• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.2. Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi

Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor, faktor ekonomi dan faktor non ekonomi (Todaro, 2000).

a. Faktor Ekonomi

Para ahli ekonomi menganggap faktor produksi sebagai kekuatan utama yang mempengaruhi pertumbuhan, jatuh atau bangunnya perekonomian adalah konsekuensi dari perubahan yang terjadi di dalam faktor produksi tersebut.

Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan suatu perekonomian adalah sumber daya alam atau tanah. Tanah sebagaimana dipergunakan dalam ilmu ekonomi mencakup sumber daya alam seperti kesuburan tanah, letak dan susunannya, kekayaan hutan, mineral, iklim, sumber air, sumber lautan, dan sebagainya. Dalam pertumbuhan ekonomi, tersedianya sumber daya alam secara melimpah merupakan hal yang penting.

Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat direproduksi. Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu, hal ini disebut akumulasi modal atau pembentukan modal. Pembentukan modal merupakan investasi dalam bentuk barang-barang modal yang dapat menaikkan stok modal, output nasional dan pendapatan nasional.

Organisasi merupakan bagian penting dari proses pertumbuhan. Organisasi berkaitan dengan penggunaan faktor produksi dalam kegiatan ekonomi. Organisasi bersifat melengkapi (komplemen) modal, buruh dan membantu meningkatkan produktivitasnya. Dalam ekonomi modern para wiraswastawan tampil sebagai organisator dan pengambil resiko dalam ketidakpastian.

Perubahan teknologi dianggap sebagai sektor paling penting dalam proses pertumbuhan ekonomi. Perubahan ini berkaitan dengan perubahan dalam metode produksi yang telah menaikkan produktivitas buruh, modal, dan sektor produksi lain.

Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan peningkatan produktivitas. Keduanya membawa perekonomian kearah ekonomi skala besar yang selanjutnya membantu perkembangan industri.

b. Faktor Non Ekonomi

Faktor non ekonomi bersama sektor ekonomi saling mempengaruhi kemajuan perekonomian. Faktor sosial dan budaya juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Misalnya saja pendidikan dan kebudayaan barat yang menanamkan semangat yang menghasilkan berbagai penemuan baru, juga merubah cara pandang, harapan, struktur, dan nilai-nilai sosial.

Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam pertumbuhan ekonomi, baik jumlah dan efisiensi mereka. Faktor politik dan administratif yang kokoh juga membantu pertumbuhan ekonomi modern.

2.2. Penanaman Modal Asing

Penanaman Modal Asing merupakan usaha yang dilakukan pihak asing dalam rangka menanamkan modalnya di suatu negara dengan tujuan untuk menciptakan suatu produksi. Penanaman Modal Asing terbagi atas 2 yaitu:

1. Penanaman Modal Asing Langsung (Foreign Direct Investment). FDI langsung dilakukan oleh pihak asing atau dapat dikatakan sebagai investasi perusahaan secara penuh, di mana pengelolaan baik manajemen ataupun sebagian tenaga kerja ditentukan oleh pihak asing. Jenis penanaman modal asing ini biasanya dilakukan oleh prusahaan raksasa yang tergabung dalam

Multi National Country yaitu perusahaan yang memiliki dan mengendalikan

berbagai kegiatan produktif dilebih dari satu negara. Penanaman modal secara langsung meliputi transfer modal ataupun pendirian pabrik dan biasanya menggunakan teknik teknik produksi asal investor, jasa manajerial, pemasaran dan iklan yang ditentukan oleh penanam modal asing tersebut. Investasi Asing Langsung berarti bahwa perusahaan dari negara penanam modal secara de

facto dan de jure melakukan pengawasa atas aset yang ditanam di negara

di mana penanam modal menginvestasikan modalnya, dengan cara investasi itu, investasi langsung dapat mengambil beberapa bentuk, diantaranya

pembentukan suatu cabang perusahaan di negara pengimpor modal, pembentukan satu perusahaan investo memiliki saham mayoritas, pembentukan suatu perusahaan di negara pengimpor hanya dibiayai oleh perusahaan perusahaan yang terletak di negara investor untuk secara khusus di negara lain, atau menaruh aset tetap di negara lain oleh perusahaan dari negara investor.

2. Joint Venture (JV). JV merupakan usaha bersama yang diselenggarakan oleh

dua atau lebih pihak yang merupakan badan hukum di mana masing masing pihak memasukkan sejumlah modal tertentu, dengan pembagian resiko dan keuntungan berdasarkan proporsi modal tersebut. Jadi JV merupakan kerjasama antara pemilik modal asing dengan modal nasional. Tentang pengelolalaan perusahaan ditetapkan oleh kedua belah pihak dan dengan memperhatikan ketentuan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah, investor asing dapat hanya menyertakan modal tanpa ikut dalam manajemen dan pengelalaan perusahaan dan tenaga kerja.

2.3. Penanaman Modal Dalam Negeri

Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri (Pasal 1, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal)

Penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam bentuk:

1. Penanaman modal dalam negeri langsung (Domestic Direct Investment), yaitu penanaman modal oleh pemilik modal itu sendiri.

2. Penanaman modal dalam negeri tidak langsung (Domestic Indirect

Investment), yaitu melalui pembelian obligasi, surat surat kertas

perbendaharaan negara, emisi smisi lainnya (saham-saham) yang dikeluarkan oleh perusahaan, serta deposito dan tabungan yang berjangka sekurang kurangnya satu tahun.

2.4. Konsumsi Rumah Tangga

Konsumsi rumah tangga adalah kegiatan membeli barang dan jasa untuk memuaskan keinginan memiliki dan menggunakan barang dan jasa tersebut. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ialah belanja yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai kebutuhan dalam satu tahun tertentu.

Konsumsi rumah tangga meliputi semua pengeluaran barang dan jasa (baik barang tahan lama maupun barang tidak tahan lama) dikurangi hasil penjualan netto (penjualan dikurangi pembelian) barang-barang bekas atau tidak terpakai yang dilakukan oleh suatu rumah tangga. Selain untuk pengeluaran untuk bahan makanan, minuman, pakaian, bahan bakar dan jasa-jasa, termasuk juga barang yang tidak adanya (tidak diproduksi kembali seperti karya seni, barang antik dan lain-lain).

Pendapatan rumah tangga akan digunakan untuk membeli makanan, membeli pakaian, membiayai jasa pengangkutan, membayar pendidikan anak, membayar sewa

rumah dan membeli kendaraan. Barang-barang tersebut dibeli rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya. Tidak semua transaksi yang dilakukan oleh rumah tangga digolongkan sebagai konsumsi (rumah tangga). Kegiatan rumah tangga untuk membeli rumah digolongkan sebagai investasi (Supriana, 2008).

Konsep yang dipakai dalam perhitungan pengeluaran konsumsi rumah tangga adalah:

1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga yang terbatas pada wilayah domestik

region.

2. Pengeluaran konsumsi rumah tangga yang terbatas pada rumah-rumah penduduk suatu region.

Pengertian konsep Pertama adalah pengeluaran oleh anggota rumah tangga di suatu region, tidak terkecuali oleh penduduk atau bukan penduduk region tersebut. Sehingga dalam hal ini semua pengeluaran oleh rumah tangga staf kedutaan asing, staf perwakilan daerah, anggota militer dan lain-lain berada di suatu wilayah, serta pengeluaran turis asing adalah pengeluaran rumah tangga dalam wilayah domestik regional tersebut.

Pengertian kedua pengeluaran konsumsi pemerintah dalam wilayah domestik dengan pembelian langsung oleh rumah tangga penduduk di luar region, dikurangi dengan pengeluaran rumah tangga bukan penduduk yang dilakukan oleh wilayah tersebut.

Dokumen terkait