• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fakta-Fakta Lapangan 1. Data wawancara

Dalam dokumen 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA (Halaman 30-36)

2.2. Tinjauan Permasalahan

2.2.2. Fakta-Fakta Lapangan 1. Data wawancara

1. CW, mahasiswi usia 21 tahun

CW memiliki berat badan yang dapat dikategorikan sebagai big size (berat badan dirahasiakan). CW mengaku sering mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan seperti menjadi bahan ejekan oleh teman laki-laki. Setiap kali ia melakukan sesuatu, seperti berganti model pakaian dan potongan

menjadi hal yang sangat ditakutinya. Hal ini berlangsung sejak CW duduk di bangku SMP. Pada saat SMA, CW merasa sangat minder karena sering di-bully oleh teman sekolahnya. Pernah suatu kali ketika ia merasa putus asa sekali, CW membeli obat pelangsing dan memaksakan untuk mengkonsumsinya di walaupun rasanya tidak enak. Berat badan yang diinginkan belum berhasil tercapai malah akhirnya CW jatuh sakit.

CW menyadari bahwa tubuhnya yang big-size sudah bawaan dari lahir. Sekarang CW menjalani diet hanya untuk jaga kesehatan saja. Mulai memasuki usia dewasa/kuliah, CW mulai berbenah diri, berdandan. Ada beberapa teman yang mau menerima CW apa adanya memuat CW dapat bangkit untuk menjadi lebih baik. Selainitu bergabung dengan komunitas bigsize membantunya mendapat pengalaman banyak.

Kesulitan yang dialami:

- Bahan ejekan teman-teman - Susah berjalan

- Susah cari baju dengan ukuran big size, memiliki keinginan untuk memaakai baju yang lucu-lucu seperti orang kurus tetapi tidak ada ukurannya.

- Ketika jalan bersama pasangan, banyak orang yang heran dan aneh. 2. FN, mahasiswi usia 20 tahun

FN memiliki berat badan awal 98 kg dan sekarang mengalami penurunan berat badan hingga 65 kg. Meskipun berhasil menurunkan berat badan sebanyak 33 kg, FN masih ingin menguruskan badan lagi sampai mendapatkan bentuk yang ideal. Tidak ada batasan berat badan yang diinginkan oleh FN namun ia mengaku hanya ingin lebih kurus sampai batas apa yang dianggapnya ideal. Alasan FN melakukan diet adalah merasa tidak nyaman, malu, dan engap. Karena sering bergerak, tubuhnya jadi mengganggu aktivitas. FN tidak bisa melakukan banyak hal (contoh lari, roll, lompat tinggi). Selain itu beban resiko lebih banyak.

FN memiliki pemikiran bahwa jika kurus ia dapat melakukan banyak hal yang memungkinkannya menjadi orang sukses. Dengan tubuh yang besar

sulit rasanya orang lain melihat hal-hal yang baik dalam dirinya. FN memiliki hobi diving. Dengan tubuh yang besar ini mungkin akan menyulitkan bagi para perenang untuk menyelam. Dengan berbagai macam perkataan-perkataan orang yang didengarnya seperti, “Mana bisa masuk kedalam air, pasti ngapung terus pelampungnya.” Pengalaman yang membekas yang pernah dialami ketika memiliki tubuh yang besar adalah pada saaat FN sedang diving. Pada waktu selesai menyelam dan akan naik kembali ke atas kapal, FN tidak bisa naik sendiri. Selama satu jam beberapa orang teman menariknya keatas kapal dan akhirnya berhasil. Hal ini membuatnya malu dan merasa tubuhnya menyusahkan untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang disukainya.

Keuntungan yang dialami: a. Selalu duduk di jok depan Kesulitan yang dialami:

a. Merasa menyusahkan untuk melakukan hal-hal lain b. Merasa menjadi pupuk bawang

c. Tidak percaya diri 3. TW, pelajar usia 18 tahun

TW memiliki tubuh yang gemuk sewaktu SD, namun ia masih tidak mengerti arti kata cantik sehingga ia tidak terlalu mempedulikan penampilannya. Meskipun begitu sejak SD orangtuanya sudah menyindir TW secara tidak langsung dengan menunjuk-nunjuk orang yang badannya sangat gemuk dan berkata, “Nanti kamu seperti itu lho, kalo makan terus.” Selain itu TW memiliki kakak perempuan dengan tubuh yang langsing. Menurut pengamatannya kakaknya yang tubuhnya lebih kurus itu banyak disukai orang, memiliki banyak teman, dan terlihat lebih cantik. Orang tua TW juga sering membanding-bandingkan ukuran tubuh mereka ketika membelikan pakaian. Pakaian yang digunakan kakaknya lebih bagus dan menarik karena baju untuk orang dengan tubuh normal lebih banyak. Ia juga ingin mengenakan baju yang bagus dan sedang tren. Hal inilah yang kemudian membuat TW khawatir dan takut jika tubuhnya semakin besar.

Memasuki SMA, ia mulai mengerti tentang berbagai macam diet yang biasa dilakukan oleh para perempuan. TW berhasil menurunkan berat badannya yang semula 87 kg menjadi ukuran medium. Teman-teman masih suka bergurau dengan menyebutkan fisik dan ukuran tubuhnya yang dulu. Hal ini membuat TW menjadi minder dan memiliki ketakutan ketika orang lain pernah tahu ketika ia pernah gemuk apalagi melihat foto-foto lamanya. TW diet secara sembunyi-sembunyi dan dihadapan orang lain terlihat normal-normal saja. TW juga tidak ingin ada orang yang menanyakan berat badannya dan bagaimana cara ia sampai kurus karena ia tidak percaya diri ketika mengingat bahwa dirinya pernah gemuk.

Kesulitan yang dialami:

a. Takut memiliki berat badannya seperti dulu

b. Tidak bisa makan makanan yang terlalu berlemak dan banyak karena nanti tambah gemuk

c. Tidak percaya diri bergaul dengan orang lain 4. PK, Pelajar usia 17 tahun

PK mengalami kenaikan berat badan yang cukup banyak pada saat masuk SMP. Awal masuk SMP, ia masih belum memiliki keinginan untuk menurunkan berat badan. Namun kemudian PK mulai menyadari bahwa penampilannya sangat mempengaruhi hubungannya dengan teman-temannya. Banyak teman sekelasnya yang mengatainya “gendut” dan “babi”. Awalnya PK tidak terlalu merespon karena memang hanya sebatas bercanda. Lama-lama PK mulai risih dan merasa tidak nyaman dan sedikit marah karena bercanda temannya mulai keterlaluan. Setiap ada kata-kata yang berhubungan dengan berat badan atau hewan-hewan besar maka teman-temannya akan menunjuk PK. Beberapa teman menjauh perlahan-lahan tanpa mengatakan apapun. Namun PK menyadari bahwa itu karena mereka malu jalan dan bergaul dengan orang “gendut”. Mereka tidak ingin reputasinya jatuh dan dianggap anak culun. PK mengaku pernah menjalani beberapa macam diet, seperti diet karbohidrat, diet yoyo, dan tidak makan apapun selama 1 hari. Ia merasa tidak suka pada beberapa bagian tubuh tertentu seperti kaki. PK memiliki tipe kaki

yang besar. Ia merasa tubuhnya tidak proporsional dan tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk memperbaikinya. Ia takut ketidaksempurnaan tubuhnya ini mempengaruhi masa depannya dalam pekerjaan dan pasangan hidup.

Kesulitan yang dialami:

a. Tidak semangat ke sekolah dan berhadapan dengan teman b. Malu kalai dikatai dan dilihati orang

c. Minder, kurang percaya diri d. Susah diet

5. OS, usia 17 tahun, pelajar

Usia 17 tahun banyak pesta sweet seventeen yang menunggu. OS juga merupakan remaja yang merasakan hal itu. Keinginan OS untuk berdiet adalah agar baju muat dikenakan. OS mengaku merasa kurang puas dengan tubuhnya dan takut dengan gemuk. Setiap kali mencari pakaian tidak ada yang muat dengan tubunya karena size yang disediakan toko tidak besar. Apalagi untuk baju pesta yang bagus, OS mengatakan bahwa tidak pernah membeli baju pesta di toko karena tidak ada yang bisa masuk pada tubuhnya. OS membuat baju pesta sendiri di penjahit langganannya. Ia menceritakan bahwa ia merasa iri dengan teman-temannya yang langsing karena dapat memakai baju yang lucu, lagi ngetren, dan terlihat lebih bagus. Yang dapat ia kenakan hanya 2 buah baju pesta pada setiap acara, karena ibunya juga tidak mengijinkannya untuk membuat baju baru setiap kali ada acara. Berbeda dengan remaja lain yang dapat gonta-ganti baju baru sesuka mereka. Akhirnya, OS memilih untuk tidak datang pada pesta tersebut karena malu jika bajunya sama terus. Ia takut jika orang lain berpikir bahwa dirinya jadul atau kampungan. OS memberikan alasan lain seperti sakit atau ada acara keluarga pada temannya tersebut.

Kesulitan yang dialami: a. Susah cari baju bagus b. Gampang berkeringat c. Memakan banyak tempat

6. LH, usia 22 tahun, bekerja

LH mengatakah bahwa dirinya mengalami krisis kepercayaan diri. Waktu SMA, ia mengaku sering sekali dihina orang. Hal yang paling ia tidak suka adalah ketika orang lain menatap dengan tatapan mengeksplorasi dari atas sampai bawah. Ia merasa sedih kalau ada pandangan orang yang aneh terhadap dirinya. Memang LH berbadan besar tetapi ia tetap saja merasa risih jika ada orang menatapnya dengan perasaan tidak enak. Padahal ia memiliki cita-cita sebagai fahion designer namun karena tidak percaya diri maka ia belum dapat mencapainya.

Kesulitan yang dialami: a. Kurang percaya diri b. Gampang sedih sendiri

c. Kepikiran perkataan orang lain pada dirinya 2.2.2.2. Data Kuesioner

Rendahnya body image terlihat dikalangan remaja dengan rentang usia 15-23 tahun. Kuesioner disebarkan pada 85 orang perempuan di Surabaya. Berikut adalah hasil yang diperoleh:

Pertanyaan 1. Perawatan tubuh itu penting

Pertanyaan 2. Saya memperhatikan penampilan saya

Gambar 2.9. Jawaban pertanyaan kuesioner nomor 2

Dalam dokumen 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA (Halaman 30-36)

Dokumen terkait