• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN

7.1. Analisis Kesediaan Membayar Responden

7.1.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesediaan

Varaiabel-variabel yang berpengaruh secara nyata terhadap kesediaan responden dalam membayar paket wisata jogging track plus dan paket konservasi yaitu tingkat usia, lamanya menempuh pendidikan, tingkat pendapatan dan lamanya di loaksi. Variabel biaya perjalanan hanya berpengaruh nyata terhadap paket jogging track plus.

1. Usia

Variabel tingkat usia pada paket jogging track plus memiliki P-value 0,037 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,05 dan paket konservasi memiliki P-value 0,080 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,1. Kedua paket tersebut memiliki koefisien bertanda negatif berarti semakin bertambah usia pengunjung peluang untuk kebersediaan membayar paket wisata semakin kecil. Hal ini menunjukan bahwa peminat paket wisata baik paket

jogging track plus maupun konservasi lebih banyak diminati oleh usia remaja. Nilai odds ratio variabel usia pada paket jogging track plus adalah sebesar 0,882 yaitu berarti pengunjung yang usianya lebih tua, peluang untuk membayar paket wisata jogging trakc plus turun 0,882 kali dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket wisata jogging trakc plus. Paket konservasi memiliki nilai odds ratio sebesar 0,873 yaitu berarti pengunjung yang usianya lebih tua, peluang untuk membayar paket wisata konservasi turun 0,873 kali dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket wisata konservasi.

Variabel lamanya menempuh pendidikan pada paket wisata jogging track plus memiliki P value 0,015 berpengaruh nyata signifikan pada taraf nyata α = 0,05 dan paket wisata konservasi memiliki P value 0,084 berpengaruh nyata signifikan pada taraf nyata α = 0,1. Keduanya memiliki koefisien positif yang artinya semakin lama tingkat pendidikan pengunjung, maka peluang pengunjung untuk membayar paket wisata semakin besar. Hal ini disebabkan karena seseorang yang mempuh pendidikan lebih lama biasanya pola fikir orang tersebut akan semakin tinggi, sehingga dapat lebih merasakan adanya manfaat dari paket-paket wisata tersebut. Paket wisata jogging track plus memiliki nilai odds ratio sebesar 1,381 berarti jika lamanya menempuh pendidikan meningkat satu tahun maka peluang pengunjung untuk membayar paket wisata jogging track plus 1,381 kali lebih tinggi dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket wisata jogging track plus. Paket konservasi memiliki nilai odds ratio sebesar 1,325 yang artinya jika lamanya pendidikan yang ditempuh meningkat satu tahun maka peluang pengunjung untuk membayar paket wisata konservasi lebih tinggi 1,325 kali dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket wisata konservasi.

3. Tingkat pendapatan

Variabel tingkat pendapatan pada paket jogging track plus memiliki P-value

0,003 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,01. Paket konservasi memiliki P-value 0,032 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,05 Keduanya memiliki koefisien positif yang artinya semakin tinggi tingkat pendapatan responden, maka responden akan semakin bersedia membayar paket wisata. Hal ini dikarenakan semakin tinggi pendapatan seseorang maka

semakin tinggi pula kemampuan ekonominya sehingga semakin tinggi pula kesempatan orang tersebut untuk mengikuti paket wisata. Paket jogging track plus

dan konservasi memiliki nilai odds ratio yang sama yakni satu, artinya tingkat pendapatan tidak mempengaruhi peluang pengunjung untuk membayar paket wisata jogging track plus dan konservasi.

4. Biaya perjalanan

Variabel biaya perjalanan pada paket wisata jogging trakc plus memiliki P

value sebesar 0,089 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,1. Koefisien biaya perjalanan bertanda positif dan tidak sesuai dengan hipotesis awal, dimana biaya perjalanan akan berpengaruh secara negatif terhadap kesediaan pengunjung membayar paket wisata. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah uang yang dikeluarkan dalam berwisata bagi responden bukan menjadi suatu masalah jika dibandingkan dengan manfaat yang akan diterimanya. Nilai

odds ratio biaya perjalanan sebesar satu berarti biaya perjalanan tidak mempengaruhi peluang pengunjung untuk membayar paket jogging trakc plus. Variabel biaya perjalanan pada paket konservasi tidak berpengaruh nyata terhadap kesediaan membayar pengunjung karena memiliki p value yang lebih besar dari taraf nyata α = 0,15 yaitu 0,255

5. Lamanaya di lokasi

Variabel lamanya dilokasi pada paket jogging trakc plus memiliki P value

sebesar 0,131 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,15. Pada paket konservasi P valuenya sebesar 0,070 berpengaruh nyata secara signifikan

tanda keofisien positif, artinya semakin lama pengunjung berada ditempat lokasi maka semakin bersedia responden membayar paket wisata. Nilai odds ratio

lamanya di lokasi pada paket jogging track plus sebesar 1,469 artinya jika lama waktu yang dihabiskan pengunjung dilokasi di lokasi meningkat satu jam,maka peluang untuk membayar paket jogging track plus 1,469 kali lebih tinggi dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket jogging track plus. Paket konservasi memiliki nilai odds ratio sebesar 1,958 artinya jika lama waktu yang dihabiskan pengunjung dilokasi meningkat satu jam maka peluang membayar paket konservasi 1,958 kali lebih besar dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket konservasi.

Variabel jenis kelamin dan frekuensi kunjungan tidak berpengaruh terhadap kesediaan membayar responden terhadap paket wisata jogging track plus dan konservasi. Variabel jenis kelamin tidak berpengaruh nyata pada keduanya karena memiliki p value yang lebih besar dari taraf nyata α = 0,15 yaitu 0,968 dan 0,268, hal ini dikarenakan karena kegiatan-kegiatan yang ada pada paket jogging track plus maupun konservasi dapat diikuti oleh semua jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Variabel frekuensi kunjungan pada kedua paket tersebut memiliki P value yang lebih besar dari taraf nyata α = 0,15 yaitu 0,432 dan 0,690. Hal ini disebabkan karena kebanyakan responden adalah pengunjung yang baru pertama kali datang ke tempat wisata ini, yaitu sebanyak 45 orang responden (56 %).

7.2. Analisis Nilai Willingness To Pay (WTP) dengan Pendekatan

Contingent Valuation Methode

Pendekatan Contingent Valuation Method (CVM) dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis nilai WTP responden WWCN terhadap tarif paket wisata yang direncanakan oleh pengelola WWCN. Adapun hasil pelaksanaan langkah kerja dalam metode CVM adalah sebagai berikut :

1. Membuat Hipotesis Pasar

Seluruh responden diberikan informasi mengenai rencana pembuatan paket wisata di WWCN yakni paket jogging track plus dan paket konservasi. Responden juga diberikan informasi mengenai kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan dalam paket wisata, manfaat serta fasilitas yang diberikan oleh pihak pengelola dalam tiap paket wisata. Adanya paket-paket wisata ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pengunjung dalam berwisata, selain itu juga pengunjung dapat berpartisipasi dalam menjaga kelesatarian sumber daya yang terdapat di tempat wisata ini. Pengelola dalam merencanakan paket wisata ini sudah mengestimasi mengenai tarif paket wisata yang nantinya akan dikenakan. Informasi mengenai tarif maksimal yang bersedia dibayarkan oleh pengunjung terhadap paket wisata tersebut sangat diperlukan bagi pengelola, yaitu sebagai bahan pertimbangan kembali dalam menentukan tarif untuk paket wisata.

2. Mendapatkan Nilai Lelang (Bids) WTP

Pada penelitian ini nilai penawaran yang digunakan untuk mengetahui nilai WTP masing-masing paket wisata responden didapatkan melalui metode permainan lelang (Bidding Game). Dimana responden diberi pertanyaan secara

berulang-ulang tentang keinginan membayar sejumlah tertentu sampai mendapatkan nilai maksimum yang ingin dibayarkan.

3. Menghitung Nilai Rata-Rata WTP

Dugaan nilai rata-rata WTP responden WWCN terhadap tarif maksimal untuk paket wisata diperoleh berdasarkan rasio jumlah nilai WTP yang diberikan responden dengan jumlah total responden yang bersedia membayar. Distribusi nilai WTP responden untuk masing-masing paket wisata dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.

Mengacu pada Lampiran 1 dan Lampiran 2 diperoleh nilai rata-rata WTP responden untuk paket jogging track plus adalah sebesar Rp 56.132,00 sedangkan untuk paket konservasi nilai rata-rata WTPnya adalah sebesar Rp 127.313,00.

Nilai rata-rata WTP responden terhadap kedua paket tersebut ternyata lebih kecil dari rencana tarif yang akan diberlakukan oleh pihak pengelola yakni Rp 65.000 dan Rp 170.000.

4. Memperkirakan Kurva WTP

Kurva lelang atau bid curve diperoleh, misalnya dengan meregresikan WTP sebagai variabel tidak bebas (dependent variabel) dengan bebarapa variabel bebas (Fauzi, 2004). Berdasarkan analisis regresi berganda, bahwa nilai WTP dipengaruhi secara nyata oleh variabel tingkat pendapatan, lamanya menenempuh pendidikan. Hubungan tingkat pendapatan dan nilai WTP pada paket jogging track plus dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3 untuk paket konservasi.

Gambar 2. Grafik Hubungan Tingkat Pendapatan dan Nilai WTP Pada Paket Wisata Jogging Track Plus.

Gambar 3. Grafik Hubungan Tingkat Pendapatan dan Nilai WTP Pada Paket Wisata Konservasi.

5. Menjumlahkan Data Untuk Menentukan Total WTP (TWTP)

Nilai total WTP (TWTP) responden dihitung berdasarkan data distribusi WTP responden. Nilai rataan WTP yang telah diperoleh kemudian dikalikan dengan populasi pengunjung. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai TWTP responden pengunjung WWCN untuk paket jogging track plus adalah sebesar Rp 387.366.932,00 sedangkan untuk paket konservasi nilai TWTPnya adalah Rp 878.587.013,00. Dimana asumsi total populasi dalam sebulan yaitu 6.901 orang. 0 50000 100000 150000 0 2000000 4000000 6000000 WTP Pendapatan

Hubungan Pendapatan dan WTP

hubungan WTP dan  Pendapatan  Linear (hubungan WTP  dan Pendapatan ) 0 50000 100000 150000 200000 250000 0 1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 WTP Pendapatan

Hubungan Pendapatan dan WTP

Hubungan Pendapatan  dan WTP 

Linear (Hubungan  Pendapatan dan WTP )

Dari hasil analisis WTP dengan menggunakan metode CVM menghasilkan nilai rataan WTP pengunjung terhadap paket wisata lebih kecil dari tarif yang direncanakan oleh pengelola. Hal tersebut tidak sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa nilai WTP pengunjung lebih besar dari nilai tarif yang sudah direncanakan oleh pengelola. Pengelola dalam menentukan tarif paket wisata menggunakan pendekatan harga pasar. Biaya yang dikenakan pada pengunjung terhadap paket jogging track plus terdiri dari biaya masuk kawasan, makan siang, snack, jalur track, medis, dan pemandu. Biaya yang dikenakan untuk paket Konservasi terdiri dari biaya masuk kawasan, makan empat kali, tenda regu, api unggun, lampu penerangan, bibit, pemandu, dan lobang tanam.

Hasil WTP ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak pengelola dalam menetapkan tarif paket wisata. Pihak pengelola dapat menurunkan biaya tetap dan biaya variabel dalam paket wisata tersebut. Turunnya tarif paket wisata nantinya akan dapat meningkatkan jumlah permintaan pengunjung terhadap paket wisata tersebut, sehingga akan terbentuk keseimbangan harga pasar baru yang efisien dari paket wisata tersebut.

Perbedaan tarif yang direncanakan pihak pengelola dengan nilai rataan WTP pengunjung tidak terlalu jauh pada paket jogging track plus. Pengelola dapat mengurangi sedikit komponen biaya pada paket jogging track plus biaya yang dapat dikurangi oleh pengelola adalah seperti pada biaya jalur track, biaya operasional seperti biaya pemandu dan biaya medis dapat dikurangi sebesar Rp 25.000. Makan siang dan snack dapat diganti dengan menu lain yang biayanya lebih murah. Perbandingan rincian anggaran biaya paket jogging track plus yang

awal dan biaya yang telah disesuaikan dengan nilai WTP dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.

Paket konservasi memiliki nilai WTP yang sangat jauh berbeda dengan tarif awal yang akan dikenakan oleh pengelola. Pihak pengelola untuk menyesuaikan dengan tarif dari WTP pengunjung harus cukup banyak mengurangi komponen biaya yang ada. Biaya tetap yang dapat dikurangi oleh pihak pengelola adalah biaya untuk tenda regu, lampu penerangan, dan api anggun. Biaya pemandu dapat dikurangi oleh pihak pengelola. Makan sebanyak empat kali dapat dikurangi menjadi tiga kali dan digantikan dengan snack, selain itu pihak pengelola dapat mengganti menu dengan menub yang lebih murah. Perbandingan anggaran biaya paket konservasi yang awal dan biaya yang telah disesuaikan dengan nilai WTP dapat dilihat pada Lampiran 5 dan Lampiran 6.

7.3. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai WTP

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP responden terhadap paket wisata di WWCN dianalisis menggunakan analisis regresi berganda dengan mengunakan enam variabel penjelas, yaitu variabel lamanya menempuh pendidikan (PNDKN), tingkat pendapatan (PNDPT), biaya perjalanan (BP), lama di lokasi (LK), jumlah tanggungan (JT) dan frekuensi kunjungan (JK). Hasil analisis regresi berganda untuk masing-masing paket wisata dapat dilihat pada Tabel 19 dan Tabel 20.

Tabel 19. Hasil Analisis Regresi Berganda Fungsi WTP Responden

Terhadap Paket Wisata Jogging Track Plus

Variabel Koefisien P-value VIF

Standar Keofisien (Beta) Constant 8316 0,470 PNDKN 1633,9 c0,056 1,5 0,209 PNDPTN 0,013528 a0,000 2,4 0,741 BP -0,00350 0,960 2,4 - 0,006 LK 1016 0,501 1,2 0,063 JT -1022 0,514 1,5 0,071 FK 114,4 0,872 1,1 0,015 R-sq 66,30% F-statistik 15,06 0,000 Durbin Watson 1,58316

Sumber : Data Primer, Diolah (2010)

Tabel 20. Hasil Analisis Regresi Berganda Fungsi WTP Responden terhadap paket Konservasi.

Variabel Koefisien P-value VIF

Standar Keofisien (Beta) Constant 45448 0,029 PNDKN 3278 b0,034 1,7 0,215 PNDPTN 0,027925 a0,000 2,1 0,770 BP -0,18099 c0,051 1,8 -0,201 LK 429 0,873 1,2 0,013 JT 2733 0,286 1,6 0,102 FK 804,4 0,413 1,2 0,068 R-sq 65,20% F-statistik 18,72 0,000 Durbin Watson 1,55233

Sumber : Data Primer, Diolah (2010)

Keterangan : a signifikan pada tingkat kepecayaan 99%, b signifikan pada tingkat kepecayaan 95% c signifikan pada tingkat kepecayaan 90%

Berdasarkan hasil analilsis regtesi bergganda tersebut diketahui nilai R2 untuk paket jogging track plus sebesar 66,30 persen. Artinya bahwa keragaman nilai WTP responden dapat dijelaskan oleh variabel dalam model sebesar 66,30 persen sedangkan sisaanya sebesar 33,70 persen dijelaskan oleh variabel di luar model. Begitupula dengan paket konservasi yang memliki nilai R2 sebesar 65,20 persen yang artinya bahwa keragaman nilai WTP responden dapat dijelaskan oleh variabel dalam model sebesar 65,20 persen sedangkan sisaanya sebesar 34,80 persen dijelaskan oleh variabel di luar model. Nilai Fhitung pada masing-masing

paket wisata adalah sebesar 15,061 dan 18,72 dengan P value yang sama yaitu 0,000 menunjukan variabel-variabel penjelas dalam model kedua paket secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap nilai WTP responden pada taraf α = 0,01. Model yang dihasilkan telah diuji multikolinearitas, heteroskedasitas dan normalitasnya, berdasarkan hasil uji diketahui bahwa model tidak mengalami pelanggaran asumsi OLS.

Dari tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa variabel pendapatan adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap besarnya nilai WTP yang diberikan oleh responden untuk kedua paket wisata tersebut. Hal tersebut dikarenakan variabel pendapatan memiliki nilai beta koefisien yang lebih besar dibandingkan dengan variabel-variabel lainya.

Model regresi yang diperoleh dari hasil analisi data tersebut adalah sebagai berikut . Model paket wisata jogging track plus :

WTP = 8316 + 1634 PNDKN + 0,0135 PNDPTN - 0,0035 BP + 1016 LK -

Model paket wisata Konservasi

WTP = 45448 + 3278 PNDKN + 0,0279 PNDPTN - 0,181 BP + 429 LK +

2733 JT + 804 FK +εi

Variabel-variabel yang mempengaruhi secara nyata trehadap nilai WTP responden untuk masing-masing paket wisata adalah sebagai berikut :

1. Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan berpengaruh nyata terhadap nilai WTP. Paket wisata

jogging track plus dan konservasi memiliki P value yang sama yakni 0,000 sehingga mempengaruhi nilai WTP secara signifikan pada taraf nyata α = 0,01. Keduanaya memiliki koefisien bertanda positif yang berarti bahwa semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula nilai WTP responden terhadap paket-paket wisata. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi pendapatan seseorang maka orang tersebut akan lebih memperhatikan kebutuhan lain selain kebutuhan pokok yang sudah terpenuhi seperti rekreasi. Sehingga responden akan membayar nilai WTP yang lebih besar untuk memenuhi kepuasannya.

2. Tingkat Pendidikan

Variabel tingkat pada paket wisata jogging track plus memiliki P value

sebesar 0,056 signifikan pada taraf nyata α = 0,1. Pada paket konservasi memiliki P value sebesar 0.034. Kedua koefisien variabel ini bertanda positif artinya semakin lama responden menempuh pendidikan semakin besar nilai WTP yang diberikan. Hal tersebut dikarenakan responden yang lebih lama menempuh pendidikan cenderung lebih memiliki tingkat kesadaran akan manfaat yang akan

diterima dengan mengikuti paket wisata baik untuk diri sendiri maupun lingkungan.

3. Biaya perjalanan

Variabel biaya perjalanan hanya berpengaruh nyata pada paket konservasi, dimana p value pada paket ini sebesar 0,051 signifikan pada taraf α = 0,1. Koefisien variabel biaya perjalanan bertanda negatif, yang artinya semakin besar biaya perjalanan maka besar nilai WTP yang diberikan semakin kecil. Hal ini dikarenakan, responden yang mengeluarkan biaya perjalanan yang besar akan merasa keberatan untuk memberikan nilai WTP yang besar. Pada paket jogging track plus variabel biaya perjalanan memiliki nilai p value yang lebih besar pada taraf α = 0,15 yaitu sebesar 0,960 sehingga variabel ini tidak berpengaruh nyata terhadap nilai WTP unutk paket jogging track plus.

Variabel-variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap paket wisata

jogging track plus maupun paket konservasi yaitu variabel jumlah tanggungan, lama dilokasi dan frekuensi kunjungan dimana pada semua variabel tersebut memiliki P value yang lebih besar pada taraf α = 0,15. Variabel jumlah tanggungan, lama di lokasi dan jumlah frekuensi kunjungan tidak dapat mencerminkan minat responden akan paket-paket wisata tersebut, hal ini dikarenakan nilai WTP yang diberikan responden dicerminkan oleh tingkat pendapatan dan pendidikan yang diikuti oleh pemahaman mengenai kepuasan akan berekreasi serta manfaat yang dapat diraskan oleh adanya paket-paket wisata

Dokumen terkait