• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Jejaring Sosial Facebook pada Tunanetra dalam Meningkatkan Interaksi

4.3 Penggunaan Alat Komunikasi

4.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Jejaring Sosial Facebook pada Tunanetra dalam Meningkatkan Interaksi

Jejaring sosial adalah media bertukar informasi secara mudah dan cepat menggunakan jaringan internet tanpa ada batasan. Di era yang serba cepat seperti saat ini kemudahan dalam mengirimkan pesan, berbagi dokumen dan berkomunikasi tidak perlu harus bertemu secara langsung lagi, karena kini semua

dapat dilakukan dalam satu langkah mudah yaitu dengan mengirimkannya melalui media sosial seperti email atau jejaring sosial lainnya. Banyaknya jejaring sosial saat ini seperti Facebook, Instagram, Blackberry Messengger, Line dan lain sebagainya membuat itu semua menjadi sarana masyarakat untuk menunjukan jati diri, perasaan dan apa yang sedang mereka lakukan. Tidak hanya orang-orang normal saja yang memerlukan media sosial, namun masyarakat disabilitas khususnya tunanetra juga membutuhkan itu. Dan mereka memilih Facebook sebagai jejaring sosial yang paling sering mereka gunakan, dengan alasan Facebook adalah jejaring sosial yang paling mudah digunakan dan lebih mudah untuk dimengerti, sehingga mereka juga mudah menggunakannya jejaring sosial Facebook dibandingkan jejaring sosial lainnya.

Keinginan para masyarakat difabel untuk memiliki akun Facebooknya tidak terlepas dari rasa ingin mempunyai banyak teman dan tidak hanya dari kalangan sesama penyandang disabilitas tetapi juga orang-orang normal juga. Ini dikarenakan rasa keinginan mereka untuk menunjukkan pada orang-orang lain bahwa mereka juga sama seperti masyarakat lainnya yang juga dapat melakukan hal-hal yang bisa orang-orang normal lakukan seperti mempunyai akun jejaring sosial milik mereka sendiri dan berselancar didunia maya tersebut. Internet merupakan dunia tanpa batas yang membuat semua orang termasuk para masyarakat disabilitas dapat melakukan seperti masyarakat normal lakukan. Mendapatkan informasi, berkomunikasi dengan orang-orang yang berada jauh dari kita kini dapat dilakukan dengan mudah. Masyarakat difabel saat ini sudah cukup maju dengan adanya internet ini, mereka dapat mencari informasi yang membantu mereka meningkatkan pengetahuan mereka dan juga meningkatkan

interaksi mereka dengan masyarakat luas. Di ITMI memang tidak terlalu memproritaskan penambahan pengetahuan anggotanya tentang teknologi, di ITMI lebih dikhususkan untuk melakukan pengajian bulanan, tetapi para anggotanya yang lebih dahulu sudah mengerti tentang internet bisa bertukar informasi ketika sedang berkumpul dengan teman-teman ITMI lainnya yang tertarik dengan internet dan jejaring sosial Facebook. Banyak manfaat yang dirasakan para difabel setelah meggunakan Facebook salah satunya waktu luang mereka tidak begitu membosankan karena bermain Facebook. Di facebook mereka banyak yang mereka lakukan tidak hanya sekedar membuat status, mengunggah foto, mengomentari, dan menyukai status di Facebook, tetapi juga berbagi tautan yang bermanfaat yang berisi info penting misalnya seperti teknologi, info terkini dan kata- kata yang memotivasi.

Selama mereka bermain Facebook, tentunya banyak manfaat dan dampak positif dan negatif yang mereka dapatkan setelah bermain Facebook, antara lain manfaat yang mereka dapatkan seperti yang dijelaskan diatas yaitu mengisi waktu luang, mendapat banyak pengetahuan baru terutama dibidang teknologi informasi untuk mereka, dan dampak positif yang mereka rasakan didiri mereka setelah menggunakan Facebook seperti, semakin percaya dirinya mereka dengan teman-teman baru, semakin terbukanya pikiran mereka akan hal baru dan semakin bijaknya mereka dalam berbicara. Namun, selain dampak positif yang mereka rasakan, tentunya ada dampak negatif pula, seperti yang sahabat difabel jelaskan pada peneliti, pada awal mereka menggunakan Facebook, mereka begitu tertariknya, sehingga membuat mereka menghabiskan begitu banyak waktu luang untuk memainkannya yang mengakibatkan mereka menjadi lupa waktu, terlalu

banyak menghabiskan waktu dengan handphone mereka yang seharusnya waktu tersebut dimafaatkan untuk beribadah dan berkumpul dengan keluarga.

Kini mereka sudah dapat mengatur waktu, tidak lagi terus menerus menghabiskan waktu bermain Facebook, ditambah lagi dengan mereka tidak menggunakan handphone symbian seperti dulu tapi saat ini mereka sudah menggunakan smartphone terkini yang apabila ada pemberitahuan dari Facebook tentunya smartphone tersebut akan berbunyi dan merekapun tidak perlu menghabiskan banyak waktu seperti dulu untuk memeriksa pemberitahuan Facebook satu persatu. Facebook menjadi sarana sosialisasi bagi para difabel ini, tak jarang mereka membagikan status Facebook yang berisi tentang kegiatan pengajian mereka yang diadakan setiap senin kedua pada awal bulan agar teman-teman sesama anggota ITMI Medan yang juga berteman di Facebooknya bisa membaca dan ingat harus pergi pengajian di tanggal yang telah disebutkan, dan terkadang mereka juga membagikan post tentang proposal kegiatan mereka atau sumbangsih mereka di sebuah panti asuhan dan masih banyak lagi yang mereka bagikan di Facebook dan kebanyakan dari itu semua bernilai positif. Tentunya teman-teman Facebook mereka yang normal pasti membaca itu dan terkadang juga mengomentari apa yang para sahabat difabel bagikan di Facebook itu, tidak jarang mereka juga memuji hal-hal yang dibagikan teman difabelnya di Facebook. Hal itumenunjukkan masyarakat normal kita saat ini, sudah mulai menunjukkan rasa simpatiknya kepada masyarakat difabel karena apa yang sudah dilakukan oleh masyarakat difabel dalam keikut sertaannya dalam menyumbangkan dana dan juga mengajak masyrakat lainnya ikut berpartisipasi baik itu menyumbangkan dana atau memberi sumbangan dalam bentuk lain pada sebuah panti asuhan, yang

belum tentu masyarakat normal kebanyakan mau iku membantu atau setidak mensosialisasikan hal semacam itu di akun media sosial miliknya meskipun mereka berkecukupan dan mempunyai banyak lebih banyak teman di akun media sosial mereka.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti pada anggota Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia dengan mengambil judul Penggunaan Jejaring Sosial Facebook Pada Tunanetra Dalam Meningkatkan Interaksi dapat disimpulkan fungsi Facebook bagi kaum difable khususnya ITMI adalah sebagai berikut :

1. Sebagai sarana komunikasi/ informasi antar sesama anggota ITMI.

Seperti organisasi pada umumnya, ITMI juga sering mengadakan pertemuan-pertemuan sesama anggota ITMI, seperti pengajian atau hanya sekedar diskusi biasa. Untuk mengumpulkan sesama anggota ITMI, tentunya dibutuhkan sebuah informasi yang berisi tentang jadwal dari pertemuan. ITMI mengunakan Facebook untuk memberi kabar atau mengumumkan jadwal dari pertemuan tersebut diatas.

Mereka juga sering membagikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan ITMI, seperti pengajian, kegiatan sosial dan lain sebagainya melalui facebook.

2. Sebagai Sarana promosi karya Ilmiah.

Sebelum ditemukannya media sosial, seseorang mempromisikan temuannya atau idenya melalui media cetak (Buku, koran, majalah dan lain-lain). Saat ini, promosi tidak hanya dilakukan melalui media cetak, tetapi juga media sosial. Begitu juga yang dilakukan oleh salah satu kaum difable yang tergabung dalam ITMI. Facebook dijadikan sarana promosi

bagi mereka yang menawarkan jasa pijat atau mempromosikan kegiatan yang mereka lakukan untuk mengajak masyarakat untuk ikut bergabung dalam kegiatan mereka .

3. Sebagai media untuk mengekspresikan perasaan yang sedang dialami Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan tempat untuk meluapkan apa yang sedang dirasakannya, seperti senang dan sedih. Saat ini media sosial menjadi salah satu wadah/tempat untuk meluapkan perasaan-perasaan tersebut. Facebook menjadi salah satu media sosial yang dipilih oleh kaum difable untuk mencurahkan perasaan yang sedang mereka alami.

4. Sebagai sarana mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan.

Fitur-fitur yang terdapat dalam media sosial facebook sangatlah lengkap. Disana kita bisa mendapatkan info terkini. Selain itu banyak juga ahli-ahli ilmu pengetahuan yang membagikan idenya atau temuannya di facebook dan kita dapat mempelajarinya. Hal ini dijadikan salah satu sarana belajar oleh kaum difable.

5. Sebagai sarana pengembangan diri.

Hal ini terjadi dikarenakan di Facebook kita dapat membagikan ide dan pemikiran kita tentang suatu topik atau bahasan. Orang lain yang melihat postingan kita dapat memberikan komentar dan menyatakan suka atau tidak suka dengan postingan kita. Dalam hal ini terjadi interaksi yang mengharuskan kita untuk berpikir sebelum memposting dan menanggapi komentar dari orang lain. Sebagai contoh, seseorang memposting

padangan terhadap calon gurbenur DKI Jakarta, tentu saja orang yang memposting harus lebih dahulu mencari informasi tentang calon gubernur tersebut diatas.

6. Sebagai sarana menjaga silaturhami

Seperti media sosial lainnya, facebook juga menjadi salah satu sarana untuk tetap terhubung dan tetap berkomunikasi walau hanya dalam dunia maya. Ini menjadi salah satu sarana untuk menjaga silaturahmi antara sesama kaum difable terutama yang tergabung dalam ITMI, walaupun mereka berada tidak dalam satu tempat.

Bagi ITMI, Facebook sudah menjadi salah satu aplikasi wajib di handphone mereka, hal ini karena banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh ITMI dan sistem penyebaran informasinya melalui Facebook. Facebook sendiri dipilih oleh ITMI dikarenakan selain fitur-fiturnya lengkap juga cara pengoperasiannya sangatlah mudah dibanding dengan media sosial lainnya.

5.2 Saran

Dengan melihat hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi pemerintah Sumatera Utara hendaknya lebih memperhatikan kaum difabel khususnya difabel tunanetra. Bagaimanapun mereka juga masyarakat Indonesia yang berada disekitar kita janganlah kita menutup mata seolah-olah mereka tidak ada, mereka juga membutuhkan bantuan. Karena keterbatasan merekalah mereka tidak dapat melakukan hal yang lebih dari kita sehingga membatasi mereka untuk mendapatkan pekerjaan

seperti selayaknya masyarakat kebanyakan dan karena itu pula mereka embutuhkan subsidi dari pemerintah, akan tetapi saat ini pemerintah malah menghentikan dana subsidi tersebut.

2. Tidak jarang pada saat kaum difabel berada disekitar masyarakat yang normal, orang-orang normal tersebut cenderung memberikan pandangan yang mengucilkan bahkan terkadang terdengar mengejek mereka, seharusnya masyarakat lebih berpikiran jernih dan memberikan pandangan yang biasa seperti pada saat melihat orang pada umumnya. Mereka adalah bagian dari masyarakat kita mereka juga patut dihargai karena dibalik kekurangan mereka mereka juga mempunyai kelebihan yang mungkin masyarakat normal tidak miliki.

3. Masyarakat difabel tunanetra saat ini sudah cukup maju dengan sudah bisanya mereka beselancar didunia maya akan tetapi beberapa hal membuat mereka sulit untuk mengaksesnya kembali dikarenakan beberapa handphone yang mereka miliki masih berbasis symbian dan bukan smartphone. Hendaknya perusahaan yang membuat teknologi smartphone juga membidik masyarakat difabel tunanetra juga dan membuatkan smartphone untuk difabel tunanetra namun dengan harga yang lebih terjangkau dibanding smartphone yang ada saat ini.

4. Saat ini tempat untuk Ikatan Tuanetra Muslim Indonesia (ITMI) Medan mengadakan pengajian bulanan sudah berpindah tempat, dikarenakan tempat yang biasa yang sekaligus menjadi tempat tinggal Bapak Lukman Hakim dan Ibu Kamila Wati sudah tidak disewakan lagi jadilah mereka kini menyewa sebuah ruko di Jalan Darusalam Sei Kapuas No.25 A tetapi

tempatnya tidak cukup untuk menampung anggota ITMI mengadakan pengajian bulanan, sehingga mereka melakukan pengajian tersebut di Mushola terdekat. Akan tetapi pihak Mushola seakan keberatan dengan hal tersebut pada awalnya karena takut jorok alasannya. Seharusnya kita sesama muslim tidak perlu mengkhawatirkan hal itu karena yang mereka lakukan juga ibadah jika takut mushola kotor hendaknya pengurus mushola yang bertugas dapat membantu untuk membersihkan karena tidak ada salahnya membantu orang apalagi dikarenakan mereka tidak dapat melihat, semuanya bisa mendapatkan pahal dari Allah SWT.

Dokumen terkait