• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Pendukung Majelis Taklim At-Takwa Dalam Meningkatkan

Dalam dokumen EFEKTIVITAS MAJELIS TAKLIM AT TAKWA DALA (Halaman 59-74)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Data Fokus Penelitian

2. Faktor Pendukung Majelis Taklim At-Takwa Dalam Meningkatkan

Kelurahan Singkil dua Manado.

Faktor pendukung adalah sesuatu yang menjadikan suatu kegiatan dapat maju dan berhasil dengan baik, sehingga apa yang menjadi tujuan suatu kegiatan dapat dicapai.

Setelah mengetahui hal tersebut, maka penulis menjelaskan dari faktor pendukung secara umum.

Hasil wawancara dengan ustadza Nurain selaku pemateri Majelis Taklim At-Takwa sebagai berikut :

Tanggung jawab serta amanah yang diberikan oleh Allah swt, sehingga terdorong menjadikan akhlak ibu rumah tangga menjadi akhlak karimah sesuai tuntunan agama Islam, metode dan materi yang mendukung pembelajaran akhlak ibu rumah tangga juga berpengaruh untuk meningkatkan efektifitas Majelis Taklim At-Takwa dalam Meningkatkan Pendidikan Agama Islam.14

Hasil wawancara dengan Maryam Abdul selaku ketua Majelis Taklim At-Takwa sebagai berikut :

Hasil “wawancara” dengan ustadza Nurain selaku pemateri Majelis Taklim At-Takwa Kelurahan Singkil dua Lingkungan V Manado, pada tanggal 7 September di Masjid At-Takwa.

Faktor pendukung jalannya Majelis Taklim At-Takwa ini salah satunya usia anggota ibu rumah tangga tidak jauh berbeda sehingga keseharian untuk melaksanakan jenis kegiatan sesuai tingkat kemampuan berfikir dan bertindak.15

Hasil wawancara dengan Sri Hasan selaku masyarakat di Lingkungan V Kelurahan Singkil dua Manado sebagai berikut :

Jalannya Majelis Taklim At-Takwa ini tidak lepas dari dukungan moral dan material dari masyarakat sekitar, karena selaku masyarakat tentunya merasa bangga apa yang dilakukan ibu-ibu Majelis Taklim At-Takwa mengingat keadaan lingkungan yang tidak sesuai dengan norma agama Islam namun organisasi Majelis Taklim At-Takwa mampu menunjukkan bahwa inilah ibu rumah tangga yang membawa nuansa Islam serta mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.16

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Faktor kewajiban, tanggung jawab dan amanah dari Allah swt dalam menyiapkan ibu rumah tangga yang shalihah, yang tanggap terhadap perkembangan masyarakat, agama dan negaranya.

b. Kondisi pembelajaran yang baik, karena ibu rumah tangga dikelompokkan dalam Masjid untuk menerima materi sehingga akhlak ibu rumah tangga akan terbentuk dengan sendirinya.

c. Usia yang tidak jauh berbeda sehingga ibu rumah tangga yang ada di Majelis Taklim At-Takwa mampu melakukan kreatifitas sesuai kemampuan berfikir dan bertindak.

#$

Hasil “wawancara” dengan Maryam Abdul selaku ketua Majelis Taklim At-Takwa Kelurahan Singkil dua Lingkungan V Manado, pada tanggal 7 September di Masjid At-Takwa.

#6 Hasil “wawancara” dengan Sri Hasan selaku masyarakat Kelurahan Singkil dua

d. Adanya dukungan dari masyarakat baik moral dan material sehingga mudah menjalankan Majelis Taklim At-Takwa di tengah masyarakat.

3. Faktor Penghambat Majelis Taklim At-Takwa Dalam Meningkatkan Pendidikan Agama Islam Bagi Ibu Rumah Tangga di Lingkungan V Kelurahan Singkil dua Manado.

Faktor penghambat adalah segala sesuatu yang dapat mengganggu jalannya suatu kegiatan, sehingga suatu kegiatan tersebut tidak dapat terwujud dengan baik.

Hasil wawancara dengan ustadza Nurain selaku pemateri di Majelis Taklim At-Takwa sebagai berikut :

Hambatan dalam Majelis Taklim At-Takwa ini terletak dari dalam diri ibu itu sendiri, karena Majelis Taklim At-Takwa ini hanya memberikan wadah perkumpulan dengan harapan agar ibu rumah tangga berwawasan luas dan berakhlak karimah.17

Hasil wawancara dengan Maryam Abdul selaku ketua Majelis Taklim At-Takwa sebagai berikut :

Faktor penghambat dalam Majelis Taklim At-Takwa yaitu manajemen yang belum jelas seperti tidak ada catatan surat masuk dan keluar serta laporan pertanggung jawaban akhir tahun pada setiap kepengurusan. Ini disebabkan karena pengurus Majelis Taklim At-Takwa sibuk dengan aktifitas pekerjaan yang mereka jalankan.18

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut hambatan dari dalam diri ibu rumah tangga dalam penerimaan materi serta manajemen

'7 Hasil “wawancara” dengan ustadza Nurain selaku pemateri Majelis Taklim At-Takwa

Kelurahan Singkil dua Lingkungan V Manado, pada tanggal 7 September di Masjid At-Takwa.

'8 Hasil “wawancara” dengan Maryam Abdul selaku ketua Majelis Taklim At-Takwa

organisasi yang belum jelas, hal ini disebabkan tanggung jawab pekerjaan yang mereka tekuni baik pekerjaan di dalam rumah maupun di luar rumah.

C. Pembahasan

1. Efektivitas Majelis Taklim At-Takwa dalam Meningkatkan Pendidikan Agama Islam Bagi Ibu Rumah Tangga di Lingkungan V Kelurahan Singkil Dua Manado.

a. Tujuan Majelis Taklim At-Takwa

Majelis Taklim At-Takwa yang berada di Lingkungan V Kelurahan Singkil dua Manado bertujuan untuk mencetak ibu rumah tangga yang berwawasan luas, berilmu dan berakhlak karimah.

Menurut peneliti apa yang dilakukan oleh masyarakat sangatlah tepat yakni membentuk sebuah media dakwah melalui Majelis Taklim At-Takwa sebagai upaya membentengi diri ibu rumah tangga dari lingkungan yang tidak kondusif bagi pertumbuhan mental, karakter dan akhlak ibu rumah tangga.

Efektifitas Majelis Taklim At-Takwa yang berada di Lingkungan V Kelurahan Singkil dua Manado, merupakan langkah yang tepat sebagai pelengkap pendidikan budi pekerti. Selain itu, dengan adanya Masjid sebagai sarana Majelis Taklim

At-Takwa, hal ini juga bisa mendidik para ibu rumah tangga yang masih awwam dalam

agama Islam serta meningkatkan keimanan ibu rumah tangga. b. Kegiatan Majelis Taklim At-Takwa

Menurut peneliti, dengan adanya kegiatan Majelis Taklim At-Takwa dan dilaksanakan pada waktu selepas sholat ashar bentuk kegiatan ini sangatlah tepat,

karena kegiatan Majelis Taklim At-Takwa dapat meminimalisir kegiatan ibu rumah tangga Lingkungan V Kelurahan Singkil dua Manado untuk dialihkan pada kegiatan yang bermanfaat. Karena jika tidak ada kegiatan Majelis Taklim At-Takwa seakan memberikan peluang untuk para ibu rumah tangga menghabiskan waktunya untuk kegiatan lain yang tidak bermanfaat seperti menghabiskan waktu dengan cara berkumpul dan membicarakan aib orang lain.

c. Materi Majelis Taklim At-Takwa

Adapun mengenai materi Majelis Taklim At-Takwa, bisa untuk memperdalam pengetahuan para ibu rumah tangga mengenai ajaran Islam. Para ibu rumah tangga melakukan kegiatan dengan mengaji kitab Al-Quran, agar bisa membaca dengan baik dan harapannya bisa memahami isi kandungan yang ada dalam Al-Quran. Karena dalam Al-Quranlah sumber ajaran Islam didapatkan. Al-Quran bagi orang Islam merupakan pedoman hidup. Sebagai pedoman hidup sudah seharusnya Al-Quran dipelajari dan dikaji, agar makna yang terkandung dalam pesan Al-Quran bisa dipahami dan dilaksanakan.

Selain mengaji Al-Quran dan hadits yang dipelajari di Majelis Taklim At-Takwa yaitu belajar kitab fiqih. Karena dengan adanya kitab fiqih, umat Islam tidak akan mengalami kebingungan dalam menjalankan syariat Islam. Dengan diajarkannya kitab fiqih yang cakupannya luas terkait ajaran syariat Islam, baik yang menyangkut ibadah mahdah maupun ghairu mahdah, bisa menjadikan para ibu rumah tangga mempunyai pegangan dalam menjalankan syariat Islam. Dengan pengetahuan yang didapatkan tentang ajaran Islam, harapannya para ibu rumah tangga dapat

mengamalkannya sehingga akhlak yang terbentuk dalam diri para ibu rumah tangga adalah akhlak Islam.

Materi berikut yang dimasukkan dalam Majelis Taklim At-Takwa yaitu pelatihan kesenian kasidah, harapannya ibu rumah tangga Majelis Taklim At-Takwa bisa melestarikan budaya Islam yang berlirik tentang sholawat Nabi Muhammad dan kebesaran Allah swt.

d. Metode Majelis Taklim At-Takwa 1) Metode sistem individual

Menurut peneliti, dengan digunakannya metode sistem individual sebagai salah satu metode pembelajaran dalam mengaji Al-Quran dan upaya pembinaan Akhlak ibu rumah tangga Majelis Taklim At-Takwa masih cukup relevan. Melihat sistem ini memungkinkan seorang ustadza mengawasi dan membimbing secara maksimal kemampuan setiap anggota Majelis Taklim At-Takwa dalam menguasai pelajarannya. Secara khusus kaitannya dangan pembinaan akhlak ibu rumah tangga metode ini memberikan nuansa khusus bagi hubungan ustadza dan ibu rumah tangga Majelis Taklim At-Takwa yang harmonis dan terbuka. Dengan adanya hubungan yang harmonis dan terbuka bagi keduanya, bisa menimbulkan persepsi yang positif bagi ibu rumah tangga terhadap ustadza yang mengajarnya. Dengan adanya persepsi yang positif ini secara tidak langsung akan mempengaruhi pola pikir ibu rumah tangga untuk meniru seorang ustadza, tidak hanya dalam pelajaran yang diajarkan akan tetapi dalam praktik keseharian seorang ustadza. Karena ustadza menjadi idealitas bagi ibu rumah tangga dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Implikasi dari kegiatan belajar ini seorang ustadza harus banyak memberikan perhatian dan pelayanan secara individual, sesuai dengan kebutuhan taraf kemampuan ibu rumah tangga Majelis Taklim At-Takwa. Kegiatan belajar mengajar secara system individual dapat melatih ibu rumah tangga untuk terbiasa lebih aktif dalam belajar dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab untuk mencari, menemukan, memecahkan masalah dan menerapkannya dengan situasi yang baru dengan semangat dan gairah yang tinggi. Keberhasilan kegiatan belajar mandiri tidak akan tercapai dengan sendirinya melainkan harus diusahakan semaksimal mungkin dengan cara proses belajar mengajar yang dapat meningkatkan keaktifan belajar setiap personil anggota Majelis Taklim At-Takwa.

2) Metode sistem kelompok

Menurut peneliti, metode sistem kelompok Majelis Taklim At-Takwa ini mempunyai nilai lebih dalam hal mengajarkan kepada ibu rumah tangga untuk menerjemahkan kata perkata sehingga akan memacu penguasaan semantik dan gramatikal kitab fiqhi seraya mengurangi kesenjangan bahasa secara terus menerus. Kelebihan lain adalah materi akan lebih cepat selesai karena seorang ustadza dapat mengajar banyak ibu rumah tangga sekaligus.

Adapun sisi kelemahan dari metode sistem kelompok ini adalah ibu rumah tangga Majelis Taklim At-Takwa terkesan pasif, menerima apa adanya pelajaran yang diberikan seorang ustadza. Selain itu metode ini hampir tidak pernah memberikan terjadinya dialog antara ibu rumah tangga dengan pemberi materi. Kemampuan para

ibu rumah tangga tidak dapat diketahui, apakah sudah dapat memahami materi yang telah diterangkan atau tidak.

3) Metode Sistem Bimbingan Rohani

Dalam perkembangan modern ini, serta realita kehidupan duniawi tidak semua ibu rumah tangga memperoleh asuhan atau bimbingan Pendidikan Agama Islam. Hal ini dikarenakan beberapa sebab. Diantaranya, keterbatasan ekonomi yang mengharuskan sebagian ibu rumah tangga mencari uang untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga, misalnya kesibukan dengan diri dan karirnya sendiri sehingga tidak ada waktu lagi untuk suami dan anak-anaknya serta ketidak harmonisan hubungan keluarga.

Gangguan emosi (marah) tersebut disebabkan oleh tidak terpenuhinya keinginan dan kebutuhannya dan jauhnya ibu rumah tangga dari ajaran Allah swt. Tetapi sesungguhnya hati manusia selamanya merasakan butuh dengan Allah. Rasa itu bisa terjadi pada diri setiap manusia, dan tidak dapat dikelabuhi kecuali dengan nilai-nilai keimanan. Dengan adanya bimbingan rohani di Majelis Taklim At-Takwa Lingkungan V Kelurahan Singkil dua Manado, dan menggunakan metode bimbingan rohani yang didasarkan pada ajaran Islam para ibu rumah tangga bisa menjadi sadar, tenang dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan dalam perilaku kehidupan sehari-harinya. Disinilah letak pentinganya bimbingan rohani sebagai media pembinaan akhlak para ibu rumah tangga di Majelis Taklim At-Takwa.

Dalam bimbingan rohani Islam, Majelis Taklim At-Takwa menggunakan metode serta materi yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. Dan ketua Majelis Taklim At-Takwa menanamkan rasa kesabaran dan kabar gembira tentang buah kesabaran bila ibu rumah tangga mengerti dan dipraktekkan materi-materi agama itu tentu akan membawa pengaruh yang lebih bisa dirasakannya, khususnya ibu rumah tangga yang mengalami gangguan emosional (marah). Kehidupan beragama bisa memberikan kekuatan serta stabilitas bagi kehidupan manusia dan akan terus meningkatnya keimanan ibu rumah tangga tersebut.

Dengan dasar keimanan dan ketaqwaan yang ditanamkan secara dini pada Majelis Taklim At-Takwa dan didorong untuk melaksanakan kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, sehingga ibu rumah tangga bisa memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari serta menjadikan ibu rumah tangga yang bertaqwa kepada Allah swt, berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Faktor Pendukung Majelis Taklim At-Takwa Dalam Meningkatkan Pendidikan Agama Islam Bagi Ibu Rumah Tangga di Lingkungan V Kelurahan Singkil dua Manado.

a. Metode dan Materi

Metode dan materi efektifitas Majelis Taklim At-Takwa dalam meningkatkan Pendidikan Agama Islam bagi ibu rumah tangga di Lingkungan V Kelurahan Singkil dua Manado tidak memberatkan ibu rumah tangga, karena hal ini disesuaikakan dengan kemampuan ibu rumah tangga Majelis Taklim At-Takwa. Materi yang ada

hanya berisi materi-materi dasar seperti akhlak, hadits, dan fiqih. Serta penggunaan metode yang dipakai juga tepat. Jadi jika diterapkan untuk Majelis Taklim At-Takwa dalam meningkatkan Pendidikan Agama Islam bagi ibu rumah tangga di Lingkungan V Kelurahan Singkil dua Manado sudah sesuai.

b. Usia Yang Tidak Jauh Berbeda

Dengan latar belakang usia yang tidak jauh berbeda, menjadikan tidak adanya kesenjangan pada setiap ibu rumah tangga yang ada di Majelis Taklim At-Takwa. Adanya rasa kesamaan usia membuat mereka mudah berbaur satu sama lain dan kedekatan emosional mereka lebih terjaga, hal ini memudahkan para ustadza dalam memberi pendidikan akhlak, karena mereka sudah merasa nyaman dengan lingkungan belajar.

c. Letak Geografis

Lokasi Majelis Taklim At-Takwa berada di tengah-tengah pemukiman penduduk Lingkungan V Kelurahan Singkil dua Manado, sehingga tidak menjadikan Majelis Taklim At-Takwa ini terasing dan mudah dijangkau oleh para ibu rumah tangga yang memang berasal dari Lingkungan V Kelurahan Singkil dua Manado. Kehadiran Majelis Taklim At-Takwa ini memberikan peluang bagi ibu rumah tangga untuk memperdalam ilmu agama Islam.

d. Adanya Dukungan Dari Masyarakat

Hal ini dibuktikan dari antusias masyarakat di Lingkungan V Kelurahan Singkil dua Manado yang selalu memberikan bantuan kepada Majelis Taklim

At-Takwa berupa perlengkapan sarana dan prasarana serta bantuan untuk penambahan uang kas disetiap kegiatan yang akan dilakukan oleh Majelis Taklim At-Takwa.

3. Faktor Penghambat Majelis Taklim At-Takwa Dalam Meningkatkan Pendidikan Agama Islam Bagi Ibu Rumah Tangga di Lingkungan V Kelurahan Singkil dua Manado.

a. Hambatan Dari Dalam Diri Ibu Rumah Tangga

Adanya gejolak dari dalam diri ibu rumah tangga, terkadang mereka masih goyah oleh godaan-godaan dari lingkungan luar Majelis Taklim At-Takwa. Dari sinilah yang paling berperan adalah kemauan dan kemampuan yang kuat dari dalam diri ibu rumah tangga sendiri.

b. Keragaman Kemampuan Nalar dan Daya Tangkap Ibu Rumah Tangga

Keragaman tersebut memiliki efek yang menjadi penghambat, terutama dalam proses penerimaan dan pemahaman terhadap pendidikan yang berlangsung. Keragaman tersebut juga akan menyulitkan dalam penerapan metode penyampaian materi, serta penerapan bahasa yang pas bagi keseluruhan ibu rumah tangga yang ada di Majelis Taklim At-Takwa. Hal ini tentu merupakan masalah yang sangat serius, namun dalam jangka panjangnya tetap akan terjadi pemahaman bagi masing- masing individu ibu rumah tangga, meskipun memerlukan jangka waktu yang berbeda-beda dalam proses pemahaman.

c. Manajemen Yang Belum Jelas

Dari pengamatan penulis manajemen yang belum jelas terlihat dari belum adanya administrasi yang tersusun dengan rapi. Seperti kurang adanya pembagian

tugas dari masing-masing pengurus yang tepat, belum adanya tata peraturan dan visi-misi yang tertulis secara administrasi. Hal ini dapat menjadi penghambat ketika Majelis Taklim At-Takwa dituntut untuk bertarung dengan lembaga-lembaga pendidikan yang lain.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang dilakukan, untuk meringkas hasil temuan, maka ada beberapa hal yang akan diuraikan yakni sebagai berikut:

1. Efektivitas Majelis Taklim At-Takwa dalam meningkatkan Pendidikan Agama Islam bagi ibu rumah tangga di Lingkungan V Kelurahan Singkil dua yaitu dengan diadakannya beberapa kegiatan yang meliputi pemberantas buta huruf Al-Quran dengan menggunakan metode sistem individual, sedangkan kitab Fiqhi, pelatihan kesenian kasidah menggunakan metode sistem kelompok. Adapun metode sistem bimbingan rohani yang diterapkan dalam Majelis Taklim At-Takwa yaitu ibu rumah tangga yang mengalami gangguan emosional.

2. Adapun faktor pendukung Majelis Taklim At-Takwa dalam meningkatkan Pendidikan Agama Islam bagi ibu rumah tangga di Lingkungan V Kelurahan Singkil dua Manado adalah metode dan materi yang diterapkan, homogenitas ibu rumah tangga, letak geografis, serta adanya dukungan dari masyarakat sekitar.

3. Sedangkan faktor yang dapat menghambat seperti hambatan dari dalam diri ibu rumah tangga, kemampuan nalar dan daya tangkap materi yang diberikan serta manajemen organisasi yang belum jelas.

B. Saran

1. Pemerintah harus berlaku sebagai pihak pelindung, walau bagaimanapun Majelis Taklim At-Takwa merupakan lembaga pendidikan nonformal yang berciri khas Indonesia, karena keberadaannya yang sudah semakin jarang dan berharga, maka lembaga pendidikan seperti Majelis Taklim At-Takwa ini patut dipertahankan dengan cara melindungi.

2. Majelis Taklim At-Takwa harus melakukan peningkatan sumber daya manusia, teknologi, komunikasi dan ekonomi. Beberapa faktor tersebut mutlak dilakukan mengingat persaingan lembaga pendidikan semakin pesat dengan kelebihan masing-masing.

3. Pendidikan nonformal seperti Majelis Taklim At-Takwa diharapkan mampu berperan aktif dalam mengajarkan dan menuntun para ibu rumah tangga agar senantiasa berakhlak karimah dalam kehidupan sehari-hari.

Alawiyah, Tutty AS. Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim, Bandung: Mizan, 1997.

Arfhan, Imron. Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-ilmu Sosial dan Keagamaan, Malang: Kalimasada Press, 1996.

Arifin, Anwar. Memahami paradigma baru pendidikan nasional, Jakarta : Ditjen kelembagaan Agama Islam Depag, 2003.

Arifin, M. Kapita Selekta pendidikan (Islam dan Umum), Jakarta ; Bumi Aksara, 1995.

Azra, Azyumadi. Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002. Bagir, Haidar. Konsep Pendidikan dalam Islam, Bandung: Mizan,1999. Daradjat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surabaya: Al-Hidayah,1998. Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Undang-Undang RI No

20 Tahun 2005 Tentang Sikdiknas, Jakarta: Departemen agama RI, Tth.

Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam (ed) Majelis, Ensiklopedia Islam, Jakarta: Ictiar Baru Van Hoeve, 1994.

Huda, Nurul. Pedoman Majelis Taklim, Jakarta: KODI DKI Jakarta, 1990.

Johnson, Elaine B. Contextual Teaching And Learning, Bandung: Mizan Learning Center, 2007.

Majid, Abdul dkk., Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep dan

Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remadja Rosdakarya, 2006.

Moekry, Mukhotim El. Secercah Pemikiran Ideologis, Jakarta: Wahyu Press, 2002. Moleong, Lexi J. Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1993.

Purwanto, M. Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Rosda Karya, 1992.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 1994.

Salim, Peter. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, 1991.

Sudjana, D. Pendidikan Luar Sekolah: Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafah,

Teori Pendukung, Asas, Bandung: Falah Production, 2000.

Suwarno, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Angkasa, 1981. Syahidin dkk., Moral dan Kognisi Islam, Bandung: Alfabeta, 2009.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001.

Takariawan, Cahyadi. Menjadi Murabiyah Sukses, Solo: Era Intermedia, 2005.

Yamin, M. Menggugat Pendidikan Indonesia, Belajar dari Paulo Preire dan Ki

Baca selengkapnya

Dalam dokumen EFEKTIVITAS MAJELIS TAKLIM AT TAKWA DALA (Halaman 59-74)

Dokumen terkait