• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI TERPISAH

Dalam dokumen Index of /ProdukHukum/kehutanan (Halaman 138-141)

MODUL – 5 PEMANTAUAN

EVALUASI TERPISAH

Evaluasi terpisah, berdasarkan PP No.60 tahun 2008, adalah penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian Intern dengan ruang lingkup dan frekuensi tertentu berdasarkan pada penilaian risiko dan efektivitas prosedur pemantauan yang berkelanjutan. Pada bagian lain dalam Peraturan Pemerintah tersebut juga dinyatakan bahwa evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau prestasi suatu kegiatan dengan standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan, dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dirumuskan bahwa ruang Iingkup evaluasi adalah penilaian terhadap mutu kinerja implementasi SPIP dan penilaian terhadap keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuannya.

Sama seperti halnya dengan Pemantauan berkelanjutan dapat dilakukan oleh Tim Intern dari instansi pemerintah yang bersangkutan sebagai bagian dari aspek pengendalian pimpinan atau oleh aparat pengawasan internal/eksternal pemerintah sesuai dengan ruang lingkup pengawasan yang ditetapkan dalam Pasal 49 Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 2008, yaitu :

1. BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi: (1) kegiatan yang bersifat lintas sektoral; (2) kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara; dan (3) kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;

2. Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan pengawasan intern melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi kementerian negara/lembaga yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

3. Inspektorat Provinsi melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah provinsi yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah provinsi;

4. Inspektorat Kabupaten/Kota melaksanakan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota.

Mengingat pelaksanaan evaluasi merupakan penilaian terhadap mutu kinerja SPIP dan keberhasilan dan kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuannya, maka evaluasi biasanya dilaksanakan pada akhir periode kegiatan. Namun, mengingat bahwa evaluasi dilakukan dengan memperhatikan penilaian analisis risiko dan efektifitas prosedur pemantauan berkelanjutan. Artinya, bilamana suatu kegiatan mempunyai tingkat risiko yang besar atau pemantauan yang dilakukan oleh pimpinan instansi kurang memadai, maka frekuensi evaluasi dapat dilakukan lebih sering.

Pada prinsipnya pelaksanaan evaluasi tidak jauh berbeda dengan pemantauan berkelanjutan yaitu membandingkan antara kondisi yang ada dengan standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan, sehingga tahapan kegiatan evaluasi meliputi : (a) penetapan norma, rencana, dan standar, (b) pelaksanaan evaluasi (pengukuran keberhasilan/kegagalan), dan (c) perumusan rekomendasi

1. Penetapan norma, rencana dan standar

Ketiga hal tersebut merupakan kriteria yang akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan evaluasi. Norma dan standar yang digunakan adalah peraturan perundang-undangan terkait, sedangkan rencana meliputi dokumen perencanaan seperti Renstra, Rencana Kinerja Tahunan, Pedum, Juklak/Juknis, KAK/TOR atau proposal kegiatan. Prosedur penetapan norma, rencana dan standar di diatas mengikuti metode yang telah dijelaskan dalam bahasan mengenai Pemantauan Berkelanjutan.

2. Pelaksanaan Evaluasi

Evaluasi yang dilaksanakan diarahkan pada penilaian terhadap 3E + 1T yaitu efektivitas, efisiensi, ekonomis dan ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan.

Penilaian terhadap efektivitas menggunakan formula :

Efektivitas = Output yang Dihasilkan = Outcome yang Dihasilkan Output yang DirencanaKan Outcome yang Direncanakan

Penjelasan :

Output adalah hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan, sedangkan outcome adalah menggambarkan berfungsinya output.

Ourput atau outcome yang dihasilkan adalah wujud kondisi output dan outcome yang dihasilkan hingga saat evaluasi dilakukan, sedangkan output atau outcome yang direncanakan merupakan kriteria yang bersumber dari indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan (Renstra, RKT, Pedum, Juklak/Juknis, dstnya).

− Penilaian efektivitas dapat dilakukan pula terhadap pencapaian tujuan dan sasaran, baik yang penilaiannya dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif.

− Ukuran efektivitas misalnya : % pembayaran tepat waktu, tingkat kepuasan pelanggan, kecepatan respon, tingkat keberhasilan (success rate).

Penilaian terhadap efisiensi menggunakan formula :

Efisiensi = Output yanq Dihasilkan Input yang Digunakan

Penjelasan :

− Efisiensi merupakan kemungkinan maksimum output yang diperoleh dari suatu input tertentu, atau inputyang sekecil-kecilanya (minimum untuk mencapai; memperoleh output tertentu.

− Ukuran efisiensi misalnya : pembayaran per bulan. jumlah kejauian yang dapat ditangani per tim

Penilaian terhadap ekonomis menggunakan formula :

Ekonomis = Input uang_Digunakan Input yang Wajar

Penjelasan :

− Input yang digunakan merupakan nilai sumberdaya yang digunakan untuk mendapat output tertentu, sedangkan input yang wajar adalah nilai

sumberdaya yang seharusnya dikeluarkan berdasarkan kondisi riil pada saat itu.

− Keekonomisan berkaitan dengan kondisi kemahalan harga yaitu bilamana terjadi perbedaan antara nilai input yang digunakan dengan nilai input yang wajar.

Selain hal di atas, evaluasi yang dilakukan terhadap pengendalian intern diarahkan pada hal-hal sebagai berikut :

a. Ruang lingkup dan frekuensi evaluasi pengendalian intern telah memadai bagi Instansi Pemerintah

b. Hasil penilaian risiko dan efektivitas pemantauan dipertimbangkan saat menentukan lingkup dan frekuensi evaluasi terpisah

c. Kegiatan evaluasi dilaksanakan pada saat adanya kejadian misalnya perubahan besar dalam rencana atau strategi manajemen, pemekaran atau penciutan Instansi Pemerintah, atau perubahan operasional atau pemrosesan informasi keuangan dan anggaran

d. Tim evaluasi menyusun suatu rencana evaluasi untuk meyakinkan terlaksananya kegiatan tersebut secara terkoordinasi. Metodologi yang dipergunakan telah mencakup self assessment dengan menggunakan daftar periksa (check list), daftar kuesioner, atau perangkat lainnya, serta proses evaluasi didokumentasikan sebagaimana mestinya

e. Evaluasi dilakukan oleh personil yang mempunyai keahlian tertentu dan dapat melibatkan aparat pengawasan intern pemerintah atau auditor eksternal

f. Jika evaluasi dilakukan oleh pegawai Instansi Pemerintah, maka harus dipimpin oleh seorang pejabat dengan kewewenangan, kemampuan, dan pengalaman memadai

g. Tim evaluasi harus memahami secara memadai mengenai visi, misi, dan tujuan Instansi Pemerintah serta kegiatannya, serta tim tersebut memahami bagaimana pengendalian intern Instansi Pemerintah seharusnya berkerja dan bagaimana implementasinya

h. Jika evaluasi dilaksanakan oleh APIP, maka unit kerja tersebut harus memiliki sumberdaya, kemampuan, dan independensi yang memadai

i. Kelemahan yang ditemukan selama evaluasi terpisah segera diselesaikan

3. Perumusan Rekomendasi

Dilakukan setelah dilakukan identifikasi hal-hal yang menjadi penyebab hakiki atas tidak tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, atau penyebab atas timbulnya permasalahan, kendala atau hambatan atas kelancaran pelaksanaan kegiatan. Dari identifikasi penyebab tersebut barulah dapat disusun rekomendasi kepada pihak-pihak terkait. Rekomendasi yang dibuat haruslah konstruktif dan diarahkan untuk mengeliminasi penyebab yang paling mendasar, bukan penyebab sementara atau antara. Untuk itu, pembuatan rekomendasi sebaiknya dilakukan setelah melakukan diskusi atau mendengarkan masukan dari pihak-pihak terkait.

BAB IV

Dalam dokumen Index of /ProdukHukum/kehutanan (Halaman 138-141)