• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Karakteristik Individu a. Umur

Umur salah satu faktor host atau karakteristik individu yang dapat mempengaruhi status kesehatan karena ada kecenderungan penyakit menyerang umur tertentu. Usia balita dan usia lanjut rentan terhadap penyakit karena usia balita sistem pertahanan belum stabil dan usia lanjut sistem pertahanan tubuhnya sudah menurun (Maryani, 2010). Semakin bertambah umur manusia, maka semakin berkurang imunitas kulit terhadap penyakit, seperti penyakit dermatitis kontak yang dipengaruhi faktor eksternal atau environmental aging yang terjadi akibat pajanan tiap hari dengan berbagai bahan/substansi (Legiawati, 2009).

Kulit manusia mengalami degenerasi seiring bertambahnya usia, sehingga kulit kehilangan lapisan lemak diatasnya dan menjadi lebih kering. Kekeringan pada kulit ini memudahkan bahan kimia menginfeksi kulit, sehingga kulit mudah terkena penyakit (Djuanda, 2010).

b. Masa Kerja

Masa kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian dermatitis kontak akibat kerja. Masa kerja penting diketahui untuk melihat lamanya seseorang telah terpajan dengan berbagai sumber penyakit yang dapat mengakibatkan keluhan gangguan kulit. Adanya perbedaan masa kerja berhubungan dengan pajanan

terhadap bahan kimia yang menyebabkan kejadian dermatitis (Djuanda, 2010). Menurut Tulus (1992) masa kerja dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu :

1. Masa kerja baru : <6 tahun 2. Masa kerja sedang : 6-10 tahun 3. Masa kerja lama : >10 tahun c. Jam Kerja

Jam kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dermatosis (Penyakit kulit) akibat kerja. Menurut Undang-undang. Menurut UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menjelaskan tentang ketentuan pembagian jam kerja adalah 7-8 jam sehari dan 40 jam seminggu. Memperpanjang waktu kerja lebih dari kemampuan lama kerja biasanya tidak disertai efisiensi, efektivitas, dan produktivitas yang optimal bahkan biasanya terjadi penurunan kualitas dan hasil kerja serta bekerja dengan waktu yang berkepanjangan akan menimbulkan terjadinya kelelahan, gangguan kesehatan dan penyakit (Suma’mur, 2009).

d. Riwayat Alergi

Alergi adalah perubahan reaksi yang khusus dan terjadi sebagai akibat terbentuknya zat anti sesudah kontak dengan antigen atau alergen. Reaksi alergi timbul segera setelah ada rangsangan alergen pada seseorang yang hipersensitif (Djuanda, 2010). Hasil penelitian Budiono dan Cahyawati (2011) menyatakan ada hubungan antara riwayat alergi dengan kejadian dermatosis. Kemudian hasil penelitian oleh Satuti (2003) menyatakan bahwa pekerja mempunyai riwayat alergi

pada kulit cenderung terkena dermatosis dari pada yang tidak mempunyai riwayat alergi pada kulit.

2. Personal Hygiene

Personal Hygiene dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene artinya sehat. Kebersihan perorangan merupakan kebersihan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis (Rejeki, 2015).

Menurut Entjang (2011) personal hygiene atau higiene perseorangan (usaha kesehatan pribadi) adalah upaya dari seseorang untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatannya sendiri (Rejeki, 2015). Pemeliharaan kebersihan perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan (Potter, 2005).

Tubuh manusia bisa menjadi tempat perkembangbiakan penyakit, seperti organ kulit yang bisa kontak langsung dengan paparan penyakit. Kebersihan perorangan (personal hygiene) yang kurang baik akan mempermudah masuknya penyakit kedalam tubuh manusia. Kebersihan diri merupakan langkah awal mewujudkan kesehatan diri. Dengan tubuh yang bersih meminimalkan risiko seseorang terhadap kemungkinan terjangkitnya suatu penyakit terutama penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri yang tidak baik. Personal higiene yang tidak baik akan mempermudah tubuh terserang berbagai penyakit seperti penyakit kulit, penyakit infeksi, penyakit mulut dan penyakit saluran cerna ( Potter, 2005 & Listautin, 2012).

Hasil penelitian Listautin (2012) bahwa ada hubungan bermakna antara

kesehatan. Begitu juga hasil dengan hasil penelitian Mariz, Hamzah, Winkoto bahwa ada pengaruh masa kerja, personal hygiene dan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) pada kejadian Dermatosis.

a. Kebersihan kulit

Kulit merupakan organ terbesar manusia, kulit berfungsi untuk melindungi jaringan dibawahnya dari cidera, megatur suhu, menghasilkan minyak, mentransmisikan sensasi melalui reseptor saraf, menghasilkan dan mengabsorpsi vitamin D.

Menurut Potter (2005), pemeliharaan kulit tidak lepas dari kebersihan lingkungan, makanan yang dimakan dan kebiasaan hidup sehari-hari. Hal –hal yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan kulit antara lain :

1. Mandi 2 kali sehari

2. Membersihkan tubuh menggunakan air bersih 3. Mandi dengan menggunakan sabun

4. Menjaga kebersihan pakaian dengan mengganti pakaian setiap hari 5. Makan makanan bergizi terutama makanan sayur dan buah-buahan 6. Menjaga kebersihan lingkungan

b. Kebersihan tangan, kaki, dan kuku

Tangan adalah bagian tubuh manusia yang paling sering berhubungan dengan mulut dan hidung. Tangan merupakan salah satu penghantar utama masuknya kuman penyakit kedalam tubuh manusia (Lindsay, 2014). Sedangkan menurut Bryant dan Beinlich (1999) bahwa kuku dan kaki merupakan organ yang harus diperhatikan.

Gangguan yang terjadi pada kuku seperti pemotongan kuku yang salah, infeksi jamur pada kuku, terpapar zat kimia (Lindsay, 2014)

Mencuci tangan pakai sabun merupakan kegiatan yang baik ketika kita selesai beraktivitas. Bagi sebagian masyarakat sudah menjadi kegiatan rutin, tetapi bagi sebagian masyarakat lainnya mencuci tangan pakai sabun belum menjadi kegiatan rutin. Cuci tangan pakai sabun dapat menghilangkan berbagai virus dan bakteri, karena kuku dan tangan yang kotor dapat menyebabkan bahaya kontaminasi dan menimbulkan berbagai penyakit (Rejeki, 2015). Ada lima hal penting untuk melakukan cuci tangan pakai sabun antara lain :

1. Sebelum makan dan sesudah makan 2. Sesudah buang air besar dan kecil 3. Sebelum memegang bayi

4. Sebelum menyiapkan makanan

5. Setelah beraktivitas yang mencemari tangan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan kaki dan kuku antara lain :

1. Hindari penggunaan sepatu yang sempit karena merupakan sebab utama gangguan kaki dan bisa mengakibatkan katimumul (kulit ari menjadi mengeras, menebal, bengkak pada ibu jari kaki dan akhirnya melepuh). 2. Hindari penggunaan kaos kaki yang sempit, sudah lama dan kotor. Karena

bisa menimbulkan bau pada kaki, alergi dan infeksi pada kulit kaki. 3. Memotong kuku jari kaki dan kuku tangan secara teratur.

c. Kebersihan rambut

Menurut Gupta dan Bluhm (2004) Rambut memiliki tiga fungsi utama, yaitu menjaga suhu tubuh untuk mempertahankan kelangsungan hidup, menstransmisikan informasi sensorik yang pentik ke otak, dan menunjukkan identitas gender (Dingwall , 2014). Gangguan rambut seperti dermatitis seboroik yang paling umum dikenal sebagai ketombe dengan gejala gatal pada kulit kepala. Penyebabnya belum diketahui tetapi berhubungan salah satuny

a faktor lingkungan.

Menurut Draelos (2005) sampo merupakan detergen yang dirancang untuk mengangkat sebum, keringat, elemen jamur, korneosit deskuamasi, produk gel rambut, dan kotoran (Dingwall, 2014). Oleh karena itu kegiatan mencuci rambut secara rutin sangat perlu untuk terhindar dari penyakit yang dapat diakibatkan oleh faktor lingkungan.

3. Alat Pelindung Diri (APD)

Petugas pengangkut sampah setiap hari terpapar oleh sampah yang ada diwilayah Kota Padangsidimpuan yang memiliki beraneka ragam jenis yang bisa berdampak terhadap kesehatan petugas. Petugas pengangkut sampah tidak semua menaati untuk memakai alat pelindung diri. Sebagian memakai alat pelindung diri, sebagiannya lagi tidak memakai alat pelindung diri. Adapun jenis alat pelindung diri yang perlu dipakai oleh petugas pengangkut sampah Kota Padangsidimpuan antara lain:

1. Alat pelindung kepala seperti penutup rambut, topi dari berbagai jenis yaitu topi pengaman (safety helmet).

2. Alat tangan dan jari seperti sarung tangan yaitu sarung tangan yang menutupi pergelangan tangan sampai lengan (sleeve) yang terbuat dari karet.

3. Alat pelindung kaki seperti sepatu pengaman (safety shoes) yang terbuat dari karet.

4. Alat pelindung tubuh seperti pakaian kerja yaitu jenis pakaian yang meresap dan cocok untuk petugas pengangkut sampah.

Dokumen terkait