No
Risiko Risk Statement Dampak
Kemungkinan Terjadi
Level Risiko
Total
Nilai Peringkat Klasifikasi Risiko
2 Penurunan penerimaan pajak dari sektor tambang dan CPO 5 5 5,5 25 1 Operasional
20 Pemeriksaan tidak dilakukan sesuai dengan prosedur 5 5 5,5 25 2 Operasional
22 Kolusi antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak 5 5 5,5 25 3 Fraud
1 Tingginya “tax gap” antara pembayaran pajak seharusnya dengan pajak yang dibayar 5 4 5,4 20 4 Operasional
19 Pemeriksaan restitusi melebihi jangka waktu penyelesaian 5 4 5,4 20 5 Operasional
21 Rendahnya kualitas Temuan Pemeriksaan 5 4 5,4 20 6 Operasional
27 Penyelesaian keberatan melebihi jangka waktu 4 5 4,5 20 7 Operasional
28 Kolusi antara Penelaah Keberatan dengan Wajib Pajak 5 4 5,4 20 8 Fraud
6 Wajib Pajak tidak menyampaikan SPT Tahunan 4 4 4,4 16 9 Operasional
3 Tidak tergalinya potensi pajak dari Wajib Pajak Orang Pribadi 3 5 3,5 15 10 Operasional
23 Piutang pajak tidak tertagih hingga daluwarsa penagihan 3 5 3,5 15 11 Operasional
26 Kolusi antara penyidik pajak 5 3 5,3 15 12 Fraud
Evaluasi Risiko
No
Risiko Risk Statement Dampak Kemungkinan Terjadi Risiko Level Total Nilai Peringkat Klasifikasi Risiko
7 Wajib Pajak baru tidak memenuhi Kewajiban Perpajakannya 3 4 3,4 12 14 Operasional
9 Pelayanan diberikan kepada Wajib Pajak tidak tepat waktu 4 3 4,3 12 15 Operasional
16 Tidak tergalinya potensi berdasarkan data Approweb 3 4 3,4 12 16 Operasional
24 Kolusi antara juru sita pajak dan Wajib Pajak 3 4 3,4 12 17 Fraud
25 Kualitas hasil penyidikan tidak optimal 3 4 3,4 12 18 Operasional
Evaluasi Risiko
No
Risiko Risk Statement Dampak
Kemungkinan Terjadi
Level Risiko
Total
Nilai Peringkat Klasifikasi Risiko
4 Tidak terpenuhinya ekspektasi Wajib Pajak terkait pelayanan oleh DJP 3 3 3,3 9 20 Operasional
8 SPT yang disampaikan Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria benar, lengkap, dan jelas 3 3 3,3 9 21 Operasional
14 Kualitas pengetahuan perpajakan masyarakat rendah 3 3 3,3 9 22 Operasional
17 Profil WP tidak valid 3 3 3,3 9 23 Operasional
38 Minimnya jumlah pegawai 3 3 3,3 9 24 Operasional
5 Tidak efektifnya penanganan pengaduan terkait pelayanan 4 2 4,2 8 25 Operasional
18 Kolusi antara Account Representative dengan Wajib Pajak 4 2 4,2 8 26 Fraud
10 Kolusi antara petugas di bidang pelayanan dan Wajib Pajak 3 2 3,2 6 27 Fraud
33 Struktur organisasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan strategi DJP 3 2 3,2 6 28 Strategis
34 Kesalahan data pada aplikasi SIKKA 2 3 2,3 6 29 Operasional
39 Rendahnya penyelesaian kegiatan dalam DIPA 3 2 3,2 6 30 Operasional
Evaluasi Risiko
No
Risiko Risk Statement Dampak
Kemungkinan Terjadi
Level Risiko
Total
Nilai Peringkat Klasifikasi Risiko
11 Formulir perpajakan kurang user friendly 2 2 2,2 4 32 Operasional
12 Kualitas penyuluhan rendah 2 2 2,2 4 33 Operasional
15 Peran serta media dalam kehumasan yang rendah 2 2 2,2 4 34 Operasional
31 Terhambatnya Pembentukan dan/atau renegosiasi P3B 2 2 2,2 4 35 Strategis
32 Tidak ditindaklanjutinya temuan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah 2 2 2,2 4 36 Operasional
35 Rendahnya fungsi pengawasan melalui whistle blowing system 2 2 2,2 4 37 Operasional
36 Rendahnya fungsi monitoring kasus pada SIDJP 2 2 2,2 4 38 Operasional
13 Kualitas kehumasan rendah 3 1 3,1 3 39 Operasional
Peringkat
Risiko Risiko No Risiko Opsi Penanganan Usulan Mitigasi
1 2 Penurunan penerimaan pajak dari
sektor tambang dan CPO Mengurangi dampak terjadinya risiko
Melakukan penggalian potensi pada sektor lain untuk mengatasi tidak tercapainya target penerimaan yaitu sektor yang
- Booming
- Memiliki tax gap yang besar antara PDB Sektor dan agregat Omzet pada sektor tersebut
2 20 Pemeriksaan tidak dilakukan
sesuai dengan prosedur
Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Membuat aturan mengenai peran Kasi RIKI sebagai pengawas formal dan prosedur pemeriksaan pada tiap KPP
Perbaikan peraturan tentang tata cara pemeriksaan pajak
3 22 Kolusi antara Pemeriksa Pajak
dengan Wajib Pajak Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Tour of duty pemeriksa maksimal 3 tahun
Pembuatan aturan yang berisi ketentuan bahwa terhadap WP yang sama tidak boleh diperiksa oleh tim pemeriksa yang sama secara berturut-turut
4 1
Tingginya “tax gap” antara pembayaran pajak seharusnya
dengan pajak yang dibayar
Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Penelitian atas SPT yang disampaikan WP
Penetapan audit coverage ratio yang meningkat setiap tahun
Risk based audit untuk WP pada sektor usaha yang penerimaannya melenceng jauh dari potensi pajak menurut DJP
5 19 Pemeriksaan restitusi melebihi
jangka waktu penyelesaian Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Pembuatan Desktop Pemeriksaan yang memberikan early warning pemeriksaan yang akan Jatuh Tempo
Penambahan jumlah fungsional
pemeriksa pajak
Sosialisasi kepada WP untuk
menggunakan fasilitas pengembalian pendahuluan atas kelebihan pajak yang diminta kembali
6 21 Rendahnya kualitas Temuan
Pemeriksaan Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Pelatihan tematik seperti aspek perpajakan industri sawit, migas batubara, real estate, dll
Pembuatan modul pemeriksaan untuk setiap sektor usaha
Persyaratan pemeriksa pajak harus memiliki sertifikasi KUP, PPN, dan PPh tingkat tinggi
7 27 Penyelesaian keberatan melebihi
jangka waktu Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko Penambahan jumlah penelaah keberatan
8 28 Kolusi antara Penelaah
Keberatan dengan Wajib Pajak Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Perbaikan tunjangan kinerja Penelaah Keberatan
Peningkatan integritas Penelaah Keberatan melalui ICV
9 6 Wajib Pajak tidak menyampaikan
SPT Tahunan Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Kerjasama dengan instansi penerbit perijinan dan pelayanan masyarakat untuk tidak melayani masyarakat yang tidak dapat menunjukkan bukti lapor SPT 10 3 Tidak tergalinya potensi pajak dari
Wajib Pajak Orang Pribadi
Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Menetapkan dan melaksanakan
pemeriksaan khusus bagi WP OP berpenghasilan tinggi secara serentak seperti dokter, konsultan, advokat, notaris, dll
11 23 Piutang pajak tidak tertagih hingga
daluwarsa penagihan Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Kerjasama dengan instansi penerbit perijinan dan pelayanan masyarakat untuk tidak melayani penunggak pajak 12 26 Kolusi antara penyidik pajak Mengurangi kemungkinan terjadinya
risiko
Insentif berupa persekot kepada Penyidik yang berbanding lurus dengan jumlah penggelapan pajak yang dapat diselamatkan terkait tindakan penyidikan
13 29 Kriminalisasi petugas pajak Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko dan mengurangi dampak
Melakukan MOU dengan pihak kepolisian sebagai pihak yang berwenang untuk memberikan perlindungan hukum dan dukungan bagi petugas pajak dalam melaksanakan tugasnya
IHT kepada petugas pajak mengenai hak dan kewajiban petugas pajak saat melakukan tindakan penegakan hukum kepada wajib pajak
14 7 Wajib Pajak baru tidak memenuhi
Kewajiban Perpajakannya Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Sosialisasi pemenuhan kewajiban perpajakan terhadap WP baru setiap minggu
Visit lokasi Wajib Pajak baru dalam jangka waktu paling lama 3 bulan
15 9 Pelayanan diberikan kepada Wajib
Pajak tidak tepat waktu Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Perbaikan teknologi informasi dan komunikasi yang berhubungan dengan pelayanan kepada WP
Melakukan sosialisasi tentang SOP kepada pegawai
Meningkatkan pengawasan atasan dan sesama pegawai
16 16 Tidak tergalinya potensi
berdasarkan data Approweb Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko Pelatihan Analisa Laporan Keuangan dan pemanfaatan search engine kepada AR 17 24 Kolusi antara juru sita pajak
dan Wajib Pajak Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Insentif berupa persekot kepada Jurusita yang berbanding lurus dengan jumlah piutang pajak yang dapat dicairkan 18 25 Kualitas hasil penyidikan tidak
optimal Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Peningkatan kompetensi penyidik pajak melalui pelatihan terkait kegiatan intelijen, pemeriksaan fraud, dll
19 30 Feeding data dan informasi dari instansi lain tidak berjalan
Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Melakukan konsolidasi dengan instansi lain dan membuat MoU tentang pertukaran data dan informasi
20 4
Tidak terpenuhinya ekspektasi Wajib Pajak terkait pelayanan oleh
DJP
Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Perbaikan teknologi informasi dan komunikasi yang berhubungan dengan pelayanan kepada WP
21 8
SPT yang disampaikan Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria benar,
lengkap, dan jelas
Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko dan mengurangi dampak risiko
Perluasan Wajib Pajak yang diwajibkan menyampaikan SPT secara elektronik
Himbauan pembetulan SPT terhadap SPT yang tidak benar
22 14 Kualitas pengetahuan perpajakan masyarakat rendah
Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Koordinasi dengan Kemendikbud untuk memasukkan materi perpajakan dalam kurikulum pendidikan dasar, menengah, dan tinggi
Mengadakan sosialisasi kepada akademisi (dosen, guru, mahasiswa, dll)
23 17 Profil WP tidak valid Mengurangi kemungkinan terjadinya
risiko Verifikasi lapangan untuk 1000 WP besar per AR 24 38 Minimnya jumlah pegawai Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Usulan penambahan jumlah pegawai baru
Usulan kewenangan perekrutan pegawai baru
Peningkatan kesejahteraan dan
perlindungan bagi pegawai
25 5 Tidak efektifnya penanganan
pengaduan terkait pelayanan Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Memberikan coaching dan informasi kepada pegawai tentang penanganan pengaduan
Memberikan pelatihan kepada pegawai tentang pentingnya pengaduan untuk perbaikan instansi
Meningkatkan pengawasan atasan dan sesama pegawai
Peringkat Risiko
No
26 18 Kolusi antara Account
Representative dengan Wajib Pajak Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko Penguatan integritas AR melaui ICV Perbaikan tunjangan jabatan AR
27 10 Kolusi antara petugas di bidang
pelayanan dan Wajib Pajak Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Melakukan kegiatan penguatan integritas pegawai Kanwil DJP/KPP.
Melakukan kegiatan penguatan integritas keluarga dari pegawai Kanwil DJP/KPP.
Melakukan sosialisasi kepada Wajib Pajak tentang Transformasi DJP.
Mengusulkan perbaikan SOP yang dinilai memberi peluang terjadinya kolusi dengan Wajib Pajak.
28 33
Struktur organisasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan strategi
DJP
Mengurangi dampak terjadinya risiko
Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang membuat aturan dan/atau keputusan terkait wewenang perubahan struktur organisasi.
29 34 Kesalahan data pada aplikasi
SIKKA
Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Surat himbauan pemutakhiran data kepada seluruh pegawai
Verifikasi surat pernyataan kebenaran pemutakhiran data masing-masing pegawai
Checklist perubahan data pegawai
30 39 Rendahnya penyelesaian kegiatan
dalam DIPA Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Meningkatkan efektivitas perencanaan kegiatan
Meningkatkan efektivitas perencanaan anggaran
Melakukan rapat/koordinasi sebelum melakukan kegiatan
Menyusun dan mengusulkan revisi kegiatan dan anggaran
31 40 Penyalahgunaan penggunaan
anggaran
Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
Penguatan integritas PPK, Pejabat Pengadaan, Panitia Pengadaan melaui ICV
Perbaikan tunjangan jabatan/honor PPK, Pejabat Pengadaan, Panitia Pengadaan Peringkat