2.3.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perlekatan
2.3.5.1 Faktor di Klinik 1 Desain Restoras
Koping logam merupakan bagian yang penting dari restorasi keramik- logam. Desain koping logam memiliki peran penting pada keberhasilan atau kegagalan restorasi. Koping harus memungkinkan porselen untuk tetap dalam kompresi dengan mendukung daerah insisal, oklusal, dan daerah marjinal. Tanpa dukungan koping, jika terdapat gaya oklusal porselen akan hancur.
Terdapat 6 gambaran penting yang harus dipertimbangkan saat mendesain restorasi keramik-logam, yaitu:
a. Ketebalan lapisan Porselen
Porselen harus memiliki ketebalan minimum yang sesuai dengan estetis. Ketebalan minimum porselen adalah 0.7 mm, dan ketebalan yang diharapkan adalah 1.0 – 1.5 mm. Perluasan lebih dari 2.0 mm akan rentan terhadap fraktur. Meskipun perluasan tidak terkena gaya oklusal, hal ini akan tetap rentan terhadap kegagalan prematur karena tekanan yang terjadi pada porselen yang sangat tebal selama pembakaran awal dan proses pendinginan.
b. Ketebalan Logam
Kekuatan dan ketahanan maksimum restorasi didapatkan dengan kekakuan koping. Logam tidak boleh lentur selama pemasangan atau dibawah tekanan oklusal karena lenturan akan menyebabkan porselen mengalami tegangan dan memicu terjadinya retak. Logam harus cukup keras dan desain koping harus memiliki ketebalan optimum untuk kekakuan.
Untuk kekuatan dan kekakuan, koping logam mulia sedikitnya harus memiliki ketebalan 0.3 – 0.5 mm. Aloi logam dasar dengan temperatur peleburan yang ditinggikan mungkin lebih tipis sekitar 0.2 mm. Ketebalan koping bervariasi, bergantung pada bentuk preparasi. Nilai ini hanya ketebalan minimum untuk berbagai sistem aloi.
c. Dukungan Porselen Kontur lapisan porselen tekanan lebih baik. Sudut
porselen dengan logam harus berada p porselen. Sudut yang tajam
untuk terjadi retak daripada sudut Untuk membangun sehingga saat diberikan daripada gaya tarik. Contoh lingual logam ke tepi insisal pendukung dibawah cusp
Gambar 2.18. Dukungan porsele A. Porselen bisa fra B. Pandangan pr
(b) dukungan loga Sumber: Shillingburg d
A Dukungan Porselen
san porselen yang cembung dan rata dapat mendistribusikan baik. Sudut yang tajam dan undercut harus dihilangkan.
logam harus berada pada sudut yang tepat untuk menghindari
ng tajam pada permukaan keramik-logam lebih memungkinkan daripada sudut 90º atau 135º.
membangun ketebalan porselen yang sama, logam harus diberikan beban, lapisan porselen akan berada pada gay
tarik. Contoh dari pertimbangan ini adalah menghindari tepi insisal pada restorasi anterior maksila dan membangun
cuspfasial premolar atau molar maksila (Gambar 2.18)
Dukungan porselen
selen bisa fraktur bila logam meluas terlalu jauh ke insisal
andangan proksimal koping keramik-logam posterior maksila dengan dukungan logam yang tepat dibawah puncak fasial.
Sumber: Shillingburg dkk. 2012, Fundamental of fixed prosthodontics, ed B
dapat mendistribusikan dihilangkan. Pertemuan menghindari fraktur lebih memungkinkan
logam harus di kontur pada gaya kompresi menghindari perluasan mbangun birai (Gambar 2.18).
engan (a) dan tanpa sthodontics, ed. 4, hal. 450.
d. Kontak Oklusal dan Proksimal
Bila koping didesain untuk menempati kontak oklusal pada permukaan logam yang tidak dilapis, lokasinya dan daerah yang dilapisi keramik dapat lebih dikontrol dengan tepat, sehingga menghasilkan keausan yang sedikit pada gigi antagonis. Studi dan pengalaman klinis mencatat bahwa sifat abrasi porselen dental dan efek merusak pada enamel sangat tinggi. Karena itu bila memungkinkan kontak oklusal harus terjadi pada logam, jauh dari garis pertemuan keramik-logam. Kontak di dekat persambungan akan dapat memicu fraktur. Persambungan keramik-logam harus diletakkan 1.0 mm dari kontak oklusal pada posisi maksimum interkuspasi. Bila overlap vertikal tidak memadai untuk ditempatkan berkontak dengan logam, persambungan keramik-logam ditempatkan cukup jauh dari gingiva sehingga kontak terjadi pada porselen (Gambar 2.19).
Untuk meminimalkan gaya yang dihasilkan kontak oklusal pada permukaan palatal restorasi anterior maksila, persambungan keramik-logam tidak boleh ditempatkan terlalu dekat dengan tepi insisal. Translusensi insisal akan terganggu, dan kemungkinan terjadi fraktur akan meningkat karena porselen tidak lagi didukung oleh logam. Bila diberikan gaya oklusal, porselen akan berada pada tegangan, kondisi dimana tidak dapat ditahan porselen dengan baik.
Idealnya, lebar metal collar pada lingual sedikitnya 3.0 mm. Metal collar yang kecil ini seharusnya tidak mengganggu estetis, namun, pelapisan porselen seluruh daerah lingual menjadi semakin popular. Dokter gigi harus menyadari dengan melapisi seluruh daerah lingual dengan porselen, harus ada pembuangan gigi yang
lebih banyak. Preparasi daerah finish line, bila dibuat keputusan porselen. Kontak proksimal
gigi harus memfasilitasi daerah interproksimal. lingual sehingga porselen translusensi.
Gambar.2.19 Desain kontak oklusal A. Kontak oklusal lo B. Kontak oklusal p Sumber: Shillingb e. Tepi Fasial
Selama beberapa logam adalah metal collar
A
Preparasi daerah lingual adalah 1.3 – 1.5 mm dengan beveled dibuat keputusan untuk menutup seluruh daerah lingual
proksimal untuk gigi anterior harus pada porselen, dimana memfasilitasi selama preparasi gigi dengan pembuangan ya interproksimal. Efek estetis meningkat dengan menempatkan logam
porselen daerah proksimal memiliki kedalaman lebih
kontak oklusal restorasi
ontak oklusal logam pada permukaan palatal insisivus maksila Kontak oklusal porselen pada permukaan palatal insisivus maksila
Shillingburg dkk. 2012, Fundamental of fixed prosthodontics, ed. 4,
beberapa tahun, tepi fasial konvensional untuk mahkota metal collar yang sempit. Finish line fasial sering
B
beveled shoulder daerah lingual dengan porselen, dimana dokter pembuangan yang cukup di menempatkan logam secara kedalaman lebih besar dan
osthodontics, ed. 4, hal.451.
mahkota keramik sering ditempatkan
subgingiva untuk menghindari terlihatnya logam, hal ini dapat menyebabkan terjadinya inflamasi gingiva dan masalah periodontal. Untuk menghindari terlihatnya metal band dan kegagalan estetis metal collar konvensional, memicu penggunaan tepi fasial keramik penuh, yang dapat dibuat dengan akhiran servikal gingiva atau supragingiva. Desain porselen yang menutupi tepi logam menjadi popular. Tekniker mulai menambahkan porselen untuk menutupi collar. Untuk memfasilitasi desain ini, finish line yang dibutuhkan adalah heavy chamferatau shoulder beveldengan koping logam meluas ke tepi cavosurfaces dan ketebalan logam dibuat menipis seminimal mungkin. Porselen meluas menutupi logam. Penggunaan porselen low fusing dan kombinasi modern porselen opak-dentin dengan keahlian yang baik, desain ini dapat dibuat dengan kontur, adaptasi marjinal dan hasil estetis yang baik.
Desain marjin seperti ini membutuhkan bahan dan teknik yang cukup baik. Masalah dapat timbul, seperti: distorsi logam selama pembakaran, koping yang dibuat sangat tipis akan membuat logam menjadi lentur dan menyebabkan fraktur porselen, kekasaran pada daerah marjin karena adanya porselen, logam yang tipis tidak dapat di polish, sehingga keputusan untuk menggunakan desain porselen yang menutupi tepi logam, bergantung pada kemampuan tekniker laboratorium.