• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SYIAH KUALA. (Periode IX Tahun 2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SYIAH KUALA. (Periode IX Tahun 2015)"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

(Periode IX Tahun 2015) Http://webblogkkn.unsyiah.ac.id/Seukeumbrok09/ Gampong : Seukeumbrok Kemukiman : Utue Kecamatan : Pidie Kabupaten : Pidie Disusun Oleh :

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PEDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BADAN PELAKSANA KULIAH KERJA NYATA DARUSSALAM - BANDA ACEH

2015

Nama NIM Fakultas/Jurusan

Arifsah Putra 1206101040098 KIP/Pendidikan Geografi Rina Azvira 1210102010139 FISIP/Ilmu Komunikasi Putri Fakhrina Sari

Mutia Wardani

1206104030070 1206103020030

KIP/Bimbingan Konseling KIP/Pendidikan Matematika Faurisman 1103101010325 Hukum/Ilmu Hukum

Novia Ulfah 1206104040098 KIP/PGSD Violita Aprilyana Dewi Mauliza 1207101010033 1206101010062 Kedokteran/Pendidikan Dokter Kedokteran Hewan/Pendidikan Dokter Hewan

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang melimpahkan rahmat, pertolongan dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Gampong Seukeumbrok Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie.

Shalawat dan salam kami sampaikan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, karena dengan perjuangan beliaulah kita dapat merasakan nikmat hidup didunia ini.

Program kuliah kerja nyata ini merupakan suatu kegiatan lapangan yang dilakukan mahasiswa dalam jangka waktu tertentu pada suatu gampong. Oleh karena itu, kami menyusun laporan akhir pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata.

Meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dan sebaik mungkin dalam menyelesaikan laporan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata, kami menyadari benar bahwa laporan KKN ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan membantu kami untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Untuk kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng sebagai Rektor Universitas Syiah Kuala; 2. Dr. Rusli Yusuf, M.Pd sebagai ketua Badan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata; 3. Dr. Farid Maulana sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) 2/

Koordinator Kecamatan;

4. Ners Hasmila Sari, M.Kep. Sp. Kep.J sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) 1;

(4)

5. Keuchik Gampong Seukeumbrok M. Harun dan warga Gampong Seukeumbrok.

Demikian laporan ini kami buat, semoga kiranya dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya rabbal’alamin

Banda Aceh, 1 September 2015.

(5)

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR LAMPIRAN ... v BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Gambaran Umum Gampong... 2

B. Maksud dan Tujuan Laporan ... 5

C. Program Pembangunan Gampong yang telah ada ... 6

D. Metode dan Sistematika Pembahasan ... 7

BAB II. BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG ... 8

A. Pendidikan, Agama, Ekonomi dan Sosial Budaya ... 8

B. Prasarana dan Sarana ... 9

C. Produksi ... 9

D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan ... 9

E. Administrasi dan Pemerintahan Gampong... 9

BAB III. REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN ... 11

A. Kegiatan Mandiri... 11

1. Bidang Kegiatan yang dipilih... 11

2. Maksud, Tujuan dan Sasaran... 11

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut ... 12

4. Faktor Pendukung dan Penghambat ... 12

B. Kegiatan Kelompok ... 45 1. Bidang-Bidang Kegiatan ... 45 A. Bidang Pembangunan ... 45 B. Bidang Islami... 49 C. Bidang Pendidikan... 50 D. Bidang Kebersihan ... 52 E. Bidang Sosial... 52

2. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut... 55

3. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/Instansi ... 55

4. Kegiatan yang Belum Terlaksanakan ... 56

BAB IV. PENUTUP ... 57

A. Kesimpulan... 57

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 MATRIKS JADWAL DAN PROGJA Lampiran 2 PETA GAMPONG

Lampiran 3 REKAP BIAYA PELAKSANAAN KEGIATAN

Lampiran 4 STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN GAMPONG Lampiran 5 DOKUMENTASI

(7)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bekerja diberbagai bidang dimana bertujuan agar mahasiswa memiliki kompetensi dan dedikasi yang tinggi pada masa yang akan datang, maka sebagai realisasi dari tuntutan kurikulum lembaga perguruan tinggi Universitas Syiah Kuala yakni Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) mewajibkan bagi mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik untuk mengambil mata kuliah KKN baik melalui jalur reguler, PPM, dan jalur kebangsaan. Kuliah kerja nyata (KKN) adalah salah satu bagian dari kegiatan akademik yang bersifat sosial, aplikatif, dimana saat kegiatan berlangsung mahasiswa dituntut untuk terjun langsung ke masyarakat dan menerapkan ilmu yang telah dipelajari dibangku perkuliahan.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk aplikasi dari tri dharma perguruan tinggi. Secara ideal, penyelenggaraan KKN dapat menjangkau tiga sasaran utama. Pertama, sebagai wahana pembelajaran bagi para mahasiswa (peserta KKN) untuk mengaplikasikan berbagai teori yang diperolehnya selama dalam perkuliahan, sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. Kedua, KKN dapat memberikan nilai tambah dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Ketiga, KKN merupakan media untuk membangun kemitraan antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dengan masyarakat, termasuk di dalamnya sebagai upaya untuk membangun citra dari perguruan tinggi. Selama proses kegiatan KKN, mahasiswa belajar sebagai komunikator. Realisasi pelaksanaan KKN melibatkan mahasiswa sebagai komunikator dan masyarakat pun sebagai komunikator dalam mensukseskan program kerja yang terencana pada kegiatan KKN tersebut. Pola pelaksanaan pembinaan tersebut bagi mahasiswa sebagai komunikator diidentifikasi pada keilmuan masing–masing secara professional. Dimana peserta KKN tersebut lebih berorientasi pada pengembangan, pendalaman, dan pengalaman ilmu pengetahuan serta mengupayakan penggunaannya dalam berbagai aspek kehidupan untuk memperkaya nilai-nilai budaya bangsa. Serta mewujudkan bangsa Indonesia yang bermartabat dan berbudi luhur .

(8)

Dengan demikian pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diharapkan mampu untuk mengikuti derap langkah pembangunan yang semakin dinamis untuk meningkatkan sumber daya manusia baik bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat dalam pemanfaatan dan pengolahan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat kinerja yang harus diupayakan secara berkesinambungan, yaitu dengan menerapkan berbagai model dan corak pembangunan. Oleh karena itu, baik secara kelompok maupun individual, dalam KKN ini sudah pasti mahasiswa mengamati dengan cermat apa yang menjadi permasalahan dan potensi yang dimiliki masyarakat dengan melakukan penelitian pada setiap sektor kehidupan bermasyarakat.

A. Gambaran Umum Gampong 1. Sejarah Gampong

Lokasi KKN kelompok 165 adalah Gampong Seukeumbrok, Mukim Utue/Baloh, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie. Mengenai nama gampong, tidak ada sumber sejarah resmi yang dapat menceritakan asal usul nama gampong. Tetapi, dari hasil dialog dengan keuchik (kepala desa), didapat informasi bahwa nama Gampong Seukeumbrok dikarenakan adanya seukem (kulit padi) dan tempat menumbuk padi dalam bahasa aceh disebut jengke guna untuk tumetumbok digampong tersebut, makanya muncullah gampong tersebut menjadi Gampong Seukeumbrok, kemudian di gampong tersebut juga mempunyai tempat mengaji dan tengku yang pertama yang mengajarkan pengajian di gampong ini, yaitu Tengku Pulo.

Gampong Seukeumbrok terletak di mukim utue/baloh, mukim utue ini terdiri dari 7 Gampong yaitu :

1) Cot Glumpang 2) Seriweuk 3) Mesjid Utue 4) Leube 5) Raya Uteu 6) Seukeumbrok 7) Puli

(9)

2. Kondisi Geografis Gampong

Curah hujan di Gampong Seukeumbrok tergolong tinggi dengan suhu udara rata-rata yaitu 28’-29’C, sedangkan untuk topografi dataran rendah, tinggi . Gampong Seukeumbrok mempunyai hamparandan kemiringan lahan yaitu datar ≤ 150.

3. Luas Gampong

Gampong Seukeumbrok termasuk dalam salah satu Gampong Kecamatan Pidie, Mukim Utue dengan lebar 15 Km dan Panjangnya 1 Km, yang letaknya sangat strategis selain dekat dengan ibukota Kabupaten Pidie dengan jarak tempuh 3,5 KM juga mudah akan transportasi.Sedangkan jarak dengan provinsi yaitu 110 KM.

4. Batas Wilayah

Secara geografis Gampong Seukeumbrok berbatasan dengan Gampong Seuriwek, di sebelah utara, kemudian di sebelah timur berbatasan dengan Gampong Leubu, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Gampong Mesjid Utue, dan untuk bagian selatan Gampong Seukeumbrok berbatasan dengan Gampong Cot Glumpang. Secara keseluruhan lingkungan Gampong Seukeumbrok terdiri dari 3 dusun yaitu:

1. Dusun Suka Tani 2. Dusun Suka Makmur 3. Dusun Suka Maju

5. Kondisi Sosial Kemasyarakatan

Seiring dengan perkembangan zaman tatanan kehidupan masyarakat Gampong Seukeumbrok terlihat solidaritas yang masih tinggi antar sesama masyarakat, dimana kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan sangat berjalan dan dipelihara, hal ini terjadi karena kebudayaan yang membuat rasa kekeluargaan masih tetap terjalin, dimana dalam agama islam memang sangat ditekankan untuk saling berkasih sayang, membantu meringankan beban saudaranya, dan dituntut pula membina dan memelihara hubungan

(10)

ukhuwah islamiyah antar sesama. Atas landasan inilah sehingga tumbuhnya motivasi masyarakat untuk saling melakukan interaksi sosial dengan baik.

Hubungan pemerintah dengan masyarakat terjalin baik, juga menjadi kekuatan Gampong Seukeumbrok dalam pengelolaan antara pemerintah dan kemasyarakatan. Hal ini salah satunya dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari yang dipaparkan oleh keuchik Gampong Seukeumbrok :

Tabel 1.1 Rincian Kegiatan Sosial Masyarakat Gampong Seukeumbrok

Golongan Jenis Kegiatan Sosial

Pemuda/Pemudi a. Gotong royong

b. Berkunjung ke tempat warga yang sakit

c. Takziah

Ibu-ibu a. Wirid

b. Takziah c. Kegiatan PKK

d. Berkunjung ke tempat warga yang sakit

Bapak-Bapak a. Gotong royong

b. Berkunjung ke tempat warga yang sakit

c. Rapat desa

d. Mempersiapkan kegiatan tradisi seperti :

- Keunduri maulid Remaja dan Anak-anak a. Pengajian

(11)

6. Jumlah Penduduk

Masyarakat di Gampong Seukeumbrok berjumlah 145 KK dengan jumlah penduduknya 600 Jiwa, dan penduduknya lebih dominan perempuan dengan jumlah penduduknya sebanyak 313 jiwa, sedangkan laki-laki jumlah penduduknya sebanyak 287 jiwa.

Masyarakat seukeumbrok pada umumnya berprofesi sebagai petanii sebanyak 60%, kemudian untuk pegawai negeri persentasenya yaitu sebanyak 10%, dan yang menempuh pendidikan yaitu 20%, sedangkan yang pengangguran yaitu sebanyak 10%.

7. Jarak Tempuh

Gampong Seukeumbrok memiliki jarak tempuh dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 1 km 2. Jarak dari pusat pemerintahan kota administratif : 2 km 3. Jarak dari ibu kota kabupaten : 3 km 4. Jarak dari pusat ibu kota provinsi : 110 km

B. Maksud dan Tujuan Laporan

Adapun tujuan penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, yaitu :

1. Mahasiswa KKN memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatannya di dalam masyarakat pada proses pembangunan.

2. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang diperolehnya pada bangku kuliah ke lapangan kehidupan yang nyata.

3. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah, instansi teknis, masyarakat daerah yang lebih maju dengan masyarakat pedesaan, sehingga segala aspek penunjang maupun penghambat pembangunan dapat dianalisa dan diusahakan untuk diatasi bersama.

4. Mempersiapkan dan mencetak kader-kader baru pembangunan yang nantinya setelah menjadi sarjana diharapkan mampu menjadi katalisator ataupun sebagai motor penggerak pembangunan.

(12)

5. Untuk memaksimalkan potensi masyarakat Gampong Seukeumbrok untuk menjadi Gampong yang unggul di Pidie.

6. Agar masyarakat di Gampong Seukeumbrok dapat turut serta dalam kegiatan yang dirancang mahasiswa KKN sehinggar tujuan untuk menjadikan gampong ini sebagai gampong unggulan di Pidie dapat dicapai. 7. Agar anak-anak senang dengan adanya program-program KKN dan ikut

berpartisipasi dalam rangka menciptakan generasi muda berprestasi.

8. Sebagai wahana mempererat tali silaturrahmi antara masyarakat Gampong Seukeumbrok dengan mahasiswa Unsyiah.

9. Mengkoordinasikan segenap potensi dan sumber daya kampus dan mahasiswa Aceh secara efektif dan sinergis dalam upaya membantu dan memberdayakan masyarakat Aceh, khususnya di Gampong Seukeumbrok. 10. Meningkatkan hubungan kerja sama antar mahasiswa dari berbagai bidang

ilmu agar mampu bekerja sama dalam kelompok agar dapat melaksanakan KKN di Gampong Seukeumbrok secara maksimal.

C. Program Pembangunan yang Telah Ada

Di Gampong Seukeumbrok, sarana dan prasarana yang ada masih kurang lengkap, seperti kurangnya fasilitas dalam kepengurusan administrasi, selama ini dalam pembuatan dan pengurusan berbagai surat untuk keperluan warga masyarakat, aparatur gampong terpaksa menggunakan jasa rental karena ketiadaan fasilitas administrasi gampong yang memadai.

Sedangkan keagamaan Gampong Seukeumbrok telah memiliki 1 Masjid, dan dan 2 pesantren. Meunasah, Masjid, dan Pesantren ini dibuat untuk mempermudah masyarakat dalam menjalankan aktivitas pendidikan dan nilai-nilai keagamaan. Pesantren – pesantren tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pesantren Yaqqin

(13)

Dan untuk bidang kesehatan terdapat terdapat Polindes. Namun bidan yang ditempatkan belum aktif. Berikut ini prasana dan sarana yang ada di Gampong Seukeumbrok :

Tabel 2.1 Fasilitas Gampong Seukeumbrok

No. Jenis Fasilitas Jumlah Penggunaan Fasilitas

1. Meunasah 1 (satu) aktif

2.

Sekretariat TKM

(Tim Kerja Masyarakat) 1 (satu) Tidak aktif

3. Polindes 1 (satu) Tidak aktif 4. Pendidikan Anak Usia Dini

(Paud)

1 (satu) Tidak aktif 5. Masjid

1 (satu) Aktif

D. Metode dan Sistematika Pembahasan

Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam laporan ini adalah menggunakan teknik wawancara dengan aparatur gampong, masyarakat gampong, dan observasi di gampong.

(14)

BAB II

BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG

A. Pendidikan, Agama, Ekonomi dan Sosial Budaya 1. Pendidikan

Salah satu kendala pendidikan di Gampong Seukembrok adalah kurangnya minat sebagian besar dari warga gampong ini untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi setingkat perguruan tinggi, hal ini dikarenakan kurang mampunya keluarga untuk membiayai perkuliahan anaknya. Namun ada sebagian kecil yang melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi.

2. Agama

Dalam hal keagamaan masyarakat Gampong Seukeumbrok dinilai sangat kental terlihat dengan adanya dua pesantren di gampong ini, hanya saja, sekarang pengajian di meunasah untuk anak-anak tidak dilanjutkan lagi, karena tidak adanya yang mengajar anak-anak untuk mengaji, karena sebagian pemuda dan tengku disana belajar mengaji di pesantren.

3. Ekonomi

Dalam segi ekonomi masyarakat Gampong Seukeumbrok mayoritas hidup dalam keadaan sederhana dan beberapa diantaranya adalah kategori menengah ke bawah. Masyarakat Gampong Seukeumbrok kebanyakan berprofesi sebagai petani, hanya sebagian kecil saja berprofesi sebagai pedagang dan pegawai negeri sipil (PNS).

4. Sosial Budaya

Masyarakat Gampong Seukeumbrok masih memegang erat nilai sosial dan budaya mereka, hal ini terlihat dari masih tertutup bagi masyarakat untuk menerima hal-hal yang bersifat modernisasi. Masyarakat Gampong Seukeumbrok juga sangat ramah dalam menerima dan melayani tamu dengan dengan menyambut terlebih dahulu di meunasah kemudian bermusyawarah secara bersama-sama .

(15)

B. Prasarana dan Sarana

Prasarana dan sarana gampong belum terpenuhi secara maksimal, misalnya seperti belum adanya papan pengumuman, komputer atau mesin tik bagi geuchik, dan tidak adanya TPA dan guru sebagai tempat mengaji bagi anak-anak di gampong ini. Kemudian jalan yang terdapat pada Gampong Seukeumbrok ada yang sudah teraspal bagus dan juga adanya jalan setapak pada setiap dusun.

C. Produksi

Sejauh ini belum ada hasil produksi yang dihasilkan oleh masyarakat Gampong Seukeumbrok. Produksi dari masyarakat selama ini hanyalah sebatas hasil dari petani yaitu berupa padi.

D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

Tenaga kerja di bidang kesehatan masih sangat minim, hal ini terbukti dengan hanya adanya satu orang bidan di gampong ini dan belum aktif. Kebersihan lingkungan masih dikategorikan belum bersih, hal tersebut terlihat dari masih adanya penumpukan sampah di sekitar gampong dan tidak tersedia fasilitas tempat pembuangan sampah umum. Untuk kebersihan yang lainnya seperti WC, tiap-tiap rumah penduduk sudah memilikinya. Untuk WC umum hanya ada 1 yaitu di meunasah gampong.

E. Administrasi dan Pemerintahan Gampong

Gampong Seukeumbrok belum memiliki administrasi yang bagus dalam surat - menyurat dikarenakan tidak mempunyai alat dan masih menggunakan rental, akan tetapi administrasi Gampong Seukeumbrok tetap berjalan dengan rapi. Hal ini terlihat dari adanya pembagian tugas yang jelas pada setiap perangkat-perangkat gampong yang ada. Kekuasaan pemerintahan gampong tertinggi berada di tangan geuchik gampong. Selanjutnya geuchik dalam menjalankan tugasnya akan dibantu oleh seorang sekretaris keuchik. gampong ini juga memiliki Tuha Peut yang bertindak sebagai lembaga legislatif gampong.

Gampong Seukeumbrok terbagi menjadi 3 dusun yaitu; dusun suka tani, dusun suka makmur, dan dusun suka maju. Tiap-tiap dusunnya dipimpin oleh 1 kepala

(16)

dusun tetapi kekuasan tertinggi masih dipegang oleh pak keuchik gampong sehingga setiap adanya administrasi dusun atau yang lainnya harus ada persetujuan keuchik terlebih dahulu.

(17)

BAB III

REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

A. Kegiatan Mandiri

Nama : Arifsah Putra

Nim : 1206101040098

Fak/Jurusan : KIP/Geografi a) Kegiatan Utama

1) Bidang Kegiatan yang dipilih : Mengajar Pelajaran IPS (Geografi) Di SD Mukim Utue

Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Jika belajar dikatakan milik siswa, maka mengajar sebagai kegiatan guru. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar adalah suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar mengajar. Hal ini mengandung makna bahwa seorang guru dituntut untuk dapat berperan sebagai organisator kegiatan belajar mengajar siswa dan juga hendaknya mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang ada di kelas maupun yang ada di luar kelas yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Mengajar adalah salah satu bidang yang saya pilih sesuai dengan latar belakang atau basic disiplin ilmu yang saya ambil di perkuliahan. Mahasiswa dituntut agar mampu memberikan dedikasi atau wujud nyata dari apa yang telah ia pelajari selama ini di bangku perkuliahan, ilmu yang telah dipelajari dikatakan manfaat bila dapat disampaikan serta di bagi ke orang banyak.

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud dari kegiatan penunjang ini adalah untuk mengasah sejauh mana kemampuan dan pengetahuan murid-murid di sekolah ini terhadap mata pelajaran IPS (Geografi). Dengan memberikan pembelajaran serta ilmu yang telah saya dapat selama di bangku perkuliahan diharapkan murid-murid dapat mengembangkan serta berpikir kritis terhadap arti pentingnya pendidikan, tak hanya di dalam mata pelajaran IPS (geografi) namun juga

(18)

mata pelajaran lainnya. Tujuan dari program ini adalah memberikan atau mentransfer ilmu yang selama ini telah saya pelajari sehingga murid-murid disini sedikit tidaknya dapat ia aplikasikan dalam kesehariannya.Adapun sasaran dari dari program mengajar ini adalah siswa/i SD Mukim Utue kelas VI (A) yang berjumlah sekitar 23 orang. Waktu pelaksanaan program ini yaitu pada hari senin, kamis dan sabtu dengan tanggal 10 Agustus, 13 Agustus dan 22 Agustus pada pukul 09:45-11:00 WIB.

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Program ini berlangsung sebanyak 3 kali tatap muka selama pelaksanaan KKN dengan jumlah siswa/i sekitar 23 orang siswa/i, sesuai dengan anjuran dari kepala sekolah saya di berikan kesempatan mengajar kurang lebih 1,5 jam dengan ketentuan meneruskan materi pelajaran yang selama ini telah dipelajari oleh para siswa/i, dari materi yang telah saya ajarkan sekitar 60% dari para siswa/i cukup paham dan menaggapi dengan cepat setiap pertanyaan maupun contoh-contah soal atau peristiwa yang saya berikan. Dalam sela-sela pembelajaran saya memberikan sedikit motivasi kepada siswa/i agar mau belajar lebih giat walaupun dengan keadaan sekolah yang dari segi sarana dan prasarana masih sangat kurang. Siswa/i harus ditanam kemauan serta harus dipupuk rasa keinginan yang kuat agar tidak menyepelekan pentingnya arti pendidikan.

4) Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan penunjang ini adalah adanya buku IPS, Atlas, dan media tulis dan tentunya siswa/i SD Utue dalam proses belajar mengajar. Faktor penghambat dari kegiatan penunjang ini adalah tidak tersedianya infocus serta tidak adanya buku cetak pegangan bagi para siswa/i.

(19)

b) Kegiatan Penunjang

1) Bidang Kegiatan yang Dipilih : Pembuatan Peta Gampong Seukeumbrok Peta adalah gambaran sebagian atau keseluruhan permukaan bumi dalam bidang datar yang diperkeil dengan menggunakan skala tertentu. Permasalahan yang terjadi terkait dengan batas-batas wilayah atau batas lahan sering menjadi sumber persengketaan masyarakat. Sengketa dalam penetapan batas lahan bukan saja terjadi pada masa kini dimana pembangunan berkembang pesat, bahkan permasalahan sengketa tanah milik penduduk telah ada di dataran Sungai Nil sejak zaman Mesir kuno. Setiap waktu setelah bencana banjir usai, persengketaan batas-batas tanah yang dimiliki para petani selalu saja muncul karena adanya perubahan-perubahan dengan batas lahan sebelum banjir berlangsung.

Untuk mengatasi permasalahan yang sering muncul, para ahli pada waktu itu berinisiatif melakukan pengukuran dan pematokan batas meskipun dengan cara yang masih primitif, namun telah cukup berhasil memberikan perdamaian diantara para petani di dataran sungai nil pada waktu itu. Sejak dari peristiwa itu konsep pengukuran dan pematokan tanah terus diterapkan dan makin berkembang hingga kini meskipun peralatan yang digunakan masih bervariasi, mulai dari penggunaan tongkat kayu yang mencirikan satuan ukuran panjang dan penggalan lingkaran untuk memperoleh ukuran sudut sesuai dengan keperluan.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hasil daripada pengukuran anah telah menjadi suatu kawasan ataupun wilayah yang mana kini penampang daripada sebuah wilayah pada bidang datar atau peta menjadi sebuah kebutuhan dalam berbagai bidang ilmu. Terutama dalam sebuah kampung diperlukannya sebuah peta untuk secara jelas memaparkan batas-batas daripada kampung tersebut. Oleh sebab itu berangkat dari permasalahan tersebut karenanya sebuah peta secara nyata diperlukan sebuah kampung untuk menyajikan informasi keruangan . Inilah yang menjadi alasan saya membuat “Peta Gampong” sebagai program utama saya.

(20)

Kegiatan pembuatan peta ini adalah salah satu bentuk dedikasi ataupun pengabdian dari ilmu yang selama ini telah saya pelajari di bangku perkuliahan, diharapkan apa yang telah saya hasilkan selama proses KKN ini dapat bermanfaat bagi warga di kampung Seukeumbrok ini serta menjadi satu bentuk pengabdian yang selalu di ingat.

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan peta ini adalah sebagai salah satu panduan atau gambaran dari keseluruhan letak atau posisi gampong yang digambarkan dalam sebuah output yang dapat dibaca dengan keterangan-keterangan tertentu yang telah tersaji dalam legenda peta. Peta mampu menunjukkan arah dan jarak dari berbagai tempat, menggambarkan luas dan bentuk dari berbagai kenampakan di permukaan bumi serta dapat menunjukkan lokasi pada permukaan bumi. Peta ini diharapkan dapat menjadi suatu arsip bagi gampong ini yang mana setiap orang dapat melihat kenampakan kampungnya setelah dipetakan. Sasaran yang ingin diapai dari kegiatan ini adalah agar warga ataupun orang yang luar yang masuk ke kampung ini dapat melihat letak atau gambaran keadaan dari gampong ini, serta letak dari kenampakan fisik dari kampung ini seperti letak sekolah, mesjid, lorong atau dusun, sawah dan sebagainya. Waktu pelaksanaan program ini adalah hari kamis, selasa dan rabu yaitu pada tanggal 20 Agustus, 25 Agustus dan 02 September (pemasangan), pada pukul 09:00-11:00 WIB.

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengandalkan laptop serta beberapa aplikasi penunjang seperti Google Earth, ArcGIS dan data peta yang sebelumny telah didapat dari BPS (Badan Pusat Statistik) Banda Aceh. Sebelumnya di bangku perkuliahan saya telah mempelajari cara pembuatan peta selama satu semester, dari hasil pembelajaran inilah saya ingin membuat sebuah peta yang diharapkan dapat bermanfaat serta dipergunakan dengan baik oleh warga kampung Seukeumbrok ini. Setelah membuat peta ini di aplikasi atau software ArcGIS, selanjutnya output dari peta ini di cetak di percetakan terdekat dengan ukuran 2x1 meter. Kemudian peta yang telah

(21)

dicetak di bingkai dengan menggunakan kayu di sekelilingnya untuk selanjutnya peta ini di tempatkan di meunasah kampung Seukeumbrok sebagai penunjuk atau penaduan serta gambaran bagi warga serta orang yang memasuki kampung ini, proses pemasangan peta ini dibantu oleh teman-teman kelompok. Semoga peta ini dapat bermanfaat bagi warga kampung Seukeumbrok dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

4) Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan taau proses pembuatan peta ini adalah adanya laptop serta software atau aplikasi ArcGIS, Google Earth, serta peta dasar dari BPS Banda Aceh serta adanya kawan-kawan yang membantu dalam proses pemasangan peta ini. Dalam menjalankan program ini tidak ada faktor penghambat yang berarti.

Nama :Rina Azvira

Nim : 1210102010139

Fak/Jurusan : ISIP/ Ilmu Komunikasi

a) Kegiatan Utama

1) Bidang Kegiatan yang Dipilih : Pelatihan dan Perlombaan Menulis Kegiatan Pelatihan dan Perlombaan Menulis dengan tema cita-cita saya lakukan sesuai dengan bidang menulis yaitu bidang jurnalistik yang merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat pada jurusan Ilmu Komunikasi. Menulis adalah pelajaran awal ketika masuk sekolah bersamaan membaca, Namun keterampilan menulis itu lebih jarang diaplikasikan dalam kehidupan dibandingkan berbicara dan mendengar. Bahkan keterampilan berbicara (public speaking) dan mendengar (listening) sering menjadi tema di setiap pelatihan yang ditawarkan di sekolah, organisasi ataupun institusi, terutama pelatihan kepemimpinan. Maka sangat sedikit sekali orang yang mau menuliskan kegiatan hariannya dalam buku diary nya. Tidak terkecuali menuliskan cita-cita, padahal cita-cita adalah gerbang pertama yang akan menghantarkan kita menjadi manusia yang mempunyai tujuan jelas dalam hidup.Dari

(22)

berbagai jawaban yang dilontarkan banyak orang, akhirnya diketahui bahwa sebagian besar kita tidak pernah menuliskan cita-citanya karena tidak bisa menyebutkannya secara spesifik dan terukur. Diantara kata yang sering digunakan melukiskan cita-cita tersebut adalah kaya, terpandang, sukses, dan bahagia. Tanpa bisa menyatakan secara spesifik kaya sebagai apa, jumlah kekayaannya berapa, sukses sebagai apa, dan sebagainya.

Dalam penelitian Harvard Business School tentang hubungan cita-cita dan menuliskannya (Niriah:2009), dibandingkan pencapaiannya, didapat hasil :

 84% responden ternyata tidak punya cita-cita

 13% responden punya cita-cita tapi tidak menuliskannya,

 3% responden yang punya cita-cita dan menuliskannya, Setelah satu tahun, perkembangan seluruh responden itu dicek lagi.

 13% responden yang punya cita-cita tapi tidak menuliskannya memiliki penghasilan 2 kali lipat dibandingkan 84% responden yang tidak punya cita-cita.

 3% responden yang punya cita-cita dan menuliskannya, memiliki penghasilan 10 kali lipat dibandingkan 97% responden sisanya.

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Pelatihan dan perlombaan menulis dengan tema cita-cita supaya anak di sekolah SD Utue kelas 6 dapat menuliskan kemauan, impian, harapan atau cita-cita, sehingga membuat anak-anak mengingat kembali pada komitmen-komitmen yang telah dibuat, dan itu adalah suplemen yang sangat baik untuk membangkitkan semangat yang kerap kali pudar di tengah jalan pada nantinya. Dengan demikian sasaran yang ingin saya capai yaitu gambaran cita-cita yang telah ditulis anak-anak dapat menghidupkan daya kreasi dengan menuliskan cita-cita mereka karena dalam banyak pelatihan disarankan tulisan atau gambaran cita-cita tersebut di tempelkan di tempat yang sering kita lihat, seperti di kamar atau ruang keluarga. Waktu pelaksanaan program ini adalah pada hari/tanggal : Jumat, 14 Agustus 2015 dan selasa, 25 Agustus 2015.

(23)

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Hasil yang dicapai dari pelatihan dan perlombaan menulis dengan tema cita-cita adalah mereka dapat menulis cita-cita mereka dalam satu atau dua paragraf dan dapat menggambarkan bagaimana cita-cita mereka dengan adanya bantuan media gambaran cita-cita yang ditempelkan di papan tulis. Sedangkan tindak lanjut yang harus dilakukan adalah menjelaskan dalam beberapa pertemuan dan membimbing dalam menulis, bahwa cita-cita itu bukan hanya sekedar untuk disukai saja tetapi mereka juga harus mengenal dan memahami apa sebenarnya cita-cita mereka sehingga dapat menghidupkan daya kreativitas dalam menyumbangkan ide-ide ditulisan mereka pada cita-citanya. Anggota yang membantu dalam kegiatan : Putri Fakhrina Sari, Mutia Wardhani dan Dewi Mauliza

4) Faktor Pendukung Dan Penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Adanya dukungan dari guru sekolah, sehingga memberikan jam pelajaran untuk mengadakan pelatihan dan perlombaan menulis cita-cita di kelas 6 SD Utue.

2. Adanya Semangat dan antusias anak-anak dalam menulis cita-cita mereka.

Namun, yang menjadi faktor penghambat dalam kegiatan ini adalah: 1. Masih ada anak yang belum bisa menulis dengan baik dan mengenal

seperti sulit membedakan huruf-huruf dan susunan kata-kata yang mereka tulis.

2. Tidak adanya media seperti infokus, sehingga ketika pemutaran video apakah cita-cita itu, dan bagaimana salah satu menggapainya selain belajar, terlihat tidak efektif, karena 20 siswa melihatnya hanya di layar desktop laptop yang berukuran 14 inchi.

(24)

b) Kegiatan Penunjang

1) Bidang Kegiatan yang Dipilih Pertama:

a). Pembutan Kerajinan Tangan Bunga Dari Kertas Crepe

Kerajinan tangan merupakan hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Dalam membuat kerajinan tangan tentunya dibutuhkan jiwa seni dan kreatifitas yang tinggi. Pemahaman terhadap peluang usaha ini tidaklah mudah, tetapi juga bukanlah hal yang rumit. Kuncinya kita harus memiliki kemauan yang tinggi dan bersungguh-sungguh. Kerajinan tangan memiliki dua fungsi yaitu :

1. Fungsi pakai adalah kerajinan yang hanya mengutamakan kegunaan dari benda kerajinan tersebut dan memiliki keindahan sebagai tambahan agar menjadi menarik.

2. Fungsi hias adalah kerajinan yang hanya mengutamakan keindahan tanpa memperhatikan guna dari barang tersebut, contoh kerajinan ini seperti miniatur, patung dan lain-lain yang hanya menjadi kenikmatan bagi siapa yang melihatnya.

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Pembuatan kerajinan tangan bunga dari kertas crepe bertujuan untuk mengembangkan daya kreativitas anak dalam mengembangkan sikap, kemampuan (keterampilan dasar), dan kepekaan cita rasa dan juga sebagai media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan bakat anak-anak. Sasaran yang ingin di capai yaitu anak-anak Gampong Seukeumbrok baik tingkat SD maupun tingkat SLTP dan SMA dapat memiliki potensi atau bakat alamiah baik bersifat khusus maupun bersifat umum, sehingga kerajinan bunga yang mereka buat dapat memiliki fungsi hias baik di rumah maupun di tempat lainnya yang bisa memperindah dan menarik mata untuk mencapai nilai keindahan. Waktu pelaksanaan program kerajinan tangan ini yaitu pada hari/tanggal : Kamis, 27 Agustus 2015.

(25)

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Anak-anak Gampong Seukeumbrok baik tingkat SD, SLTP, dan SMA dapat membuat kerajinan tangan dari kertas crepe. Dengan adanya program kerajianan tangan ini anak –anak dapat menjadikan sebagai media ekspresi dan sarana bakat yang dapat dikembangkan dengan cara keterampilan tersebut dapat dilatih sehingga mampu melakukan sesuatu, karena tanpa adanya latihan dan proses pengasahan akal, fikiran tersebut tidak akan bisa menghasilkan sebuah keterampilan yang khusus atau terampil karena keterampilan bukanlah bakat yang bisa saja didapat tanpa melalui proses belajar yang intensif dan bukanlah merupakan kelebihan yang sudah diberikan semenjak lahir. Maka dari itu diharapkan kedepannya anak-anak seukeumbrok dapat mengenali dan menciptakan kreativitas dari kerajinan tangan mereka. Anggota yang membantu dalam kegiatan ini ada Putri Fakhrina Sari, Mutia Wardhani, Dewi Mauliza, Arifsah Putra dan Faurisman.

4) Faktor Pendukung Dan Penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan kerajinan tangan ini adalah :

1. Adanya Partisipasi anak-anak baik dari tingkat SD, SLTP, dan SMA di Gampong Seukeumbrok.

2. Adanya Fasilitas dan tempat yang memadai dalam mengajarkan pembuatan kerajinan tangan dari kertas crepe.

Sedangkan untuk faktor penghambat dari program ini adalah :

1. Terbatasnya kertas crepe yang disediakan sehingga ada anak-anak yang tidak dapat mengekspresikan dan menciptakan kerajinan tangannya.

2) Bidang Kegiatan yang Dipilih Kedua:

a) Pelatihan dan Pengenalan Komputer Untuk Perangkat Gampong Seperti yang kita ketahui bahwa Manusia memiliki dua fungsi kedudukan dalam kehidupan ini yaitu sebagai individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan cara untuk berkomunikasi diantara sesamanya dan merupakan kebutuhan penting agar dapat melakukan interaksi dengan baik. Untuk menciptakan suatu

(26)

hubungan yang kuat atas dasar kebutuhan tersebut, manusia berupaya mencari, menciptakan sistem dan alat untuk saling berinteraksi, mulai dari gambar (bentuk lukisan), isyarat (tangan, asap,dan bunyi), huruf, kata, kalimat, tulisan, surat, sampai dengan telepon dan internet. Dengan pertama kalinya komputer ditemukan, ia belum bisa berkomunikasi dengan sesamanya. Pada saat itu komputer masih sangat sederhana. Berkat kemajuan teknologi di bidang elektronika, komputer mulai berkembang pesat dan semakin dirasakan manfaatnya dalam kehidupan kita. Saat ini komputer sudah menjamur dimana-mana. Komputer tidak hanya dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan, universitas-universitas atau lembaga-lembaga lainnya, tetapi sekarang komputer sudah dapat dimiliki secara pribadi seperti layaknya kita memiliki radio. Serta Komputer sekarang memberikan kemudahan bagi manusia dalam meningkat kinerjanya dalam sehari dan memberikan keringanan dlam menyimpan dan membawa kemana-mana file yang diperlukan.

1) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud dari program ini adalah untuk membantu perangkat gampong dalam meningkatkan kinerjanya terhadap administrasi gampong seukeumbrok yang masih bersifat menggunakan jasa rental, serta mengenal komputer dan microsoft word untuk pengolahan dalam pembuatan surat bagi keperluan warga gampong. Sasaran yang di capai pada program ini yaitu perangkat gampong seukeumbrok dan pemuda yang berpartisipasi membantu dalam menjalankan program ini. Program dilaksanakan pada hari/tanggal : Selasa, 01 September 2015

2) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Perangkat gampong dan pemuda mulai bisa memahami fungsi komputer dan kinerjanya untuk memudahkan pekerjaan perangkat gampong dalam hal adminitrasi gampong. Kemudian pelatihan dan pengenalan komputer ini dilakukan dalam satu hari dengan 2 kali pertemuan yaitu pertam apada pagi hari kemudian dilanjut pada malam hari. Untuk tindak lanjut diharapkan kepada perangkat gampong agar tidak menggunakan jasa rental dalam mengurus administrasi gampong seperti hal pengetikkan surat

(27)

kurang mampu bagi warga gampong seukeumbrok. Anggota Kelompok yang membantu program ini adalah :Arifsah Putra, Faurisman, Putri Fakrina Sari, Mutia Wardani, Dewi Mauliza, Novia Ulfah danViolita Aprilyana.

3) Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung untuk program ini yaitu : 1. Adanya fasilitas laptop dari teman-teman KKN

2. Adanya partisipasi dari pemuda gampong dalam membantu berjalannya program ini.

3. Partisipasi beberapa perangkat gampong. Namun penghambat program ini adalah :

1. Selalu terjadi pengeseran waktu untuk mengadakan pelatihan dan pengenalan komputer dikarenakan perangkat gampong mempunyai kegiatan lainnya.

2. Terbatasnya waktudari perangkat gampong.

Nama : Mutia Wardani

Nim : 1206104030070

Fak/ Jurusan : KIP PendidikanMatematika

a) Kegiatan Utama

1) Bidang Kegiatan yang dipilih: Mengajar Matematika

Salah satu sarana yang paling baik untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan. Pada dasarnya pendidikan dapat didefinisikan sebagai usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mengembangkan segenap potensi, kepribadian, dan kemampuan manusia dalam rangka mewujudkan kemandirian, baik secara individu maupun kelompok, dan berlangsung sepanjang hayat. Melalui pendidikan, generasi penerus masa depan diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang nantinya dapat membantu tercapainya kemajuan bangsa ini.

Matematika merupakan ilmu yang mempunyai peranan penting dalam kemajuan pendidikan dan teknologi. Tidak jarang matematika menjadi dasar ilmu yang dibutuhkan untuk mempelajari ilmu lainnya. Selain itu, penerapan

(28)

matematika juga dapat kita jumpai dalam berbagai bidang lainnya. Baik itu dalam bidang pertanian, teknologi, ekonomi, dan sebagainya. Oleh karena itu, saya ingin mengajarkan kepada mereka pentingnya ilmu matematika dan betapa menyenangkannya ilmu tersebut.

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Pengajaran matematika untuk anak-anak SD Mukim Utue dilaksanakan oleh Mutia Wardani yang dibantu oleh Rina Azvira, Putri Fakhrina Sari, dan Dewi Mauliza. Kegiatan ini mempunyai maksud dan tujuan untuk menambah wawasan anak-anak Mukim Utue mengenai pentingnya ilmu matematika dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga matematika itu menjadi pelajaran yang bermakna dan menyenangkan.

Sasaran yang ingin dicapai yaitu anak-anak Mukim Utue khususnya anak-anak Gampong Seukeumbrok yang berada pada usia Sekolah Dasar (SD).Waktu Pelaksanaan yaitu pada hari selasa, sabtu, senin, dan selasa tanggal: 18 Agustus 2015, 22 Agustus 2015, 24 Agustus 2015 dan 25 Agustus 2015

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan belajar mengajar matematika pada anak-anak SD Utue ini berjalan lancar. Pada umumnya, matematika memang mata pelajaran yang mereka senangi. Oleh karena itu, pengajaran matematika ini disambut dengan antusiasme yang tinggi dan mereka tampak bersemangat mengerjakan berbagai soal matematika yang diberikan. Apalagi setelah mereka telah mengetahui penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Setelah 2 kali diadakannya pengajaran matematika, telah ada perubahan yang cukup signifikan dari kemampuan mereka.

Diharapkan ke depannya mereka tetap bersemangat dalam mempelajari ilmu matematika. Selain itu, perhatian dan bimbingan dari orang tua akan sangat membantu mereka dalam belajar dan menggapai cita-citanya.

(29)

4) Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan ini yaitu sebagai berikut:

1. Semangat yang tinggi dari anak-anak SD Utue dalam mempelajari ilmu matematika

2. Tersedianya tempat yang nyaman untuk belajar karena berada didalam ruangan serta fasilitas yang cukup memadai.

Faktor penghambat dari kegiatan ini yaitu sebagai berikut:

1. Masih ada siswa yang duduk di Kelas VI SD yang masih belum bisa membedakan antara perkalian dan penjumlahan, sehingga membuat siswa tersebut susah dalam menyelesaikan soal matematika.

2. Suasana yang kurang efektif karena gangguan dari siswa kelas lainnya, sehingga anak-anak tersebut tidak fokus pada pembelajaran dan konsentrasinya terganggu.

3. Kurangnya dukungan atau motivasi dari orang tua untuk belajar dirumah, sehingga membuat mereka berfikir bahwa belajar itu hanyalah di Sekolah

b) Kegiatan Penunjang

1) Bidang Kegiatan yang dipilih: Pelatihan Kerajinan Tangan Merajut Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos berfungsi menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.

Merajut adalah metode membuat kain, pakaian atau perlengkapan busana dari benang rajut. Berbeda dari menenun yang menyilangkan dua jajaran benang yang saling tegak lurus, merajut hanya menggunakan sehelai benang. Sebaris tusukan yang sudah selesai dipegang di salah satu jarum rajut sampai dimulainya tusukan yang baru. Merajut dapat dilakukan dengan tangan ataupun mesin. Ada berbagai jenis gaya dan teknik merajut. Teknik dasar dalam merajut adalah tusuk atas dan tusuk bawah. Tusuk atas dilakukan dengan cara mengaitkan benang dari arah depan, sementara tusuk

(30)

bawah adalah mengait benang dari arah belakang. Hasil rajutan memiliki pola seperti huruf v yang bersambungan.

Perajutan datar yang dilakukan memakai dua jarum rajut atau jarum melingkar. Hasilnya berupa kain lurus dan mendatar (persegi panjang). Perajutan melingkar yang dilakukan memakai jarum rajut berujung dua atau jarum melingkar. Hasilnya berupa kain berbentuk silinder seperti kaus kaki dan lengan baju hangat.

Berbagai jenis jarum rajut serta ukuran benang dipakai untuk menghasilkan rajutan dengan bentuk yang berbeda-beda. Produk garmen yang dibuat dari hasil rajutan, misalnya: baju hangat, syal, selimut, topi. kaus kaki, hingga blus, gaun dan tas. Teknik merajut dengan sebatang jarum rajut disebut merenda. Pada dasarnya, merenda dan merajut sama-sama bertujuan mengait benang melalui lubang tusukan yang ada, namun menggunakan teknik rajutan dan jarum yang berbeda. Jarum untuk merenda disebut jarum renda atau hakpen yang memiliki pengait pada ujungnya.

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Kegiatan pelatihan merajut pada remaja GampongSeukeumbrok dilaksanakan oleh Mutia Wardani yang dibantu oleh Putri Fakhrina Sari, Dewi Mauliza, Rina Azvira, dan Faurisman. Kegiatan ini mempunyai maksud dan tujuan untuk meningkatkan kreatifitas remaja Gampong Seukeumbrok, dan untuk meningkatkan penghasilan sampingan dari kreatifitas merajut bagi remaja.

Sasaran yang ingin dicapai yaitu remaja di Gampong Seukeumbrok yang berada pada usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Diharapkan dengan adanya kegiatan ini mereka lebih bisa mengetahui dan mengaplikasikan bakat yang ada di dalam dirinya dan juga dapat meningkatkan bakat mereka masing-masing yang bisa menjadi suatu keindahan dan juga penghasilan sampingan. Program ini dijalankan pada hari senin dan rabu dengan tanggal 24 Agustus 2015 dan 26 Agustus 2015.

(31)

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan pelatihan merajut pada remaja Gampong Seukeumbrok ini kurang lebih berjalan lancar. Pada umumnya, kegiatan merajut ini memang sangatlah susah untuk dipelajari, hanya orang-orang yang sanggup bersabar saja mampu untuk mengikuti metode merajutnya. Akan tetapi apabila seseorang telah bisa mengikuti alurnya maka merajut ini akanlah terasa mudah, bahkan ketagihan.

4) Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan ini yaitu sebagai berikut:

1. Tersedianya tempat yang nyaman untuk melakukan pelatihan merajut; 2. Tersedianya fasilitas merajut yang lengkap.

Faktor penghambat dari kegiatan ini yaitu sebagai berikut:

1. Terbatasnya waktu yang dimiliki dalam melakukan pelatihan merajut; 2. Kurangnya antusias dari remaja untuk mengikuti program ini.

Nama : Putri Fakhrina Sari Nim : 1206104030070

Fak/Jurusan : KIP /Pendidikan Bimbingan Konseling

a) Kegiatan Utama

1) Bidang Kegiatan yang dipilih: Mengajar mengatur waktu belajar Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mampu secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mampu memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya di dalam masyarakat. Di dalam pendidikan selalu ada unsur pendidik yang memiliki kontribusi yang utuh dalam proses pembelajaran yaitu guru.

Di dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

(32)

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional tersebut dibuktikan dengan sertifikat pendidik/guru.

Bimbingan Konselingadalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Mengajar membagi waktu belajar untuk anak-anak Desa Seukeumbrok dilaksanakan oleh Putri Fakhrina Sari yang dibantu oleh Rina Azvira dan Mutia Wardani.

Kegiatan ini mempunyai maksud dan tujuan agar siswa mampu membedakan waktu belajar dengan waktu bermain, sehingga membuat waktu mereka bisa lebih teratur dan dapat diimplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sasaran yang ingin dicapai yaitu anak-anak Desa Seukeumbrok yang berada pada usia sekolah (SD). Waktu kegiatan ini dijalankan yaitu pada hari jumat tepat tanggal 14 Agustus 2015.

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan mengajar waktu belajar yang baik pada anak-anak Desa Seukeumbrok ini berjalan lancar. Anak-anak Desa Seukeumbrok ini pada umumnya memiliki potensi yang sangat baik, hal ini dapat dilihat pada saat saya mengajar mereka, mereka dengan mudah memahami apa yang saya

(33)

sampaikan dan mereka dengan fokus mengikuti segala sesuatunya. Setelah itu saya membimbing mereka untuk menggambar cita-cita yang mereka inginkan.

Diharapkan ke depannya mereka tetap bersemangat dan dapat mengatur waktu belajar yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, perhatian dan bimbingan dari orang tua akan sangat membantu mereka dalam belajar dan menggapai cita-citanya.

4) Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan ini yaitu sebagai berikut:

1. Semangat yang tinggi dari anak-anak Desa seukeumbrok dalam mempelajari mengatur waktu yang baik dalam belajar.

2. Tersedianya tempat yang nyaman untuk belajar karena berada jauh dari kebisingan lalu lintas.

Faktor penghambat dari kegiatan ini yaitu sebagai berikut: 1. Terbatasnya media, seperti infokus

2. Kurangnya semangat belajar dari anak-anak

3. Tergangggu oleh siswa lainnya yang keluar masuk kelas, sehingga membuat anak lainnya tidak dapat fokus.

b) Kegiatan Penunjang

1) Bidang Kegiatan yang dipilih: Membuat Kerajinan Tangan Menggunakan Stik Es Krim

Kerajinan Tangan adalah menciptakan suatu produk atau barang yang dilakukan oleh tangan dan memiliki fungsi pakai atau keindahan sehingga memiliki nilai jual. Kerajinan tangan yang memiliki kualitas tinggi tentu harganya akan mahal, jika kalian memiliki keterampilan dan berusaha untuk membuat suatu produk mungkin dengan kerajinan yang akan anda miliki bisa menjadi suatu usaha yang menjanjikan.

Banyak bahan yang dapat digunakan untuk membuat kerajianan tangan. Salah satunya adalah stik es krim, benda yang satu ini dapat menghasilkan kerajinan tangan yang bernilai ekonomi tinggi, seperti

(34)

miniatur rumah, vas bunga, asbak, hiasan dinding dan lainnya. Stik es krim ini selain murah juga sangat mudah didapat.

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Kegiatan membuat kerajinan dari stik es krim pada anak-anak Gampong Seukeumbrok dilaksanakan oleh Putri Fakhrina Sari yang dibantu oleh Rina Azvira, Mutia Wardani, Dewi Mauliza, Arifsyah Putra dan Faurisman.

Kegiatan ini mempunyai maksud dan tujuan untuk menumbuhkan kreatifitas yang dimiliki oleh anak-anak tersebut. Dengan diajarkannya cara membuat kerajinan tangan ini, dapat membantu anak-anak dalam menghasilkan karya seni berbahan baku murah tetapi memiliki tingkat jual yang tinggi nantinya. Dari stik es krim kta dapat membuat miniatur rumah, asbak, vas bunga, bingkai foto dan lain sebagainya.

Sasaran yang ingin dicapai yaitu anak-anak Gampong Seukeumbrok yang berada pada usia sekolah, baik laki-laki maupun perempuan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini mereka lebih bisa berkreatifitas dengan potensi yang mereka miliki. Kegiatan ini saya jalankan pada kamis, 27 Agustus 2015.

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan pembuatan kerajinan tangan dari stik es krim pada anak-anak Gampong Seukeumbrok ini berjalan dengan lancar. Pada dasarnya stik es krim yang selama ini hanya dibuang begitu saja, akan tetapi dengan adanya pembuatan kerajinan tangan dari stik es krim ini dapat bermanfaat dan dapat didaur ulang menjadi aksesoris yang bagus.

Kegiatan pembuatan kerajinan tangan dari stik es krim ini disambut dengan baik dan mereka tampak ingin tahu lebih banyak tentang berbagai bentuk yang dapat dihasilkan dari stik es krim. Antusias dari anak-anak tersebut sangat keliatan ketika mereka benar-benar teliti dan berlomba-lomba untuk menghasilkan sesuatu yang unik.

Oleh karena itu, diharapkan ke depannya mereka tetap bersemangat dan tidak berhenti dalam mencari tahu, mengenali, mempelajari, dan menciptakan kreatifitas kerajinan tangan yang lahir dari tangan mereka.

(35)

4) Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan ini yaitu sebagai berikut:

1. Semangat yang tinggi dari anak-anak Gampong Seukeumbrok. 2. Tersedianya tempat yang nyaman untuk melakukan sosialisasi.

Faktor penghambat dari kegiatan ini yaitu sebagai berikut:

1. Terbatasnya waktu yang dimiliki dalam melakukan kegiatan ini 2. Kurangnya stik es krim yang disediakan

Nama : Dewi mauliza Nim :12061010100062

Fak/Jurusan : Kedokteran Hewan/Pendidikan Kedokteran Hewan

a) Kegiatan Utama: “Sosialisasi tentang Manajemen Beternak yang Baik” 1) Bidang Kegiatan yang Dipilih

Banyak perternak yang menganggap remeh tentang pentingnya beternak yang baik yang akan menyebabkan ternak lebih sehat, jauh dari penyakit, serta lingkungan lebih nyaman. Peternakpun jarang memerhatikan ternak mereka sendiri. Ternak banyak yang di lepas bebas di sekitar rumah warga sehingga kotoran yang di keluarkan dapat tercemar. memang jarang menyebabkan kematian, namun dengan beternak yang tidak baik bisa dengan mudah hewan terkena penyakit, mencemari lingkungan bahkan bisa mencemari masyarakat sekitar.

Cara beternak yang baik dan benar meliputi : kandang yang baik, tempat beternak yang benar, dan syarat pakan yang bena yaitu:

(a) Kandang yang baik harus diperhatikan dari letak dan arah kandang : Pengalaman penulis di lapangan, pertumbuhan bobot badan ternak dengan kandang (bagian kepala) yang menghadap ke timur lebih baik dibandingkan dengan ternak yang kandangnya menghadap arah lain. Maka, jika membangun kandang tunggal, sebaiknya dibuat menghadap ke timur. Namun, jika membangun kandang ganda, buatlah membujur utara - selatan.

(b) Ukuran Kandang : harus disesuaikan dengan ukuran tubuh ternak dan jenis kandang yang digunakan, apakah kandang individu atau kandang

(36)

kelompok. Apa pun jenis kandang yang dibuat, baik kandang kelompok ataupun individu, peternak harus memenuhi kebutuhan luas kandang per ekor tersebut.

(c) Konstruksi Kandang : harus kuat serta terbuat dari bahan- yang ekonomis dan mudah diperoleh. Di dalam kandang harus ada drainase dan saluran pembuangan Iimbah yang mudah dibersihkan. Tiang kandang sebaiknya dibuat dari kayu berbentuk bulat agar Iebih tahan lama dibandingkan dengan kayu berbentuk kotak. Selain itu, kayu bulat tidak akan melukai tubuh, berbeda dengan kayu kotak yang memiliki sudut tajam.

(d) Lantai kamdang : biasanya dibuat dari bahan semen atau tanah yang dipadatkan dan dibuat lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Lantai bisa dialasi jerami, karpet, kayu datar, papan, atau serbuk gergaji. Pemberian alas bertujuan agar kaki dan tubuh ternak tidak terluka terkena lantai semen yang kasar. Pemberian alas juga membuat kaki dan tubuh ternak tidak mudah kotor serta tidak terserang kuman penyakit. Selain itu, lantai yang diberi alas juga menjadi tidak cepat rusak akibat tergerus kaki ternak. Lantai kandang harus kuat, tidak licin, dan dibuat dengan kemiringan 15 derajat ke arah selokan di belakang ternak untuk mempermudah penampungan kotoran ternak dan pakan yang jatuh. (e) Dinding kandang : dinding kandang tidak boleh tertutup seluruhnya,

harus dibuat terbuka sebagian agar sirkulasi udara di dalam kandang lancar. Bahan yang digunakan sebagai dinding bisa berupa tembok beton, papan, kayu, bambu, dan bilik bambu. Kadang, dinding kandang hanya berupa tempat minum dan tempat pakan yang dibuat setinggi 0.5--1 meter dari permukaan tanah.

(f) Atap kandang :bisa terbuat dari bahan asbes, genting, rumbia, atau seng. Kandang untuk sapi potong bisa menggunakan atap dari asbes, karena sapi potong lebih tahan terhadap panas. Kandang sapi juga boleh tidak menggunakan atap alias terbuka. Kandang terbuka yang beratapkan langit ini biasanya digunakan untuk memelihara sapi bunting atau

(37)

bakalan yang baru datang di peternakan. Kandang seperti ini membantu betina bunting untuk berlatih agar proses melahirkan bisa lancar.

(g) Tempat beternak yang benar :

- Jauh dari pemukiman warga, agar terhindar dari pencemaran akibat limbah ternak tersebut.

- Tempat ternak dekat dengan sumber pakan dan air minum,agar segala akses pemberian pakan lebih mudah dan juga ekonomis. (h) Syarat makan yang benar

- Hendaknya cukup mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh yaitu : protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.

- Disukai ternak (palatabilitas tinggi)

- Bersih dan tidak dicemari kotoran atau bibit penyakit. Hindari mengambil atau memanen rumput pagi hari sebelum matahari terbit karena biasanya sangat rentan terdapat telur cacing

- Tidak boleh dalam keadaan rusak (busuk, bercendawan)

- Hindari pakan berembun yang dapat menyebabkan kembung/kejang perut (timpani) pada ternak.

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai

Maksud dari program ini adalah agar masyarakat dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan ternak dan tidak mencemari lingkungan sekitar dengan cara beternak yang baik dan benar, dan mencegah hewan ternak dari penyakit. Tujuan dari program ini agar masyarakat tidak melepas bebas ternak lagi di daerah pemukiman,sehingga daerah pemukiman terjaga lingkungannya dan hewan ternak tersebut jadi lebih sehat dan terurus. Target sasaran adalah masyarakat gampong Seukeumbrok, khususnya pada masyarakat yang memiliki ternak dan kurangnya pengetahuan pentingnya beternak yang baik dan benar.

(38)

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Sosialisasi beternak yang baik dan benar yang saya lakukan dibantu oleh rekan-rekan saya. Kegiatan ini dilaksanakan 1 hari digampong Seukeumbrok. Masyarakat banyak yang belum mengerti tentang pentingnya beternak yang baik dan benar.

Setelah sosialisasi beternak yang baik dan benar masyarakat lebih mengerti dan belajar menjaga kesehatan ternak mereka dengan cara tidak di lepas ternak di area pemukiman warga dan menjaga lingkungan bersama. Program ini dapat dijalankan pada selasa, 01 September 2015.

4) Faktor Pendukung dan Penghambat (1) Faktor pendukung:

a. Kawan-kawan KKN Kelompok 165 juga membantu menjalankan program ini.

b. Dukungan dari Bapak geuchik gampong seukeumbrok. c. Respon masyarakat tentang program ini sangat tinggi. d. Waktu dan tempat yang memadai.

(2) Faktor penghambat

a. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya beternak yang baik dan benar.

b. Banyak masyarakat yang memiliki pekerjaan sendiri dan susah untuk memberikan sosialisasi.

b) Kegiatan Penunjang: “Sosialisasi dan mengajarkan cara cuci tangan yang baik”

1) Bidang Kegiatan yang Dipilih

Cuci tangan yang baik dan benar merupakan cara membersihkan tangan sesuai prosedur yang benar untuk membunuh kuman penyebab penyakit. Dengan mencuci tangan pakai sabun baik sebelum makan atau pun sebelum memulai pekerjaan, akan menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyebaran penyakit melalui kuman yang menempel di tangan. Dan juga terhindar dari cacingan karena kuku yang kotor tempat sarangnya telur-telur cacing apabila termakan dan masuk ke dalam saluran cerna.

(39)

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai

Maksud dari program penunjang ini adalah agar anak-anak digampong Seukeumbrok terhindar dari penyakit parasit (cacingan). Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan wawasan kepada anak-anak ternak supaya lebih memerhatikan kebersihan kuku agar terhindar dari bakteri dan penyakit lainnya.Sasaran yang ingin dicapai adalah memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang kebersihan kuku agar terhindar dari penyakit yang dapat menyerang tubuh mereka sendiri.

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Sosialisai yang dilakukan, ditunjukan kepada anak-anak disekolah mukim Utue. Dilaksanankan oleh saya dan dibantu oleh 7 anggota kelompok. Anak-anak sangat antusias dalam mengikuti cara-cara mencuci tangan yang baik dan benar. Juga banyak yang kurang tahu pentingnya kesehatan kuku agar terhindar dari penyakit yang disebabkan bakteri.

Tindak lanjut dari program ini adalah sebaiknya anak-anak dapat menjalankan dengan rutin mencuci tangan yang baik dan benar saat sebelum makan dan sesudah, setelah buang air kecil dan besar, saat habis bermain, dan sebelum tidur. Waktu pelaksanaan kegiatan ini yaitu hari selasa pada tanggal, 11 Agustus 2015, dan pada pukul: 10:00 WIB – 12:30 WIB.

4) Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pedukung dari program ini adalah anak-anak yang antusias ingin mengikuti serta mendengarkan arahan, guru-guru yang ikut membantu dalam menertipkan anak-anak, serta teman kelompok yang setia membantu saya menjalankan program ini.

Faktor penghambat dari program ini susah aliran air untuk menjalankan cara cuci tanganan benar yang baik dilapangan.

(40)

Nama : Faurisman Nim : 110310100325

Fak/Jurusan : Hukum/ Ilmu Hukum

a) Kegiatan Utama

1) Bidang kegiatan yang dipilih:

“Melakukan penyuluhan hukum terkait bidang pertanahan”

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud kegiatan ini ialah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang betapa penting nya pengetahuan hukum terkait bidang pertanahan di gampong Seukeumbrok terhadap hukum pertanahan nasional di Negara Indonesia ini. Dasar hukum pertanahan adalah UU no.5 tahun 1960 dan PP no.24 tahun 1997 sebagai peraturan pelaksana dari pada UU no.5 tahun 1960 tersebut. Adapun yang menjadi peserta dalam kegiatan penyuluhan hukum yang saya lakukan adalah warga atau masyarakat di gampong seukeumbrok. Ini merupakan bentuk pengabdian saya sebagai peserta KKN dalam melakukan penyuluhan ilmu hukum yang saya peroleh di Fakultas Hukum Unsyiah.

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan ini dilakukan secara sosialisasi atau penyuluhan dan secara tatap muka di Meunasah Gampong Seukeumbrok Kecamatan Pidie pada tanggal, 23 dan 24 Agustus 2015,dan tindak lanjut dari kegiatan ini diharapkan warga atau masyarakat Kabupaten Pidie sadar betapa penting nya kekuatan hukum sertifikat tanah di muka hukum dan agar masyarakat paham dan bermanfaat seta menambah wawasan masyarakat terkait aturan hukum pertanahan di negara Indonesia ini.

4) Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Faktor pendukung dalam kegiatan ini adalah partisipasi dari teman teman kelompok KKN dan diberinya waktu oleh perangkat desa untuk saya agar terlaksananya kegiatan ini, faktor penghambat ialah kurangnya fokus dari

(41)

masyarakat pada saat saya memberikan materi. Karena umumnya awam di bidang hukum.

b) Kegiatan Penunjang

1) Bidang Kegiatan yang dipilih:

“penyuluhan tentang dampak, akibat dan bahaya Narkoba bagi kalangan anak- anak dan remaja.”

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai :

Maksud dan Tujuan kegiatan ini agar Remaja Gampong Seukeumbrok sadar akan bahayanya Narkoba bagi kehidupan dan masa depan mereka, serta mencegah agar Remaja tidak menggunakan narkoba karena narkoba dapat membunuh masa depan mereka sebagai penerus cita-cita bangsa indonesia. 3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan ini dilakukan secara sosialisasi atau penyuluhan di meunasah gampong Seukeumbrok pada tanggal 25 dan 26 Agustus 2015. Dan diharapkan agar Remaja mematuhi peraturan hukum, bahwa narkoba diharamkan di negara kita karena narkoba merupakan musuh kita bersama dan merupakan bagian dari kejahatan internasional. Tindak lanjut dari sosialisasi ini diharapkan bisa menyadarkan warga Pidie akan bahaya narkoba.

4) Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Faktor pendukung dalam kegiatan ini adalah partisipasi teman teman dari Fakultas Hukum Unsyiah dalam membantu terealisasinya kegiatan ini. Faktor penghambat kegiatan ini adalah kurangnya waktu dalam sosialisasi narkoba dan kurangnya media bantuan yang di berikan oleh badan narkotika nasional dalam terlaksananya sosialisasi ini.

(42)

Nama : Novia Ulfah Nim : 1206104040098

Fak/Jurusan : KIP/Pendidikan Guru Sekolah Dasar

a) Kegiatan Utama

1) Bidang Kegiatan yang dipilih: Mengajar

Membaca, menulis, menghitung sangat berperan penting dalam kehidupan. Karena membaca adalah hal yang paling fatal jika seseorang tidak bisa melakukannya, kemana pun ia pergi dan kemana pun ia melangkah jika membaca tak bisa di pahami sama saja dengan NOL.

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Mengajar membaca, menulis, serta menghitung untuk anak-anak SD Mukim Utue dilaksanakan oleh Novia Ulfah yang dibantu oleh Mutia Wardhani.Kegiatan ini mempunyai maksud dan tujuan untuk menambah wawasan anak-anak Mukim Utue mengenai pentingnya membaca, menulis serta menghitung dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga itu menjadi pelajaran yang bermakna dan menyenangkan.Sasaran yang ingin dicapai yaitu anak-anak Mukim Utue khususnya anak-anak Gampong Seukeumbrok yang berada pada usia Sekolah Dasar (SD). Waktu pelaksanaan yaitu jumat, sabtu dan selasa dan pada tanggal 14, 22, dan 25 Agustus 2015.

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Proses belajar mengajar pada anak-anak SD Utue ini berjalan lancar. Pada umumnya, membaca dan menghitung memang mata pelajaran yang mereka senangi. Oleh karena itu, pengajaran membaca ini disambut dengan antusiasme yang tinggi dan mereka tampak bersemangat membaca berbagai teks cerita yang diberikan. Apalagi setelah mereka tahu penerapan membaca sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Ada pula yang lebih senang menghitung di bandingkan membaca,semoga saja anak-anak SD Utue ini ke depannya bisa menjadi

(43)

lebih baik lagi dan lebih rajin lagi. Semangat kalian adalah kesenangan dan kebanggaan bagi saya.

4) Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan ini yaitu sebagai berikut:

1. Semangat yang tinggi dari anak-anak SD Utue dalam mempelajari membaca dan menghitung.

2. Tersedianya tempat yang nyaman untuk belajar karena berada didalam ruangan serta fasilitas yang cukup memadai.

Faktor penghambat dari kegiatan ini yaitu sebagai berikut:

1. Masih ada siswa yang duduk di Kelas III SD yang tidak bisa membaca, dan dia pun susah membedakan huruf yang satu dengan yang lain, huruf-huruf saja ia tak mampu menghafal semua, ada pula yang bisa menghafal tetapi tidak bisa menuliskan.

2. Suasana yang kurang efektif karena gangguan dari siswa kelas lainnya, sehingga anak-anak tersebut tidak fokus dan konsentrasinya terganggu.

3. Kurangnya dukungan atau motivasi dari orang tua untuk belajar dirumah, sehingga membuat mereka berfikir bahwa belajar itu hanyalah di sekolah.

4. Kurangnya perhatian guru terhadap anak-anak yang broken home, seharusnya lebih mengutamakan siswa yang broken home di banding siswa lain,atau lebih mendahului mereka yang belum bisa di banding yang sudah bisa.

5. Terlalu padat jumlah murid di kelas III, jadi bisa saja kenyamanan mereka terganggu dan tidak semua mendapat perhatian dari guru.

b) Kegiatan Penunjang

1) Bidang Kegiatan yang Dipilih Pertama: Sosialisasi Pembuatan Rinso Sosialisasi merupakan upaya untuk memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi lebih dikenal, dipahami, dan dihayati oleh masyarakat. Kunci keberhasilan dari proses sosialisasi adalah komunikasi yang baik. Sosialisasi dapat dimengerti sebagai kegiatan komunikasi dengan waktu

(44)

terbatas dan program yang jelas sehingga tujuan yang diinginkan dapat terwujud.

Membuat rinso adalah sebuah cara pembuatan dengan mengggunakan bahan kimia. Pembuatan rinso itu di lakukan secara bertahap-tahap, ada tujuh tahap pembuatan rinso. Panaskan air hingga mendidih dan campurkan tiap-tiap bahan yang ingin di campurkan secara bertahap.

2) Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Kegiatan sosialisasi pembuatan rinso pada ibu-ibu Desa Seukembrok dilaksanakan oleh Novia Ulfah yang dibantu oleh Violita Aprilyana dan Rina Azvira. Kegiatan ini mempunyai maksud dan tujuan agar ibu-ibu desa seukembrok lebih hemat menggunakan rinso cair yang di buat sendiri dari pada yang di beli di swalayan.

Sasaran yang ingin dicapai yaitu ibu-ibu dan remaja di Desa Seukembrok baik laki-laki maupun perempuan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini mereka lebih bisa menghemat uang mereka di bandingkan mereka harus selalu membeli di swalayan yang isinya lebih sedikit dan tidak tahan lama. Waktu pelaksanaan kegiatan ini yaitu hari sabtu tanggal 22 Agustus 2015.

3) Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Awalnya saya ingin membuat rinso ini di hadapan masyarakat di menasah, karena kesibukan ibu-ibu gampong ini terpaksa saya batalkan dan akhirnya saya membuat sendiri di rumah dan di bantu oleh rekan rekan KKN saya. Sesudah saya membuat rinso, saya diamkan selama semalaman agar hasil yang di capai bagus.

Setelah mendapat hasil yang bagus, saya berinisiatif mengantarkan kerumah rumah warga yang tadinya mereka tidak bisa datang melihat langsung cara pembuatan rinso.

Gambar

Gambar 1.3 suasana belajar membuat Gambar 1.4 pemberian hadiah dan foto
Gambar 2.3 peta yang sudah siap di print Gambar  2.4  penyerahan  peta  gampong kepada salah satu perangkat gampong
Gambar 3.3 mahasiswa KKN sedang Gambar 3.4 foto bersama penulis cita-cita bimbingan menulis kepada anak-anak terbaik
Gambar 4.1 mahasiswa KKN sedang Gambar 4.2 anak-anak sedang membuat menjelaskan cara membuat bunga dari kerajinan tangan bunga dari kertas crepe kertas crepe
+7

Referensi

Dokumen terkait

penelitian ini, yaitu: hendaknya perusahaan dalam upaya meningkatkan disiplin kerja lebih menitik beratkan pada gaya kepemimpinan dan budaya kerja pegawainya, dilihat

Nilai koefisien korelasi (r) yang bernilai negatif, seperti yang dihasilkan oleh rumus Huber dan Bruce menunjukkan bahwa bias atau kesalahan yang timbul dalam pendugaan volume

Dalam percobaan ini juga dihitung konstanta pegas, yaitu perbandingan antara gaya yang bekerja pada pegas dengan pertambahan panjang pegas.. Hal ini berpedoman pada hukum

Cara kerja yang digunakan untuk meninjau kembali metode kerja dan mencegah bahaya yang mungkin tidak dilihat/terlupakan dalam tata ruang gedung dan dalam desain mesin, alat

[r]

Just dan Pope (1979) menjelaskan bahwa dalam menganalisis sektor pertanian sangat penting untuk mempertimbangkan faktor risiko seperti risiko harga dan risiko produki yang

Struktur modal yang tepat adalah kombinasi dari hutang dan ekuitas yang memaksimumkan nilai perusahaan, dan pada saat yang sama mempertahankan biaya modal keseluruhan

padahal tekanan vena sentral (CVP) lebih reliabel melalui vena jugular interna padahal tekanan vena sentral (CVP) lebih reliabel melalui vena jugular interna dari pada vena