• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Secara umum dalam melaksanakan Kurikulum 2013 masih banyak di temukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

J. Penilaian Hasil Belajar

4. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Secara umum dalam melaksanakan Kurikulum 2013 masih banyak di temukan

kendala, hal ini adalah hal yang sangat wajar dan pasti terjadi. Oleh karena itu, langkah perbaikan yang berkelanjutan dalam pengelolaan kurikulum di sekolah dan praktik pembelajaran di kelas menjadi penting. Kegiatan pengembangan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 perlu terus dilakukan, baik yang difasilitasi oleh sekolah, Dinas Pendidikan, dan terutma pemerintah pusat. Supervisi pembelajaran seyogyanya menjadi kebutuhan bagi setiap guru dalam rangka perbaikan proses pembelajaran yang dilakukannya dan untuk memastikan diri sebagai seorang pembelajar yang terus berusaha belajar mengasah kemampuan diri.

Selain ditemuinya kendala, juga terdapat faktor pendukung yang telah di miliki oleh SDN I Yukum Jaya. Berikut faktor pendukung dan penghambat yang dimiliki dan ditemukan oleh SDN I Yukum Jaya.

Dalam implementasi kurikulum 2013 sedikitnya ada lima faktor pendukung yang sudah dimiliki oleh SDN I Yukum Jaya yang dapat mewujudkan keberhasilan implementasi kurikulum 2013, lima faktor pendukung adalah; 1) Pendidik dan tenaga kependidikan yang dimiliki 90% sarjana pendidikan. 2) Telah diterimanya Buku teks kurikulum 2013 yang terdiri dari buku

pegangan peserta didik dan buku pegangan guru dalam jumlah yang cukup. 3) Semua guru PNS adalah mengikuti pelatihan kurikulum 2013,

4) Tersedianya sarana belajar seperti buku penunjang, computer, dan alat peraga,

5) Kondisi lingkungan kerja dan budaya sekolah yang kondutif.

b) Faktor penghambat

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam implemenasi kurikulum 2013 masih ditemuan kendala disemua ini. Tidak terkecuali di SDN I Yukum Jaya. Meski dari segi PTK dan buku sudah tersedia dan secara tori sudah siap, namun secara teknis masih mengalami hambatan, tidak terkecuali peneliti sendiri yang dalam hal ini mengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Berdasarkan pengamatan penulis, secara umum kendala yang dihadapi oleh dewan guru SDN I Yukum Jaya dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut;

1) Guru belum terbiasa menggunakan metode seperti yang diharapkan dalam kurikulum, sehingga guru masih menggunakan metode konvensional. 2) Guru belum memahami betul tentang system penilaian yang mengalami

perubahan signifikan dari sebelumnya, dimana penilaian pada 2013 menggunakan sistem autentik, yaitu model penilaian yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung, hal ini justru dirasakan menyita banyak waktu. Hal ini lebih dikarenakan dalam penilaian autentik yang dimaksud pada kurikulum 2013 menyakup tiga aspek sekaligus yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Masalah besar yang dihadapi oleh guru terutama guru kelas yaitu input nilai semester, hal ini karena terlalu banyak aspek yang harus dinilai.

3) Sebagian guru belum menguasai teknologi, seperti mengoprasikan komputer atau laptop, sehingga masih tergantung pada tenaga kependidikan/TU, akibatnya tugas guru jadi terhambat.

4) Belum tersedianya akes internet, sehingga dalam updet informasi terbatas, kalaupun ada akses internet harus menggunakan modem yang kapasitasnya sangat terbatas.

Meskipun masih menemui kendala-kendala tersebut, secara umum kendala tersebut dapat di pecahkan bersama-bersama dengan saling bertukar pengalaman, terutama bagi guru yang sudah mengikuti pelatihan kurikulum 2013. Adapun kendala yang dihadapi guru PAI dan Budi Pekerti harus memberi nilai kepada peserta didik yang lebih menitik baratkan pada sikap, dalam hal ini kejujuran. Sementara pelajaran PAI dan Budi Pekerti hanya 4 jam tatap muka dalam seminggu, sehingga dalam menilai kejujuran peserta didik menjadi kurang maksimal. Berbeda dengan guru kelas yang setiap hari bertemu peserta didik sehingga dapat mengetahui secara pasti perubahan sikap dari peserta didiknya.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SD Negeri I Yukum Jaya dalam Implementasi kurikulum 2013 dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran kurikulum 2013 yang menggunakan penekatan saintifik dan penilaian autentik sudah berjalan secara maksimal, baik dalam penerapan pendekatan saintifik dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi/menalar, dan mengkomunikasikan. maupun penilaian secara autentik yang disesuaikan dengan subtema pelajaran di antaranya penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hal ini sesuai dengan tujuan sekolah yang menggunakan kurikuum 2013. Keberhasilan ini dapat didukung oleh seluruh dewan guru terutama guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan sekolah yang telah berusaha menerapkan kurikulum dengan baik sesuai dengan petunjuk dan hasil workshop kurikulum 2013

B. Rekomendasi

Dari hasil kesimpulan data di atas, ada beberapa saran yang ingin peneliti rekomendasikan, diantaranya sebagai berikut :

1. Untuk pemerintah daerah, dinas pendidikan dan kebudayaan untuk membantu sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 baik dari segi finansial maupun nonfinansial seperti diklat dan kegiatan pendalaman kurikulum 2013 terutama bagi guru yang belum pernah mengikuti kegiatan tersebut.

2. Bagi kepala sekolah hendaknya melakukan monitoring dan pelatihan terhadap pelaksanaan pembelajaran dan penilaian dalam Kurikulum 2013 untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. 3. Bagi guru hendaknya terus belajar dan memperluas pengetahuan tentang

Kurikulum 2013 khususnya pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Pendekaan Saintifik, variasi model pembelajaran, dan penilaian pembelajaran bentuk Autentik lebih dikembangkan agar pelaksanaan Kurikulum 2013 berjalan dengan baik dan maksimal.

Al-Quran dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Diponegoro: Pustaka Setia, 2005

Afruiddin & Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung; CV Pustaka Setia, 2012.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Modul Pelatihan Kurikulum 2013,

Balitbang Dikbud, Pedoman Pembeljaran Budi Pekerti, Jakarta; Pusbangkurrandik 2000

Basuki Ismer & Hariyanto, Asesmen Penilaian, Bandung; PT Remaja Rosdakarya Offset, 2012

Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, Yogyakarta: Gava Media, 2014.

Daradjat Zakiyah, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta; Budi Pekerti. 2001

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta;Balai Pustaka, 2001

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI Tahun

2014,”Panduan Pendektan Saintifik Kurikulum 2013”

E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

Enco Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2013

Ester Lince Napituputu, Ujung Tombak Kurikulum Menyambut Kurikulum 2013, Jakarta; PT Kompas Media Nusantara, 2013

Fadlillah, M. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs,& SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.

Gunawan Heri, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung: Alfabeta, 2012.

Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.

Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, Jakarta; Prenada Mediak, 2004

Hadi, Sutrisno, Metodologi Reserch, Yogyakarta; Multi Pressindo, 2000

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010. Hamrin, Merril & Melanie Toth, Pembelajaran Aktif yang Menginspirasi: Buku

Pegangan Lengkap untuk Masa Kini. (Alih Bahasa: Bethari Anissa Ismayasari). Jakarta: PT. Indeks, 2012.

Hosnan, M. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2014.

Ismawati, Esti. Telaah Kurikulum dan Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: Ombak, 2012.

Ismer Basuki & Hariyanto, Asesmen Penilaian, Bandung; PT Remaja Rosdakarya Offset, 2012.

Izzati, Rita Eka dkk. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press, 2008.

Kemdikbud, Permendikbud No. 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemdikbud, 2014. Kemdikbud, Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar

Oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Jakarta: Kemdikbud, 2014.

Kurniasih, Imas & Sani Berlin. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep & Penerapan. Surabaya: Kata Pena, 2014.

Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik berdasarkan Kurikulum 2013), Jakarta: RT Raja Grafindo Persada, 2014. _________, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Penididikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2007

Lexy. J. Moelong,Metode Penelitian Kualitatif. Bandung; PT Remaja Rosdakarya Ofset, 2002

Muhaimin, dkk, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama di Sekolah, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001.

Mattew B. Milles & A Michcael Huberman, Analisis Data Kualitatif, Jakarta; UI Pres, 1992

Mulyana Dedy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung; Remaja Rosdakarya, 2001 Nasution, S. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.

Nasution, Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif; Bandung;Trasito; 1992 M.Nuh. Materi Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kompas tv, 8

Desember 2012

Nur Uhbiyati , Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta;Pustaka Setia,2002

Oemar Hamalik, dasar-dasar pengembangan kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002.

Raflis, Profesi Keguruan, Jakarta:Rineka Cipta, 2004

Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran sebagai Referensi bagi Guru/ Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana. 2010.

Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.

Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alvabeta, 2013. Sani, Abdullah Ridwan, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum

2013. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014.

Sukmadinata, Nana Syaodin, Metode Penelitian Pendidikan, Bandug;PT Remaja Rosdakarya, 2005

---, Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktik, (Jakarta;Rineka Cipta, 2002

Santrock, John W. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5, Jilid I. (Alih Bahasa: Juda Damanik dan Achmad Chusairi). Jakarta: Erlangga. 2002.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.

Tafsir Ahmad, filsafat Pendidikan Agama Islam, Bandung; Rosdakarya, 2006 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka, 2001.

Sisdiknas, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Bandung: Citra Umbara, 2006

Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.

Winataputra, Udin S., dkk. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.

Yulaelawati, Ella. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Pakar Raya, 2004. http://dilihatnya.com/1597/pengertian-implementasi-menurut-para, diakses pada

tanggal 10-01-2016, pukul 17.00 wib.

http://el-kawaqi.blogspot.com/2012/12pengertian-implementasi-menurut-para, diakses pada tanggal 10-01-2016, pukul 17.00 wib

https://revyareza.wordpress.com/2013/11/01/perbedaan-kurikulum-2013-dan-ktsp-2006/ diakses pada tanggal 04 januari 2016 pukul 07.00 wib