• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

4.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kartu

Dalam penelitian ini, permintaan kartu e-money Bank Mandiri di Kota Medan dipengaruhi beberapa faktor antara lain:

1. Pendapatan

Pendapatan merupakan penghasilan yang diterima seseorang dari hasil kerja keras mereka. Pendapatan adalah faktor penting yang dimiliki masyarakat untuk melakukan sesuatu kegiatan baik transaksi maupun membeli barang dan jasa. Disini saya menceritakan sedikit mengapa faktor pendapatan terkait membeli kartu e-money. Dari survei yang saya lakukan, masyarakat yang memilih menyimpan uang mereka ke bank sehingga kemudian pihak perbankan menawarkan produk mereka yaitu e-money kepada nasabah dengan keunggulan cepat dalam transaksi dan memudahkan masyarakat dalam melakukan aktivitas mereka.

Pendapatan sangat erat dengan pembelian apabila ada pendapatan kita dapat membeli sesuatu barang dan jasa sedangkan sebaliknya jika kita tidak mempunyai pendapatan otomatis kita tidak dapat membeli barang atau jasa. Maka dengan pendapatan kita dapat membeli sesuatu guna menunjang kebutuhan serta aktivitas kita sehari-hari. Pendapatan masyarakat atau uang yang semula berbentuk uang kertas berubah disederhanakan menjadi bentuk kartu plastik yang sangat mudah dibawa kemana-mana, praktis walaupun tempat penggunaanya relatif terbatas berbanding dengan penggunaan uang tunai. Pada penelitian ini, pengelompokkan pendapatan responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6

Klasifikasi Pendapatan Responden

No. Pendapatan Frekuensi Persentase%

a. < 1.000.000 15 30%

b. 1.000.001 - 5.000.000 33 66%

c. 5.000.001 - 10.000.000 2 4%

d. >10.000.000 0 0

Total 50 100%

Sumber data: diolah

Berdasarkan tabel di atas sebagian responden memiliki pendapatan Rp. 1.000.001,00 – 5.000.000,00 juta rupiah sebanyak 33 orang. Sedangkan sisinya sebanyak 15 orang memiliki pendapatan < 1.000.000 dan lainnya sebanyak 2 orang memiliki pendapatan Rp. 5.000.001,00 – 10.000.000,00 rupiah. Dari keseluruhan responden tidak memiliki pendapatan di atas Rp.> 10.000.000,00.

2. Kebutuhan

Kebutuhan merupakan salah satu aspek psikologis yang menggerakkan makhluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) bagi setiap individu untuk berusaha. Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan. Seperti: makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan.

Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah membeli kartu e-money. Pada masyarakat modern ini untuk membeli suatu barang dan jasa masyarakat tidak perlu lagi membawa uang sebanyak-banyaknya di dompet.

Namun pada kenyataannya, penggunaan uang tunai masih sering dan selalu digunakan oleh masyarakat. Penggunaan uang tunai yang dipegang sehari-hari dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.7

Penggunaan Uang Tunai di Masyarakat

No. Uang tunai yang dipegang sehari-hari Frekuensi Persentase%

a. <100.000 5 10%

b. 100.001 - 500.000 43 86%

c. 500.001 - 1.000.000 2 4%

d. >1.000.000 0 0

Total 50 100%

Sumber data: diolah

Sebagian besar dari responden pada tabel di atas memiliki rata-rata uang tunai yang dipegang dalam sehari-hari sebanyak Rp. 100.001 - 500.000 ribu rupiah dengan jumlah responden sebanyak 43 orang dan sisanya sebanyak 5 orang memiliki rata-rata uang tunai yang dipegang sehari-hari tidak mencapai Rp. 100.000 yaitu sebanyak 5 orang dan sisanya sebanyak 2 orang memiliki rata-rata uang tunai sebanyak Rp. 500.001 - 1.000.000.

Penggunaan uang tunai yang berlebihan dapat mengakibatkan inflasi. Sehingga dengan adanya kartu e-money, dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dan kegiatan sehari-hari masyarakat dapat dilakukan secara cepat contohnya saja ketika kita menggunakan jalan tol dan melakukan transaksi. Kita tidak perlu lagi mencari uang receh atau uang kecil, tinggal menempelkan kartu e-money di mesin dongel kita sudah melesaikan pembayaran. Inilah keuntungan yang didapatkan ketika kita menggunakan kartu e-money. Praktis serta mudah digunakan menjadi

dasar masyarakat menggunakan kartu e-money guna melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan serta aktivitas mereka. Berdasarkan tabel berikut dapat dilihat berapa besar uang yang tersedia di kartu e-money pada responden dalam penelitian ini.

Tabel 4.8

Ketersediaan Uang Responden di Kartu e-money

No. Uang yang tersedia di kartu e-money Frekuensi Persentase%

a. <100.000 17 34%

b. 100.001-500.000 33 66%

c. 500.001-1.000.000 0 0

d. >1.000.000 0 0

Total 50 100%

Sumber data: diolah

Berdasarkan tabulasi di atas menunjukkan bahwa sebagian responden memiliki uang yang tersedia di kartu e-money Rp.< 100.000 sebanyak 17 orang. Sisanya sebanyak 33 orang memiliki uang yang tersedia di kartu e-money Rp. 100.001 - 500.000.

3. Selera

Selera konsumen sifatnya sangat subjektif. Secara umum selera banyak melekat pada barang dan jasa berkualitas tinggi. Perbankan sengaja meningkatkan kualitas produk, membuat produk yang unik dan langka, memperbaiki kualitas pelayanan dan lain-lain, merupakan sejumlah upaya untuk membangkitkan selera konsumen. Selera konsumen sering kali berubah-ubah pada saat tertentu, mereka suka akan kartu debit dan pada waktu lain menyukai kartu kredit serta seiring dengan waktu maka konsumen mencoba kartu e-money.

Banyak sekali produk-produk lembaga bank yang menerbitkan kartu uang elektronik salah satunya adalah Bank Mandiri. Disini Bank Mandiri melakukan kerja sama dengan merchant-merchant di Indonesia guna menarik minat masyarakat agar menggunakan dan memilih Bank Mandiri sebagai lembaga perbankan yang dipercaya masyarakat. Dari aspek selera ini dapat dilihat dari intensitas masyarakat dalam penggunaan kartu e-money. untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4.9

Intensitas Penggunaan e-money

No. Intesitas Penggunaan e-money Frekuensi Persentase

a. 1x sehari 0 0 b. 2-6x sehari 0 0 c. 1x seminggu 0 0 d. 2-3x seminggu 28 56% e. 1x sebulan 22 44% Total 50 100%

Sumber data: diolah

Berdasarkan tabulasi kuesioner di atas menunjukkan bahwa penggunaan kartu e-money masih sangat minim dikalangan masyarakat umum di Kota Medan. Hal ini ditunjukkan dengan intensitas penggunaannya yang hanya 2-3x seminggu atau 1x sebulan sehingga dapat disimpulkan dalam bertransaksi mereka masih menggunakan uang tunai. Transaksi dengan kartu e-money sangat jarang disebabkan oleh sosialisasi dari perbankan yang belum menyeluruh kepada masyarakat. Selain itu juga masih minimnya kerja sama antara lembaga perbankan dengan para-para merchant sehingga para konsumen masih

Dokumen terkait