• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Pendorong dan Penghambat Partisipasi Politik Masyarakat dalam Partai Perindo di Kecamatan Mejobo

Dalam dokumen PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT KEC. MEJO (Halaman 54-61)

BAB III ANALISIS PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT KECAMATAN MEJOBO DALAM PARTAI PERINDO

C. Analisis Hasil Penelitian

3. Faktor Pendorong dan Penghambat Partisipasi Politik Masyarakat dalam Partai Perindo di Kecamatan Mejobo

1. Faktor Pendorong

Pertama, Rasa Ingin tahu. Masyarakat Kecamatan Mejobo yang menjadi Pengurus Partai Perindo kebanyakan baru pertama kali masuk menjadi pengurus partai, merasa ingin tahu apa itu politik, partai dan apa yang ada dalamnya, masyarakat juga merasa penasaran apa gebrakan dari Ketua Umum Partai Perindo yang berangkat dari pengusaha sukses membentuk sebuah partai yang visinya mensejahterakan Indonesia.

Berikut hasil wawancara dengan Ketua Ranting Partai Perindo Desa Gulang : “Saya baru pertama kali masuk partai,karena saya ingin tahu apa di dalam politik dan Partai Perindo khususnya”.48

Kedua, Aktivis dan Partisipan Partai Perindo bekerja dengan baik. Dari data yang diperoleh penulis kebanyakan responden tahu Partai Perindo selain dari televisi dan media massa, responden juga pernah diajak masuk Partai Perindo, ini membuktikan bahwa Pimpinan partai dan Partisipan partai bekerja dengan baik sehingga partisipasi masyarakat dalam Partai Perindo sangat bagus dan antusias.

Peneliti dalam hal ini bersilaturahim langsung ke Ketua Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Kudus, H. Noor Hartoyo,S.H beliau mengatakan : “Diantara partai-partai di Kudus yang paling aktif saat ini adalah Partai Perindo, sehingga ditingkat ranting Kepengurusan Ranting Partai Perindo berjalan dengan baik, yang paling rapi strukturnya di Kecamatan Undaan dan Kecamatan Kota ”.49

Ketiga, Masyarakat tertarik dengan visi dan misi Partai Perindo. Visi dan misi Partai Perindo adalah mensejahterakan rakyat Indonesia, sebuah hal yang didambakan dan ditunggu oleh masyarakat Mejobo gebrakan apa yang akan dijalankan oleh partai Perindo yang notabene Ketua Umum Partai Perindo berlatar belakang pengusaha sukses. Berikut hasil wawancara dengan Ketua Ranting Partai Perindo Desa Jepang :

“Alasan saya ikut serta dalam Partai Perindo sesuai visi misi Partai Perindo yaitu mensejahterakan Indonesia adil dan merata juga bermartabat”.50

Begitu juga dengan apa yang dikatakan Ketua Partai Perindo Cabang Mejobo, Moh. Abdillah mengatakan :

“ Saya ikut serta dalam Partai Perindo sesuai dengan harapan saya dan visi misi partai yaitu mensejahterakan Indonesia”.51

Keempat, Kesadaran Politik Masyarakat di Kecamatan Mejobo. Dari hasil wawancara penulis sebagian dari responden ikut serta dalam Partai Perindo tanpa ada yang mengajak masuk dalam partai, dalam arti punya kesadaran dan pikiran sendiri masuk dalam partai Perindo, ini menandakan bahwa responden tahu akan hak dan kewajiban sebagai warga negara salah satunya yaitu ikut serta dalam partai politik. Berikut hasil wawancara dengan Ketua Ranting Partai Perindo Desa Tenggeles, yang menyatakan :

49Silaturahim di Rumah Ketua DPD Partai Perindo, 5 Februari 2016, dikutip tanpa ijin. 50Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Jepang, 4 Februari 2016

“Saya baru pertama menjadi Pengurus Partai,setelah saya tahu dari teman saya, saya ikut sendiri dalam Partai Perindo dalam arti punya pikiran sendiri tidak dipaksa”.52

2. Faktor Penghambat

Faktor penghambat masyarakat berpartisipasi dalam Partai Perindo yang penulis temukan dalam penelitian yaitu :

Pertama, Masyarakat sudah terbiasa ”money politic”. Dari hasil wawancara di lapangan hampir seluruh Ketua Ranting Partai Perindo di Kecamatan Mejobo mengatakan bahwa mereka terkendala dengan hal-hal yang bersifat pragmatis, masyarakat di Mejobo merasa enggan ikut berpartisipasi dalam partai jika tidak ada uang, sehingga “mesin-mesin” partai di tingkat ranting mengalami kendala saat rekrutmen anggota. Berikut wawancara dengan Ketua Cabang Partai Perindo Kecamatan Mejobo :

“Hambatan yang kami alami saat mengajak masyarakat ikut serta dalam Partai Perindo yaitu mereka terbiasa money politic sehingga ada yang apatis,tidak memperdulikan”.

Begitu juga Ranting Kesambi, Sekretaris Partai Perindo Ranting Kesambi menyatakan kendala yang ia alami, ia menyatakan :

“Masyarakat menginkan money politic sehingga kalau partai masuk tanpa uang masyarakat kebanyakan tidak mau”.53

Ranting Gulang juga mengalami hambatan yang sama, yang menyatakan sebagai berikut :

“Hambatan yang kami alami banyak diantaranya, ada yang kami ajak masuk partai menanyakan, ada uangnya atau tidak, ada uang bensinnya atau tidak, karena masalah politik uang sudah mengakar di masyarakat”.54

52Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Tenggeles, 27 Januari 2016 53Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Kesambi, 26 Januari 2016 54Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Gulang, 4 Februari 2016

Kedua, Masyarakat belum tahu pemahaman politik yang benar, karena pemahaman masyarakat yang salah menegenai politik maka sebagian masyarakat enggan berpartisipasi dalam partai politik kebanyakan masyarakat awam memahami politik itu kotor hanya perebutan masalah uang. Berikut wawancara dengan Ketua Ranting Partai Perindo Desa Jepang, yang menyatakan sebagai berikut :

“Hambatan yang kami alami saat mengajak masyarakat masuk dalam Partai Perindo diantaranya masyarakat belum tahu pemahaman politik dalam arti yang sebenarnya, masyarakat memahami jika masuk partai pasti dapat uang kalau tidak dapat uang kenapa harus masuk partai”.55

Ketiga, faktor ekonomi. Karena kebutuhan hidup yang harus dicukupi masyarakat memilih bekerja dari pada mengikuti acara partai, kegiatan semacamnya yang tidak menghasilkan uang, sebagai contoh ketika pendeklarasian Partai Perindo di Hotel Griptha yang dihadiri oleh Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibyo sebagian pengurus ranting ada yang tidak ikut menghadiri acara tersebut karena lebih memilih bekerja. Berikut hasil wawancara dengan Sekretaris Partai Perindo Ranting Kesambi :

“Faktor yang menghambat masyarakat ikut berpartisipasi dalam Partai Perindo, selain terbiasa dengan money politic, tidak ada minat yang melekat di dalam hati mereka karena tidak ada manfaat, ketika ngobrol-ngobrol dengan pemuda disini, tidak ada uang tidak jalan lebih baik kerja dari pada ikut partai tidak dapat apa- apa”.56

Keempat, takut dengan kebijakan pemerintah dari kader partai yang berkuasa. Penulis saat melakukan wawancara menemukan bahwa pegawai

55Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Jepang, 4 Februari 2016 56Wawancara dengan Ketua Partai Perindo Ranting Kesambi, 26 Januari 2016

pemerintahan khususnya yang menduduki jabatan administratif yang diangkat oleh bupati, apabila Bupati berasal dari suatu partai tertentu dan Camat yang diangkat oleh bupati tidak mendukung partai tersebut maka biasanya terjadi pemecatan, hal ini mau tidak harus mendukung partai yang mengusung bupati. Berikut hasil wawancara dengan Ketua Cabang Partai Perindo Kecamatan Mejobo yang menyatakan sebagai berikut :

“Yang menghambat masyarakat berpartisipasi dalam Partai Perindo diantaranya merasa takut ikut dalam partai tapi aspirasi tidak tersampaikan dalam arti tidak dianggap, dilupakan oleh partai, masyarakat terbiasa money politic , takut sulit kerja di instansi pemerintah”.

59 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian oleh penulis dan analisis pada Bab IV dapat disimpulkan bahwa :

Pertama, Partisipasi politik masyarakat dalam Partai Perindo di Kecamatan Mejobo yaitu menjadi Pengurus Partai Perindo, menghadiri perkumpulan Partai Perindo dalam rangka ulang tahun yang pertama di Sekretariat Partai Perindo Kabupaten Kudus, pelantikan DPD Partai Perindo di Hotel Griptha oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibyo, rapat konsolidasi Partai Perindo di Sekretariat Partai Perindo Kecamatan Mejobo, Membuat kemeja khusus Kepengurusan Partai Perindo, sebagai wujud penyatuan visi dan misi Partai Perindo, memasang bendera dan banner Partai Perindo di sekitar lingkungan Ketua Partai Ranting masing-masing desa, sebagai wujud eksistensi partai Perindo.

Kedua, Faktor pendorong partisipasi politik masyarakat di Kecamatan Mejobo adalah rasa ingin tahu terhadap politik khususnya dalam Partai Perindo, para aktivis dan partisipan Partai Perindo bekerja dengan baik sehingga banyak masyarakat yang mau menjadi pengurus maupun anggota Partai Perindo, visi misi partai perindo yaitu mensejahterakan rakyat Indonesia, kesadaran politik masyarakat di Kecamatan Mejobo.

Ketiga, Faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam Partai Perindo yaitu masyarakat di Kecamatan Mejobo sudah terbiasa dengan politik uang

(money politic) sehingga jika ada suatu partai masuk maka masyarakat berasumsi

partai akan memberikan uang, jika tidak memberikan uang maka enggan ikut berpartisipasi dalam partai politik termasuk Partai Perindo. Selain itu masyarakat belum paham tentang arti politik yang sebenarnya, dan juga faktor ekonomi, masyarakat lebih mementingkan pekerjaan dari pada sekedar ikut serta dalam partai, selain itu ada perasaan takut bagi masyarakat yang bekerja di instansi pemerintah mendukung suatu partai yang bukan partai pengusung pejabat administratif setempat, karena jika tidak mendukung partai tersebut konsekuensinya adalah dipecat .

B. Saran

Saran penulis yang ingin disampaikan setelah melakukan penelitian di Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus tentang partisipasi masyarakat dalam Partai Perindo adalah sebagai berikut :

Pertama, perlu diadakannya sosialisasi tentang pendidikan politik yang baik dan benar terhadap masyarakat di Kecamatan Mejobo, sehingga masyarakat tidak salah dalam memahami politik, karena peneliti banyak menemukan bahwa politik itu kotor dan harus dijauhi kalau pun masuk dalam Partai, harus mendapatkan uang sehinggga masyarakat faham tentang politik dengan baik dan benar.

Kedua, para aktivis dan partisipan Partai Perindo memberi perhatian lebih pada perekrutan perempuan untuk menjadi pengurus partai maupun anggoota partai, karena peneliti menemukan bahwa partisipasi perempuan masih kurang.

Ketiga, pengurus Partai Perindo agar lebih mempelajari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Perindo karena peneliti banyak menemukan jawaban yang salah ketika ditanya tentang kapan berdirinya Partai Perindo, sehingga para pengurus ataupun para kader lebih mantap, kenceng, dan percaya diri sebagai bagian dari Partai Perindo.

Dalam dokumen PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT KEC. MEJO (Halaman 54-61)

Dokumen terkait