• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

D. Tinjauan Tentang Kenakalan Remaja

3. Faktor-Faktor Terjadinya Kenakalan

berlangsung, merokok, tidak mengerjakan PR sekolah, tidak memakai ikat pinggang dan kaos kaki, sering terlambat datang kesekolah dan pacaran.

Sedangkan menurut Sarlito Wirawan Sarwono (2005: 209), terdapat empat bentuk kenakalan remaja antara lain:

a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain seperti: perkelahian, pemerkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain-lain;

b. Kenakalan yang menimbulkan korban materi, seperti: perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan, dan lain-lain; c. Kenakalan sosial yan tidak menimbulkan korban, seperti:

pelacuran, penyalahgunaan obat, hubungan seks tanpa pernikahan, dan sebagainya.

d. Kenakalan yan melawan status, seperti: sebagai pelajar sering membolos, sebagai anak melawan orangtua, dan lain sebagainya.

Bentuk-bentuk kenakalan remaja (siswa) di atas dapat disimpulkan bahwa kenakalan dibagi menjadi tiga kategori yaitu ringan, sedang, dan berat. Bentuk kenakalan lainnya seperti kenakalan yang menimbulkan korban fisik, korban materi, kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban, dan kenakalan melawan status.

3. Faktor-Faktor Terjadinya Kenakalan

Perkembangan remaja dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa mengalami permasalahan baik dalam pertumbuhan jasmani maupun kejiwaannya, sehingga perlu mendapat bimbingan. Bimbingan berupa pengarahan anak pada pilihannya yang cocok untuk mendapat moral yang lebih baik. Masalah remaja terjadi tidak hanya dari dalam individu itu sendiri tetapi juga dari faktor luar termasuk lingkungan atau masyarakat setempat.

37

Kanakalan remaja merupakan tindakan penyimpangan yang mempunyai sebab-sebab tertentu. Berikut teori-teori sebab terjadinya kenakalan remaja menurut Kartini Kartono (2013: 25-31) antara lain adalah:

a. Teori biologis, tindakan penyimpangan pada anak-anak dan remaja muncul karena faktor jasmani yang dibawa sejak lahir. Melalui pewarisann dari gen orangtua.

b. Teori psikogenis, penyebab tidakan penyimpangan pada anak atau remaja bisa juga dari faktor dari aspek kejiwaannya. Kecenderungan pada sikap-sikap motivasi, fantasi dan ciri kepribadian. Anak delinkuen ini banyak dilakukan karena dorongan konflik batin.

c. Teori Sosiogenis, pendapat sosiolog, anak delinkuen dipengaruhi karena pengaruh struktur sosial peranan sosial, maupun tekanan dari kelompok. Hal ini mudah terjadi karena remaja memiliki struktur kejiwaan yang sangat labil.

d. Teori Subkultur Delinkuensi, kebudayaan yang menyangkut norma dan nilai yang membentuk tingkah laku. Perilaku delinkuen ini muncul karena kehidupan masyarakat yang padat. Permasalahan kasus sosial-ekonomi, lingkungan perkampungan yang buruk juga menimbulkan kenakalan remaja.

Menurut Soerjono Soekamto (Emile H Tambunan, 1987: 23-24) masalah kenakalan bukanlah masalah yang berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari masalah-masalah sosial lainnya yang dihadapi oleh masyarakat.

38

Faktor penyebab kenakalan remaja tidak terlepas dari keadaan masyarakat, terkadang masyarakat itulah yang membentuk baik buruknya manusia. Masyarakat yang menjunjung tinggi nilai moral, hal tersebut tentu berpengaruh pada anak-anak. Nilai-nilai moral itu akan mendidik anak menjadi manusia yang berakhlak dan suka menjunjung tinggi kesusilaan. Tetapi sering terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat tindakan anak-anak nakal hingga masyarakat lain merasa terganggu, sehingga kenakalan menjadi masalah sosial.

Kenakalan remaja terjadi terutama karena tidak sesuainya cita-cita remaja dengan sarana-sarana untuk mencapai cita-cita tersebut. Kenakalan remaja merupakan masalah sosial yang tidak harus dihadapi oleh masyarakat, tetapi peran orangtua sangat penting untuk membimbing dan mempertahankan nilai-nilai moral serta pengarahan pada hal-hal yang positif.

Kejahatan anak-anak remaja bisa berasal dari; pendidikan yang tidak menekankan pendidikan watak dan kepribadian anak, kurangnya usaha orangtua dalam menanamkan moralitas dan kenyakinan bergama bagi anak-anak, dan kurang ditumbuhkannya tanggung jawab sosial pada remaja. Anak-anak remaja yang melakukan kejahatan itu kebanyakan kurang mempunyai kontrol diri. Kejahatan yang dilakukan bersiftat kekerasan, agresif dan subyektif. Kebanyakan remaja menyalahgunakan kontrol diri dan melebih-lebihkan dirinya sendiri.

Faktor lingkungan sekolah juga merupakan penyebab terjadinya kenakalan siswa remaja, dimana lingkungan sekolah yang membuat tidak

39

nyaman siswa selama berada di sekolah. Hal ini membuat siswa akan merasa malas untuk pergi kesekolah atau memasuki kelas, membolos, ingin meninggalkan sekolah lebih dini (putus sekolah), tidak mempunyai tujuan dan dan cita-citanya menjadi kabur.

Ada beberapa faktor di lingkungan sekolah yang tidak menyenangkan siswa antara lain adalah:

a. Peranan guru, guru memegang peranan penting dalam usaha membina anak-anak remaja. fungsi guru bukan hanya sebagai pembagi ilmu atau pendidik yang bukan saja bertanggung jawab dalam pembinaan mental, fisik, dan sosial tetapi guru ikut serta membangun manusia seutuhnya. b. Fasilitas sekolah, sekolah harus melengkapi fasilitas dengan alat peraga,

olahraga, laboratorium, kegiatan-kegiatan yang dapat menyalurkan bakat dan kegemaran anak yang semua itu untuk membuat anak senang tinggal di sekolah dan suka belajar berkat suasana dan fasilitas-fasilitas yang cukup.

Selain bahaya yang muncul dimasa remaja, remaja juga sering melakukan perilaku antisosial atau yang biasa dikenal dengan kenakalan remaja yaitu tindakan pelanggaran atau kejahatan yang dilakukan remaja yang menjurus ke dalam pelanggaran hukum. Adapun sebab-sebab terjadinya kenakalan yaitu: (1) kepribadian yang lemah; (2) pendendam, remaja yang terlalu percaya diri, kontrol batin yang kurang; (3) tidak suka menaati norma (membolos, merokok, pelanggaran norma sekitar; dan (4) IQ rendah sehingga sukar dididik.

40

Kenakalan remaja yang dirasakan sangat menganggu kehidupan masyarakat, sebenarnya bukanlah suatu keadaan yang berdiri sendiri. Kenakalan remaja akan muncul karena beberapa sebab menurut Sudarsono (1989: 19-27) antara lain adalah:

a. Keadaan Keluarga, di dalam keluarga anak mendapatkan pendidikan dan bimbingan pertama kalinya. Kondisi keluarga yang menyebabkan timbulnya kenakalan anak atau remaja bersifat kompleks salah satunya keadaan keluarga yang tidak semestinya.

b. Keadaan sekolah, sekolah merupakan tempat kedua setelah keluarga dalam mendidik dan pembinaan. Tidak jarang di lingkungan pendidikan ini terjadi perilaku menyimpang yang disebabkan karena pengaruh negatif pada anak yang timbul karena perbuatan pendidik. Kondisi negatif tersebut memberi pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap anak, sehingga dapat menimbulkan kenakalan remaja.

c. Keadaan Masyarakat, keadaan masyarakat dan kondisi lingkungan dalam betbagai corak dan bentuknya akan berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap anak-anak remaja di mana mereka hidup berkelompok.

Faktor terjadinya kenakalan yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa sebab-sebab terjadinya kenakalan tidak seluruhnya disebabkan oleh individu itu sendiri melainkan juga karena keadaan keluarga, keadaan sekolah seperti peran guru dan fasilitas sekolah, dan keadaan masyarakat.

Dokumen terkait