• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR YANG MENDORONG PILIHAN POLITIK 5.1. Faktor yang mendorong pillihan politik dalam pemilu legislatif

Di negara yang telah memiliki tingkat melek politik yang tinggi, proses demokratisasi seringkali digambarkan berlangsung secara gradual dan akomodatif. Namun pengalaman empiris di negara yang sedang membangun kesadaran melek politik warganya menunjukkan bahwa proses demokratisasi umumnya berlangsung dalam suasana mobilisasi kadang penuh kekerasan.

Pentingnya tingkat melek politik warga akan mempengaruhi bagaimana sebuah wilayah akan berjalan kearah baik atau buruk oleh orang-orang yang dipilih melalui sistem pemilihan langsung. Melek politik terhadap sistem pemilihan khususnya melek terhadap profil kontestan pemilu, mengharuskan setiap warga memiliki pengetahuan terhadap faktor apa yang dijadikan pijakan untuk memilih calon legislatif maupun calon Presiden dan Wakil Presiden. Idealnya, dengan tingginya melek politik warga, dengan kualitas dan kuantitas informasi yang dimiliki oleh warga seputar pelaksanaan pemilu serta profil dari masing-masing kontestan, maka warga akan memilih dengan mendasarkan pada kualitas calon serta arah tujuan kebijakan yang diusung.

Namun, rendahnya tingkat melek politik warga menjadi kondisi ideal tersebut sulit terwujud. Dasar pilihan warga terhadap calon legislatif tertentu ataupun terhadap calon Presiden dan Wakil Presiden tertentu tidak lagi berdasarkan kualitas yang dimiliki oleh kontestan pemilu, melainkan didasarkan karena ajakan/bujukan atau sekedar memilih secara asal-asalan.

5.1.1. Faktor yang mendasari pillihan terhadap calon legislatif kabupaten

Dari hasil riset di Kabupaten Magelang terhadap faktor yang mendasari warga dalam pemilu Legislatif, menunjukkan bahwa mayoritas responden memilih bukan atas dasar kualitas calon melainkan atas mobillisasi suara dari orang-orang terdekat seperti suami, ayah atau lainnya.

43 Dari survei menunjukkan bahwa responden yangn memilih calon dengan dasar mengetahui latar belakang hanya terdapat 19%. Responden yang memilih karena mengetahui rekam jejak calon sebesar 18%. Dan hanya 17% yang memilih karena mengetahui visi dan misi calon legislatif.

Di luar jumlah tersebut di atas, responden memilih calon legislatif bukan karena alasan mengetahui kualitas calon legislatif. Sebagian besar responden menjawab bahwa mereka memilih calon legislatif tertentu justru karena atas dasar diajak oleh kerabat/tetangga, yaitu sebesar 29%. Selanjutnya ada 28% responden yang memilih calon legislatif karena dasar ketokohan calon legislatif serta 18% responden menyatakan memilih calon legislatif karena adanya kedekatan pribadi.

Jawaban lainnya dari responden, 12% menyatakan memilih calon legislatif karena ajakan dari tim sukses calon legislatif. Masih dalam jumlah yang sama, 12% responden menyatakan memilih karena lingkungannya mendapatkan bantuan dari calon legislatif bersangkutan. Dan sisanya, ada responden yang beralasan memilih secara asal-asalan dan memilih hanya berdasarkan fisik semata.

44 Chart 5.1.

Faktor yang mendasari warga dalam memilih calon legislatif tingkat kabupaten

5.1.2. Faktor yang mendasari pillihan terhadap calon legislatif provinsi

Mencermati faktor yang mempengaruhi responden dalam memilih wakil mereka di tingkat provinsi, semakin jelas menunjukkan bahwa responden tidak memiliki kapasitas informasi yang memadai mengenai profil calon legislatif yang mencalonkan diri di tingkat provinsi.

Hasil survei menunjukkan bahwa 22% responden menyatakan bahwa dasar mereka memilih adalah secara asal-asalan dalam Pemilu Legislatif tahun 2014. Jika ditotal, maka persentase responden yang memilih karena mendasarkan kepada informasi mengenai latar belakang, rekam jejak serta visi misi yang diusung oleh calon legislatif hanya mencapai 31%. Dan itu berarti 69% responden memilih calon legislatif mereka dengan tanpa memiliki bekal informasi dan tidak mendasarkan kepada kualitas diri calon legislatif.

8% 8% 12% 12% 17% 18% 18% 19% 28% 29%

Memilih karena fisik/perawakan Memilih secara asal-asalan Memilih karena lingkungan dapat bantuan Memilih karena ajakan tim sukses Memilih karena visi misi calon Memilih karena kedekatan pribadi Memilih karena rekam jejak calon Memilih karena latar belakang calon Memilih karena ketokohan Memilih karena ajakan kerabat/tetangga

Faktor yang mendasari pilihan warga untuk caleg kabupaten

45 Semakin luas daerah pemilihannya, dan semakin jauh jarak antara konstituen dengan calon legislatifnya, maka semakin kecil pula informasi yang dipegang oleh warga untuk memilih calon legislatif dari daerah pemilihannya.

Chart 5.2.

Faktor yang mendasari warga dalam memilih calon legislatif tingkat provinsi

5.1.3. Faktor yang mendasari pillihan terhadap calon legislatif pusat

Pada pemilihan calon legislatif tingkat pusat, kualitas dan kuantitas melek politik warga cenderung semakin menurun. Hal ini diikuti pula oleh perilaku dalam memilih yang hanya mendasarkan kepada kesadaran diri atas kualitas calon legislatif yang akan dipilihnya.

Dalam hal ini, terdapat 21% responden yang menyatakan memilih calon legislatif tingkat pusat secara asal-asalan. Terkait perilaku warga yang memilih secara asal-asalan tersebut, tentunya sangat beresiko karena warga tidak mengetahui bagaimana profil dan rekam jejak dari calon legislatif. 3% 4% 7% 9% 10% 10% 12% 13% 16% 22%

Memilih karena lingkungan dapat bantuan Memilih karena kedekaan pribadi Memilih karena fisik/perawakan Memilih karena latar belakang calon Memilih karena ketokohan Memilih karena rekam jejak calon Memilih karena visi misi calon Memilih karena ajakan tim sukses Memilih karena ajakan kerabat/tetangga Memilih secara asal-asalan

Faktor yang mendasari pilihan warga untuk caleg provinsi

46 Selanjutnya masih terdapat 16% responden yang memilih karena alasan diajak oleh kerabat/tetangga. 11% responden menyatakan mereka memilih calon legislatif tingkat pusat karena diajak oleh tim sukses.

Faktor lain adalah karena perawakan fisik dari calon legislatif, lalu memilih karena daerahnya mendapatkan bantuan dari calon legislatif terkait, selanjutnya terdapat alasan memilih karena sudah ada kedekatan secara pribadi dengan calon legislatif, dan terakhir memilih karena alasan ketokohan.

Chart 5.3.

Faktor yang mendasari warga dalam memilih calon legislatif tingkat pusat

5.2. Faktor yang mendasari pillihan politik dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

Sementara itu, dalam momentum pemilihan presiden dan wakil Presiden menunjukkan fakta menarik bahwa publikasi informasi seputar calon yang berkompetisi yang dilakukan secara lebih luas wilayahnya, akan meminimalisir perilaku pemilih yang memilih secara asal-asalan. Hal ini terbukti dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, bahwa hanya ada 1% responden yang memilih calon Presiden dan Wakil Presiden secara asal-asalan.

1% 5% 5% 7% 8% 9% 11% 12% 16% 21%

Memilih karena ketokohan Memilih karena kedekaan pribadi Memilih karena lingkungan dapat bantuan Memilih karena fisik/perawakan Memilih karena rekam jejak calon Memilih karena latar belakang calon Memilih karena ajakan tim sukses Memilih karena visi misi calon Memilih karena ajakan kerabat/tetangga Memilih secara asal-asalan

Faktor yang mendasari pilihan warga untuk caleg pusat

47 Informasi mengenai calon Presiden dan Wakil Presiden yang intensif dipublikasikan juga akan menjadi pertimbangan warga untuk memilih calon mana yang pantas untuk dipilih. Jika diakumulasi, responden yang memilih calon Presiden dan Wakil Presiden dengan dasar mempertimbangkan latar belakang calon Presiden dan Wakil Presiden, rekam jejak calon Presiden dan Wakil Presiden serta visi misi calon Presiden dan Wakil Presiden, mencapai angka 62%.

Namun demikian terdapat 52% responden memilih calon Presiden dan Wakil Presiden karena ketokohan. Responden yang menyatakan memilih karena ketokohan, belum tentu memiliki tingkat pengetahuan seputar latar belakang, rekam jejak ataui visi misi dari masing-masing calon Presiden dan Wakil Presiden, akan tetapi kemungkinan dasar pemilihan hanya didasarkan kepada popularitas calon Presiden dan Wakil Presiden terkait yang dipublikasikan melalui media massa.

Chart 5.4.

Alasan warga dalam memilih calon Presiden dan Wakil Presiden

1% 2% 5% 6% 11% 17% 19% 21% 23% 26% 52%

Memilih secara asal-asalan Memilih karena lingkungan dapat bantuan Memilih karena ajakan tim sukses Memilih karena sifat calon Memilih karena fisik/perawakan Memilih karena latar belakang calon Memilih karena rekam jejak calon Memilih karena ajakan kerabat/tetangga Memilihh karena program kerjanya Memilih karena visi misi calon Memilih karena ketokohan

48

BAB VI

Dokumen terkait