• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

A. Kegiatan Mandiri

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan penunjang ini adalah adanya buku IPS, Atlas, dan media tulis dan tentunya siswa/i SD Utue dalam proses belajar mengajar. Faktor penghambat dari kegiatan penunjang ini adalah tidak tersedianya infocus serta tidak adanya buku cetak pegangan bagi para siswa/i.

b) Kegiatan Penunjang

1) Bidang Kegiatan yang Dipilih : Pembuatan Peta Gampong Seukeumbrok Peta adalah gambaran sebagian atau keseluruhan permukaan bumi dalam bidang datar yang diperkeil dengan menggunakan skala tertentu. Permasalahan yang terjadi terkait dengan batas-batas wilayah atau batas lahan sering menjadi sumber persengketaan masyarakat. Sengketa dalam penetapan batas lahan bukan saja terjadi pada masa kini dimana pembangunan berkembang pesat, bahkan permasalahan sengketa tanah milik penduduk telah ada di dataran Sungai Nil sejak zaman Mesir kuno. Setiap waktu setelah bencana banjir usai, persengketaan batas-batas tanah yang dimiliki para petani selalu saja muncul karena adanya perubahan-perubahan dengan batas lahan sebelum banjir berlangsung.

Untuk mengatasi permasalahan yang sering muncul, para ahli pada waktu itu berinisiatif melakukan pengukuran dan pematokan batas meskipun dengan cara yang masih primitif, namun telah cukup berhasil memberikan perdamaian diantara para petani di dataran sungai nil pada waktu itu. Sejak dari peristiwa itu konsep pengukuran dan pematokan tanah terus diterapkan dan makin berkembang hingga kini meskipun peralatan yang digunakan masih bervariasi, mulai dari penggunaan tongkat kayu yang mencirikan satuan ukuran panjang dan penggalan lingkaran untuk memperoleh ukuran sudut sesuai dengan keperluan.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hasil daripada pengukuran anah telah menjadi suatu kawasan ataupun wilayah yang mana kini penampang daripada sebuah wilayah pada bidang datar atau peta menjadi sebuah kebutuhan dalam berbagai bidang ilmu. Terutama dalam sebuah kampung diperlukannya sebuah peta untuk secara jelas memaparkan batas-batas daripada kampung tersebut. Oleh sebab itu berangkat dari permasalahan tersebut karenanya sebuah peta secara nyata diperlukan sebuah kampung untuk menyajikan informasi keruangan . Inilah yang menjadi alasan saya membuat “Peta Gampong” sebagai program utama saya.

Kegiatan pembuatan peta ini adalah salah satu bentuk dedikasi ataupun pengabdian dari ilmu yang selama ini telah saya pelajari di bangku perkuliahan, diharapkan apa yang telah saya hasilkan selama proses KKN ini dapat bermanfaat bagi warga di kampung Seukeumbrok ini serta menjadi satu bentuk pengabdian yang selalu di ingat.

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan peta ini adalah sebagai salah satu panduan atau gambaran dari keseluruhan letak atau posisi gampong yang digambarkan dalam sebuah output yang dapat dibaca dengan keterangan-keterangan tertentu yang telah tersaji dalam legenda peta. Peta mampu menunjukkan arah dan jarak dari berbagai tempat, menggambarkan luas dan bentuk dari berbagai kenampakan di permukaan bumi serta dapat menunjukkan lokasi pada permukaan bumi. Peta ini diharapkan dapat menjadi suatu arsip bagi gampong ini yang mana setiap orang dapat melihat kenampakan kampungnya setelah dipetakan. Sasaran yang ingin diapai dari kegiatan ini adalah agar warga ataupun orang yang luar yang masuk ke kampung ini dapat melihat letak atau gambaran keadaan dari gampong ini, serta letak dari kenampakan fisik dari kampung ini seperti letak sekolah, mesjid, lorong atau dusun, sawah dan sebagainya. Waktu pelaksanaan program ini adalah hari kamis, selasa dan rabu yaitu pada tanggal 20 Agustus, 25 Agustus dan 02 September (pemasangan), pada pukul 09:00-11:00 WIB.

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengandalkan laptop serta beberapa aplikasi penunjang seperti Google Earth, ArcGIS dan data peta yang sebelumny telah didapat dari BPS (Badan Pusat Statistik) Banda Aceh. Sebelumnya di bangku perkuliahan saya telah mempelajari cara pembuatan peta selama satu semester, dari hasil pembelajaran inilah saya ingin membuat sebuah peta yang diharapkan dapat bermanfaat serta dipergunakan dengan baik oleh warga kampung Seukeumbrok ini. Setelah membuat peta ini di aplikasi atau software ArcGIS, selanjutnya output dari peta ini di cetak di percetakan terdekat dengan ukuran 2x1 meter. Kemudian peta yang telah

dicetak di bingkai dengan menggunakan kayu di sekelilingnya untuk selanjutnya peta ini di tempatkan di meunasah kampung Seukeumbrok sebagai penunjuk atau penaduan serta gambaran bagi warga serta orang yang memasuki kampung ini, proses pemasangan peta ini dibantu oleh teman-teman kelompok. Semoga peta ini dapat bermanfaat bagi warga kampung Seukeumbrok dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

4) Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan taau proses pembuatan peta ini adalah adanya laptop serta software atau aplikasi ArcGIS, Google Earth, serta peta dasar dari BPS Banda Aceh serta adanya kawan-kawan yang membantu dalam proses pemasangan peta ini. Dalam menjalankan program ini tidak ada faktor penghambat yang berarti.

Nama :Rina Azvira

Nim : 1210102010139

Fak/Jurusan : ISIP/ Ilmu Komunikasi

a) Kegiatan Utama

1) Bidang Kegiatan yang Dipilih : Pelatihan dan Perlombaan Menulis Kegiatan Pelatihan dan Perlombaan Menulis dengan tema cita-cita saya lakukan sesuai dengan bidang menulis yaitu bidang jurnalistik yang merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat pada jurusan Ilmu Komunikasi. Menulis adalah pelajaran awal ketika masuk sekolah bersamaan membaca, Namun keterampilan menulis itu lebih jarang diaplikasikan dalam kehidupan dibandingkan berbicara dan mendengar. Bahkan keterampilan berbicara (public speaking) dan mendengar (listening) sering menjadi tema di setiap pelatihan yang ditawarkan di sekolah, organisasi ataupun institusi, terutama pelatihan kepemimpinan. Maka sangat sedikit sekali orang yang mau menuliskan kegiatan hariannya dalam buku diary nya. Tidak terkecuali menuliskan cita-cita, padahal cita-cita adalah gerbang pertama yang akan menghantarkan kita menjadi manusia yang mempunyai tujuan jelas dalam hidup.Dari

berbagai jawaban yang dilontarkan banyak orang, akhirnya diketahui bahwa sebagian besar kita tidak pernah menuliskan cita-citanya karena tidak bisa menyebutkannya secara spesifik dan terukur. Diantara kata yang sering digunakan melukiskan cita-cita tersebut adalah kaya, terpandang, sukses, dan bahagia. Tanpa bisa menyatakan secara spesifik kaya sebagai apa, jumlah kekayaannya berapa, sukses sebagai apa, dan sebagainya.

Dalam penelitian Harvard Business School tentang hubungan cita-cita dan menuliskannya (Niriah:2009), dibandingkan pencapaiannya, didapat hasil :

 84% responden ternyata tidak punya cita-cita

 13% responden punya cita-cita tapi tidak menuliskannya,

 3% responden yang punya cita-cita dan menuliskannya, Setelah satu tahun, perkembangan seluruh responden itu dicek lagi.

 13% responden yang punya cita-cita tapi tidak menuliskannya memiliki penghasilan 2 kali lipat dibandingkan 84% responden yang tidak punya cita-cita.

 3% responden yang punya cita-cita dan menuliskannya, memiliki penghasilan 10 kali lipat dibandingkan 97% responden sisanya.

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Pelatihan dan perlombaan menulis dengan tema cita-cita supaya anak di sekolah SD Utue kelas 6 dapat menuliskan kemauan, impian, harapan atau cita-cita, sehingga membuat anak-anak mengingat kembali pada komitmen-komitmen yang telah dibuat, dan itu adalah suplemen yang sangat baik untuk membangkitkan semangat yang kerap kali pudar di tengah jalan pada nantinya. Dengan demikian sasaran yang ingin saya capai yaitu gambaran cita-cita yang telah ditulis anak-anak dapat menghidupkan daya kreasi dengan menuliskan cita-cita mereka karena dalam banyak pelatihan disarankan tulisan atau gambaran cita-cita tersebut di tempelkan di tempat yang sering kita lihat, seperti di kamar atau ruang keluarga. Waktu pelaksanaan program ini adalah pada hari/tanggal : Jumat, 14 Agustus 2015 dan selasa, 25 Agustus 2015.

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Hasil yang dicapai dari pelatihan dan perlombaan menulis dengan tema cita-cita adalah mereka dapat menulis cita-cita mereka dalam satu atau dua paragraf dan dapat menggambarkan bagaimana cita-cita mereka dengan adanya bantuan media gambaran cita-cita yang ditempelkan di papan tulis. Sedangkan tindak lanjut yang harus dilakukan adalah menjelaskan dalam beberapa pertemuan dan membimbing dalam menulis, bahwa cita-cita itu bukan hanya sekedar untuk disukai saja tetapi mereka juga harus mengenal dan memahami apa sebenarnya cita-cita mereka sehingga dapat menghidupkan daya kreativitas dalam menyumbangkan ide-ide ditulisan mereka pada cita-citanya. Anggota yang membantu dalam kegiatan : Putri Fakhrina Sari, Mutia Wardhani dan Dewi Mauliza

4) Faktor Pendukung Dan Penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Adanya dukungan dari guru sekolah, sehingga memberikan jam pelajaran untuk mengadakan pelatihan dan perlombaan menulis cita-cita di kelas 6 SD Utue.

2. Adanya Semangat dan antusias anak-anak dalam menulis cita-cita mereka.

Namun, yang menjadi faktor penghambat dalam kegiatan ini adalah: 1. Masih ada anak yang belum bisa menulis dengan baik dan mengenal

seperti sulit membedakan huruf-huruf dan susunan kata-kata yang mereka tulis.

2. Tidak adanya media seperti infokus, sehingga ketika pemutaran video apakah cita-cita itu, dan bagaimana salah satu menggapainya selain belajar, terlihat tidak efektif, karena 20 siswa melihatnya hanya di layar desktop laptop yang berukuran 14 inchi.

b) Kegiatan Penunjang

1) Bidang Kegiatan yang Dipilih Pertama:

a). Pembutan Kerajinan Tangan Bunga Dari Kertas Crepe

Kerajinan tangan merupakan hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Dalam membuat kerajinan tangan tentunya dibutuhkan jiwa seni dan kreatifitas yang tinggi. Pemahaman terhadap peluang usaha ini tidaklah mudah, tetapi juga bukanlah hal yang rumit. Kuncinya kita harus memiliki kemauan yang tinggi dan bersungguh-sungguh. Kerajinan tangan memiliki dua fungsi yaitu :

1. Fungsi pakai adalah kerajinan yang hanya mengutamakan kegunaan dari benda kerajinan tersebut dan memiliki keindahan sebagai tambahan agar menjadi menarik.

2. Fungsi hias adalah kerajinan yang hanya mengutamakan keindahan tanpa memperhatikan guna dari barang tersebut, contoh kerajinan ini seperti miniatur, patung dan lain-lain yang hanya menjadi kenikmatan bagi siapa yang melihatnya.

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Pembuatan kerajinan tangan bunga dari kertas crepe bertujuan untuk mengembangkan daya kreativitas anak dalam mengembangkan sikap, kemampuan (keterampilan dasar), dan kepekaan cita rasa dan juga sebagai media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan bakat anak-anak. Sasaran yang ingin di capai yaitu anak-anak Gampong Seukeumbrok baik tingkat SD maupun tingkat SLTP dan SMA dapat memiliki potensi atau bakat alamiah baik bersifat khusus maupun bersifat umum, sehingga kerajinan bunga yang mereka buat dapat memiliki fungsi hias baik di rumah maupun di tempat lainnya yang bisa memperindah dan menarik mata untuk mencapai nilai keindahan. Waktu pelaksanaan program kerajinan tangan ini yaitu pada hari/tanggal : Kamis, 27 Agustus 2015.

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Anak-anak Gampong Seukeumbrok baik tingkat SD, SLTP, dan SMA dapat membuat kerajinan tangan dari kertas crepe. Dengan adanya program kerajianan tangan ini anak –anak dapat menjadikan sebagai media ekspresi dan sarana bakat yang dapat dikembangkan dengan cara keterampilan tersebut dapat dilatih sehingga mampu melakukan sesuatu, karena tanpa adanya latihan dan proses pengasahan akal, fikiran tersebut tidak akan bisa menghasilkan sebuah keterampilan yang khusus atau terampil karena keterampilan bukanlah bakat yang bisa saja didapat tanpa melalui proses belajar yang intensif dan bukanlah merupakan kelebihan yang sudah diberikan semenjak lahir. Maka dari itu diharapkan kedepannya anak-anak seukeumbrok dapat mengenali dan menciptakan kreativitas dari kerajinan tangan mereka. Anggota yang membantu dalam kegiatan ini ada Putri Fakhrina Sari, Mutia Wardhani, Dewi Mauliza, Arifsah Putra dan Faurisman.

4) Faktor Pendukung Dan Penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan kerajinan tangan ini adalah :

1. Adanya Partisipasi anak-anak baik dari tingkat SD, SLTP, dan SMA di Gampong Seukeumbrok.

2. Adanya Fasilitas dan tempat yang memadai dalam mengajarkan pembuatan kerajinan tangan dari kertas crepe.

Sedangkan untuk faktor penghambat dari program ini adalah :

1. Terbatasnya kertas crepe yang disediakan sehingga ada anak-anak yang tidak dapat mengekspresikan dan menciptakan kerajinan tangannya.

2) Bidang Kegiatan yang Dipilih Kedua:

a) Pelatihan dan Pengenalan Komputer Untuk Perangkat Gampong Seperti yang kita ketahui bahwa Manusia memiliki dua fungsi kedudukan dalam kehidupan ini yaitu sebagai individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan cara untuk berkomunikasi diantara sesamanya dan merupakan kebutuhan penting agar dapat melakukan interaksi dengan baik. Untuk menciptakan suatu

hubungan yang kuat atas dasar kebutuhan tersebut, manusia berupaya mencari, menciptakan sistem dan alat untuk saling berinteraksi, mulai dari gambar (bentuk lukisan), isyarat (tangan, asap,dan bunyi), huruf, kata, kalimat, tulisan, surat, sampai dengan telepon dan internet. Dengan pertama kalinya komputer ditemukan, ia belum bisa berkomunikasi dengan sesamanya. Pada saat itu komputer masih sangat sederhana. Berkat kemajuan teknologi di bidang elektronika, komputer mulai berkembang pesat dan semakin dirasakan manfaatnya dalam kehidupan kita. Saat ini komputer sudah menjamur dimana-mana. Komputer tidak hanya dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan, universitas-universitas atau lembaga-lembaga lainnya, tetapi sekarang komputer sudah dapat dimiliki secara pribadi seperti layaknya kita memiliki radio. Serta Komputer sekarang memberikan kemudahan bagi manusia dalam meningkat kinerjanya dalam sehari dan memberikan keringanan dlam menyimpan dan membawa kemana-mana file yang diperlukan.

1) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud dari program ini adalah untuk membantu perangkat gampong dalam meningkatkan kinerjanya terhadap administrasi gampong seukeumbrok yang masih bersifat menggunakan jasa rental, serta mengenal komputer dan microsoft word untuk pengolahan dalam pembuatan surat bagi keperluan warga gampong. Sasaran yang di capai pada program ini yaitu perangkat gampong seukeumbrok dan pemuda yang berpartisipasi membantu dalam menjalankan program ini. Program dilaksanakan pada hari/tanggal : Selasa, 01 September 2015

2) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Perangkat gampong dan pemuda mulai bisa memahami fungsi komputer dan kinerjanya untuk memudahkan pekerjaan perangkat gampong dalam hal adminitrasi gampong. Kemudian pelatihan dan pengenalan komputer ini dilakukan dalam satu hari dengan 2 kali pertemuan yaitu pertam apada pagi hari kemudian dilanjut pada malam hari. Untuk tindak lanjut diharapkan kepada perangkat gampong agar tidak menggunakan jasa rental dalam mengurus administrasi gampong seperti hal pengetikkan surat

kurang mampu bagi warga gampong seukeumbrok. Anggota Kelompok yang membantu program ini adalah :Arifsah Putra, Faurisman, Putri Fakrina Sari, Mutia Wardani, Dewi Mauliza, Novia Ulfah danViolita Aprilyana.

3) Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung untuk program ini yaitu : 1. Adanya fasilitas laptop dari teman-teman KKN

2. Adanya partisipasi dari pemuda gampong dalam membantu berjalannya program ini.

3. Partisipasi beberapa perangkat gampong. Namun penghambat program ini adalah :

1. Selalu terjadi pengeseran waktu untuk mengadakan pelatihan dan pengenalan komputer dikarenakan perangkat gampong mempunyai kegiatan lainnya.

2. Terbatasnya waktudari perangkat gampong.

Nama : Mutia Wardani

Nim : 1206104030070

Fak/ Jurusan : KIP PendidikanMatematika

a) Kegiatan Utama

1) Bidang Kegiatan yang dipilih: Mengajar Matematika

Salah satu sarana yang paling baik untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan. Pada dasarnya pendidikan dapat didefinisikan sebagai usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mengembangkan segenap potensi, kepribadian, dan kemampuan manusia dalam rangka mewujudkan kemandirian, baik secara individu maupun kelompok, dan berlangsung sepanjang hayat. Melalui pendidikan, generasi penerus masa depan diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang nantinya dapat membantu tercapainya kemajuan bangsa ini.

Matematika merupakan ilmu yang mempunyai peranan penting dalam kemajuan pendidikan dan teknologi. Tidak jarang matematika menjadi dasar ilmu yang dibutuhkan untuk mempelajari ilmu lainnya. Selain itu, penerapan

matematika juga dapat kita jumpai dalam berbagai bidang lainnya. Baik itu dalam bidang pertanian, teknologi, ekonomi, dan sebagainya. Oleh karena itu, saya ingin mengajarkan kepada mereka pentingnya ilmu matematika dan betapa menyenangkannya ilmu tersebut.

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Pengajaran matematika untuk anak-anak SD Mukim Utue dilaksanakan oleh Mutia Wardani yang dibantu oleh Rina Azvira, Putri Fakhrina Sari, dan Dewi Mauliza. Kegiatan ini mempunyai maksud dan tujuan untuk menambah wawasan anak-anak Mukim Utue mengenai pentingnya ilmu matematika dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga matematika itu menjadi pelajaran yang bermakna dan menyenangkan.

Sasaran yang ingin dicapai yaitu anak-anak Mukim Utue khususnya anak-anak Gampong Seukeumbrok yang berada pada usia Sekolah Dasar (SD).Waktu Pelaksanaan yaitu pada hari selasa, sabtu, senin, dan selasa tanggal: 18 Agustus 2015, 22 Agustus 2015, 24 Agustus 2015 dan 25 Agustus 2015

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan belajar mengajar matematika pada anak-anak SD Utue ini berjalan lancar. Pada umumnya, matematika memang mata pelajaran yang mereka senangi. Oleh karena itu, pengajaran matematika ini disambut dengan antusiasme yang tinggi dan mereka tampak bersemangat mengerjakan berbagai soal matematika yang diberikan. Apalagi setelah mereka telah mengetahui penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Setelah 2 kali diadakannya pengajaran matematika, telah ada perubahan yang cukup signifikan dari kemampuan mereka.

Diharapkan ke depannya mereka tetap bersemangat dalam mempelajari ilmu matematika. Selain itu, perhatian dan bimbingan dari orang tua akan sangat membantu mereka dalam belajar dan menggapai cita-citanya.

4) Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan ini yaitu sebagai berikut:

1. Semangat yang tinggi dari anak-anak SD Utue dalam mempelajari ilmu matematika

2. Tersedianya tempat yang nyaman untuk belajar karena berada didalam ruangan serta fasilitas yang cukup memadai.

Faktor penghambat dari kegiatan ini yaitu sebagai berikut:

1. Masih ada siswa yang duduk di Kelas VI SD yang masih belum bisa membedakan antara perkalian dan penjumlahan, sehingga membuat siswa tersebut susah dalam menyelesaikan soal matematika.

2. Suasana yang kurang efektif karena gangguan dari siswa kelas lainnya, sehingga anak-anak tersebut tidak fokus pada pembelajaran dan konsentrasinya terganggu.

3. Kurangnya dukungan atau motivasi dari orang tua untuk belajar dirumah, sehingga membuat mereka berfikir bahwa belajar itu hanyalah di Sekolah

b) Kegiatan Penunjang

1) Bidang Kegiatan yang dipilih: Pelatihan Kerajinan Tangan Merajut Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos berfungsi menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.

Merajut adalah metode membuat kain, pakaian atau perlengkapan busana dari benang rajut. Berbeda dari menenun yang menyilangkan dua jajaran benang yang saling tegak lurus, merajut hanya menggunakan sehelai benang. Sebaris tusukan yang sudah selesai dipegang di salah satu jarum rajut sampai dimulainya tusukan yang baru. Merajut dapat dilakukan dengan tangan ataupun mesin. Ada berbagai jenis gaya dan teknik merajut. Teknik dasar dalam merajut adalah tusuk atas dan tusuk bawah. Tusuk atas dilakukan dengan cara mengaitkan benang dari arah depan, sementara tusuk

bawah adalah mengait benang dari arah belakang. Hasil rajutan memiliki pola seperti huruf v yang bersambungan.

Perajutan datar yang dilakukan memakai dua jarum rajut atau jarum melingkar. Hasilnya berupa kain lurus dan mendatar (persegi panjang). Perajutan melingkar yang dilakukan memakai jarum rajut berujung dua atau jarum melingkar. Hasilnya berupa kain berbentuk silinder seperti kaus kaki dan lengan baju hangat.

Berbagai jenis jarum rajut serta ukuran benang dipakai untuk menghasilkan rajutan dengan bentuk yang berbeda-beda. Produk garmen yang dibuat dari hasil rajutan, misalnya: baju hangat, syal, selimut, topi. kaus kaki, hingga blus, gaun dan tas. Teknik merajut dengan sebatang jarum rajut disebut merenda. Pada dasarnya, merenda dan merajut sama-sama bertujuan mengait benang melalui lubang tusukan yang ada, namun menggunakan teknik rajutan dan jarum yang berbeda. Jarum untuk merenda disebut jarum renda atau hakpen yang memiliki pengait pada ujungnya.

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Kegiatan pelatihan merajut pada remaja GampongSeukeumbrok dilaksanakan oleh Mutia Wardani yang dibantu oleh Putri Fakhrina Sari, Dewi Mauliza, Rina Azvira, dan Faurisman. Kegiatan ini mempunyai maksud dan tujuan untuk meningkatkan kreatifitas remaja Gampong Seukeumbrok, dan untuk meningkatkan penghasilan sampingan dari kreatifitas merajut bagi remaja.

Sasaran yang ingin dicapai yaitu remaja di Gampong Seukeumbrok yang berada pada usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Diharapkan dengan adanya kegiatan ini mereka lebih bisa mengetahui dan mengaplikasikan bakat yang ada di dalam dirinya dan juga dapat meningkatkan bakat mereka masing-masing yang bisa menjadi

Dokumen terkait