• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan peranan pengawas sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMK Kabupaten Luwu

A. Hasil Penelitian

2. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan peranan pengawas sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMK Kabupaten Luwu

Utara.

Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan peranan pengawas sekolah di SMK Kabupaten Luwu berdasarkan hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa keberadaan pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas dan fungsi mendapat

perhatian khusus dari kepala dinas pendidikan provinsi, ada semangat kepala dinas pendidikan provinsi untuk memberdayakan pengawas sekolah, respon positif pemerintah provinsi (dinas pendidikan) dengan sangat mendukung atas kerja-kerja pengawas sekolah, ini terbukti dengan beberapa kebijakan dinas pendidikan provinsi sangat memberdayakan dan mendorong pengawas sekolah untuk berkreatifitas, melibatkan pengawas dalam setiap momentum kegiatan terkait dengan sekolah, dinas provinsi dalam mengambil data terkait sekolah selalu melibatkan pengawas sekolah.

Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan memahami pentingnya peranan pengawas di sekolah dalam peningkatan mutu, terutama mutu pendidikan dan mutu pembelajaran. Ada perbedaan kepengawasan yang dulu waktu masih dibawah pengelolaan pemerintahan Kabupaten dengan sekarang setelah dikelola oleh pemerintahan Provinsi. Kalau yang dulu dirasakan masih biasa ada kebijakan-kebijakan yang tarik ulur, sekarang pengawas sekolah merasakan ada kemerdekaan, artinya pengawas sekolah bisa bekerja secara profesional.

Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor pendukung dari internal dinas pendidikan provinsi terhadap pelaksanaan peranan pengawas sekolah di SMK dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama Peranan pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas dan fungsi mendapat perhatian khusus dari kepala dinas pendidikan provinsi, ada semangat kepala dinas pendidikan provinsi untuk memberdayakan pengawas sekolah. Kedua Respon pemerintah provinsi (dinas pendidikan) sangat mendukung atas kerja-kerja pengawas sekolah, ini terbukti dengan beberapa kebijakan dinas pendidikan provinsi sangat memberdayakan dan

mendorong pengawas sekolah untuk berkreatifitas. Melibatkan pengawas dalam setiap momentum kegiatan terkait dengan sekolah, dinas provinsi dalam mengambil data terkait sekolah selalu melibatkan pengawas sekolah. Ketiga respon Dinas Pendidikan Provinsi luar biasa mereka paham betul bahwa peran pengawas itu penting di sekolah, peningkatan mutu, mutu pendidikan, mutu pembelajaran: semua. Keempat Respon internal dinas pendidikan provinsi terutama Kepala Dinas Pendidikan sekarang kelihatannya bagus karena akan melibatkan pengawas sekolah dalam promosi kepala sekolah dan Kelima pengawas sekolah melihat adanya perbedaan kepengawasan yang dulu dengan yang sekarang. Kalau yang dulu pengawas sekolah merasakan masih biasa ada kebijakan-kebijakan yang tarik ulur, sekarang pengawas sekolah merasakan ada kemerdekaan artinya profesionalisme kita pengawas di sekolah itu betul-betul kita rasakan di saat ini.

Kiat-kiat pengawas sekolah dalam melakukan pemantauan dan pembinaan di SMK dengan senantiasa memberikan motivasi dan dorongan kepada sekolah dan guru, dalam pembuatan perangkat pembelajaran, pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas melakukan pendekatan berbeda kepada setiap SMK. Pengawas sekolah harus lebih tahu banyak tentang perangkat pembelajaran dibanding kepala sekolah dan guru, menyadari bahwa pengawas sekolah adalah motivator sekaligus fasilitator terhadap komponen-komponen sekolah, senantiasa menjadi contoh. Mengkomunikasikan setiap permasalahan yang ada di sekolah dengan duduk bersama menyelesaikan masalah, pentingnya pengalaman, pengawas sekolah menghindari adanya ikatan yang bisa merusak, dengan tidak menerima amplop

pemberian dari sekolah. Pengawas sekolah selalu memotivasi diri dengan menganggap bahwa apapun yang dikerjakan harus mendahulukan keikhlasan dan meyakinkan diri bahwa ini adalah tanggungjawab, bahwa ini adalah amanah dan apapun yang kita lakukan ini adalah ibadah sehingga tidak ada yang susah dan tidak ada kendala yang berarti”

Berdasarkan hasil hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kiat-kiat pengawas sekolah dalam melakukan pemantauan dan pembinaan di SMK Kabupaten Luwu Utara adalah pengawas sekolah dalam melakukan pemantauan senantiasa memberikan motivasi dan dorongan kepada sekolah dan guru, dalam pembuatan perangkat pembelajaran, selalu mengingatkan bahwa administrasi, perencanaan itu bukan untuk pengawas sekolah tetapi itu adalah kebutuhan guru, senantiasa menyampaikan kepada guru untuk melengkapi administrasi pembelajaran jangan merasa khawatir, merasa tertekan, karena ini bagian dari kunjungan, berusaha memahami karakteristik setiap SMK, melakuan pendekatan yang berbeda kepada setiap SMK, pengawas sekolah bertindak layaknya orang tua, karena pengawas itu motivator sekaligus fasilitator terhadap komponen-komponen sekolah. Pengawas sekolah senantiasa berusaha untuk menjadi contoh. memberikan contoh selalu mengkomunikasikan setiap masalah dengan duduk bersama, selalu menghindari adanya ikatan yang bisa merusak dengan tidak menerima amplop pemberian dari SMK, selalu mendahulukan keikhlasan, amanah dan meyakinkan diri bahwa ini adalah tanggungjawab, senantiasa memotivasi diri bahwa apapun yang dilakukan

adalah ibadah, dengan demikian apapun yang dilakukan tidak akan susah, dan bukan suatu kendala.

Faktor pendukung dan penghambat dari eksternal. Hasil penelitian dapat digambarkan bahwa respon sebahagian guru atas kedatangan pengawas sekolah adalah ada yang merasa biasa saja, ada yang kaget dan terkejut, degdegan, ada yang takut, gelisah, walaupun mereka tetap siap dipantau. Sebahagian yang lain merespon dan menerima secara baik kedatangan pengawas sekolah walaupun terkadang masih ada pertanyaan-pertanyaan apa yang mau diperiksa. Hal pendukung yang dirasakan oleh pengawas sekolah ketika melakukan pemantauan di sekolah adalah kalau datang disambut dengan menunjukkan hal-hal yang dibutuhkan oleh pengawas untuk dipantau.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai respon terhadap kedatangan pengawas sekolah di SMK dalam melakukan pemantauan dan pembinaan dapat disimpulkan sebagai berikut kedatangan pengawas sekolah sebagian merasa biasa saja, ada yang takut, gelisah atau was-was, khawatir, namun sebagian guru masih ada yang kaget dan terkejut. Perasaan itu yang dialami kalau pengawas sekolah mau datang memantau di sekolah, bahkan pada kondisi dan situasi tertentu masih ada guru yang menghindar dari pengawas sekolah.

Kedatangan pengawas sekolah direspon positif, dan diterima secara baik walaupun masih ada pertanyaan-pertanyaan apa yang mau dia periksa begitupun respon kepala sekolah atas kedatangan pengawas sekolah sangat menerima baik, senang-senang saja, sebagian yang lain merasakan bahwa kedatangan pengawas

sekolah bagus karena mengajarkan apa yang kurang dalam pembuatan perangkat, pembuatan silabus, cara mengajar, senang dibimbing, sebagian guru termotivasi untuk menyelesaikan perangkat pembelajarannya, dan lain-lain. Selanjutnya peranan pengawas sekolah dirasakan juga kalau kepala sekolah itu agak segan menegur guru, maka disinilah peran seorang pengawas sekolah.

Respon umum kepala sekolah ketika pengawas sekolah datang memantau. Melihat dari segi fungsi, responnya bagus, karena semakin banyak kali dikunjungi pengawas sekolah semakin dia profesional, semakin tahu dia punya kelemahan, semakin tahu untuk diperbaiki, jadi responnya positif, walaupun, masih ada yang kurang menerima secara baik, tetapi sedikit demi sedikit itu berkurang. Kepala sekolah merasa keberadaan pengawas sekolah membantu memotivasi guru untuk membuat dan melengkapi administrasi perangkat pembelajarannya.

Kendala-kendala yang pengawas sekolah alami ketika melaksanakan pemantauan dan pembinaan di SMK berdasarkan hasil penelitian adalah secara umum tidak ada kendala yang berarti, pengawas sekolah ketika melakukan pemantauan di sekolah, ketika ada kendala atau yang kurang pada perangkat pembelajaran guru, maka langsung dilakukan pembimbingan. Walaupun pengawas sekolah merasakan masih ada guru yang merasa takut kalau pengawas sekolah datang memantau. Hanya kendala-kendala yang bersifat teknis misalnya guru lupa bawa perangkat pembelajaran, tidak semua guru siap perangkat pembelajarannya, guru kalau ditanya tentang perangkatnya, dia menjawab sementara masih di komputer, sebagian yang lain tidak terbuka dalam menyampaikan kelemahannya.

Kendala teknis yang lainnya adalah dukungan kantor dan fasilitas sarana/prasarana yang belum memadai karena dari segi status pengawas sekolah untuk SMK/SMA baru beralih secara defenitif ke pemerintah Provinsi.

Faktor pendukung pelaksanaan peranan pengawas sekolah di SMK Kabupaten Luwu Utara berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung pelaksanaan peranan pengawas sekolah dari internal bahwa dinas pendidikan provinsi Sulawesi Selatan sangat mendukung atas kerja-kerja pengawas sekolah, senantiasa mendorong pengawas sekolah untuk berkreatifitas, dan bekerja secara profesional dengan melibatkan pengawas sekolah dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan SMK, dari internal pengawas sekolah ada semangat dan motivasi untuk berusaha memahami karakteristik setiap SMK, melakuan pendekatan yang berbeda kepada setiap SMK, senantiasa berusaha untuk menjadi contoh, selalu mengkomunikasikan setiap masalah dengan duduk bersama, dan menghindari adanya ikatan yang bisa merusak dengan tidak menerima amplop pemberian adapun faktor pendukung pelaksanaan peranan pengawas sekolah dari eksternal adalah adanya respon positif dan penerimaan atau sambutan secara baik dari sebahagian kepala sekolah dan guru terutama mereka yang ingin maju dan telah memahami tugas dan fungsi pengawas sekolah, serta respon yang kurang menerima secara baik kedatangan pengawas sekolah di SMK sedikit demi sedikit berkurang.

Adapun faktor penghambat pelaksanaan peranan pengawas sekolah di SMK Kabupaten Luwu Utara berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat dari internal adalah kemampuan dan pemahaman pengawas sekolah

mengenai perangkat perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran belum konprehensip sedangkan faktor penghambat dari eksternal hanya berupa kendala yang bersifat teknis misalnya masih adanya beragam respon dari kepala sekolah dan guru, masih ada yang kaget, takut, gelisah atau was-was, khawatir, bahkan menghindar, dan dukungan fasilitas yang belum memadai karena baru, serta kendala transportasi karena jarak SMK.

B. Pembahasan

1. Peranan Pengawas Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di