• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jagung

Tinggi rendahnya pendapatan jagung dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor diantaranya faktor biaya produksi (Rahim dan Hastuti, 2007). Hasil analisis faktor- faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani jagung di di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11. Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Jagung (Satu Kali Musim Tanam)

N o Variabel Koefisien Regresi Standard Error t Hitung Signifikans i Keterangan 1 Harga Jual 12646,571 4089,658 3,092 0,004 Nyata

2 Biaya Lahan -0,237 1,249 -0,190 0,851 Tidak Nyata 3 Biaya Bibit 3,593 1,017 3,533 0,001 Nyata 4 Biaya Herbisida -3,330 1,869 -1,782 0,083 Tidak Nyata

5 Biaya Pupuk 0,630 0,501 1,257 0,216 Tidak Nyata

6 Biaya Tenaga

Kerja

2,294 0,468 4,904 0,000 Nyata

7 Biaya Alsintan 17,450 2,116 8,246 0,000 Nyata Konstanta : -28328732,72 t-Tabel : 1,685

�� : 0,983

R : 0,991

F-Hitung : 311,480 F-Tabel : 2,221 Sumber : Data Hasil Output SPSS

Dari tabel 16 diperoleh fungsi pendapatan usahatani jagung di daerah penelitian sebagai berikut :

Y = -28328732,72 + 12646,571X1 - 0,237X2 + 3,593X3 - 3,330X4 + 0,630X5 + 2,294X6 + 17,450X7

Dari model persamaan regresi diatas, diketahui ada 7 variabel biaya produksi yang menentukan tinggi rendahnya pendapatan usahatani jagung di daerah penelitian. Variabel tersebut adalah : Harga jual jagung (X1), biaya lahan (X2), biaya bibit (X3), biaya herbisida (X4), biaya pupuk (X5), biaya tenaga kerja (X6), biaya alsintan (X7).

Sebelum melakukan uji kesesuaian maka dilakukan uji Asumsi Klasik yang bertujuan untuk mengetahui data terdistribusi dengan normal dan terbebas dari multikolinearitas, dan heterokodestisitas.

Normalitas

Untuk mengetahui data terdistirbusi dengan normal dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov Smirnov. Data terdistribusi secara normal jika nilai signifikansi ≥ (lebih besar dari) 0,05 (Gujarati, 2011). Berikut adalah tabel uji Normalitas dengan metode Kolmogorov Smirnov :

Tabel 12. Uji Normalitas dengan Metode Kolmogorov Smirnov

Unstandardiz ed Residual N

Normal �����������.� Mean

Std. Deviation Most Extreme Diffrences Absoulute Positive Negative Kormogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig (2-tailed)

46 0E-7 3152952,021 0,187 0,187 -0,137 1,271 0,079 Sumber : Data Hasil Output SPSS

Dari tabel 12 dilihat bahwa nilai signifikansi pada uji Kolmogorov Smirnov sebesar 0,079, dengan nilai signifikansi ≥ (lebih besar dari) 0,05 berarti data yang diuji tersebar secara normal.

Multikolinearitas

Untuk menguji multikolinearitas dilakukan dengan metode sederhana yaitu dengan melihat tabel Coefficient yang terdiri dari nilai tolerance dan VIF kurang dari 0,1 atau nilai VIF melebihi 10 yang artinya tidak terdapat multikolinearitas antar variabel (Gujarati, 2011). Berikut adalah tabel uji multikolinearitas:

Tabel 13. Uji Multikolinearitas Antar Variabel Biaya Produksi

Model Collienearity Statistics

Tolerance VIF (Constant) Harga Jual 0,730 1,370 Biaya Lahan 0,774 1,293 Biaya Bibit 0,102 9,816 Biaya Herbisida 0,206 4,847 Biaya Pupuk 0,098 8,176

Biaya Tenaga Kerja 0,053 7,781

Biaya Alsintan 0,284 3,526

Sumber : Data Hasil Output SPSS

Dari tabel 13 dilihat bahwa nilai toleransi pada tiap model tidak lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF pada tiap model tidak ada yang lebih besar dari 10. Dapat disimpulkan bahwa data yang diolah tidak terjadi multikolinearitas di mana tidak terdapat hubungan linier antar variabel.

Heteroskedastisitas

Untuk menguji heteroskedastisitas dilakukan metode grafik heterokedastisitas dimana heterokedastisitas akan terjadi bila plot menunjukkan pola yang sistematis (membentuk pola tertentu).

Gambar 4. Scatterplot Pendapatan

Dari scatterplot di atas menunjukkan bahwa pola yang terjadi di plot tidak sistematis (membentuk pola tertentu) melainkan menyebar. Dengan demikian data tersebut tidak heterokedastisitas.

Uji Kesesuaian (Test Goodness of Fit)

1.Analisis Koefisien Determinasi (R-Square)

Dari tabel 16 diketahui nilai R-square (�2) 0,983. Koefisien (indeks) determinasi tersebut menunjukan informasi bahwa 98,3% pendapatan usahatani jagung dapat dijelaskan oleh : Harga jual, biaya lahan, biaya bibit, biaya herbisida, biaya pupuk, biaya tenaga kerja, biaya alsintan dengan kata lain sebesar 98,3% ke 7 variabel

mempengaruhi pendapatan usahatani, sedangkan sisanya 1,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan ke dalam model.

2. Uji Keseluruhan (Uji F)

Secara serempak pengaruh variabel pendapatan usahatani jagung di daerah penelitian dapat dijelaskan oleh variabel : Harga jual, biaya lahan, biaya bibit, biaya herbisida, biaya pupuk, biaya tenaga kerja, biaya alsintan adalah nyata pada taraf 95%. Hal ini dapat ditunjukkan dari uji F, dengan kriteria F hitung > F tabel. Diperoleh F hitung = 311,480 > F tabel = 2,221 dan nilai signifikansi (0,000) ≤ α = 5%.

3. Uji Parsial (Uji-t)

Pengaruh antara pendapatan usahatani jagung dengan variabel bebas dapat dilihat secara parsial yaitu dengan menggunakan uji t

- Variabel Harga jual (X1) berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani jagung (Y). Nilai t hitung = 3,092 > nilai t tabel = 1,685 dan nilai signifikansi 0,004 < α = 0,05 dengan demikian pengaruh harga jual terhadap pendapatan petani jagung nyata. Koefisien regresi variabel X1 adalah 12646,5 sehingga apabila ada kenaikan sewa lahan sebesar Rp 1,- maka akan menaikan pendapatan usahatani jagung sebesar Rp . 12.646,5,-

- Variabel biaya lahan (X2) berpengaruh tidak nyata terhadap pendapatan usahatani jagung (Y). Nilai t hitung = -0,190 < nilai t tabel = 1,685 dan nilai signifikansi 0,851 > α = 0,05 dengan demikian pengaruh biaya lahan terhadap pendapatan usahatani tidak nyata.

- Variabel biaya bibit (X3) berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani jagung (Y). Nilai t hitung = 3,533 > nilai t tabel = 1,685 dan nilai signifikansi 0,001 < α = 0,05 dengan demikian pengaruh biaya bibit terhadap pendapatan usahatani jagung nyata. Koefisien regresi variabel X3 adalah 3,593 sehingga apabila ada kenaikan biaya bibit sebesar Rp 1,- maka akan meningkatkan pendapatan usahatani jagung sebesar Rp 3,593,-

- Variabel biaya herbisida (X4) berpengaruh tidak nyata terhadap pendapatan usahatani jagung (Y). Nilai t hitung = -1,782 < nilai t tabel = 1,685 dan nilai signifikansi 0,083 > α = 0,05 dengan demikian pengaruh biaya herbisida terhadap pendapatan usahatani jagung tidak nyata.

- Variabel biaya pupuk (X5) berpengaruh tidak nyata terhadap pendapatan usahatani jagung (Y). Nilai t hitung = 1,275 < nilai t tabel = 1,685 dan nilai signifikansi 0,216 > α = 0,05 dengan demikian pengaruh biaya pupuk terhadap pendapatan usahatani jagung tidak nyata.

- Variabel biaya tenaga kerja (X6) berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani jagung (Y). Nilai t hitung = 4,904 > nilai t tabel = 1,685 dan nilai signifikansi 0,000 < α = 0,05 dengan demikian pengaruh biaya tenaga kerja pupuk Urea terhadap pendapatan usahatani jagung nyata. Koefisien regresi variabel X6 adalah 2,294 sehingga apabila ada kenaikan biaya sebesar Rp 1,- maka akan meningkatkan pendapatan usahatani jagung sebesar Rp 2,294,-

- Variabel biaya alsintan (X7) berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani jagung (Y). Nilai t hitung 8,246 > nilai t tabel = 1,685 dan nilai

signifikansi 0,000 < α = 0,05 dengan demikian pengaruh biaya alsintan terhadap pendapatan usahatani jagung nyata. Koefisien regresi variabel X7 adalah 17,450 sehingga apabila ada kenaikan biaya alsintan sebesar Rp 1,- maka akan meningkatkan pendapatan usahatani jagung sebesar Rp 17,450,- Dari estimasi model di atas diketahui bahwa secara serempak variabel bebas (Harga jual, biaya lahan, biaya bibit, biaya pupuk, biaya herbisida, biaya tenaga kerja, biya alsintan) memiliki pengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani jagung di daerah penelitian. Sementara secara parsial faktor pendapatan yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani jagung adalah harga jual, biaya bibit, biaya tenaga kerja, biaya alsintan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 yang menyatakan variabel yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan jagung adalah biaya lahan, biaya bibit, biaya herbisida, biaya pupuk dan tenaga kerja adalah benar dan dapat diterima.

Dokumen terkait