• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi tentang pelaksanaan uji coba dari program yang telah dibuat.sasaran dari uji coba ini adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan dari program yang mungkin terjadi sehingga dapat segera diperbaiki.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari sistem pendukung keputusan yang telah dibuat dan jawaban dari permasalahan pada bab I yang telah disimpulkan sehingga lebih mudah dimengerti.

TINJ AUAN PUSTAKA

Pada Bab II ini akan dibahas beberapa teori dasar untuk menunjang penyelesaian tugas akhit ini, antara lain: Sejarah singkat PT. Gading Mas Sejahtera, Pengertian PHP, Dasar-dasar PHP, Kelebihan PHP, Definisi MySql, Koneksi Database MySql dengan PHP, Pengertian Preference Ranking

Organization Method for Enrichment Evaluation (Promethee).

2.1 Sejar ah Singkat PT.Gading Mas Sejahter a

Dalam lingkup ini akan dijelaskan tentang profil PT.Gading Mas Sejahtera, Serta Visi dan Misi PT.Gading Mas Sejahtera.

2.2 Pr ofil PT.Gading Mas Sejahtera

PT.Gading Mas Sejahtera berdiri pada tanggal 8 Maret 2011. dengan no usaha perusahaan menengah 510.41/ 0617 / PM / IV / 2011 pada awal berdirinya diberi nama PT.Gading Mas dengan maksud istilah kata Gading supaya nantinya perusahaan ini dapat dikenang selalu oleh masyarakat. Setelah satu tahun berdiri tepatnya tanggal 8 Maret 2012 PT.Gading Mas mengganti namanya menjadi PT.Gading Mas Sejahtera. Dan kata SEJAHTERA sendiri dengan harapan agar dapat memberikan kesejahteraan pada anggota dan bermanfaat untuk masyarakat, lingkungan dan pemerintah.

PT.Gading Mas Sejahtera mendapatkan nomor tanda daftar perusahaan 11.16.5.47.13604 dari dinas perdagangan kabupaten Surakarta dengan NPWP (Nomor Perusahaan Wajib Pajak) 57.822.329.9 – 526.000.

Kedepannya, dengan perbaikan sistem-sistem yang ada, PT.Gading Mas Sejahtera dapat semakin memperbaiki dan melengkapi kebutuhan masyarakat

pada pemanfaatan teknologi informasi global yang semakin berkembang pesat serta dapat memenuhi kebutuhan minyak goreng yang merupakan bahan pokok. 2.2.1 Visi Dan Misi

Didalam bab ini akan dijelaskan visi dan misi dari PT.Gajah Mas Sejahtera yaitu :

2.2.1.1 VISI

Membantu pemerintah dalam membangun perekonomian bangsa, dengan

meningkatkan produktifitas minyak goreng yang berkualitas guna menciptakan kesejahteraan anggota yang madani ”.

2.2.1.2 MISI

“Menciptakan dan memberikan penyediaan lapangan pekerjaan bagi pegawai / calon pegawai untuk memajukan ekonomi rakyat, menciptakan kemandirian dan kesejahteraan yang madani dengan membuka unit-unit cabang dan area operasional”

(Sumber : Profil PT.Gajah Mas Sejahtera, 2012) 2.3 Mengenal DBMS

DBMS (Database Management System) merupakan perangkat lunak atau

program komputer yang dirancang secara khusus untuk memudahkan pengelolaan

database. Sedangkan, RDBMS (Relational Database Management System)

merupakan DBMS yang menggunakan model basis data relasional atau dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan.

Secara sederhana, database (basis data) dapat di ungkapkan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan data dapat di akses dengan mudah dan cepat. Dalam hal ini, pengertian akses dapat

mencakup pemerolehan data maupun pemanipulasian data, seperti menambah dan menghapus data.

Manajemen modern mengikutsertakan informasi sebagai sumber daya penting yang setara dengan sumber daya manusia, uang, mesin, dan material. Bagi pihak manajemen, informasi merupakan bahan untuk pengambilan keputusan. Dengan adanya komputer, data dapat disimpan dalam media pengingat yang disebut hard disk. Dengan media ini, kehadiran kertas yang digunakan untuk menyimpan data dapat dikurangi. Selain itu, data menjadi lebih cepat untuk di akses, terutama apabila di kemas dalam bentuk database. (Yuyun, prioritas pemberian modal di BKM,2007).

2.4 Mengenal Web Ser ver

Web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi

menerima permintaan (HTTP) atau (HTTPS) dari client, hal ini di kenal dengan nama web browser, dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen (HTML). Web server yang terkenal di antaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service

(IIS).

Apache (server HTTP Apache atau server web/www Apache) adalah web

server yang dapat di jalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux,

Microsoft Windows, dan Novell Netware) yang berguna untuk melayani dan

memfungsikan web. Protokol yang di gunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.

Sedangkan, definisi dari IIS atau Internet Information Server adalah sebuah HTTP web server yang di gunakan dalam sistem operasi server Windows, mulai dari Windows NT 4.0 Server, Windows 2000 Server atau Windows Server 2003. Layanan ini merupakan layanan terintegrasi dalam Windows 2000 Server,

Windows Server 2003 atau sebagai add-on dalam Windows NT 4.0. Layanan tersebut berfungsi sebagai pendukung protokol TCP/IP yang berjalan dalam lapisan aplikasi (application layer). IIS juga menjadi fondasi dari platform Internet dan Intranet Microsoft, yang mencakup Microsoft Site Server, Microsoft

CommercialInternet System dan produk-produk MicrosoftBackOffice lainnya.

2.5 Penger tian PHP

PHP merupakan bahasa interpreter yang hampir mirip dengan bahasa C dan perl yang memiliki kesederhanaan dalam perintah. PHP dapat digunakan bersamaan dengan WML sehingga pembangunan situs web site dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. PHP dapat digunakan untuk memperbarui (

meng-update) database, menciptakan database, dan mengerjakan perhitungan

matematika. PHP dapat di ambil gratis melalui internet dengan alamat situs

http://www.PHP.net. Menurut dokumen resmi PHP, PHP adalah singkatan dari

Hypertext Preprocessor.

PHP merupakan bahasa scripting (berbentuk script) yang menyatu dengan

HTML dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintaks yang penulis berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke

browser (client side) hanya hasilnya saja. Secara khusus, PHP dirancang untuk membangun sebuah web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan yang up to date. Misalnya penulis bisa menampilkan isi

database ke dalam halaman web. Pada prinsipnya , PHP mempunyai fungsi yang

sama dengan scipt-script seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion dan lain-lain. Untuk menjalankan PHP dibutuhkan web server. Yang sering digunakan adalah Apacheweb server.

2.5.1 Dasar -dasar PHP

PHP dijalankan dalam file berekstensi .PHP, .PHP3 atau .phtml, tetapi secara umum ekstensi file PHP adalah (.PHP). Kode PHP menyatu dengan tag – tag HTML dalam satu file. Kode PHP diawali dengan tag <? atau <?PHP dan ditutup dengan ?>.

PHP diawali sebagai berikut :

Scr ipt 2.1 Dasa r PHP

Hasil dari program diatas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.1 Hasil dar i file contoh 1.PHP

<?PHP ... ... ... ?> File contoh1.PHP: <html> <head> <title> Contoh Sederhana </title> </head> <body> <?PHP

echo(“Hallo apakabar? Nama saya PHP

script”); ?>

</body> </html>

2.5.2 Kelebihan PHP

PHP terkenal dengan mempunyai 4 kelebihannya yaitu 4P (Four Pee) : a. Pr a ctica l / Pr aktis

PHP adalah bahasa pemrograman yang sangat longgar dalam penulisan, dan ini meningkatkan kepraktisan buat para penggunanya. Misalnya saja programmer tidak diharuskan untuk menuliskan atau menghapus variabel. Walaupun kadang mereka juga tidak bisa mengatakan dengan mudah yang kemudian dipanggil dalam sebuah skrip, menebak formula terbaik dalam penetapan variabel secara otomatis kemudian menghapus variabel dan dan mengembalikan resource ke sistem setelah skrip berhasil di eksekusi. Pada akhirnya, PHP mampu membuat programmer lebih berpikir pada tujuan akhir dari project yang akan dibuat.

b. Power

Sudah menjadi rahasia umum kalau PHP mampu membuat halaman dinamis, memanipulasi form, dan dapat dihubungkan dengan database. Selain yang disebutkan tadi, ternyata PHP juga dapat melakukan hal – hal di bawah ini : a. Membuat dan memanipulasi file Macromedia Flash, gambar, dan Portable

Document Format PDF. b. Berkomunikasi dengan LDAP.

c. Berkomunikasi dengan banyak protocol, termasuk IMAP, POP3 dan NNTP. d. Berkomunikasi dengan Credit-Card Processing Solution.

c. Possibility

Jarang ada developer PHP yang terikat pada suatu implementasi pemecahan masalah. Di lain sisi, ada banyak pilihan yang ditawarkan oleh PHP. Contohnya ada pada database yang didukung oleh PHP. Kurang lebih semuanya ada 25 database, termasuk Adabas D, dBase, FrontBase, Hyperwave, IBM DB2,

Informix, Ingres, Interbase, mSQL, direct MS-SQL, MySQL, Oracle, Oyrimos, PostgreSQL, Solid, Sybase, Unix dbm dan Velocis.

Kemampuan string-parsing juga bisa dianggap sebagai banyaknya kemungkinan yang ditawarkan oleh PHP. Dalam hal ini, PHP memiliki lebih dari

85 function untuk memanipulasi string. Kelebihan ini tak hanya akan

menawarkan keleluasaan untuk melakukan operasi string yang kompleks, namun juga menjembatani program yang memiliki functionalitas yang sama (seperti Python dan Perl) lewat PHP.

d. Pr ice

PHP merupakan salah satu open source software, yang dapat diartikan sebagai berikut :

a. PHP dapat dimodifikasi, didistribusikan, dan diintegrasikan dengan produk lain oleh penggunanya,

b. Pengembangan dan auditing yang dilakukan secara terbuka, c. Semua orang bebas berpartisipasi.

2.6 Definisi MySQL

Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa definisi MYSQL untuk memperjelas pengertian tentang software ini :

a. MySQL adalah sistem pengaturan relational database.

Suatu relational database, menyimpan data dalam bentuk tabel-tabel yang kemudian akan diletakkannya semua data dalam satu ruang penyimpanan yang besar.

b. MySQL adalah Open Source Software (perangkat lunak).

Open Source artinya bahwa software tersebut memungkinkan untuk

c. MySQL menggunakan GPL (GNU General Public License)

Untuk menentukan apakah seseorang memenuhi persyaratan untuk menggunakan software tersebut dalam situasi yang berbeda. Jika seseorang merasa tidak nyaman dengan GPL atau ingin menggunakan MySQL untuk aplikasi bisnis, maka orang tersebut dapat membeli lisensi yang bersifat komersial (Eriska, prioritas pemberian beasiswa di pondok pesantren Al-Huda, 2005).

2.7 Koneksi Database MySql dengan PHP

Berikut penulisan fungsi script untuk koneksi ke database MySQL: a. mysql_connect()

Perintah ini digunakan untuk melakukan koneksi ke server database MySQL, fungsi ini memiliki format penulisan sebagai berikut. mysql_connect (host, username, password);...(Scr ipt 2.2 koneksi database dengan php) b. mysql_select_db()

Perintah ini digunakan untuk memilih database yang ada di server

MySQL, fungsi ini memiliki format penulisan sebagai berikut.

my

sql_select_db (nama_ database, pengenal_koneksi) ;

...(Scr ipt 2.3 memilih database yang ada diser ver MySQL) c. mysql_quer y()

Perintah ini digunakan untuk melakukan query atau menjalankan permintaan terhadap sebuah tabel atau sejumlah tabel database, fungsi ini memiliki format penulisan sebagai berikut.

my

sql_query (permintaan, pengenal koneksi); ...(Scr ipt 2.3 melakukan Quer y)

2.8 Pr efer ence Ranking Or ganization Method for Enr ichment Evaluation (Pr omethee)

Promethee adalah salah satu metode penentuan rangking atau urutan

dalam analisa multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan dan kestabilan. Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam promethee

adalah penggunaan dalam hubungan outrangking. Semua parameter yang dinyatakan mempunyai pengaruh nyata menurut pandangan ekonomi (Brans, 1986).

Prinsip yang digunakan adalah penetapan prioritas alternatif yang telah ditetapkan berdasarkan pertimbangan – pertimbangan

Max { f1 (x), f2 (x), f3(x),...,fj(x),...,fk(x),|x ɛ A } Hubungan dominasi ∀ h fh (a) > fh (b) ↔ a P b (a Prefer b) ∀ h fh (a) = fh (b) ↔ a l b (a Indifferent b) ∃ fh (a) > fh (b) a R b (a Incomparability b) (2.1) ∃ fh (a) > fh (b) Keterangan :

F1 (i = 1,2,3,...k) merupakan nilai atau ukuran relatif untuk masing – masing alternatif (x) = sejumlah kumpulan alternatif.

Dalam aplikasinya sejumlah kriteria telah ditetapkan untuk menjelaskan (x) yang merupakan penilaian dari ℜ ( Real).Promethee termasuk dalam keluarga metode outranking yang dikembangkan oleh B.Roym dan meliputi dua fase :

a. Membangun hubungan outranking dari K

b. Eksploitasi dari hubungan ini memberikan jawaban optimasi kriteria dalam

paradigma permasalahan multikriteria.

Nilai hubungan outranking berdasarkan pertimbangan dominasi pertimbangan

– pertimbangan kriteria merupakan fase pertama dalam proses analisa. Indeks

preferensi ditentukan dari nilai outranking secara grafis disajikan berdasarkan

preferensi dari pembuat keputusan.Data dasar untuk evaluasi dengan metode

promethee disajikan dalam tabel 2.1

Tabel 2.1 Data Dasar Promethee

f1 (.) f2(.) ………fj(.)……….……fk(.)

a1 f1 (a1) f2(a1) ………fj(a1)………. fk(a1)

a2 f1 (a2) f2(a2) ………fj(a2)………. fk(a2)

ai f1 (ai) f2(ai) ………fj(ai)………..……...……. fk(ai)

an f1 (an) f2(an) ………fj(an)………. fk(an)

( Sumber : Prabowo, 2009 ) Keterangan :

a. a1, a2,...an = n alternatif potensial

b. f1, f2,...fj,fk = k kriteria evaluasi

Struktur preferensi dibangun atas dasar kriteria :

∀ a, b ∈ A } f(a) > f(b) aPb (2.2)

2.8.1 Dominasi Kr iter ia

Penyampaian intensitas P dari preferensi alternatif a terhadap alternatif b sedemikian rupa sehingga :

P(a,b) = 0, berarti tidak ada beda antara a dan b

P(a,b) ~ 0, berarti lemah preferensi dari a lebih baik dari b P(a,b) ~ 1, berarti kuat preferensi dari a lebih baik dari b P(a,b) = 1, berarti mutlak preferensi dari a lebih baik dari b

Dalam metode ini fungsi preferensi seringkali menghasilkan nilai fungsi yang berbeda antara dua evaluasi, sehingga :

P(a,b) = P(f(a) – f(b) ) (2.3)

Untuk semua kriteria, suatu alternatif akan dipertimbangkan memiliki nilai kriteria yang lebih baik, ditentukan oleh f dan akumulasi dari nilai ini menentukan nilai preferensi atas masing – masing alternatif yang dipilih. ( Sumber : Cahyono : 2011, D36 )

2.8.2 Rekomendasi Fungsi Pr efer ensi

Untuk memberikan gambaran yang lebih baik terhadap area yang tidak sama digunakan fungsi selisih nilai kriteria antar alternatif H (d) dimana hal ini

mempunyai hubungan langsung dengan fungsi preferensi P. Dalam promethee

disajikan enam fungsi preferensi kriteria :

a. Kr iter ia Umum / Tipe I ( Usual Criterion )

Pada kriteria ini tidak beda antara a dan b jika dan hanya f (a) = f (b), apabila nilai kriteria pada masing – masing alternatif memiliki nilai berbeda, pembuat keputusan mempunyai preferensi mutlak untuk alternatif memiliki nilai yang lebih baik.

0 jika d = 0 H(d)

1 jika d ≠ 0

Dimana d = selisih nilai kr iter ia {d = f(a) – f(b)} (2.4)

(Suryadi K. Dan Ramdhani M.A,, 1998) Keterangan :

H (d) : fungsi selisih kriteria antar alternatif d : selisih nilai kriteria { d = f (a) – f (b) }

Untuk melihat kasus preferensi pada kriteria biasa , ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 2.2

H (d) 1

0 d

Gambar 2.2 Kr iter ia Biasa

Gambar 2.2 menunjukan ilustrasi dari kasus preferensi pada kriteria biasa dimana d = selisih nilai kriteria {d = f(a) – f(b)}.

b. Kr iter ia Quasi / Tipe II ( Quasi Kr iter ia )

Pada kriteria ini dua alternatif memiliki preferensi yang sama penting selama selisih atau nilai H (d) dari masing – masing alternatif untuk kriteria tertentu tidak melebihi nilai q dan apabila selisih hasil evaluasi untuk masing – masing alternatif melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak. Jika pembuat keputusan menggunakan kriteria quansi, maka dia harus menentukan nilai q, dimana nilai ini dapat menjelaskan pengaruh yang signifikan dari suatu kriteria. Dengan demikian q adalah merupakan nilai

threshold indiffrence yaitu nilai d terbesar yang masih memungkinkan

terjadinya indefference antar alternatif.

0 jika – q ≤ d ≤ q H(d)

1 jika d < -q atau d > q ...(2.5)

(Suryadi K. Dan Ramdhani M.A,, 1998) Keterangan :

H (d) : fungsi selisih kriteria antar alternatif d : selisih nilai kriteria { d = f (a) – f (b) } parameter (q) : harus merupakan nilai yang tetap.

Untuk melihat kasus preferensi pada kriteria quasi, ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 2.3

H (d) 1

-q 0 q d Gambar 2.3 Kr iter ia Quasi

Gambar 2.3 menunjukan ilustrasi dari kasus preferensi pada kriteria Quasi dimana d = selisih nilai kriteria {d = f(a) – f(b)} dan q harus merupakan nilai yang tetap.

c. Kr iter ia Pr efer ensi Linier / Tipe III

Kriteria prferensi linier dapat dijelaskan bahwa selama nilai selisih memliki nilai yang lebih rendah dari p, preferensi dari pengambilan keputusan meningkat secara linier dengan nilai d , Jika nilai d lebih besar dibandingkan dengan nilai p, maka terjadi preferensi mutlak.

d / p jika – p ≤ d ≤ p H(d)

1 jika d < - p atau d > p (2.6)

(Suryadi K. Dan Ramdhani M.A,, 1998) Keterangan :

H (d) : fungsi selisih kriteria antar alternatif d : selisih nilai kriteria { d = f (a) – f (b) } p : nilai kecenderungan atas

Jika nilai d lebih besar dibandingkan nilai p, maka terjadi preferensi mutlak. Fungsi kriteria ini digambarkan 2.4

pk(ai,aj) 1

Criterion III pk d

Gambar 2.4 kr iter ia Linier

Gambar 2.4 menunjukan ilustrasi dari kasus preferensi pada kriteria Linier dimana d = selisih nilai kriteria {d = f(a) – f(b)} dan p nilai kecenderungan atas.

d. Kr iter ia Level / Tipe IV ( Level Cr iter ioun )

Dalam kasus ini, kecenderungan tidak berbeda q dan kecenderungan preferensi p adalah ditentukan secara simultan. Jika d berada diantara nilai q dan p ,hal ini berarti situasi preferensi yang lemah (H(d) =(0.5).

0 d ≤ q k

H(d) 0.5 qk < d ≤ p k

Keterangan :

H (d) : fungsi selisih kriteria antar alternatif p : nilai kecenderungan atas

parameter ( q ) : harus merupakan nilai yang tetap

Gambar 2.5 menjelaskan pembuat keputusan telah menentukan kedua kecenderungan untuk kriteria ini.

Pk ( ai, aj ) 1

0.5

Criterion IV qk pk d Gambar 2.5 Kr iter ia Level

Gambar 2.5 menunjukan ilustrasi dari kasus preferensi pada kriteria Level dimana p nilai kecenderungan atas dan q harus merupakan nilai tetap.

e. Kr iter ia dengan pr efer ensi linier dan ar ea yang tidak ber beda / tipe V

Pada kasus ini pengambil keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi secara linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dala marea antara dua kecerendungan q dan p, dua parameter tersebut telah ditentukan. 0 d ≤ q k H(d) d – qk qk ≤ d ≤ p k Pk – qk 1 d ≥ p k (2.8) Keterangan :

p : nilai kecenderungan atas

parameter ( q ) : harus merupakan nilai yang tetap

Dua parameter p dan q sudah ditentukan nilainya. Fungsi H adalah hasil perbandingan antar alternatif.seperti pada gambar 2.6

pk (ai, aj) 1

Criterion V qk pk d

Gambar 2.6 Kr iter ia dengan pr efer ensi linier dan ar ea yang tidak ber beda.

Gambar 2.6 menunjukan ilustrasi dari kasus preferensi linier dan area yang tidak berbeda dimana q harus merupakan nilai yang tetap serta dua parameter p dan q sudah ditentukan nilainya. ( Sumber : Novaliendry, 2009 ).

f. Kr iter ia Gaussian / tipe VI ( Gaussian Cr iter ion )

Fungsi ini bersyarat apabila telah ditentukan nilai σ, dimana dapat dibuat berdasarkan distribusi normal dalam statistik. Disini preferensi pengambil

keputusan meningkat secara linier dari kondisi indifference ke preferensi

mutlak diarea antara q dan p.

0 d≤0

H(d)

1 – exp( -d2 / 2σ2k) d≥0 (2.9)

Pada penerapannya kriteria gaussian akan digunakan pada distribusi normal statistik. Kriteria Gaussian tidak ada parameter yang tetap dalam menentukan nilai batas parameter.

Pk(ai , aj) 1

Criterion VI σk d

Gambar 2.7 Kr iter ia Gaussian

Gambar 2.6 menunjukan ilustrasi dari kasus preferensi kriteria gaussian dimana tidak ada parameter yang tetap dalam menentukan nilai batas parameter.

2.8.3 Indeks Pr efer ensi Multik r iter ia

Tujuan pembuat keputusan adalah menetapkan fungsi preferensi P1 dan πi

untuk semua kriteria fi ( i = 1,…k ) dari masalah optimasi kriteria f1, jika semua

kriteria memeliki nilai kepentingan yang sama dalam pengambilan keputusan maka semua nilai bobot adalah sama.

Indeks preferensi multikriteria ( ditentukan berdasarkan rata – rata bobot

dari fungsi preferensi Pi

n

δ (a,b) = Σ π Pi (a,b) ; ∀ a, b ε A

i=1 (2.9)

δ (a,b) merupakan intensitas preferensi pembuat keputusan yang menyatakan

bahwa alternatif a lebih baik dari alternatif b dengan pertimbangan secara

simultan dari seluruh kriteria. Hal ini dapat disajikan dengan nilai antara 0 dan 1 ,dengan ketentuan sebagai berikut :

- δ (a,b) ≈ 0, menunjukan preferensi yang lemah untuk alternatif a lebih dari alternatif b berdasarkan semua kriteria.

- δ (a,b) ≈ 1, menunjukan preferensi yang kuat untuk alternatif a lebih dari

alternatif b berdasarkan semua kriteria.

Indeks preferensi ditentukan berdasarkan nilai hubungan outrangking pada

sejumlah kriteria dari masing – masing alternatif. ( Sumber : Cahyono, 2011 )

2.8.4 Ar ah Pr efer ensi Multik r iter ia

Arah preferensi terbagi menjadi dua arah Leaving Flow (LF) dan Entering

Flow (EF). Leaving Flow merupakan ukuran dari karakter outrangking a,

sedangkan Entering Flow merupakan karakter a yang di outrank. Secara simetris

dapat ditentukan Leaving Flow dengan persamaan berikut :

Leaving Flow : Φ+ (a) = 1 Σδ (a,x)

n-1 x ε A (2.10)

Adapun persamaan Entering Flow sebagai berikut :

Entering Flow : Φ- (a) = 1 Σδ (x,a)

n-1 x ε A (2.11)

Adapun persamaan Net Flow sebagai berikut :

Net Flow : Φ (a) = Φ+ (a) – Φ- (a) (2.12)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Dari analisa permasalahan yang telah dilakukan, maka akan dirancang sistem pendukung keputusan prioritas pendistribusian minyak goreng dengan melakukan dan perancangan sistem. Hal tersebut dilakukan untuk menggambarkan arus data dalam aplikasi secara terstruktur dan jelas, serta menggambarkan proses yang terjadi pada aplikasi, sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi sistem yang baik.

Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Prioritas Pendistribusian Minyak Goreng ini terdiri dari beberapa pengguna-pengguna sistem yaitu :

1. Pembeli, yaitu pengguna sistem pendukung keputusan prioritas

pendistribusian minyak goreng yang dapat melakukan registrasi dan menginput data pribadi.

2. Admin, yaitu pengguna sistem pendukung keputusan prioritas

pendistribusian minyak goreng yang mempunyai hak akses membuat, mengubah, dan menghapus seluruh data registrasi pembeli, serta memonitoring sistem.

3.2 Per ancangan Sistem

Perancangan sistem berisikan penjelasan tentang diskripsi umum sistem,

konsep perancangan metode promethee dalam bentuk flowchart diagram,

perancangan proses, perancangan data, perancangan tabel, dan perancangan antarmuka.

3.2.1 Flowchar t Metode Pr omethee

Gambar 3.1 Flowchar t Metode Pr omethee

Pada Gambar 3.1 menunjukan flowchart perhitungan menggunakan

metode promethee yang akan diterapkan pada aplikasi sistem pendukung

keputusan prioritas pendistribusian minyak goreng, adapun alur flowchart yang dijelaskan dibawah ini.

1. Input Nilai kualitatif dengan menentukan nilai kualitatif bobot dari tiap

kriteria. Kriteria dalam Sistem Pendukung Keputusan Prioritas

a) Jumlah Pembelian

Jumlah pembelian merupakan kriteria untuk menentukan prioritas pendistribusian, disini setiap jumlah pembelian yang diajukan akan mendapatkan bobot nilai, Sebagai contoh:

Jumlah pembelian yang diajukan > 150 Liter dengan bobot 3.

Jumlah pembelian yang diajukan antara 100 - 150 Liter dengan bobot 2. Jumlah pembelian yang diajukan < 100 Liter dengan bobot 1.

b) Jarak

Jarak merupakan kriteria untuk menentukan prioritas pendistribusian, disini setiap jarak tempuh yang diajukan akan mendapatkan bobot nilai, Sebagai contoh:

Jarak Tempuh < 15 km dengan bobot 1.

Jarak Tempuh antara 15 km – 50 km dengan bobot 2 Jarak Tempuh > 50 km dengan bobot 3.

c) Penghasilan

Penghasilan merupakan kriteria untuk menentukan prioritas

pendistribusian, disini setiap pembelian yang diajukan akan

mendapatkan bobot nilai, Sebagai contoh: Penghasilan < Rp.500.000,- dengan bobot 1.

Penghasilan antara Rp.500.000,- sampai dengan Rp.2.000.000,- dengan bobot 2.

d) Pengeluaran

Pengeluaran merupakan kriteria untuk menentukan prioritas

pendistribusian, disini setiap pengeluaran yang diajukan akan mendapatkan bobot nilai, Sebagai contoh:

Pengeluaran < Rp.500.000,- dengan bobot 1.

Pengeluaran antara Rp.500.000,- sampai dengan Rp.2.000.000,- dengan bobot 2.

Pengeluaran > Rp.2.000.000,- dengan bobot 3.

2. Hitung Nilai Threshold.

Menentukan nilai V,Q dan P. K1 = Nilai Max – Nilai Min K2 = Nilai Min ke 2 – Nilai Min

Threshold Veto (V) = K1 – K2

Indefferen (Q) = V / Σ alternative

Preferensi (P) = V – Q

3. Hitung Nilai Index Preferensi.

Dimana : A1,…,Ak = Kuantifikasi tiap criteria

d = Selisih nilai criteria

4. Hitung dan Menentukan arah Preferensi.

Dimana : P ( A1,…Ak ) / Σ criteria

5. Hitung Leaving Flow ( LF ) dan Entering Flow ( EF )

Dimana : LF = Dijumlahkan secara horizontal / n-1 EF = Dijumlahkan secara vertical / n-1 n = jumlah alternative

6. Rangking Leaving Flow dan Entering Flow

Dimana : Dicari nilai LF terbesar dan nilai EF terkecil.

7. Rnagking LF – EF

Jika ya, maka akan langsung menampilkan urutan rangking promethee I

Jika tidak, maka menghitung nilai Net Flow (NF) untuk mencari nilai

promethee 2

Dimana : NF = LF- EF

8. Menampilkan Rangking Promethee.

3.3 Per ancangan Pr oses

Dalam sub ini dijelaskan mengenai perancangan proses dari sistem yang akan dibuat nantinya. Dalam perancangan proses ini akan dijelaskan dalam

Dokumen terkait