• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio

Profitabilitas berpengaruh terhadap pembayaran dividen karena dividen adalah bagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan.34 Profitabilitas bertujuan untuk mengukur efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan atas hasil investasi melalui kegiatan perusahaan.35 Rasio profitabilitas yang diambil sebagai bahan penelitian berupa return on asset (ROA). ROA digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada atau

33 Otoritas Jasa Keuangan, “Pasar Modal Syariah”, artikel diakses pada 1 Juli 2015 dari

http://www.ojk.go.id/sharia-capital-id.

34Erviliana Refra dan Maria C Widiastuti, “Pengaruh Profitability, Fimr Size, Tax, Investment Opportunities, Life Cycle Stage terhadap Dividend Policy pada Industri Manufaktur di Indonesia”, e-Journal Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Vol.1 No.2 (September 2014): 84-105.

35

Arief Sugiono dan Edy Untung, Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Grasindo, 2008), h.70.

dapat dikatakan rasio ini menggambarkan efisiensi pada dana yang digunakan dalam perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.36

Penulis memilih ROA sebagai proksi profitabilitas perusahaan yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan membayarkan dividen, karena rasio ini mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan seluruh aktiva perusahaan untuk operasi. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik karena tingkat pengembalian investasi atas investasi perusahaan pada aktiva semakin besar. Sehingga pemegang saham dapat memperhatikan besarnya ROA untuk mengukur keuntungan perusahaan yang akan menjadi dasar besarnya dividen yang dibayarkan. Ketika ROA perusahaan meningkat, maka memungkinkan perusahaan untuk membayarkan dividen yang lebih besar kepada pemegang saham.

Hasil penelitian Amidu dan Abor (2006), Imran (2011), Shubiri (2011), Patra, Poshakwale, dan Ow Yong (2012), Kuwari (2009), Al-Malkawi, Twairesh, Harery (2013), menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap kemungkinan perusahaan membayarkan dividen. Al Malkawi (2008) menemukan bahwa profitabilitas adalah penentu utama terhadap tingkat pembayaran dividen dan kemungkinan perusahaan untuk membayar dividen.

36

Arief Sugiono dan Edy Untung, Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Grasindo, 2008), h.71.

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio solvabilitas bertujuan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban perusahaan yang meliputi utang jangka pendek dan utang jangka panjang..37 Rasio yang digunakan pada penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER). DER merupakan rasio yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar kewajiban perusahaan, sementara semakin rendah rasio ini akan menunjukan kemampuan perusahaan yang lebih tinggi untuk memenuhi kewajibannya. Apabila perusahaan menentukan bahwa pelunasan hutangnya akan diambil dari laba ditahan, maka perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk membayar hutang, yang berarti akan mengurangi keuntungan perusahaan yang dapat dibayarkan sebagai dividen. Peningkatan DER akan mempengaruhi tingkat keuntungan bersih perusahaan yang tersedia bagi pemegang saham, karena keuntungan yang diperoleh lebih diutamakan untuk melunasi kewajiban perusahaan. Sehingga ketika perusahaan memiliki rasio hutang yang tinggi, cenderung akan membayarkan dividen yang rendah kepada pemegang saham.

37

Hasil penelitian Al-Malkawi, Twairesh, Harery (2013), Alzomaia dan Al-Khadiri (2013), menunjukkan bahwa DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemungkinan perusahaan membayarkan dividen. Rozeff (1982) menunjukkan bahwa perusahaan dengan leverage keuangan yang tinggi cenderung memiliki pembayaran dividen yang rendah.

c. Asset Growth

Aset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasional yang didapat oleh perusahaan.38 Namun, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi dan peluang investasi akan membutuhkan dana internal untuk membiayai investasi tersebut, dengan demikian perusahaan cenderung akan membayar dividen yang rendah atau bahkan tidak.39 Oleh karena itu, semakin tinggi potensi pertumbuhan perusahaan, maka akan mengurangi kemampuan perusahaan membayarkan dividen. Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan perusahaan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan membayarkan dividen.

38 Bagus Laksono, “Analisis Pengaruh ROA, Sales Growth, Asset Growth, Cash Flow dan Likuiditas terhadap Dividend Payout Ratio”, (Tesis S2 Program Studi Magister Manajemen

Universitas Diponegoro Semarang, 2006), h.19.

39

Al Malkawi, Twairesh, Khadija Harey, “Determinants of the Likelihood to Pay Dividends: Evidence from Saudi Arabia”, Jornal of American Science 9 (12), (2013) : h.518-528.

Hasil penelitian Amidu dan Abor (2006), Alzomaia dan Al-Khadiri (2013). Ritha dan Koestiyanto (2013), Pribadi dan Sampurno (2012), menunjukkan hubungan yang signifikan negatif antara pertumbuhan perusahaan dengan pembayaran dividen. Fama dan French (2001) menegaskan bahwa peluang investasi mempengaruhi keputusan dividen. Mereka menemukan bahwa perusahaan dengan pertumbuhan yang lebih baik dan kesempatan investasi memiliki pembayaran dividen yang lebih rendah. Dengan demikian, pertumbuhan dan peluang investasi perusahaan memiliki hubungan negatif dengan pembayaran dividen.

d. Dividend Payout Ratio Tahun Sebelumnya (DPR t-1)

Dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan. Umumnya besarnya dividen saat ini didasarkan pada besarnya dividen tahun yang lalu. Teori ini didasarkan dari teori Lintner yang menyatakan bahwa dividen saat ini dipengaruhi oleh dividen di masa lalu dan keuntungan saat ini.40 Perusahaan biasanya enggan untuk menurunkan jumlah dividen dari tahun lalu karena akan memberikan sinyal negatif kepada pemegang saham. Sehingga perusahaan dapat menjadikan besarnya pembayaran dividen tahun lalu sebagai pertimbangan untuk menetapkan besarnya dividen saat ini.

40Siti Syamsiroh Difah, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di BEI periode tahun 2004-2009”, (Skripsi S1 Fakultas

Hasil penelitian Imran (2011), Alzomaia dan Al-Khadhiri (2013), Appannan dan Wei Sim (2011) menunjukkan hubungan yang signifikan positif antara dividen tahun sebelumnya dengan pembayaran dividen saat ini. Karena perusahaan mencoba untuk meningkatkan rasio pembayaran dividen dari tingkat sebelumnya.

Dokumen terkait