• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. LANDASAN TEORI

3. Faktor-Faktor Prestasi Belajar

Suryabrata (1998) menjelaskan bahwa secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor Internal

Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : 1). Faktor fisiologis. Faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang

berhubungan dengan kesehatan dan pancaindera a) Kesehatan badan

Siswa perlu memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya agar mampu menempuh studi yang baik. Keadaan fisik yang lemah dapat menjadi penghalang bagi siswa dalam menyelesaikan program studinya. Sebagai contoh adalah siswa perlu memperhatikan pola makan dan pola

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

tidur untuk memperlancar metabolisme dalam tubuhnya, olahraga yang teratur untuk memelihara kesehatan.

b) Pancaindera

Pancaindera yang paling memegang peranan penting dalam belajar adalah mata dan telinga, karena sebagian besar hal-hal yang dipelajari oleh manusia melalui penglihatan dan pendengaran. Dengan demikian, seorang anak yang memiliki cacat fisik atau mental dapat menghambat dalam menangkap pelajaran, sehingga mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah.

2). Faktor psikologis. Faktor psikologis yang dimaksud adalah faktor aktivitas yang memberikan dorongan pada individu untuk belajar. Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain :

a) Intelegensi

Pada umumnya, prestasi belajar yang dimiliki siswa mempunyai kaitan erat dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa. Menurut Binet (dalam Winkel, 1997) inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan sekaligus mengadakan penyesuaian dalam mencapai tujuan, sehingga mampu menilai keadaan diri sendiri secara kritis dan objektif. Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa. Siswa yang memiliki taraf inteligensi tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi, namun tidak berarti siswa dengan taraf inteligensi rendah

commit to user

akan berprestasi rendah pula, hal ini karena ada faktor-faktor lain diluar intelegensi antara lain kecedasan emosi dan motivasi berprestasi. b) Sikap

Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat menjadi penghambat siswa dalam mencapai prestasi dalam belajar. Sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak sesuatu terhadap hal-hal tertentu. Sikap siswa yang positif terhadap mata pelajaran di sekolah merupakan langkah awal yang baik dalam pencapaian prestasi belajar di sekolah. c) Motivasi

Irwanto (1997) menjelaskan bahwa motivasi adalah penggerak perilaku, sedangkan motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi timbul karena adanya keinginan atau kebutuhan-kebutuhan dalam diri seseorang, jadi keberhasilan siswa dalam belajar tidak lain karena siswa tersebut mempunyai keinginan untuk belajar. Winkel (1997) menjelaskan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu, sehingga tujuan yang dikehendaki siswa dapat tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual yang memberikan peranan yang khas dalam hal gairah atau semangat belajar. Siswa yang mempunyai motivasi kuat akan memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

b. Faktor Eksternal

Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, terdapat faktor eksternal yaitu faktor lain diluar diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih, faktor tersebut antara lain :

1). Faktor lingkungan keluarga, yaitu faktor yang berasal dari dalam lingkungan keluarga siswa, antara lain:

a) Sosial ekonomi keluarga

Keadaan sosial ekonomi siswa yang memadai lebih memberikan kesempatan dengan adanya fasilitas belajar yang cukup, mulai dari buku, alat tulis hingga pemilihan sekolah.

b). Pendidikan orang tua

Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan orang tua yang mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah.

c). Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat berpretasi bagi seseorang siswa. Dukungan dapat diberikan secara langsung yaitu berupa pujian atau nasihat, maupun secara tidak langsung seperti hubugan keluarga yang harmonis.

commit to user

2). Faktor lingkungan sekolah, yaitu faktor yang berasal dari sekitar lingkungan tempat siswa menuntut ilmu disekolah, antara lain:

a). Sarana dan prasarana

Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP dapat membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Selain itu bentuk ruangan, sirkulasi udara, dan lingkungan sekitar sekolah juga dapat mempengaruhi kenyamanan selama proses belajar mengajar di sekolah berlangsung.

b). Kompetensi guru dan siswa

Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih prestasi belajar, kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai kinerja yang baik dari guru dan siswa maka prestasi sulit dicapai. Seorang siswa mampu berprestasi dengan optimal apabila merasa kebutuhannya di sekolah telah terpenuhi, misalnya dengan tersedianya fasilitas dan guru yang berkualitas, hubungan yang berlangsung harmonis antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru, adanya iklim belajar yang menyenangkan di lingkungan sekolah.

c). Kurikulum dan metode mengajar

Faktor ini meliputi pemilihan materi dan cara penyampaian materi tersebut kepada siswa. Metode pembelajaran yang lebih interaktif sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat dan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sarlito (1994) menjelaskan bahwa faktor yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

paling penting dalam pembelajaran adalah guru, apabila guru mengajar dengan arif bijaksana, tegas, memiliki disiplin tinggi, luwes dan mampu membuat siswa menjadi senang akan pelajaran, maka prestasi belajar siswa akan cenderung tinggi,hal ini karena siswa tersebut tidak bosan dalam mengikuti pelajaran.

3). Faktor lingkungan masyarakat, yaitu faktor selain keluarga dan sekolah tempat siswa berperilaku sehari-hari, antara lain:

a). Sosial budaya

Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan mempengaruhi kesungguhan guru dan siswa. Masyarakat yang masih memandang rendah pendidikan enggan mengirimkan anaknya ke sekolah dan cenderung memandang rendah pekerjaan guru.

b). Partisipasi terhadap pendidikan

Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran) sampai pada masyarakat bawah, maka setiap orang akan lebih menghargai dan berusaha memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Dokumen terkait