses yang mencakup persiapan mengajar, penampilan guru pemandu dan keberhasilan pelaksanaan pelatihan dalam persentase kategori baik. Hanya pada hasil pre test belum tertangani dengan

baik.” Sedangkan pada penelitian ini hasil pre test sudah tertangani dengan baik sehingga tingkat kompetensi awal peserta bisa diketahui, namun yang menjadi kelemahan dalam pelatihan peningkatan

88

kompetensi guru bahasa Inggris SMP melalui

pemberdayaan MGMP ini adalah salah satu materi pelatihan belum terspesialisasi dengan pembelajaran di kelas.

Evaluasi terhadap penampilan guru pemandu

dapat diuraikan bahwa 80% peserta pelatihan

mengatakan baik, menurut peserta pelatihan semua guru pemandu sangat menguasai materi pembelajaran dan metode yang dipilih sangat tepat. Sedangkan 20% peserta pelatihan mengatakan bahwa penampilan guru pemandu cukup baik, terutama dalam memilih startegi pembelajaran, startegi dalam bertanya terhadap peserta serta ketercapaian kompetensi.

Evaluasi terhadap keberhasilan pelaksanaan pelatihan menurut persepsi 80% peserta pelaksanaan pelatihan ada dalam kategori baik, semua unsur pada umumnya bisa tercakup atau merata, dan 10% peserta mengatakan bahwa pelaksanaan pelatihan dalam kategori cukup, sedangkan 10% peserta mengatakan bahwa pelaksanaan pelatihan dalam kategori kurang. Menurut peserta salah satu kekurangan dalam pelaksanaan pelatihan adalah materi yang diberikan ada yang cenderung teoritis sehingga aplikasi di sekolah tidak optimal. Harapan peserta pelatihan sebaiknya pelatihan peningkatan kompetensi bagi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP yang akan datang materi lebih spesialisasi sesuai dengan perkembangan kurikulum yang ada.

89 4.2.4 Evaluasi Product Program Pelatihan

Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP

Berdasarkan hasil wawancara dan studi

dokumen dengan panitia penyelenggara pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP di Kabupaten Kendal, mereka menyatakan bahwa pelatihan mengacu pada tujuan umum dari program pelatihan yaitu untuk meningkatkan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP dan secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan wawasan guru Bahasa Inggris SMP dalam melaksanakan tugas sehari-harinya, seperti tersirat pada indikator-indikator meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan yang relevan dengan pelajaran bahasa Inggris, meningkatnya kemampuan teknik mengajar, meningkatnya pengetahuan tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, meningkatnya pengetahuan di bidang metodologi pembelajaran, dan

meningkatnya pengetahuan di bidang media

pembelajaran, serta meningkatnya pengetahuan di

bidang evaluasi pembelajaran yang berbasis

kompetensi.

Sedangkan untuk sistem pengujian pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP di Kabupaten Kendal menganut sistem konvensional yaitu melalui tes tulis, praktik dan penilaian hasil kerja yang dibuat oleh masing-masing peserta pelatihan. Sistem pengujian ini

90 didasarkan atas program-program atau mata tataran yang harus diberikan dan tercapai targetnya serta pelaksanaan pelatihan tersebut dimulai dari proses, pelaksanaan dan evaluasi dari setiap mata tataran diserahkan sepenuhnya kepada guru pemandu tanpa ada evaluasi dari pihak luar.

Peserta pelatihan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan sekolah, menerapkan hasil pelatihan yang didapat dari MGMP dan menularkannya kepada teman sejawat serta memiliki sikap profesional sebagai guru Bahasa Inggris yang dicerminkan dalam etos kerja, sikap mental dan disiplin kerja yang baik dan benar.

Secara umum hasil pelatihan peningkatan

kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui

pemberdayaan MGMP telah sesuai rencana program, dimana peserta pelatihan telah mencapai standar kompetensi yang harus dimiliki. Alat yang dipakai untuk mengukur keberhasilan kompetensi yang telah distandarkan dalam suatu pelatihan yaitu melalui evaluasi atau melalui test akhir kegiatan (post-test). Oleh karena itu evaluasi merupakan bagian penting dalam kegiatan pelatihan sebagai dasar pencapaian tingkat keberhasilan pelaksanaan pelatihan.

Penjelasan di atas, sejalan dengan pendapat Worthen dan Sanders dalam Tayibnapis (2008) bahwa evaluasi memegang peranan penting dalam suatu program, salah satunya adalah memberikan informasi yang dapat dipakai untuk membuat kebijaksanaan dan

91 menilai hasil yang dicapai. Pandangan Soebagio (2002) melengkapi penjelasan di atas bahwa salah satu manfaat evaluasi adalah untuk memperoleh informasi tentang kualitas pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan serta menentukan apakah program diklat itu perlu dilanjutkan atau tidak.

Untuk mengukur kinerja lulusan telah dilakukan

evaluasi terhadap persiapan mengajar peserta

pelatihan, penampilan mengajar peserta pelatihan, dan evaluasi terhadap kinerja peserta pelatihan di luar

tugas rutin mengajar. Hasil evaluasi terhadap

persiapan mengajar peserta pelatihan diperoleh data untuk kategori baik ada 70%, kategori cukup ada 20%, dan kategori kurang ada 10%. Hasil evaluasi terhadap penampilan mengajar peserta pelatihan diperoleh data untuk kategori baik ada 80%, dan kategori cukup ada 20%. Evaluasi terhadap kinerja peserta pelatihan di luar tugas rutin mengajar diperoleh data untuk kategori baik ada 70%, kategori cukup ada 20%, dan kategori kurang ada 10%. Hal ini sejalan dengan kesimpulan hasil wawancara dengan pimpinan SMP Negeri 1 Singorojo Kabupaten Kendal dan rekan sejawat dari peserta pelatihan bahwa peserta pelatihan secara umum telah menunjukkan kinerja yang baik dan produktif. Mereka mencontohkan peserta pelatihan telah dapat mengembangkan program pembelajaran Bahasa Inggris berdasarkan KTSP. Secara umum kedisiplinan bekerja baik dan dalam penampilan mengajar peserta pelatihan menguasai materi bidang studi, serta ada peningkatan dalam metode mengajar.

92 Meskipun dalam menularkan materi pelatihan yang diterima oleh peserta kepada rekan sejawatnya ada

sedikit penyusutan informasi, hal ini bukan

dikarenakan pelatihannya yang gagal tetapi karena faktor individu peserta tersebut.

Hasil evaluasi terhadap peserta pelatihan

peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP secara umum kategori baik dan setelah dianalisis berdasarkan program kerja pemberdayaan MGMP Bahasa Inggris SMP tahun 2013,

tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana

operasional kegiatan pelatihan tercapai dan Product penyelenggaraan pelatihan berdampak positif dalam rangka peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP di Kabupaten Kendal.

Dokumen terkait