• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA

A. Analisis SWOT

2. Faktor Eksternal

Pada Bagian ini akan dipaparkan secara ringkas faktor-faktor eksternal yang diidentifikasi sebagai peluang (Opportunity) yang dapat memberikan kontribusi bagi arah kemajuan sektor pariwisata ini dan juga beberapa ancaman (Threat). Faktor eksternal dalam analisis SWOT akan membahas mengenai beberapa hal seperti potensi wisata yang ada di Kabupaten Toba Samosir, factor ekonomi, faktor sosial budaya. Selain dari itu juga ditemukan ancaman yang dapat menghambat program yang telah disusun oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam mencaai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

a) Peluang (Opportunity)

a. Kabupaten Toba Samosir adalah salah satu daerah tujuan wisata yang sangat berpotensi untuk dikembangkan di Provinsi Sumatera Utara. Salah satu yang menjadi objek wisata yang banyak di ketahui orang saat ini di Kabupaten Toba Samosir adalah Pantai Bul-Bul, Bukit Gibeon, Pantai Lumban Silintong, Pantai Landai dan masih ada beberapa objek wisata lagi.

b. Adanya kemajuan teknologi merupakan suatu peluang yang sangat penting oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk meningkatkan arus wisatawan di Toba Samosir. Teknologi digunakan sebagai media untuk memasarkan atau menpromosikan objjek-objek wisata yang ada di Kabupaten Toba Samosir tersebut.

b) Ancaman (treat)

a. Kabupaten Toba Samosir dibidang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga memiliki ancaman, antara lain:

a) Dimana masyarakat sekitar yang masih memiliki sikap tidak peduli dalam program kerja Dinas Pariwisata dalam mengembangkan suatu objek wisata merupakan salah satu menjadi ancaman dalam menjalankan strategi yang ada. terlihat masih banyaknya tanah-tanah wilayat atau tanah yang masih mengatas namakan tanah keluarga/marga sehingga dalam pengembangan objek wisata dapaat terhalang.

b) Masyarakat yang memiliki usaha di objek wisata sering sekali memberikan harga tinggi kepada wisatawan yang datang, sehingga banyak wisatwan yang anti atau tidak mau lagi membeli jualannya. Ini merupakan salah satu ancaman bagi setiap penjual yang ada di daerah objek wisata.

B. Strategi Pengembangan Objek Wisata Di Daerah Toba Samosir

Berdasarkan data yang diperoleh penulis dilapangan, maka dapat dilihat bahwa Kabupaten Toba Samosir merupakan daerah yang memiliki potensi wisata yang cukup menarik, dan pemerintah Kabupaten Toba Samosir sangat berusaha dalam meningkatkan arus wisatawan ke Toba samosir dengan menyusun strategi-strategi yang baik dengan cara memperhatikan prasarana dan sarana yang ada di objek wisata setelah itu dinas pariwisata dan kebudayaan memperbaiki fasilitas-fasilitas atau sarana prasarana yang ada diobjek tersebut. Mengembangkan suatu potensi wisata yang sudah ada, melakukan uji kelayakan sehingga dinas pariwisata dapat mengevaluasi objek wisata tersebut apakah layak menjadi suatu objek wisata. Apabila strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dapat berjalan dengan maksimal maka akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan juga termasuk juga perekonomian masyarakat dan juga dengan suksesnya strategi tersebut akan berdampak juga kepada pemerintah setempat dengan meningkatnya pendapatan daerah.

Berdasarkan dengan hasil yang diperoleh oleh penulis dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sangat memfokuskan pengembangan terhadap potensi wisata di objek wisata Pantai Bul-Bul disebabkan oleh sudah tersusunnya kelompok sadar wisata, perbaikan fasilitas seperti: toilet, pembangunan dermaga dan penataan kawasan objek wisata disana. Tapi tidak menghalangi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk melestarikan dan mengembangkan objek wisata yang ada di Toba Samosir. Dan tidak hanya memberdayakan kelompok sadar wisata juga, pemerintah juga memberdayakan masyarakat sekitar. Dengan adanya strategi dan perencanaan tersebut diharapkan dapat mencapai tujuan yaitu untuk meningkatkan arus wisatwan di Toba Samosir.

C. Kendala dan Kesulitan yang di hadapi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir

Dalam mewujudkan suatu hasil dari setiap strategi dalam organisasi ataupun instansi akan selalu ada ditemukan kendala atau kesulitan yang dapat mengganggu berjalannya suatu perencanaan atau program yang menuju pada suatu pencapaian tujuan atau hasil dari suatu strategi tersebut sehingga ada program yang tidak terealisasi yang telah ditetapkan dan menjadi tidak maksimal. Untuk dapat melihat sejauh mana program itu terealisasi dapat dilihat dari pelaksanaan suatu strategi maka diperlukannya identifikasi lebih dulu kendala-kendala apa saja yang akan dihadapi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terkait mengenai pengembangan objek-objek wisata di Toba Samosir, agar dapat menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi.

Pemerintah Kabupaten Toba Samosir dalam meningkatkan arus wisatawan di Kabupaten Toba Samosir, memiliki kendala dalam mengembakan objek wisata. Dalam mengembangkan suatu objek wisata pasti pemerintah dibidang Pariwisata sangat membutuhkan lahan atau tempat. Dimana sulitnya mendapatkan lahan untuk dijadikannya menjadi suatu objek wisata dikarenakan masih adanya pengelompokan tanah wilayat atau tanah marga-marga. Selain itu kendala yang harus dihadapi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kurang adanya penerimaan masyarakat sekitar objek wisata terhadap pengembangan dibidang kepariwisataan, dimana masih banyak masyarakat yang mengira itu akan merugikan lokasi tempat tinggal mereka.

Maka penulis berpendapat mengenai kendala yang dihadapi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dilapangan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap usaha industry

pariwisaya di Toba Samosir dalam meningkatkan arus wisatawan, salah satunya adalah kurang mendukungnya masyarakat dalam program pemerintah dan masih banyak masyarakat Toba Samosir yang tidak dapat menerima hal-hal yang baru termasuk dalam bidang kepariwisataan. Padahal kerjasama antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan masyarakat sangatlah berpengaruh besar dan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan arus wisatawan di Kabupaten Toba Samosir karena interaksi dengan pengunjung dilakukan oleh masyarakat yang berada diseputaran objek wisata.

D. Sarana dan Prasarana

Di Kabupaten Toba Samosir yang merupakan pengelola wisata adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Oleh sebab itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan harus memberikan pelayanan yang baik kepada setiap pengunjung ataupun wisatwan yang datang ke Toba Samosir. Saranan merupakan fasilitas yang berupa pelayanan yang diberikan kepada wisatwan baik secara lansung maupun tidak langsung. Sedangkan prasarana adalah semua fasilitas yang utama dalam rangka mendukung memberikan pelayanan terhadap wisatawan. Untuk itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Toba Samosir telah menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan arus wisatawan di Toba Samosir.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dilapangan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir menyediakan sarana dan prasarana dibidang pariwisata yang cukup baik. Dilihat dari pernyataan kepala dinas Pariwisata dan Kebudayaan memlengkapi penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung kunjungan wisatawan yang datang ke objek wisata di Toba Samosir dengan merasakan kenyamanan.

Dimana upaya dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah membangun toilet disetiap objek wisata seperti di Pantai Bul-bul, memperbaiki akses jalan menuju objek wisata, pembangunan dermaga dan penyediaan industri disekitaran objek wisata seperti: tempat makan, wahana bermain, dan lain sebagainya.

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dikatakan peran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam hal mengelola sarana dan prasana di objek wisata dapat dikatan mulai meningkat dan sesuai dengan strategi yang telah disusun oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir yaitu strategi dalam meningkatkan arus wisatawan di Toba Samosir.

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ataupun analisa tentang strategi dalam meningkatkan arus wisatawan di Toba Samosir memiliki peluang baik untuk terus dikembangkan berdasarkan penelitian dan analisis, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Strategi Pengembangan Objek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis selama penelitian dilapangan dapat

disimpulkan bahwa, Kabupaten Toba Samosir memiliki potesi wisata dari segi alam dan budaya. Dimana strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan arus wisatawan di Toba Samosir sudah cukup baik dengan adanya strategi pemasaran dibidang promosi-promosi objek wisata kerjasama antara perusahaan swata dan LSM.

2. Kendala yang dihadapi

Dalam meningkatkan arus wisatawan perlu diwujudkannya strategi, namun didalam mewujudkan nya seringsekali muncul kendala yang dapat mengganggu perjalanan strategi tersebut, sehingga strategi yang telah ditentukan sering sekali tidak teralisasi yang diakibatkan oleh kendala tersebut. Adapun kendala-kendala yang dihadpi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terkait dalam usaha pemerintah meningkatkan arus wisatawan ialah masyarakat, karena masih adanya masyarakat yang masih menggunakan wawasan yang belum maju seperti tidak maunya nengetahui hal-hal baru, berfikir negatif dengan program yang telah disosialisasikan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Selanjutnya, masih adanya batasan-batasan atau

kelompok tanah wilayat sehingga pembangunan pariwisata terhalang karena lahan yang tidak mendapatkan ijin dari masyarakat.

3. Sarana dan Prasarana

Berdasarkan data yang penulis peroleh dari hasil penelitian lapangan dapat disimpulkan bahwa peran pemerintah didalam menyediakan saran dan prasarana dapat dinilai cukup baik, har tesebut dapat dinilai dari upaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan arus wisatawan di Toba Samosir dengan melengkapi fasilitas di objek wisata, pembanguan toitet, dan penyediaan industri kecil, seperti : tempat makan, karaoke, penyewaan wahana air. Dan bentuk sarana dan prasana yang di fokuskan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di objek wisata Pantai Bul-Bul pembangunan dermaga dan toilet.

B. Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan terkait dengan Strategi Dinas Pariwisata Seni Dan Kebudayaan Dalam Usaha Meningkatkan Arus Wisatawan Di Kabupaten Toba Samosir sebagai berikut :

Bagi Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir

a) Dinas Pariwisata Seni dan Kebudaya Kabupaten Toba Samosir diharapkan lebih inovatif dan kreatif lagi dalam mengembangkan objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Toba Samosir.

b) Agar Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir melakukan sosialisasi terhadap masyarakat yang belum paham dengan dunia kepariwisataan.

c) Agar Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir lebih melibatkan masyarakat di dalam kegiatan kepariwisataan dan lebih memprogramkan kelompok sadar wisata dalam hal menarik perhatian wisatawan.

d) Agar Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir juga memperhatikan peluang terhadap wisata kuliner yang ada di Toba Samosir.

Bagi Pelaku Usaha

a) Pelaku usaha agar selalu menjaga kebersihan yang berada di sekitar objek wisata. b) Pelaku wisata agar selalu memberikan pelayanan yang baik terhadap wisatawan yang

berkunjung ke Toba Samosir.

c) Pelaku wisata diharapkan tetap memperkenalkan makanan khas daerah sebagai makanan khas Toba Samosir yang dapat menjadi daya tarik pengunjung wisatawan.

Bagi Masyarakat

a) Masyarakat diharapkan dapat bekerjasama dalam menjaga kebersihan lingkungan dan memberikan kenyamanan di sekitar lokasi objek wisata. Karena dengan menjaga kebersihan dan memberikan kenyamanan wisatawan akan merasa betah untuk tinggal dengan waktu yang lama.

b) Masyarakat diharapkan memberikan keramah-tamahan terhadap setiap pengunjung yang datang.

c) Masyarakat diharapkan tetap melestarikan keragaman budaya yang ada. Wisata budaya merupakan salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Toba Samosir.

Dokumen terkait