• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

5. Faktor-Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar

Banyak hal yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, menurut Djamara (2013:176) ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu unsur dari luar dan dalam. Dari luar sendiri ada dua unsur lagi yaitu lingkungan dan instrumental. Dari lingkungan masih ada unsur lagi yaitu alami dan sosial budaya, sedangkan instrumental itu program, sarana, fasilitas,guru. Sedangkan dari dalam yaitu unsur fisiologis dan psikologis. Dari fisiologis sendiri ada beberapa unsur lagi yaitu kondisi fisiologis, dan kondisi panca indra. Sedangkan dari unsur psikologis terdapat beberapa unsur lagi yaitu minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif.

a.Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkungan anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai yang

disebut ekosistem. Saling ketergantungan antara lingkungan biotik dan abiotik tidak dapat dihindari. Itulah hukum alam yang harus dihadapi oleh anak didik sebagai mahluk hidup yang tergolong kelompok biotik.

Selama hidup anak tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Interaksi keduanya lingkungan yang berbeda ini selalu terjadi dalam mengisi kehidupan anak didik. Keduanya mempunyai pengaruh cukup signifikan terhadap belajar anak didik di sekolah.

1) Lingkungan Alami

Lingkungan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak didik hidup dan berusaha di dalamnya. Pecemaran lingkungan hidup merupakan malapetaka bagi anak didik yang hidup didalamnya. Belajar pada keadaan segar akan lebih baik hasilnya dari pada belajar dalam keadaan udara yang panas dan pengap.

Berdasarkan kenyataan yang demikian, orang cenderung

berpendapat bahwa belajar di pagi hari akan lebih baik hasilnya dari pada belajar sore hari.

Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan sekolah yagn didalamnya dihiasi dengan tanaman/pepohonan yang dipelihara dengan baik. Kesejukan lingkungan membuat anak didik betah tinggal berlama-lama di dalamnya. Begitulah lingkungan sekolah yang dikehendaki. Bukan lingkungan sekolah yang gersang, pengap, tandus, dan panas yang berkepanjangan. Oleh karena itu,

pembangunan sekolah sebaiknya berwawasan lingkungan, bukan memusuhi lingkungan.

Pengalaman telah banyak membuktikan bagaimana

panasnya lingkungan kelas, dimana suatu sekolah yang miskin tanaman atau pepohonan di sekitarnya. Anak didik gelisah hati untuk keluar kelas lebih besar dari pada mengikuti pelajaran di dalam kelas. Daya konsentrasi menurun sebab suhu udara yang panas. Daya serap semakin melemah akibat kelelahan yang tak terbendung. 2) Lingkungan Sosial Budaya

Sebagai anggota masyarakat anak didik tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada norma-norma sosial, susila, dan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Demikian juga halnya di lingkungan sekolah. Ketika anak berada di sekolah, maka dia berada dalam sistem sosial di sekolah.Peraturan dan tata tertib sekolah harus anak didik taati. Pelanggaran yang dilakukan oleh anak didik akan dikenakan sanksi sesuan denga jenis dan berat ringannya pelanggaran. Lahir peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur dan membentuk perilaku anak didik yang menunjang keberhasilan belajar disekolah.

Lingkungan sosial budaya diluar sekolah ternyata sisi kehidupan yang mendatangkan problem tesendiri bagi kehidupan anak didik di sekolah. Pembangunan gedung sekolah tak jauh dari

hiruk pikuk lalu lintas menimbulkan kegaduhan suasana kelas. Pabrik – pabrik yang didirikan disekitar sekolah dapat menimbulkan kebisingan di dalam kelas. Bagaiman anak didik dapat brkonsentrasi dengan baik bila berbagai gangguan itu selalu terjadi disekitar anak didik.

Mengingat pengaruh yang kurang menguntungkan dari lingkungan pabrik, pasar, dan arus lalu lintas tentu akan sangat bijaksana bila pembangunan gedung sekolah ditempat yang jauh dari lingkungan pabrik, pasar, arus lalulintas, dan sebagainya.

b.Faktor Instrumental

Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai. Tujuan tentu saja pada tingkat kelembagaan. Dalam rangka melicinkan ke arah itu diperlukan seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenisnya. Semua dapat diperdayagunakan menurut fungsi masing-masing kelengkapan sekolah.

1) Kurikulum

Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan unsur subtansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak akan berlangsung, sebab materi apa yang harus guru sampaikan dalam suatu pertemuan kelas, belum guru programkan sebelumnya. Itulah sebabnya, untuk semua mata pelajaran, setiap guru memiliki kurikulum untuk mata pelajaran yang dipegang dan diajarkan kepada anak didik. Setiap guru harus

mempelajari dan menjabarkan isi kurikulum ke dalam program yang lebih rinci dan jelas sasarannya. Sehingga dapat diketahui dan diukur dengan pasti tingkat keberhasilan belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

2) Program

Setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan disekolah tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia, baik tenaga, finansial, dan sarana prasarana.

3) Saran dan Fasilitas

Saran mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar disekolah. Suatu syarat untuk membuat suatu sekolah adalah adanya gedung sekolah yang di dalamnya ada ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang dewan guru, ruang perpustakaan, ruang BP, ruang tata usaha, auditorium dan halaman sekolah yang memadai. Semua bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan anak didik.

Selain masalah sarana, masalah fasilitas juga kelengkapan yang sama sekali tidak bisa diabaikan. Lengkap tidaknya buku-buku perpustakaan ikut menentukan kualitas sekolah. Perpustakaan

sekolah, laboraturium ilmu. Tempat ini harus menjadi sahabat karib bagi anak didik. Di sekolah, kapan dan dimana ada waktu luang anak didik harus datang ke sana untuk membaca buku atau meminjam buku demi kebehasilan belajar.

4) Guru.

Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan.

Kehadiran guru mutlak diperlukan didalamnya. Kalau hanya ada anak didik tapi guru tidak ada , maka tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Jangankan tidak ada guru, kekurangan guru pun menjadi masalah.

Tidak mudah untuk menuntut guru, lebih profesional, karena semuanya terpulang dari sikap mental guru. Guru yang profesional lebih mengedepankan kualitas pengajaran dari pada materiil oriented.

c.Kondisi fisiologis

Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari pada orang yang dalam keadaan kelelahan.

Selain itu menurut Noehi hal yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indra (mata, hidung, pengecap, telinga, dan tubuh). Karena pentingnya peranan penglihatan dan pendengaran inilah maka lingkungan pendidikan formal, orang melakukan penelitian untuk

menemukan bentuk dan cara penggunaan alat peraga yang dapat dilihat dan di dengar.

d.Kondisi Psikologis

Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Itu berati belajar tidaklah berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti faktor dari luar dan faktor dari dalam. Faktor psikologi sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak didik. Meski faktor luar mendukung, tetapi faktor psikologis tidak mendukung, maka faktor luar itu akan kurang signifikan. Oleh karena itu minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kogitif adalah faktor-faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik. Demi jelasnya maka akan diuraikan satu per satu:

1) Minat

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

2) Kecerdasan

Kecerdasan merupakan salah satu faktor dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar di sekolah.

3) Bakat

Disamping inteligensi (keserdasan), bakat juga merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Hampir tidak ada orang yang membantah bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu.

Suatu kenyatan yang tidak dapat dipungkiri bahwa bakat bukan persoalan yang berdiri sendiri. Paling tidak ada dua faktor yang ikut mempengaruhi perkembangannya, yaitu faktor anak itu sendiri misalnya anak tidak atau kurang berminat mengembangkan bakat-bakat yang iya miliki, atau mungkin pula mempunyai kesulitan atau masalah pribadi, sehingga iya mengalami hambatan dalam pengembangan diri dan presatasi sesuai dengan bakatnya. Lingkungan anak sebagai faktor diluar diri anak, bisa menjadi penghalang perkembangan bakat anak. Misalnya orang tuanya kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan yang iya butuhkan, atau ekonomi cukup tinggi tapi kurang memberikan perhatian pendidikan anak. Begitupun jika anak ingin mengembangkan bakatnya, karena lingkungan tidak mendukungnya, maka bakat anak mengalami kendala yang serius dalam perkembanganya. Jadi kedua faktor anak didik dan lingkungan anak didik itu harus mendorong ke arah perkembangan bakat yang optimal.

4) Motivasi

Menurut Noehi Nasution di dalam buku Djamarah (2013 : 200) motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologi yang mendorong orang untuk belajar.

5) Kemampuan Kognitif

Dalam dunia pendidikan ada tiga tujuan pendidikan yang sangat dikenal dan diakui oleh para ahli pendidikan, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik untuk dikuasai. Karena penguasaan kemampuan pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan.

Selain faktor belajar yang dikemukakan oleh Djamarah, ada juga faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang dikemukakan oleh Surya Brata (2004) dalam buku Lilik Sryanti, Suwardi, Muna Erawati (2009:23) Keberhasilan belajar sangat di pengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Faktor Eksternal

Adalah faktor-faktor yang terdpat diluar diri individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada diluar siswa Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor non sosial dan faktor sosial.

a. Faktor nonsosial

Faktor non sosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa kondisi fisik yang ada dilingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya.

b. Faktor Sosial

Faktor sosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilih menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat (termasuk teman sepergaulan anak). Misalnya kehadiran orang dalam belajar, kedekatan anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar personil sekolah dan sebagainya.

2. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Fktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikoogis.

a. Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam individu. Faktor fisiologis teriri dari:

1) Keadaan Tonus jasmani pada umumnya

Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat

kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya jika badan individu dalam keadan kurang sehat akan menghambat hasil belajar. 2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu

Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu. 3) Faktor Psikologi

Faktor psikologi adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya.

Dokumen terkait