• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Tinjauan Teoritis tentang Motivasi Belajar

5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Motivasi

a. Siswa Gemar Membaca.

Dalam semua kegiatan tidak menyimpang dari pada tujuan yang ingin dicapai, yang dimaksudkan agar kegiatan tersebut tidak sia-sia belaka. Membaca merupakan salah satu bagian dari kegiatan manusia dalam rangka untuk memperoleh suatu tujuan.

Adapun tujuan utama dari membaca menurut Umar Hasyim “adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Yang erat sekali berhubungan dengan maksud dan tujuan,

40

S. Nasution, Berbagai Pendidikan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. 1992) hal. 23

26

atau intensif kata dalam membaca”. 41

Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa tujuan yang penting yaitu :

1) Mengerti atau memahami isi/ pesan yang terkandung dalam satu bacaan.

2) Untuk mencari imformasi yang bersifat kognitif dan intelektual, yakni yang digunakan seseorang untuk menambah keilmuannya sendiri. Sedangkan fungsi dari membaca menurut Gusti Nugraha yang terpenting “adalah sebagai tindakan dalam berfikir atau bernalar, dan sebagai pemahaman mental bernalar serta sebagai kerampilan dalam menampilkan nalar lewat pembicaraan”. 42

b. mengamati

Biasanya sebelum siswa mulai membaca terlebih dahulu mengamati dan meneliti apa-apa yang akan siswa baca. siswa mengamati bahwa bacaan yang akan dipelajari, akan ditelaah dengan jalan :

1). Memeriksa, meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata yang terdapat dalam buku bacaan

2) Melihat, memeriksa, meneliti judul-judul bab yang terdapat dalam buku-buku yang bersangkutan

3) Memeriksa, menelit bahan, skema, out line buku yang bersangkutan, kecepatan serta ketepatan dalam mensurvei bahan bacaan ini sangat penting, hal ini turut menentukan berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam studinya.

c. menulis

Menulis adalah merupakan hal yang paling pokok dalam belajar di sekolah, misalkan menulis pelajaran dan atau mencatatnya. Diantara siswa ada yang siap belajar pagi hari, ada pula yang siap belajar sore hari bahkan tengah malam. Perbedaan antara waktu dan kesiapan belajar

41

Umar Hasyim, Cara Mendidik Anak Dalam..., hal. 86

42

27

inilah yang menimbulkan perbedaan study time preference antara seorang siswa dengan siswa lainnya.

Dengan demikian, waktu yang digunakan siswa untuk menulis atau mencatat yang selama ini sering dipercaya berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, tidak perlu dihiraukan lagi. Sebab, bukan waktu yang penting dalam menulis melainkan kesiapan sistem memori siswa dalam menyerap, mengelola, dan menyimpan item-item informasi dan pengetahuan yang dipelajari siswa tersebut.

d. disiplin

Pendidikan adalah proses yang direncanakan agar siswa tumbuh dan berkembang melalui kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai pendidik dengan sengaja mempengaruhi arah proses sesuai dengan tata nilai yang dianggap baik dan berlaku dalam masyarakat. Namun kuat lemahnya pengaruh itu sangat bergantung pada usaha disiplin yang baik dan kuat dalam proses pendidikan akan menghasilkan sikap mental, watak dan kepribadian siswa yang kuat.

e. bertanya

Question artinya pertanyaan. Langkah yang harus dilakukan oleh murid adalah menyusun sebuah pertanyaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan judul dan sub judul. Artinya proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indra-indara seperti mata dan telinga. Berkat pengalaman belajar seorang siswa akan mampu mencapai pengamatan yang benar obyektif sebelum mencapai pengertian. Pengamatan yang salah akan mengakibatkan timbulnya pengertian yang salah pula. Sebagai contoh, seorang anak yang baru pertama kali mendengarkan radio akan mengira bahwa penyiar benar-benar berada dalam kotak bersuara itu. Namun melalui proses bertanya, lambat laun akan diketahuinya juga bahwa yang ada dalam

28

radio hanya suaranya, sedangkan penyairnya berada jauh di studio pemancar.

Setiap siswa yang telah mengalami proses belajar, kebiasaan-kebiasaaya akan tampak berubah. Kebiasaan bertanya itu timbul karena proses penyusutan kecendrungan respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang.

Dalam proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan prilaku yang tidak diperlukan. Karena proses pengurangan inilah, muncul suatu pola bertingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis. Contoh, siswa yang belajar bahasa secara berkali-kali menghindari kecendrungan penggunaan kata atau sruktur yang keliru, akhirnya siswa akan terbiasa dengan penggunaan bahasa bertanya secara baik dan benar. Jadi, bertanya dengan cara yang baik dan benar itulah yang dimaksud dengan perwujudan prilaku belajar siswa.

setelah memperhatikan bebrapa uraian di atas, maka jelaslah bahwa motivasi itu sangat penting dalam proses belajar, tanpa motivasi proses yang sudah jelas tujuannya itu tidak akan berhasil dengan sempurna. Jika demikian, berarti ada faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar menurut Purwanto diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Cita-cita siswa

Motivasi belajar tampak pada anak keinginan anak sejak kecil seperti keinginan belajar berjalan, keinginan untuk dapat membaca. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan dalam diri, bahkan dikemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Cita-cita inilah yang akan mendorong siswa untuk melakukan sesuatu.

2. Kemampuan siswa

Kemampuan atau intelegensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara

29

tertentu. Jadi, kemampuan dapat mempengaruhi terhadap motivasi belajar siswa.

3. Persaingan atau kompetisi

Persaingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4. Ego Involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa, agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik untuk menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah symbol kebanggaan dan harga diri, bagitu juga bagi siswa para siswa akan belajar dengan keras karena ingin menjaga harga diri.43

Sedangkan menurut Sardiman faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah:

1. Pujian

Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcemen yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik bagi siswa.

2. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcemen yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

3. Minat

Motivasi sangat erat kaitannya dengan unsur minat, minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan

43

30

keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecendrungan jiwa seseorang.

4. Tujuan

Tujuan yang diakuai dan diterima dengan baik oleh siswa, merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka timbul gairah untuk terus belajar.44

C.Urgensi Penggunaan Variasi Stimulus dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaaran IPS Ekonomi

Adapun urgensi penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar akan meningkatkan semangat dan motivasi belajar siswa serta dapat meningkatkan mutu belajar yang akan mengantarkan keberhasilan belajar siswa. Upaya dalam meningkatkan semangat dan motivasi belajar siswa adalah tanggungjawab guru yang mempunyai pesan sentral dalam proses belajar mengajar, Oleh karena itu, kesiapan guru dari segala aspek baik dari segi mental, kompetensi sebagai guru yang profesional, kepribadian, perilaku serta keterampilan dasar mengajar variasi stimulus harus dimiliki seorang guru, agar tercapai target pembelajaran, sehingga pembelajaran terhindar dari kebosanan dan kejenuhan serta dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan terciptanya siswa yang berprestasi. Urgensi penggunaan variasi stimulus dalam proses pembelajaran memliki beberapa manfaat antara lain:

44

31

1. Meningkatnya semangat belajar siswa

Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar, menurut Muhibbin Syah “siswa akan mengalami suatu perubahan karena belajar, maka siswa dapat berkembang lebih jauh dari pada makhluk lainnya, boleh jadi karena kemampuan berkembang melalui belajar itu pula siswa secara bebas dapat mengeksplorasi seluruh kemampuan yang dimilikinya”.45

Untuk meningkatkan semangat belajar siswa tahap pertama yang harus diperhatikan adalah; tahap motivasi, yaitu saat motivasi dan keinginan siswa untuk melakukan kegiatan belajar, misalnya siswa tertarik untuk memerhatikan apa yang dipelajari dari gurunya, dan melihat apa yang ditunjukkan guru (buku, alat peraga), dan mendugengarkan apa yang diucapkan guru.

Tahap kedua konsentrasi, yaitu saat siswa harus memusatkan perhatian, yang telah ada pada tahap motivasi, untuk tertuju pada hal-hal yang relevan dengan apa yang di pelajari.Tahap ketiga mengelola, siswa memahami informasi yang diterima dari guru atau tempat penyimpanan ingatan jangka pendek, kemudian mengolah informasi untuk diberi makna berupa sandi-sandi sesuai dengan penangkapan masing-masing.Tahap keempat menyimpan, siswa menyimpan secara keseluruhan pelajaran yang disampaikan setelah itu.Tahap kelima menggali, mengulang kembali pelajaran yang disampaikan setelah itu.Tahap keenam prestasi, kemampuan menjawab soal dan merupakan hasil belajar.Tahap ketujuh umpan balik, siswa memperoleh pengetahuan.46

Jadi untuk mengalami perubahan tersebut maka peran seorang guru sangat diperlukan agar siswa semangat dan antusias dalam mengikuti pelajaran dan tidak mudah jenuh. Dengan demikian, guru dapat menggunakan variasi stimulus ini pada waktu bertatap muka dengan siswa di dalam kelas atau pada waktu proses belajar mengajar dimulai.Yang

45

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,hal.60

46

32

paling penting dalam melakukan interaksi dengan siswa jangan monoton, sebisa mungkin melakukan interaksi secara berbeda-beda sehingga siswa selalu terangsang untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran.

2. Disiplin dalam Belajar

Menurut Sugeng disiplin “adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui proses binaan melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman”47

.

Seorang siswa perlu memiliki sikap disiplin dengan melakukan latihan yang memperkuat dirinya sendiri untuk selalu terbiasa patuh dan mempertinggi daya kendali diri. Sikap disiplin yang timbul dari kesadarannya sendiri akan dapat lebih memacu dan tahan lama dibandingkan dengan sikap disiplin yang timbul karena adanya pengawasan dari orang lain. Seorang siswa yang bertindak disiplin karena ada pengawasan ia akan bertindak semaunya dalam proses belajarnya apabila tidak ada pengawas.

3. Prestasi Belajar Semakin Baik

Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa, maka dalam hal ini membutuhkan adanya evaluasi guru, sehingga dapat mengetahui perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil proses belajar dan mengajar.

Dalam hal ini, membutuhkan suatu pendekatan evaluasi belajar yakni dalam rangka mengevalusi atau menilai tingkat keberhasilaan dan prestasi belajar.

47

Soegeng Prijodarminto,. Disiplin Kiat Menuju Sukses, (Jakarta : Abadi, 1994) hal. 53

33

Untuk menciptakan siswa yang berprestasi menurut Muhibbin Syah dapat di ukur dengan cara ”membandingkannya dengan prestasi yang dicapai teman-teman sekelas atau sekelompok, pengukuran prestasi belajar dengan cara membandingkan pencapaian seorang siswa dengan berbagai perilaku ranah cipta ( kognitif), ranah rasa (afektif), ranah karsa ( psikomotor)”.48

Sedangkan menurut Wina Sanjaya untuk menciptakan siswa yang berprestasi ialah:

sangat membutuhkan peran guru secara maksimal, keterampilan mengadakan variasi stimulus merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menghindari kebosanan siswa, dan agar iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak membosankan, sehingga siswa menunjukkan sikap antusias dan ketekunan, penuh gairah dan berpartisipasi aktif dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran.49

4. Menambah motivasi belajar

Mengacu kepada tujuan dan fungsi atau manfaat diadakannya program bimbingan akademik yang di antaranya dimaksudkan untuk menambah motivasi belajar siswa dalam kependidikan. Siswa setelah mendapatkan bimbingan dapat mengetahui bakat, minat, kemampuannya, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap pelajaran dan dapat memiliki keterampilan atu teknik belajar yang efektif. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh orang tua, guru, dan sekolah. Dalam proses pembelajaran variasi stimulus memiliki peran yang penting dalam menambah motivasi siswa. Untuk itu guru diharapkan mampu memiliki kemampuan tersebut dan mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran.

48

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, hal 198

49

Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.

34

Dokumen terkait