• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

B. Minat Belajar Siswa

6. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar

Dalam belajar diperlukan berbagai faktor, sehingga kadang- kadang bila faktor itu tidak ada, dapat menyebabkan minat untuk belajar bagi siswa akan berkurang, bahkan menjadi hilang sama sekali. Slameto mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:

a. Faktor Intern

1) Faktor Jasmani (biologis)

Yang termasuk dalam faktor biologis meliputi faktor kesehatan. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan/ kelainan- kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahklan ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi dan ibadah.

Menurut Slameto “proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu”. Selain itu juga akan cepat lelah, kurang semangat belajar. Agar seseorang berminat dalam belajar maka haruslah

diusahakan kesehatannya dengan mengatur pola makan, menjaga kebersihan diri dan lingkungan.26

Dalam hadist Rasulullah Saw juga bersabda tentang pentingnya menuntut ilmu yaitu:

“Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua dan hormatilah guru- gurumu serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” (HR. Tabrani).27

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor jasmani seperti kesehatan dapat mempengaruhi minat siswa dalam belajar. Apabila siswa menjaga kesehatan dengan baik maka siswa akan nyaman dalam belajar, sebaliknya jika siswa kurang menjaga kesehatannya maka siswa tersebut kurang semangat dalam belajar dan dapat mempengaruhi minat belajarnya.

2) Faktor Psikologis

Keadaan psikologis siswa sangat berpengaruh terhadap belajar siswafaktor- faktor psikologis tersebut tersebut adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, dan motif belajar siswa. Mengenai faktor psikologis yang mempengaruhi minat belajar siswa akan dijelaskan sebagai berikut.

26 Slameto,… Ibid h.54.

a) Intelegensi

Intelegensi merupakan potensi bawaan yang sering dikaitkan dengan berhasil tidaknya anak belajar disekolah. Dengan kata lain, intelegensi dianggap sebagai faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya anak sekolah.28 Menurut David Wechsler “intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif.29 Dapat disimpulkan bahwa intelegensi adalah kemampuan berpikir dan menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam menghadapi berbagai masalah dalam hidup seseorang.

b) Perhatian

Perhatian merupakan proses dalam belajar dimana seseorang memilih dan merespon sekian dari banyak rangsangan yang diterima dari lingkungan sekitarnya. Ada banyak sekali ransangan yang masuk dalam satu waktu. Contoh dalam kegiatan belajar, siswa berada dalam sebuah ruang kelas dimana terdapat banyak hal yang dapat diperhatikan misalnya menulis, berbicara dengan teman ataupun kegiatan lainnya. Ketika guru masuk kelas, saat itu juga seluruh perhatian siswa tertuju pada guru dan mengabaikan perhatiannya pada hal- hal lain, yang tadinya menulis ataupun berbicara dengan temannya mereka mengehentikan perhatian

28 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011, h. 135.

pada apa yang dilakukannya dan fokus memperhatiakn guru yang akan mengajar. Perhatian merupakan salah satu hal penting dalam belajar. Tanpa adanya perhatian dan focus maka proses transfer informasi ataupun materi tidak akan dapat berjalan dengan maksimal.30

3) Minat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”.31 Slameto menjelaskan bahwa “minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, minat memiliki pengaruh yang besar terhadap proses belajar dan hasil belajar”.32 Jika pelajaran yang diajarkan oleh guru tidak sesuai dengan minat siswa, maka pelajaran tersebut akan sulit dipahami oleh siswa tersebut. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas dengan rasa senang dikarenakan hal tersebut datang dari dalam diri seseorang yang didasarkan rasa suka dan tidak ada paksaan dari pihak luar.

4) Bakat

Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk berperilaku kearah yang lebih baik. Bakat dapat tercapai melalui pelatihan- pelatihan serta keterampilan pengetahuan, seperti kemampuan untuk

30 Slameto,… Ibidh. 54.

31 http://kbbi.web.id/minat diakses tanggal 5 mei 2019

berbicara menggunakan bahasa yang baik dan benar. Misalnya seseorang memiliki bakat menggambar, jika ia tidak pernah diberi kesempatan untuk mengembangkan, maka bakat tersebut tidak akan tampak. Jika orang tuanya menyadari bahwa ia mempunyai bakat menggambar dan mengusahakan agar ia dapat pengalaman yang sebaik- baiknya untuk mengembangkan bakatnya, dan anak itu juga menunjukkan minat yang besar untuk mengikuti pendidikan menggambar, maka ia akan dapat mencapai prestasi unggul untuk bidang tersebut.

5) Motif

Sadirman A.M menjelaskan kata “motif” diartikan sebagai “daya penggerak yang telah menjadi aktif”.33 Dalam proses belajar mengajar, harus diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian merencanakan dan melaksanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan belajar. Dapat disimpulkan bahwa Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan- kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu.

b. Faktor Ekstern

33 Sadirman, A.M, Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), cet. Ke-12, h. 71.

Faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yang berasal dari luar diri siswa yaitu:

1) Faktor keluarga

Menurut Sri Lestari keluarga adalah “unit” terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.34 Menurut penulis keluarga adalah komponen yang terdiri dari ayah, ibu yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh, dan membimbing anak-anaknya mencapai tahapan tertentu yang mengahantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.

Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang memiliki tanggung jawab membimbing anak-anaknya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Keadaan lingkungan keluarga sangat menentukan sikap dan kebiasaan pada diri anak untuk meningkatkan nilai-nilai positif ataupun sebaliknya terhadap minat belajar anak.

2) Faktor sekolah

Sekolah dapat diartikan sebagai sebuah lembaga tempat proses belajar-mengajar pada sebuah sistem pendidikan yang diakui oleh Negara. Meskipun demikian terdapat juga beberapa sistem pendidikan yang

34 Sri Lestari, Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga, (Jakarta: Prenada Media Group, 2012). h. 3.

bertujuan layaknya. Setiap sekolah dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan dibantu oleh wakilnya dan guru-guru.35 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah memiliki pengaruh terhadap peningkatan minat belajar anak. Sekolah memberikan dukungan dan dorongan kepada siswa agar lebih semangat dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.

3) Faktor masyarakat

Menurut sulistyowati, lingkungan masyarakat tidak kecil pengaruhnya terhadap minat belajar. Ada pengaruh yang positif dan ada pengaruh yang negative, tergantung dari bagaimana cara menghadapinya. Siswa harus mampu memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk, menghindarkan diri dari pengaruh yang dianggap kurang baik.36 Dapat disimpulkan bahwa Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan didalam kelompok kumpulan manusia tersebut.

35 http://www.eurekapendidikan.com/2015/pengertian-dan-sejarah-sistem-sekolah.html diakses pada tanggal 5 mei 2019

36Sulistyowati Sofchah, Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien, (Pekalongan: Cinta Ilmu Pekalongan, 2001), h. 30-31.

Dokumen terkait