• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Pendukung dan Penghambat Da’i Center Dalam Meningkatkan

BAB V PEMBAHASAN

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Da’i Center Dalam Meningkatkan

Dalam sebuah kegiatan apapun baik kegiatan formal maupun kegiatan informal tidak terlepas dari dua faktor yaitu faktor pendukung

90

dan faktor penghambat, begitupun halnya juga yang terjadi di Da’i Center dalam meningkatan kualitas bimbingan ibadah manasik umrah.

1. Faktor pendukung

Faktor pendukung Da’i Center dalam meningkatkan ibadah manasik umrah pada jama’ah di Travel Salam Indonesia ini tidak terlepas dari adanya pengalaman dan keluasan ilmu dari para pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center. Seperti yang di katakan oleh H. Edi Susanto Fr, Lc dalam wawancara pribadi dengan penulis, yang saya kutip berikut ini:

“Faktor pendukung ya mungkin dari aspek para pembimbing yang berkompeten dalam bidangnya, dan juga cara penyampaian para pembimbing yang sangat baik terhadap para jama’ah, dan juga sesuai dengan tingkat kefahaman jama’ah sehingga materi yang diberikan bisa di pahami melalui simulasi atau praktek.”96

Hal senada juga di ungkapkan oleh Kang Usep Kholiluddin (pembimbing Da’i Center) di mana ia mengatakan bahwa yang menjadi faktor pendukung Da’i Center dalam meningkatkan ibadah manasik umrah pada para jama’ah di Travel Salam Indonesia tidak terlepas dari pelayanan para pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center, dimana dalam memberikan materi bimbingan, para jama’ah larut dalam ke khusyu’an sehingga seolah merasakan nikmatnya ibadah haji ataupun umrah.

91

Jadi bisa di artikan bahwa yang menjadi faktor pendukung Da’i Center dalam meningkatkan kualitas ibadah manasik umrah di Travel Salam Indonesia adalah dukungan dari para pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center dan adanya sebuah cara penyampaian materi yang menarik. Serlain itu pula para pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center juga bisa menjadi pengarah, pembimbing, guru dan sahabat bagi para jama’ah sehingga seluruh permasalahan yang terjadi bisa terselesaikan.

2. Faktor Penghambat

Adapun faktor yang menjadi penghambat Da’i Center dalam melaksanakan bimbingan ibadah manasik umrah tidak terlalu signifikan, para pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center mempunyai pengalaman yang dapat di jadikan pembelajaran. Namun ada sedikit faktor penghambat yaitu para jama’ah lansia yang harus diberikan perhatian penuh dari awal sampai akhir bimbingan manasik.

Seperti yang dikatakan Oleh Kang Usep

Kholiluddin (pembimbing Da’i Center) dalam wawancara pribadi. Setelah saya kutip dalam wawancara pribadi beliau mengatakan sebagai berikut :

“Sedangkan faktor penghambatnya yaitu para jama’ah lansia yang harus diberikan perhatian penuh dari awal sampai akhir bimbingan. Ya mungkin faktor fisik juga, jadi para jama’ah yang lansia sedikit sulit ketika mempraktekan manasik umrah. Dan jama’ah yang ingin di perhatikan penuh

92

karena orang yang berpangkat. Namun selebihnya tidak ada hal yang signifikan terhadap pelaksanaan bimbingan yang terjadi.”

Dengan begitu bisa di artikan bahwa faktor penghambat Da’i Center dalam membimbing para jama’ah yaitu dari jama’ah lansia yang fisiknya sudah menurun dan harus menjadi perhatian penuh bagi para pembimbing terhadap para jama’ah lansia dan juga jama’ah yang ingin di perhatikan penuh karena mempunyai jabatan.

Hasil daripada wawancara dan data lapangan yang penulis temukan bahwa tugas dan kedudukan, peranan, metode dan faktor pendukung sangat berpengaruh kepada kualitas bimbingam ibadah manasik. Yaitu dapat dilihat dari pas proses manasik dan juga pelaksanaan ibadah di Tanah Suci di antaranya:

a) Peran Da’i Center sebagai pembimbing, pengarah, guru, sekaligus sahabat bagi jama’ah sudah berjalan dengan baik. b) Peran metode atau cara penyampaian dalam membimbing

jamaah membuat jemaah tertarik dengan penyampaiannya. c) Peran faktor pendukung dan sebuah evaluasi sangat

mendukung dalam bimbingan yang dilakukan oleh Da’i Center.

d) Dan juga dengan hadirnya tim pembimbing Da’i Center bisa menjadi daya tarik untuk menarik jama’ah.

93

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian di Travel Salam Indonesia “Peran Da’i Center dalam meningkatkan kualitas bimbingan manasik umrah di Travel Salam Indonesia” dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Tugas dan kedudukan Da’i Center yang berada di Travel Salam Indonesia adalah:

4. Membuat dan menyampaikan materi manasik ibadah untuk jamaah dengan metode yang menarik.

5. Memberikan bimbingan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan yakni eklusive selama 8 jam.

6. Pembimbing melakukan evaluasi setelah memberikan bimbingan manasik kepada jamaah.

2. Peranan Da’i Center dalam meningkatkan Kualitas Ibadah Manasik Umrah diantaranya :

5. Sebagai Orang Yang Mengarahkan 6. Sebagai Orang Yang Membimbing 7. Sebagai Guru

8. Sebagai Motivator

3. Metode Da’i Center Dalam Meningkatkan Bimbingan Ibadah Manasik Umrah diantaranya :

a. Metode Ceramah dan Simulasi b. Metode Visual (Gambar dan Video) c. Metode Dialog atau Tanya Jawab d. Metode Muhasabah

4. Faktor Pendukung dan Penghambat Da’i Center Dalam Meningkatkan Kualitas Bimbingan Ibadah Manasik Umrah yaitu :

94 a. Faktor Pendukung

1) Pembimbing yang berpengalaman

2) Pembimbing yang mempunyai keluasan ilmu dalam permasalahan haji ataupun umrah

b. Faktor Penghambat

1) Jama’ah lansia yang membutuhkan perhatian penuh 2) Jama’ah yang punya jabatan atau toko yang ingin

diperhatikan penuh

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis tuliskan mengenai peran Da’i Center dalam meningkatkan kualitas bimbingan manasik umrah di Travel Salam Indonesia di atas ternyata memang sudah cukup sempurna dan masih perlu perhatian dan saran yang membangun guna dapat dijadikan evaluasi dalam meningkatkan mutu dan kualitas serta tujuan utama dari penulisan ini yaitu meningkatkan kualitas bimbingan para Da’i Center sehingga jama’ah merasakan nikmat dan khusyu’ beribadah di Tanah Suci.

Maka dari itu yang perlu diperhatikan untuk menjadi bahan evaluasi di antaranya adalah :

1. Pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center lebih intens lagi terhadap jamaah untuk urusan memberikan bimbingan dan perhatian agar tidak adanya kecemburuan sosial.

2. Diharapkan Travel Salam Indonesia dan Da’i Center dapat memberikan keterampilan kepada jamaah umroh yang menjadi pendamping bagi jama’ah yang lanjut usia.

95

3. Mempertahankan hubungan yang harmonis antara pembimbing, pegawai dan juga jamaah supaya terciptanya kepedulian antar sesama.

Semoga dengan kesimpulan dan saran ini dapat menjadikan bahan evaluasi untuk Travel Salam Indonesia dan Da’i Center menjadikan lembaga perjalanan wisata yang berkerangka ibadah kearah yang lebih baik dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

96

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Dzikron, Metodologi Dakwah, Diktat Kuliah (Semarang; Fakultas Dakwah IAINWalisongo, 1988)

Abdullah, Syihata, Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Departemen Agama RI,1978) Afandi,Arief, Islam Demokrasi Atas Bawah Polemik Strategi Perjuangan

Umat Model Gus Dur dan Amin Rais, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar 1997)

Alim, H. Syaiful, Menuju Umroh dan Haji Mabrur, (Jakarta: Laksana, 2018) Amin AA, Jum’ah, Fiqih Dakwah,(Pajang: Era Intermedia,2005)

Amin, Samsul Munir, Ilmu Dakwah (Jakarta; Amzah, 2013)

Antonio, Muhammad Syafii, The Super Leader Super Manager, (Jakarta: ProLM Centre,2007)

Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,1998)

Aziz, Abdul dan Kustini, Ibadah Haji Dalam Sorotan Publik, (Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2007)

Aziz, Moh. Ali, Ilmu Dakwah (edisi revisi), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2004)

Aziz, Moh. Ali, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2009) Bakir, R. Sutyo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Tanggerang:Karisma

Publishing Group, 2009)

Basrowi, Pengantar Sosiologi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005)

Bukhari, Muhammad Bin Ismail Abu Abdullah, Sahih Al Bukhari, (Saudi Arabia; Daar Thuwaiq an Najah, 1422 H)

Depdiknas, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)

97 Arkola)

Dirjen PHU, Peraturan Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, (Jakarta: Kemenag,2012)

Enjang AS dan Aliyudin, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah,(Bandung:Widya Padjajaran,2009)

Fatah, Syekh M Abu, Ilmu Dakwah Prinsip dan Kode Etik, (Jakarta: Akapress, 2010)

Helmy, Masdar, Dakwah dalam Alam Pembangunan, (Semarang; CV Toha Putra, 1973)

Kartono, Ahmad, Solusi Hukum Manasik Dalam Permasalahan Ibdah Haji Menurut Empat Madzhab, (Jakarta: Pustaka Cendekiamuda, 2016) Keputusan Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Pedoman

Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji, Bab III, Pasal 5, 2014

Lupiyoadi, Rambat. Edisi Pertama. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik. (Jakarta: Salemba Empat, 2001)

Mardiyyah, Hilmiyatul “Implementasi TQM (TOTAT QUALITY

MANAGEMENT) Melalui Kualitas Pelayanan Pada PT. Tour Silaturahmi Nabi Jakarta”

Miles, Mathew, Analisis Data Kuantitatif, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992)

Moeloeng, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif Cet. Ke-30, (Bandung: PT. Remaja Rosdyakarya, 2012)

Munawwir AF, Kamus Al Bisri: Arab-Indonesia (Surabaya; Pustaka Progresif, 1999)

Munsyi, A. Kadir, Metode Diskusi dalam Dakwah, (Surabaya; Al Ikhlas, 1978)

Muriah, Siti, Metode Dakwah Kontemporer, (Yogyakarta; Mitra Pustaka, 2000)

98

Najamudin, Metode Dakwah Menurut Alqur'an, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani)

Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta: Kencana,2007)

Robbins, C. S.P dan Judge, (2007), Perilaku Organisasi, Salemba Empat, Jakarta

Roger, G.S. Implications For Marketing strategy, (Dallas: BPS, 1995)

Ratnasari, Ririn Tri dan Mastuti, Manajemen Pemasaran Jasa, Tanpa Tahun, S.S, Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia, (Surabaya: PT.Apollo Lestari,1997) Shalahudin, Faiq, “Pengaruh Public Figure endorse Ustadz Yusuf Mansur

terhadap Keputusan Pengguna Jasa Travel Haji dan Umroh Daarul Qur’an Central Business District (CBD) Ciledug Tangerang” Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Press,

2002)

Sunarto. Perilaku Konsumen. (Yogyakarta: AMUS Yogyakarta dan CV. Ngeksigondo Utama. 2003)

Thib Raya, Ahmad, Siti Musdah Mulia, Menyelami Seluk-beluk Ibadah dalam Islam. (Jakarta : Prenada Media, 2003)

Tjiptono, Fandy. 2011. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset

Tunggal, Amin Wijaya. Kamus MBA, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996) W.A.Gerungan, Psikologi Sosial, (Jakarta: PT.Eresco, 1988)

99

LAMPIRAN-LAMPIRAN

TRANSKIP WAWANCARA

Tanggal : 12-20 Oktober 2019

Waktu : 10.00 WIB

Lokasi 1 : Kantor Travel Salam Indonesia Jakarta Barat

Lokasi 2 : Tempat Manasik Aula Hotel D’Sultan

Nama Narasumber 1 : Ustadz. H. Edi Susanto Fr Lc

Jabatan : Direktur Utama Travel Salam Indonesia Jakarta Barat

Nama Narasumber 2 : TIM Pembimbing Da’i Center 1. KH. Muhammad Yunus 2. KH. Abdul Latif

3. KH. Bahrudin 4. Kang Usep

5. Kiyai Uyad Albantani

Nama Narasumber 3 : Jama’ah Manasik Umrah Travel Salam Indonesia Keterangan : Wawancara 1

Lokasi : Tempat Kantor Travel Salam Indonesia Jakarta Barat P : Pewawancara

N 1: Narasumber 1

P : Assalamualaikum, Ustadz.

100

P : Mohon Maaf mengganggu waktunya Ustadz. Saya ingin menanyakan

beberapa hal terkait Tugas Akhir saya tentang Peranan Da’i Center dalam meningkatkan kualitas bimbingan manasik umrah pada Travel salam Indonesia.

N1 : Oh iya silahkan.

P : Ustadz, saya ingin menanyakan apa yang dimaksud dengan Da’i Center?

N1 : Da’i Center adalah sebuah perkumpulan para pembimbing di Travel kami yakni Salam Indonesia

P : Lalu apa yang melatarbelakangi berdirinya Da’i Center Ustadz? N1 : Yang melatarbelakangi terbentuknya Da’i Center adalah yang pertama, melihat dari sebagian Travel yang melaksankan manasik terlihat asal-asalan, karena kan bimbingan manasik adalah sesuatu yang penting agar terciptanya ibadah haji ataupun umrah yang sesuai dengan tuntunan Rasulallah. Kedua, dari Travel kami sendiri agar sebuah bimbingan manasik di Travel kami bisa lebih baik lagi dan terorganisir dengan baik sehingga jama’ah merasakan kepuasan dan kenyamanan dari pelayanan kami, sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk kembali ikut dengan kami malahan tidak sedikit yang membawa kenalan nya untuk ikut bergabung dengan kami. P : Oh begitu Ustadz, lalu fungsi dan tujuan dari Da’i Center itu sendiri apa Ustadz?

N1 : Fungsi nya pasti yaitu untuk memberikan materi kepada para jamaah tentang permasalahan yang terjadi dalam bimbingan manasik haji ataupun umrah. Kalau tujuannya yaitu agar para jama’ah bisa lebih memahami lagi tentang materi manaik haji ataupun umrah.

101

N1 : Sejak tahun 2015

P : Total keseluruhan dari Da’i Center ada berapa Ustadz?

N1 : Pembimbing dari Da’i Center berjumlah tiga belas pembimbing yang dimana pembimbing tersebut memiliki bidang keilmuan yang berkompeten, berkualitas dan memiliki pengalaman yang sangat luas terhadap permasalahan yang terjadi pada haji ataupun umrah

P : Apa Tugas dan bagaimana kedudukan Da’i Center di Travel Salam

Indonesia?

N1 : Tugas dan kedudukan Da’i Center yang berada di Travel Salam Indonesia adalah membuat dan menyampaikan materi manasik ibadah untuk jamaah dengan metode yang menarik, memberikan bimbingan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan yakni eklusive selama 8 jam, Pembimbing melakukan evaluasi setelah memberikan bimbingan manasik kepada jamaah P :Apakah ada dampak positifnya Ustadz atas terbentuknya Da’i Center? N1 : Sebelum dibentuknya Da’i Center, manasik kita belum sepenuhnya terarah atau terorganisir dengan baik. Tepat 2015 kita bentuk Tim Pembimbing dengan nama Da’i Center, tujuannya agar dengan hadir nya Tim Pembimbing dari Da’i Center diharapkan bisa memberi arah terhadap bimbingan manasik sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan Alhamdulillah bimbingan kita menjadi daya tarik tersendiri bagi para jamaah.

P : Baik Ustadz terimakasih banyak atas informasinya.

N1 : Iya Sama-sama. Mudah-mudahan bermanfa’at

P : Amiin. Assalamualaikum

102

Keterangan : Wawancara 2

P : Pewawancara

N2 : Narasumber 2

TIM Pembimbing Da’i Center

1. KH. Muhammad Yunus 2. KH. Abdul Latif

3. KH. Bahrudin 4. Kang Usep

5. Kiyai Uyad Albantani

P : Assalamualaikum Ustadz

N2 : Wa’alaikumussalam.

P : Mohon Maaf mengganggu waktunya Ustadz. Saya ingin menanyakan

beberapa hal terkait Tugas Akhir saya tentang Peranan Da’i Center dalam meningkatkan kualitas bimbingan manasik umrah pada Travel salam Indonesia.

N2 : Oh iya silahkan

P : Apa konsep dan metode Da’i Center dalam meningkatkan kualitas

bimbingan manasik umrah?

N2 Kang Usep : Konsep kami selaku Tim Pembimbing yaitu memberikan materi secara eklusive selama delapan jam, dan itupun kami selaku pembimbing memberikan waktu seluas-luasnya kepada para jama’ah untuk menanyakan segala hal tentang permasalahan yang terjadi. Kami selaku pembimbing selalu mengupayakan kepuasan jama’ah ketika melaksanakan manasik, agar para jama’ah walaupun belum beribadah di tanah suci tapi

103

sudah merasakan beribadah di tanah suci sehingga jama’ah bersemangat dalam mengikuti dengan baik dan benar simulasi yang kami suguhkan. N2 KH. Abdul Latif : Jadi begini dek, kami selaku pembimbing tidak asal-asal dalam memberikan sebuah materi, sampai-sampai hal se detail pun kami akan sampaikan dengan benar, agar jama’ah tidak melakukan kesalahan ketika beribadah di tanah suci baik itu haji ataupun umrah. Ada materi Fiqih haji dan umrah, Akhlak haji dan umrah lalu Sejarah tempat-tempat haji dan umrah. Karena itu menjadi tugas dan tanggung jawab kami selaku para pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center. Sedangkan metode yang kami pakai adalah Metode Ceramah dan Simulasi

,

Metode Visual (Gambar dan Video), Metode Dialog atau Tanya Jawab, Metode Muhasabah .

P : Bagaimana pendekatan Da’i Center kepada para Jama’ah tatkala sedang melaksanakan bimbingan?

N2 KH. Mhammad Yunus : Pendekatan kita yakni melalui peran kita sebagai Sebagai Orang Yang Mengarahkan, Sebagai Orang Yang Membimbing, Sebagai Guru, Sebagai Motivator sehingga para jama’ah bisa merasa dekat dengan kita.

P : Apa sih upaya Da’i Center dalam memajukan pelayanan nya agar terus bisa memberikan kenyamanan terhadap para jama’ah?

N2 KH. Bahrudin : Yang pasti upaya kami selaku Tim pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center yaitu dari segi metode kami yang kami berikan kepada para jama’ah, materi kami yang sudah dipersiapkan, dan juga kami memberikan keleluasaan kepada para jama’ah untuk bertanya seputar permasalahan bimbingan manasik haji ataupun umrah, karena kami mengedepankan nilai-nilai unggul CARE (Cakap, Amanah, Responsif dan Empati) .

P : Apa tolak ukur keberhasilan Da’i Center dalam membimbing jama’ah?

104

N2 KH. Muhammad Yunus : Tolak ukur kami dari sebuah pengakuan jama’ah dan juga jama’ah merasa memahami dan merasakan kenyamanan atas pelayanan kami dalam membimbing, nanti akan di evaluasi semua nya dan pasti akan terlihat kinerja kami.

P : Evaluasi nya seperti apa Ustadz?

N2 Kang Usep : Kami selaku pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center melaksanakan sebuah evaluasi terhadap kinerja kami dalam membimbing jama’ah. Evaluasi sendiri ada dua bentuk, yang pertama evaluasi dengan para jama’ah yakni dengan mengadakan sebuah kumpulan yang dimana disitu kita selaku pembimbing mempersilahkan kepada para jama’ah menyampaikan masukan atau kritikan terhadap bimbingan kami. Yang kedua dengan pihak Travel yakni dengan mengumpulkan seluruh pembimbing untuk menyampaikan masukan dan kritikan dari para jama’ah agar kedepannya kesalahan-kesalahan tersebut tidak diulangi kembali oleh pembimbing yang lain

P : Oh begitu baik terimakasih Ustadz atas informasinya.

N2 : Sama-sama mudah-mudahan bermanfaat.

P : Amiiin, Assalamualaikum

105

Keterangan : Wawancara 3

Lokasi : Tempat Manasik Aula Hotel D’Sultan P : Pewawancara

N 3 : Jama’ah manasik Umrah Travel Salam Indonesia

P : Assalamualaikum Bapak, mohon maaf bapak ibu mengganggu

waktunya untuk saya mewawancarai bapak dan ibu.

N3 : Wa’alaikumussalam, Oh iya silahkan dek.

P : Saya ingin menanyakan bagaimana perasaan bapak dan ibu tentang

bimbingan manasik di Travel Salam Indonesia?

N3 Bapak Endang : Saya memang belum berkesempatan untuk menjalankan umrah, tapi saya pernah mengikuti manasik Salam Indonesia, sangat detail, sangat sistematis dan saya kira juga prefesional.. saya dibuat terharu bahkan menangis saat mengikuti sesi Muhasabah dan Doa, sangat menyentuh dan membangkitkan.

N3 Ibu Hj. Emil : Saat manasik, kami mengikuti dengan baik, begitu juga dengan anak - anakku, mereka menikmati suasana dan penyampaiannya. Kemasan manasik yang bagus sekali dengan rundown yang tertata bagus. Awalnya sebelum berangkat umrah, saya dan keluarga mengira, apakah pembimbing kami akan dapat memberikan pelayanan dan bimbingan dengan baik? Ternyata Standar Operasional Prosedur Salam Indonesia mampu membuat kami sekeluarga dan juga seluruh jamaah nyaman dan terlayani dengan baik.”

N3 Ibu Hudaiyah :Alhamdulillah, beberapa jamaah saya sudah berangkat umrah sebelum saya, mereka nyaman dan enak katanya. Makanya saya juga ikut berangkat sekalian, siapa tahu ke depan saya bisa menjadi mitranya Salam Indonesia. Dan betul ternyata, bagus pelayanannya, bagus pembimbingnya. Satu rombongan itu bisa kayak sodara semua.”

106

N3 Bapak Aziz : Boleh percaya, boleh tidak. Awalnya mau umrah sendiri, ternyata konseling dengan Salam Indonesia membuat istri saya pengen ikut umrah juga dan Alhamdulillah, pelayanan dan bimbingan selama menjalankan ibadah manasik umrah, sangat bagus dan semua berjalan sesuai dengan jadwal perjalanan.

N3 Bung Harun : Untuk ukuran travel sekelas Salam Indonesia, sulit bisa membuat perjalanan umrah menjadi rapi dan tertata dengan baik, namun ternyata tidak demikian, Salam Indonesia ternyata mampu menjadikan perjalanan saya dan istri saya nyaman, khusyuk dan kami bisa menikmati setiap ibadah di Tanah Suci.. Top lah pokoknya.”

107

109

FOTO KEGIATAN MANASIK DA’I CENTER

Keterangan : Ustadz Edi Susanto saat menyampaikan materi Akhlak Haji dan Umrah

110

Keterangan: Kang Usep saat menyampaikan materi Akhlak haji dan Umrah

111

Keterangan: KH. Muhammad Yunus saat mempraktekkan wudhu atau tayamum pada saat di pesawat

Keterangan: KH. Muhammad Yunus saat mempraktekkan Fiqih Umrah yakni memakai kain Ihram

Dokumen terkait