• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORITIS

B. Kualitas Produk

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Produk

Dalam suatu perusahaan istilah kualitas diartikan sebagai

faktor-faktor yang terdapat dalam suatu produk tersebut sesuai dengan tujuan

untuk apa produk di maksudkan atau di butuhkan.

Menurut Umar (2003:37) untuk menentukan dimensi kualitas suatu

barang dapat melalui beberapa dimensi seperti yang dipaparkan sebagai

berikut:

a. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan

dalam membeli barang tersebut.

b. Feature, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan

pengembangannya.

c. Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap

kali digunakan dalam periode

d. Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.

e. Service ability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam

memberikan layanan untuk perbaikan barang.

f. Esthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan

g. Fit and finish, sifat subjekif, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang

berkualitas.

Kualitas sebuah produk merupakan tingkatan pemuasan atas suatu

barang. Assauri (1993:222) menyatakan bahwa tingkat kualitas produk

tersebut ditentukan oleh beberapa faktor-faktor sebagai berikut :

1) Fungsi suatu produk

2) Wujud luar produk

3) Biaya produk tersebut

Adapun penjelasan dari faktor-faktor kualitas produk tersebut adalah :

1) Fungsi Suatu Produk

Suatu produk yang dihasilkan hendaknya memperhatikan fungsi untuk

apa produk tersebut digunakan, sehingga produk yang dihasilkan harus

dapat benar-benar memenuhi fungsi tersebut, oleh karena itu pemenuhan

fungsi tersebut mempengaruhi kepuasan konsumen, sedangkan tingkat

kepuasan tertinggi tidak selamanya dapat dipenuhi atau dicapai. Maka

tingkat kualitas produk tergantung pada tingkat pemenuhan fungsi

kepuasan penggunaan barang yang dapat dicapai, kualitas hendaknya

dicapai sesuai dengan fungsi untuk apa barang tersebut digunakan atau

dibutuhkan.

2) Wujud Luar Produk

Salah satu faktor yang penting dan sering dipergunakan oleh konsumen

Produk pertama kalinya untuk menentukan kualitas produk tersebut

adalah wujud luar produk tersebut. Kadang-kadang walaupun produk

yang dihasilkan secara teknis atau mekanis telah maju tetapi bila wujud

luarnya kuno atau kurang dapat diterima maka hal ini dapat

menyebabkan barang tersebut tidak dapat disenangi oleh konsumen atau

pembeli karena dianggap kualitasnya kurang memenuhi syarat. Faktor

wujud luar yang terdapat pada suatu barang tidak hanya dapat dilihat

dari bentuk, tetapi juga dari warna, susunan seperti pembungkusan dan

hal-hal lainnya.

3) Biaya Produk Tersebut

Umumnya biaya dan harga suatu produk akan dapat menentukan

kualitas produk tersebut. Hal ini terlihat dari produk-produk yang

mempunyai biaya atau harga yang mahal dapat menunjukkan bahwa

kualitas produk tersebut relatif banyak.

Demikian sebaliknya bahwa produk-produk yang mempunyai

harga atau biaya yang mudah dapat menunjukkan bahwa kualitas produk

tersebut relatif lebih rendah. Ini terjadi biasanya untuk mendapatkan kualitas

yang baik sehingga dibutuhkan biaya yang lebih mahal. Mengenai biaya

produk tersebut perlu kiranya disadari bahwa tidak selamanya biaya sesuai

dengan yang sebenarnya sehingga sering terjadi adanya inefisiensi.

Jadi kalau biaya atau harga dari produk tersebut lebih rendah dari

nilai produk tersebut tetapi kadang-kadang terjadi bahwa biaya atau harga

dari suatu produk yang lebih tinggi dari nilai sebenarnya karena adanya

Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun

tidak dapat diraba termasuk pembungkus, warna, harga, prestisi perusahaan

yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.

Menurut Assauri (1993:334) menyatakan bahwa : ” Produk adalah sesuatu

barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen

secara memuaskan ”. Pada hakikatnya seorang pembeli suatu produk adalah

bukanlah hanya sekedar ia ingin membeli produk tersebut. Para pembeli

juga dapat memberikan manfaat kepada penjual.

Assauri (1993:184) menyatakan bahwa produk yang dibeli

konsumen dibedakan atas 3 (tiga) tingkatan, yaitu :

1). Produk inti (core product) yang merupakan inti atau dasar yang

sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh

seseorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.

2). Produk formal (formal product) yang merupakan bentuk, modal, dan

kemasan yang menyertai produk tersebut

3). Produk tambahan (augmented product) adalah tambahan produk formal

dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan (instalansi)

pelayanan, pemeliharaan dan pengangkutan secara cuma-cuma.

Dalam konsep produk dapat dijelaskan bahwa para konsumen

akan menyukai produk-produk yang memberikan kualitas, penampilan dan

ciri-ciri yang terbaik. Manajemen dalam organisasi yang berorientasi pada

produk demikian memusatkan energi mereka untuk membuat produk yang

baik dan terus-menerus meningkatkan mutu produk tersebut.

C. Loyalitas Pelanggan 1. Pengertian Loyalitas

Loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk

melakukan pembelian secara berulang-ulang. Untuk membangun kesetiaan

pelanggan terhadap suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh suatu

perusahaan, memakan waktu yang lama, dan melalui proses pembelian yang

berulang-ulang. Loyalitas merupakan konsep multidimensional yang

kompleks. Salah satu penyebabnya adalah beragamnya defenisi operasional

dari konsep tersebut.

Beberapa pengertian loyalitas ( customer loyalitas ) dapat dilihat

pada bagian berikut :

Menurut Hurriyati (2005:129) :

Loyalitas adalah komitment pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten di masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.

Grifin (dalam Ratih Hurriyati 2005:130) menyatakan bahwa :

Pelanggan yang puas akan setia atau loyal, dengan demikian pelanggan tersebut akan menunjukkan perilaku atau memiliki karakteristik sebagai berikut :

1). Melakukan pembelian secara teratur

2). Membeli di luar lini produk

4). Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing.

Tjiptono (2005:70) menyatakan bahwa :

Upaya menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan ( costumer

loyality ) merupakan upaya menuju sukses sebuah bisnis. Untuk menuju

ke arah terciptanya loyalitas pelanggan perlu ditempuh cara-cara menuju

kepada terwujudnya tujuan tersebut.

Upaya awal adalah menciptakan nilai pelanggan sebagai upaya

mengidentifikasikan keinginan dan harapan pelanggan agar mudah

menentukan langkah apa saja yang harus dilakukan untuk memberikan

kepuasan dan mempertahankan pelanggan.

Langkah-langkah yang patut diambil dalam mempertahankan

pelanggan adalah:

1) Tentukan bidang usaha yang dijalani

2) Kenai pelanggan dan pesaing

3) Ciptakan visi

4) Tentukan saat-saat berharga bagi pelanggan

5) Berikan pelayanan yang baik kepada semua orang

6) Menciptakan pengalaman pelanggan atau pelanggan

7) Mengubah keluhan menjadi senyuman

8) Berusaha tetap dekat dengan pelanggan atau pelanggan

9) Merancang dan menerapkan program pelayanan

10) Mempersiapkan standar pelayanan

11) Kenali dan berikan penghargaaan untuk pelayanan yang istimewa

Langkah pertama dari upaya mempertahankan pelanggan di atas

dimulai dari menentukan usaha apa yang harus dilakukan, kemudian

mengidentifikasikan pelanggan, sampai kepada pemberian pelayanan

dengan program yang efektif dimana pelanggan menjadi perhatian utama

atas segala keinginan yang mereka harapkan.

Dokumen terkait