• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor mikro ekonomi adalah faktor yang berada dalam perusahaan itu sendiri

dan dapat mempengaruhi harga saham perusahaan. Faktor-faktor tersebut seperti

(Samsul, 2006:204):

1. Laba bersih per saham

2. Laba usaha per saham

3. Nilai buku per saham

4. Rasio ekuitas terhadap utang

5. Rasio laba bersih terhadap ekuitas

6. Cash flow per saham

2.3 Profitabilitas

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Investor di

pasar modal sangat memperhatikan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan,

menunjang, dan meningkatkan profit. Profitabilitas dapat diukur beberapa hal

yang berbeda, namun dalam dimensi yang saling terkait.

Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on Equity

(ROE) yang menggambarkan mengukur sejauhmana kemampuan perusahaan

memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Semakin tinggi

ROE maka kinerja perusahaan semakin meningkat. Angka yang baik akan

membawa keberhasilan bagi perusahaan, yang mengakibatkan tingginya harga

saham dan membuat perusahaan mudah menarik dana yang baru (Walsh,

2.4 Leverage

Leverage menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh utang-utangnya atau dengan kata lain leverage menunjukkan bagaimana perusahaan mendanai kegiatan usahanya apakah lebih banyak menggunakan utang

atau ekuitas.

Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio

(DER) yang menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan

perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk

memenuhi seluruh kewajibannya. DER yang tinggi berarti perusahaan

menggunakan utang yang tinggi. Penggunaan utang yang tinggi akan

meningkatkan risiko yang ditanggung pemegang saham dan cenderung akan

menurunkan harga saham (Sitanggang, 2013:73).

2.5 Variabel Makro Ekonomi 2.5.1 Suku Bunga

Suku bunga dapat dipandang sebagai pendapatan yang diperoleh dari

melakukan tabungan. Suatu rumah tangga akan membuat lebih banyak tabungan

apabila suku bunga tinggi karena lebih banyak pendapatan dari penabung akan

diperoleh. Pada suku bunga rendah investor tidak begitu suka membuat tabungan

karena mereka merasa lebih baik melakukan pengeluaran konsumsi atau

berinvestasi daripada menabung. Dengan demikian apabila suku bunga rendah

masyarakat cenderung menambah pengeluaran konsumsinya atau pengeluaran

Menurut Samsul (2006:201), kenaikan tingkat bunga pinjaman memiliki

dampak negatif terhadap setiap emiten, karena akan meningkatkan beban bunga

kredit dan menurunkan laba bersih. Penurunan laba bersih akan mengakibatkan

laba per saham juga menurun dan akhirnya akan berakibat turunnya harga saham

di pasar. Di sisi lain, naiknya suku bunga deposito akan mendorong investor untuk

menjual saham dan kemudian menabung hasil penjualan itu dalam deposito.

Tingkat suku bunga yang meningkat bisa juga menyebabkan investor menarik

investasinya pada saham dan memindahkannya pada investasi berupa tabungan

ataupun deposito (Tandelilin, 2010:103).

2.5.2 Nilai Tukar (Kurs)

Nilai tukar (exchange rate) adalah perbandingan antara mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Setiap negara mempunyai mata uang

masing-masing, bank adalah pusat pasar valuta asing berperan sebagai agen yang

mempertemukan pembeli dan penjual valuta asing. Kurs valuta asing (USD) yang

bergejolak terlalu tinggi sehingga rupiah mengalami depresiasi akan

menyebabkan memburuknya sektor perekonomian secara menyeluruh dan

perdagangan saham di pasar menjadi lesu. Permintaan dan penawaran valuta asing

pada foreign exchange market menentukan besarnya kurs mata uang dalam negeri. Jika kurs mengalami depresiasi berarti, permintaan terhadap mata uang dalam

negeri menurun atau dengan kata lain terjadi peningkatan permintaan erhadap

mata uang luar negeri (dollar). jika nilai tukar mengalami depresiasi (dollar

menjadi lebih mahal), maka masyarakat investor lebih cenderung untuk bermain

spekulatif. Hal ini menyebabkan permintaan akan saham mengalami penurunan

(Tandelilin, 2010:344).

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Penelitian Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

1 Sitepu (2011)

Pengaruh Nilai Tukar dan Suku Bunga Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia Variabel Independen: Nilai Tukar dan Suku Bunga Variabel Dependen: Harga Saham 1.Nilai Tukar berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap harga saham industri tekstil di Bursa Efek Indonesia. 2.Suku Bunga SBI tidak mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap harga saham pada industri tekstil di Bursa Efek Indonesia. 2 Mardiyati dan Rosalina (2013) Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Tingkat Suku Bunga dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Variabel Independen: Nilai Tukar, Tingkat Suku Bunga dan Inflasi Variabel Dependen: Indeks Harga Saham

1.Nilai tukar memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham properti.

2.Tingkat suku bunga memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap indeks harga saham properti.

3.Inflasi memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap indeks harga saham properti.

Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Penelitian Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

3 Simamora (2013)

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan

Properti Dan Real Estat Di Bursa Efek Indonesia Variabel Independen: Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Variabel Dependen: Harga Saham 1.Tingkat inflasi memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham.

2.Suku bunga memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham.

3.Nilai tukar memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. 4 Simatupang (2014) Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Bank BUMN Di Bursa Efek Indonesia Variabel Independen: Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Variabel Dependen: Harga Saham 1.Tingkat inflasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham.

2. Suku bunga memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan

terhadap harga saham. 3. Nilai tukar

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap harga saham.

5 Meythi et al (2011) Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel Independen: Current Ratio,Earnin g Per Share Variabel Dependen: Harga Saham

1.likuiditas yang diukur dengan current ratio

tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 2.Profitabilitas, yaitu EPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham manufaktur.

2.7 Kerangka Konseptual

Semakin tinggi profitabilitas maka semakin baik menggambarkan

kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan (Fahmi, 2014:81).

Angka yang baik menunjukkan keberhasilan bisnis-hasilnya adalah harga saham

tinggi serta memudahkan upaya menarik dana yang baru (Walsh, 2006:62).

Penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan

karena perusahaan akan masuk dalam kategori extreme leverage (hutang ekstrim) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat hutang yang tinggi dan sulit untuk

melepaskan beban hutang tersebut (Fahmi, 2014:75). Menggunakan utang dalam

jumlah besar akan meningkatkan risiko yang ditanggung pemegang saham dan

cenderung akan menurunkan harga saham (Sitanggang, 2013:73).

Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik,

cateris paribus. Artinya, jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan

turun, cateris paribus. Demikian sebaliknya, jika suku bunga turun, maka harga

saham akan naik (Tandelilin, 2010:103).

Nilai tukar memiliki hubungan negatif terhadap harga saham, yaitu jika nilai

tukar mengalami depresiasi (dollar menjadi lebih mahal), maka masyarakat

investor lebih cenderung untuk bermain di pasar valuta asing, dengan membeli

dollar sebanyak mungkin untuk tujuan spekulatif. Hal ini menyebabkan

permintaan akan saham mengalami penurunan (Tandelilin, 2010:344).

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan

profitabilitas, leverage, suku bunga, dan nilai tukar terhadap harga saham di

tunjukkan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.8 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah

diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

“Profitabilitas, Leverage, tingkat suku bunga, dan nilai tukar memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia”. Nilai Tukar Profitabilitas Leverage Suku Bunga Harga Saham

BAB III

Dokumen terkait