BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
C. Evaluasi Proses (Process Evaluation)
Evaluasi proses ini pada dasarnya ditujukan untuk mengetahui sejauh mana program telah dilaksanakan dan komponen apa saja yang harus diperbaiki dalam pengimplementasiannya. Pada proses pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan setidaknya diselenggarakan beberapa proses, yang diantaranya adalah:
1. Rapat pra kegiatan
Rapat pra kegiatan dilaksanakan setelah diberitahukannya jumlah anggaran yang akan diberikan oleh pemerintah DKI Jakarta untuk pelaksanaan kegiatan PPMK ini. Setelah pihak kelurahan mendapatkan informasi mengenai anggaran tersebut, maka pihak kelurahan membuat proposal kegiatan yang rancangan kegiatannya didasarkan pada aspirasi masyarakat yang masuk melalui KPPM. Jadi rancangan kegiatan yang diajukan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan diharapkan dapat menajawab kebutuhan masyarakat.
Berikut kutipan wawancaranya:
“...KPPM (Kelompok Peduli Pemberdayaan Masyarakat) di tiap-tiap RW sebagai penyambung lidah LMK dalam hal kegiatan seperti menampung usulan kegiatan dari masyarakat, sosialisasi, nyeleksi masyarakat yang pengen ikut kegiatan...”15
Jadi, berdasarkan data di atas jika dinilai dengan indikator upaya maka dapat disimpulkan bahwa program PPMK ini sudah baik karena menggunakan prinsip buttom-up yakni kegiatan yang dilaksanakan atas penyampaian aspirasi masyarakat.
15
Wawancara pribadi dengan Soeryo Widianto sebagai Anggota LMK (Jakarta, 26 Mei 2016)
2. Pembuatan proposal kegiatan
Pembuatan proposal dalam kegiatan ini dilaksanakan pada awal tahun 2015 yang melibatkan pihak-pihak seperti masyarakat, KPPM, TPKK dan LMK itu sendiri.
Masyarakat menyampaikan aspirasinya kepada KPPM di tiap RW masing-masing yang kemudian dituangkan oleh KPPM dalam bentuk proposal dan disampaikan kepada TPKK. Setelah itu TPKK melakukan screening terhadap setiap proposal yang diajukan yang kemudian ditindaklanjuti oleh LMK untuk diajukan kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB).
Hal tersebut dijelaskan dalam kutipan berikut ini:
“... kita ngajuin proposal ke provinsi dalam hal ini BPMPKB yang sebelomnya masyarakat ajukan. Jadi kita ngajuin ke pusat itu hasil dari aspirasi masyarakat mas.”16
Setelah proposal sampai di BPMPKB penyelenggara kegiatan menunggu pencairan dana yang dikirim melalui rekening atas nama LMK Kelurahan Kramat Pela.17
Berdasarkan data yang dijabarkan pada proses pembuatan proposal di atas dinilai dengan indikator upaya dikatakan sudah baik karena dalam penyusunan rencana kegiatan melibatkan berbagai pihak seperti masyarakat sebagai pihak yang
16
Wawancara pribadi dengan Soeryo Widianto sebagai Anggota LMK (Jakarta, 26 Mei 2016)
17
membutuhkan dan lembaga-lembaga seperti KPPM, TPKK, LMK sebagai penyedia dan penyelenggara kegiatan.
3. Pelaksanaan kegiatan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan penyelenggara dalam hal ini Lembaga Musyawarah Kelurahan membentuk kepanitiaan kecil untuk masing-masing kegiatan yang telah disetujui. Terlihat dari Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan Bina Sosial PPMK yang dibuat untuk setiap kegiatan.18
Selanjutnya LMK selaku penyelenggara program melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait kegiatan PPMK yang akan diselenggarakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut:
“...Kan emang untuk ikut pelatihan ini ada persyaratannya mas kaya punya KTP DKI, diutamakan pengagguran dan orang tidak punya keterampilan. Nah itu disampaikan pada saat pelaksanaan sosialisasi ke warga.”19
Setelah dilaksanakannya sosialisasi, KPPM selaku staff yang dibentuk oleh LMK melakukan pendataan dan penyeleksian masyarakat yang berminat ikut sebagai peserta kegiatan PPMK dengan persyaratan utama yaitu masyarakat yang mengajukan diri adalah warga di lingkungan Kelurahan
18
Lihat lampiran Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan Bina Sosial PPMK antara LMK dan TPKK.
19
Wawancara pribadi dengan Agus Setiawan sebagai Penerima manfaat (Jakarta 4 Juni 2016)
Kramat Pela dibuktikan dengan KTP. Yang selanjutnya KPPM mempertimbangkan aspek-aspek seperti masyarakat yang mengajukan diri belum mempunyai pekerjaan atau tidak mempunyai keterampilan apa-apa untuk memulai usaha. Hal ini terlihat dari kutipan wawancara sebagai berikut:
“...ketentuan buat jadi peserta itu cuma KTP doang. Gak ribet kok mas.”20
(Ulfa)
“...karna kita juga ada seleksi yang dilakukan oleh kawan-kawan dari KPPM. Nah KPPM itu adanya ditiap-tiap RW jadi merekalah yang menyeleksi warga yang pengen ikut pelatihan dengan ketentuan yang telah mereka tetapkan sendiri. Seperti, calon peserta tidak memiliki pekerjaan dan tidak mempunyai keterampilan apa-apa buat mulai usaha.”21
Kemudian, setelah penyeleksian tersebut penyelenggara melaksanakan pelatihan dengan melibatkan ahli yang dijadikan sebagai narasumber pada masing-masing pelatihan yang diisi dengan penyampaian teori dan praktek. Hal ini digambarkan melalui kutipan berikut:
“Jelas kok mas kita dibimbing dari mulai teori sampe praktek. Waktu itu 3 orang yang jadi model buat praktek.”22
Berdasarkan data di atas dinilai dengan indikator ketersediaan maka dapat disimpulkan bahwa tenaga penyelenggara sudah cukup memadai karena setiap unsur yang
20
Wawancara pribadi dengan Ulfa Nadiyah sebagai Penerima manfaat (Jakarta, 5 Juni 2016)
21
Wawancara pribadi dengan Soeryo Widianto sebagai Anggota LMK (Jakarta, 26 Mei 2016)
22
Wawancara pribadi dengan Ulfa Nadiyah sebagai Penerima manfaat (Jakarta, 5 Juni 2016)
terlibat telah menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing sesuai dengan kebutuhan program. Seperti KPPM yang melaksanakan sosialisasi dan penyeleksian serta tenaga pelatih yang meyampaikan materi sehingga peserta merasa menerima dengan baik pembekalan yang mereka sampaikan.
Berdasarkan data pada evaluasi proses dinilai dengan indikator upaya dan ketersediaan program pemberdayaan kelurahan penulis menilai proses yang terjadi pada pelaksanaan program ini yang melalui 3 tahap dapat diaktakan sudah baik. Namun diharapkan kedepannya dapat melaksanakan proses monitoring dan evaluasi agar dapat menjadi acuan dalam penyusunan program selanjutnya.
D. Evaluasi Produk (Product Evaluation)
Setelah membahas tiga tahap evaluasi di atas, pada sub bab ini penulis akan menjabarkan tahap akhir dari evaluasi CIPP dimana tahap akhir evaluasi tersebut adalah evaluasi produk. Evaluasi produk ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengakses keluaran dan manfaat baik yang direncanakan atau tidak direncanakan, baik jangka pendek maupun jangka panjang dari diselenggarakannya program.
Berikut ini penjabaran dan analisa evaluasi produk Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kramat Pela:
1. Output
Berdasarkan wawancara dengan lembaga penyelenggara PPMK disebutkan bahwa capaian yang diharapkan adalah kemandirian masyarakat, seperti yang dijelaskan di dalam kutipan berikut:
“Ya jelas keterampilan untuk mengembangkan diri. Karena dari pelatihan ini yang kita harapkan masyarakat dapat menjadi mandiri secara ekonomi.”23
Dampak lain yang diharapkan dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah terwujudnya tujuan dari program PPMK itu sendiri sebagaimana yang disebutkan oleh Pak Soeryo sebagai salah satu anggota LMK yang berperan sebagai pihak
penyelenggara program. “Ya sesuai tujuan PPMK itu sendiri mas. Kemandirian, daya saing masyarakat dan kesejahteraan.”24
Hal tersebut juga diperkuat dengan landasan hukun yang di kukuhkan di dalam PERGUB No. 81 Tahun 2011 yang berbunyi:25
a. Meningkatnya kemampuan daya saing anggota masyarakat; b. Meningkatnya peran serta lembaga kemasyarakatan dalam menghimpun dan mengembangkan kemampuan masyarakat; dan
23
Wawancara Pribadi dengan Soeryo Widianto sebagai Anggota LMK (Jakarta, 26 Mei 2016)
24
Wawancara pribadi dengan Soeryo Widianto sebagai Anggota LMK (Jakarta, 26 Mei 2016)
25
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 81 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, Pasal 4 Ayat (3).
c. Meningkatnya kesetiakawanan sosial, kepedulian sosial dan kerja sama antar unsur masyarakat.
Dalam kesempatan lain, peneliti juga menemukan bahwa dampak dari penyelenggaraan program PPMK ini cukup dirasakan oleh penerima manfaat. Hal tersebut tersirat melalui kutipan wawancara berikut:
“Ya banyak mas mulai dari peningkatan keterampilan, mengingkatnya kesejahteraan serta terjalinnya hubungan yang baik antar warga masyarakat”26
Dari kutipan tersebut tersirat bahwa program PPMK ini cukup berdampak terhadap masyarakat yang menjadi peserta pelatihan, karena melalui pelatihan yang mereka ikuti tersebut para peserta mendapatkan peningkatan keterampilan dan kesejahteraan. Selain itu, melalui program PPMK ini juga membuka jalinan silaturahmi antar warga.
2. Outcome
Manfaat Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kramat Pela antara lain:
1. Meningkatkan daya saing peserta pelatihan karena telah dibekali keterampilan melalui pelatihan.
2. Meningkatkan kepercayaan diri peserta untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri dengan keterampilan yang mereka ikuti.
26
Wawancara pribadi dengan Agus Setiawan sebagai Penerima manfaat (Jakarta, 4 Juni 2016)
3. Mengurangi angka pengangguran di daerah Ibu kota Jakarta karena beberapa peserta pelatihan dapat membuka lapangan kerja sendiri.
4. Menciptakan kemandirian dalam bidang ekonomi melalui usaha yang mereka jalankan.
5. Memperkuat peran serta kelembagaan masyarakat pada tingkatan Kelurahan.
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat dengan melibatkan dalam perencanaan program.
7. Meningkatkan kerja sama antar unsur masyarakat agar terciptanya kesejahteraan yang kolektif di lingkungan masyarakat.
Dari data di atas berdasarkan indikator dampak dengan melihat apakah program yang dilakukan benar-benar memberikan perubahan pada masyarakat, maka Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) Bina Sosial Kelurahan Kramat Pela memberikan dampak lebih baik dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang bersifat membangun melalui keterampilan-keterampilan yang mereka dapatkan antara lain adalah pelatihan ternak dan budidaya lele, pelatihan reparasi peralatan elektronik AC, dan pelatihan keterampilan tata rias. Dalam hal penyelenggara program, PPMK memberikan dampak yang baik dalam hal koordinasi yang baik antar unsur masyarakat sehingga terwujudnya kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah.
Tabel 4.2
Tabel Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kramat Pela
Variabel Sub Variabel Indikator Keterangan
Evaluasi Konteks (Context Evaluation)
Mengidentifikasi dan menilai kebutuhan-kebutuhan yang mendasari disusunnya suatu prorgram. Relevansi Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPMK) di Kelurahan Kramat Pela Bina Sosial melalui pelatihan-pelatihan keterampilan dinilai telah sesuai karena pelatihan-pelatihan tersebut
memberikan keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Evaluasi Masukan (Input Evaluation)
Menjaring, menganalisis, dan menilai kecukupan kualitas dan kuantitas masukan yang diperlukan untuk merencanakan dan melaksanakan program. 1. Sumber Daya Manusia 2. Sarana dan Prasarana Ketersediaan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan di Kelurahan dengan melihat aspek-aspek masukan yaitu Sumber Daya Manusia dan Sarana dan Prasana maka
pelaksanaan PPMK di Kelurhan Kramat Pela dinilai sudah baik. Namun diharapkan sumber daya manusia yang ada
selanjutnya mendapatkan pelatihan khusus guna meningkatkan peran serta lembaga kemasyarakatan dalam menghimpun dan mengembangkan kemampuan masyarakat guna terwujudnya pemberdayaan masyarakat di lingkungan Kelurahan Kramat Pela.
Evaluasi Proses (Process Evaluation)
Mengetahui sejauh mana program telah dilaksanakan dan komponen apa saja yang harus diperbaiki dalam pengimplentasiannya 1. Rapat Pra Kegiatan 2. Pembuatan Proposal Kegiatan 3. Pelaksanaan Kegiatan Upaya dan ketersediaan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan di Kelurahan dengan melihat aspek-aspek proses yaitu rapat pra kegiatan, pembuatan proposal kegiatan dan pelaksanaan program itu sendiri maka Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan di Kelurahan Kramat Pela sudah baik. Namun diharapkan kedepannya dapat melaksanakan proses monitoring dan evaluasi agar dapat menjadi acuan dalam penyusunan program selanjutnya.
Evaluasi Produk (Product Evaluation)
Mengidentifikasi dan mengakses keluaran dan manfaat baik yang direncanakan atau tidak direncanakan, baik jangka pendek maupun jangka panjang dari diselenggarakannya program. 1. Output 2. Outcome Dampak Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan di Kelurahan dengan melihat aspek produk telah memberikan dampak lebih baik dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang bersifat membangun melalui keterampilan-keterampilan yang mereka dapatkan antara lain adalah pelatihan ternak dan budidaya lele, pelatihan reparasi peralatan elektronik AC, dan pelatihan keterampilan tata rias. Dalam hal penyelenggara program, PPMK memberikan dampak yang baik dalam hal koordinasi yang baik antar unsur masyarakat sehingga terwujudnya kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah.
70
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat (PPMK) Kelurahan Kramat Pela, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan adalah program yang dirancang oleh pemerintah DKI Jakarta guna merespon dampak krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 dengan menggunakan pendekatan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). Awal dibentuknya PPMK adalah untuk memberdayakan warga Jakarta yang kurang mampu dengan memberikan pinjaman dana bergulir untuk usaha mikro dengan tribina yaitu bina ekonomi, bina fisik lingkungan dan bina sosial. Namun, pada pelaksanaannya saat ini pasca ditetapkannya Peraturan Gubernur nomor 81 Tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Bina Fisik Lingkungan dan Bina Sosial Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) pinjaman dana bergulir untuk usaha mikro telah dihapuskan dan difokuskan pada dwibina yaitu bina fisik lingkungan dan bina sosial.
Berdasarkan hasil penelitian penulis menggunakan model evaluasi CIPP, maka hasil dari evaluasi konteks dari segi relevansi dinilai telah sesuai karena pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan pada Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) Bina Sosial Kelurahan Kramat Pela tersebut
memberikan keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Hasil evaluasi input menunjukan bahwa PPMK bina sosial di Kelurahan Kramat Pela menunjukan bahwa untuk menjadi penerima manfaat dari Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) bina sosial Kelurahan Kramat Pela harus memiliki KTP DKI Jakarta dan diseleksi oleh KPPM dengan mempertimbangkan aspek-aspek tertentu seperti masyarakat yang belum mempunyai pekerjaan dan belum mempunyai keterampilan. KPPM sebagai tim seleksi masyrakat yang ingin mejadi peserta pelatihan sangat selektif dalam hal penerimaan masyarakat agar pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan menjadi tepat guna. Sumber daya manusia (SDM) pada Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) Kelurahan Kramat Pela yang unsur di dalamnya adalah Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), Tim Pelaksana Kegiatan Kelurahan (TPKK), Kelompok Peduli Pemberdayaan Masyrakat (KPPM), dan Unit Pengaduan Masyrakat (UPM) dinilai memadai karena SDM telah mendapat pengarahan terkait pelaksanaan program ketika pengangkatan dan pelantikan. Selain itu, para staff atau SDM dapat berkoordinasi dengan baik satu sama lainnya. Namun diharapkan sumber daya manusia yang ada selanjutnya mendapatkan pelatihan khusus guna meningkatkan peran serta lembaga kemasyarakatan dalam menghimpun dan mengembangkan kemampuan masyarakat guna terwujudnya pemberdayaan masyarakat di lingkungan Kelurahan Kramat Pela. Dalam hal sarana dan prasarana masyarakat mengharapkan adanya pemberian modal
untuk memulai usaha pasca pelatihan agar tujuan dari PPMK tentang kemandirian dan kesejahteraan dapat tercapai.
Penulis menilai bahwa hasil evaluasi proses terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) bina sosial Kelurahan Kramat Pela sudah cukup baik karena menggunakan prinsip buttom-up yakni kegiatan yang dilaksanakan atas dasar aspirasi masyrakat. Kemudian dalam hal penyusunan rencana kegiatan, melibatkan berbagai pihak seperti masyarakat sebagai pihak yang membutuhkan dan lembaga-lembaga seperti KPPM, TPKK, LMK sebagai penyedia dan penyelenggara kegiatan. Selanjutnya pada saat pelaksanaan kegiatan tenaga pelatih yang menyampaikan materi sudah cukup memadai sehingga peserta dapat menerima dengan baik pembekalan yang disampaikan.
Hasil evaluasi produk menunjukan bahwa Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) bina sosial Kelurahan Kramat Pela memberikan dampak yang baik, yakni dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang bersifat membangun melalui keterampilan-keterampilan yang mereka dapatkan antara lain adalah pelatihan ternak dan budidaya lele, pelatihan reparasi peralatan elektronik AC, dan pelatihan keterampilan tata rias. Dalam hal penyelenggara program, PPMK memberikan dampak yang baik dalam hal koordinasi yang baik antar unsur masyarakat sehingga terwujudnya kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah.
B. Saran
Setelah merangkum kesimpulan diatas penulis akan menjabarkan saran yang merupakan hasil analisis dari kekurangan yang peneliti temukan. Adapun saran-saran yang ingin penulis berikan kepada LMK Kelurahan Kramat Pela sebagai pelaksana Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) sebagai berikut:
1. Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan untuk ke depan bisa lebih baik lagi dalam melakukan tugas-tugasnya dengan berkiblat kepada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
2. Lebih mengikutsertakan masyarakat sehingga masyarakat mempunyai rasa tanggungjawab yang tinggi terhadap program tersebut.
3. Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) ke depan lebih memfokuskan menjadi agen perubah di bidang ekonomi dan sosial, agar program pengentasan kemiskinan dapat lebih terarah. 4. Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan ini diharapkan bisa
menjadi contoh dan diterapkan daerah-daerah lain dalam melakukan pemberdayaan masyarakat di daerahnya masing-masing.
74
Adi Isbandi Rukminto, “Pemberdayaan, Pengembangan Masyrakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis)”
Edisi Revisi, (Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI, 2003)
Adi Isbandi Rukminto, Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial, (Jakarta:FISIP UI Press, 2004)
Arikunto Suharsimi, “Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa Dan Praktisi Pendidikan”, Edisi Kedua, Cet. 4,(Jakarta: Bumi Aksara, 2010)
Badan Perencanaan Nasional, “Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia” (Jakarta: Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional, 2010)
Bagoes Mantra Ida, “Filsafat Penelitian & Metode Penelitian Sosial”, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005)
BPS Provinsi DKI Jakarta, “Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta 2012”
(Jakarta: BPS DKI Jakarta, 2012)
Bugin Burhan, “Metode Penelitian Kualitatif”, (Jakarta: Prenada Media Group, 2005)
Junaidi M. Ghony dan Fauzan Almanshur, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Yogyakarta: Ar-Rum Media, 2012)
Kasiram Moh, “Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penguasaan Metodologi Penelitian” (Malang: UIN Malang Press, 2008), Cetakan ke-1
Machendrawaty Nanih, Agus Ahmad Safei, “Pengembangan Masyarakat Islam”
Mardikanto Totok dan Poerwoko Soebianto, Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspekif Kebijakan Publik, (Bandung: Alfabeta CV, 2012)
Moleong J. Lexy, Metode Penelitian Kualitatif” (Bandung: PT. Remaja Rosyda Karya, 1993)
Nasuhi Hamid, “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” (Skripsi, Tesis dan Disertasi), Jakarta: Centre for Quality, 2007
Nggao S. Freddy, “Evaluasi Program”, (Jakarta: Nuansa Madani, 2003)
Panduan Standarisasi Monitoring dan Evaluasi Program Pemberdayaan Fakir Miskin (Depatemen Sosial RI, 2005)
Partanto A Pius. dan M. Dahlan Al-Barry, “Kamus Ilmiah Populer”, (Surabaya: Arkola, 1994)
Sudjana Djuju, “Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah”, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2006)
Suharto Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005)
Team, Mirah Sakethi “Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Provinsi DKI Jakarta” (Jakarta: PT. Mirah Sakethi, 2010)
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), Cet. Ke-4
Wirawan, “Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi”, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011)
Pertanyaan untuk penyelenggara program A. Evaluasi Konteks
1. Kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh PPMK? Misalnya : partisipasi masyarakat dalam kegiatan
2. Tujuan pengembangan apakah yang belum dapat tercapai oleh PPMK?
Misalnya : kesejahteraan dan daya saing masyarakat 3. Tujuan pengembangan apakah yang dapat membantu
mengembangkan masyarakat?
Misalnya : kesetiakawanan sosial, kepedulian sosial dan kerja sama antar unsur masyarakat
4. Tujuan-tujuan mana sajakah yang paling mudah dicapai? B. Evaluasi Masukan
1. Apakah pelayanan yang diberikan penerima manfaat berdampak jelas?
2. Berapa peserta yang menerima atau mengikuti program PPMK ini? 3. Bagaimana reaksi penerima PPMK terhadap program yang
dilaksanakan?
4. Seberapa tinggi kenaikan prestasi peserta PPMK di lingkungan masyarakat?
C. Evaluasi Proses
1. Apakah pelaksanaan program sesuai dengan jadwal?
2. Apakah staff yang terlibat didalam pelaksanaan program akan sanggup menangani kegiatan selama program berlangsung? 3. Apakah staff yang terlibat diberikan pembekalan mengenai
pelaksanaan program ini?
4. Apakah latar belakang pendidikan para pelaksana program? 5. Apakah sarana dan prasarana yang disediakan dimannfaatkan
secara maksimal?
6. Hambatan-hambatan apa saja yang dijumpai selama pelaksanaan program dan kemungkinan jika program dilanjutkan?
D. Evaluasi Hasil
1. Apakah tujuan-tujuan yang ditetapkan sudah tercapai? 2. Pertanyaan-pertanyaan apakah yang mungkin dirumuskan
4. Apakah dampak yang diperoleh penerima PPMK dalam waktu yang relatif panjang dengan adanya PPMK ini?
Untuk Pelaksana Program PPMK
Nama Informan : Soeryo Widianto Hari/Tanggal : Kamis, 26 Mei 2016 Waktu : 14.00 – 15.00
Tempat : Kantor LMK Kelurahan Kramat Pela
A. Evaluasi Konteks
1. Kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh PPMK, Misalnya : partisipasi masyarakat dalam kegiatan ?
Jawab : Partisipasi masyarakat sangat baik dan bagus dalam kegiatan PPMK ini.
2. Tujuan pengembangan apakah yang belum dapat tercapai oleh PPMK, Misalnya : kesejahteraan dan daya saing masyarakat ? Jawab : PPMK ini kan program yang sifatnya untuk melatih masyarakat supaya bisa mandiri makanya dikasih pelatihan-pelatihan yang bersifat aplikatif kaya pelatihan-pelatihan reparasi AC, ternak lele, trus tata rias. Nah dari pelatihan-pelatihan itu diharapkan masyarakat bisa meningkatkan kesejahteraan mereka entah itu buka usaha sendiri atau ikut kerja sama orang lain.
3. Tujuan pengembangan apakah yang dapat membantu mengembangkan masyarakat, misalnya: kesetiakawanan sosial, kepedulian sosial dan kerja sama antar unsur masyarakat?
Yang jelas dari 3 unsur yang tadi mas sebutkan itu semua sangat membantu. Masyarakat kita arahkan untuk dapat peduli dengan
4. Tujuan-tujuan mana sajakah yang paling mudah dicapai?
Ya jelas partisipasi masyakarat mas soalnya kan ini kegiatan yang mereka usulkan sendiri RW masing-masing. Jadi kita sebagai pelaksana program hanya memfasilitasi saja.
B. Evaluasi Masukan
1. Apakah pelayanan yang diberikan kepada penerima manfaat berdampak jelas?
Ya lumayan jelas mas karena setelah terlaksananya pelatihan-pelatihan para peserta pelatihan-pelatihan diberikan pendampingan untuk dapat memulai usaha atau bekerja sesuai dengan pelatihan yang telah mereka ikuti.
2. Berapa peserta yang menerima atau mengikuti program PPMK ini? Gak terlalu banyak mas, karna kita juga ada seleksi yang dilakukan oleh kawan-kawan dari KPPM. Nah KPPM itu adanya ditiap-tiap RW jadi merekalah yang menyeleksi warga yang pengen ikut pelatihan dengan ketentuan yang telah mereka tetapkan sendiri. Seperti, calon peserta tidak memiliki pekerjaan dan tidak mempunyai keterampilan apa-apa buat mulai usaha.
3. Bagaimana reaksi penerima PPMK terhadap program yang dilaksanakan?
Masyarakat sangat antusias terbukti dari banyaknya yang mengajukan diri sebagai peserta kegiatan.
4. Seberapa tinggi kenaikan prestasi peserta PPMK di lingkungan masyarakat?
Kalo untuk prestasi ada beberapa peserta yang telah mempunyai usaha dan ikut kerja sama orang lain.
Kalo untuk jadwal di kegiatan PPMK belum ada jadwal pasti mas.