• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMUAN HASIL PENELITIAN

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Dakwah GEMA al-Hikmah

2. Faktor Penghambat

kegiatan PHBI ataupun PHBI terutama dalam hal mengarahkan massa untuk menghadiri acara tersebut. Dengan bersatunya antar organisasi, maka kegiatan yang akan dilaksanakan akan menjadi lebih mudah dan sukses. Lain halnya dengan organisasi yang tidak mau bekerja sama maka akan sulit mencapai suatu kesuksesan.

d. Selain itu juga GEMA al-Hikmah bekerja sama dengan instansi- instansi yang ada disekitar masjid al-Hikmah, seperti: PT Panasonic Gobel, PT Khong Guan, Yayasan Pendidikan Islam Depok, dan CV Astro Komputer.6

Adapun bentuk dari kerja samanya yaitu ketika perusahaan-perusahaan di atas mengadakan sebuah acara terutama acara-acara bernuansa islami, maka GEMA memberikan partisipasinya dalam kegiatan tersebut dan sebaliknya jika GEMA mengadakan acara maka Perusahaan-perusahaan itu menjadi sponsor dalam kegiatan-kegiatan PHBI (Maulid Nabi SAW, Isra Mi’raj, Peringatan Tahun Baru Hijriyah dan Peringatan Nuzulul Qur’an) yang diadakan oleh DKM dan GEMA. Dengan demikian suatu kegiatan akan lebih mudah terlaksana dan dapat berjalan dengan lancar atas dukungan dari semua pihak.

2. Faktor Penghambat

6

Mahrif, Ketua Bidang Kajian Islam, Wawancara Pribadi, Cimanggis Depok, 25 Februari 2011, jam 09.00 WIB.

Faktor penghambat yang dirasakan oleh Gema al-Hikmah adalah a. Antusias remaja yang masih kurang dan mudah terbawa arus

pergaulan sehingga sangat perlahan-lahan mengajak untuk dapat ikut serta dalam oganisasi GEMA al-Hikmah.

b. Lingkungan yang bisa dikatakan pergaulannya sangat bebas, apalagi di perkotaan banyaknya kegiatan-kegiatan kemaksiatan yang sebenarnya tak layak untuk mereka ikuti seperti hanya sekedar kumpul-kumpul (Komunitas Punk) dan ujung-ujungnya terbawa arus lembah hitam.

c. Keterbatasan Dana.7

Dari poin pertama yaitu; "Antusias remaja sangat kurang", maka dapat penulis jabarkan bahwa: antusias remaja sangat kurang karena di zaman era globalisasi ini banyak masuk hal-hal yang cenderung negatif, seperti banyak dari remaja yang menghabiskan waktunya berjam-jam di warung internet (WARNET) dan Rental Playstation (PS). Sehingga remaja sudah terpengaruh dengan hal itu dan mengabaikan kegiatan-kegiatan Islami yang membawa dampak jenuh menurut mereka. Tetapi inilah langkah yang bagus untuk remaja masjid mengajak mereka perlahan demi perlahan.

Dari poin kedua yaitu: "Lingkungan yang sangat bebas", maka dapat penulis jabarkan bahwa: lingkungan yang sangat bebas memerlukan kerja keras untuk menanamkan nilai-nilai agama kepada para remaja, karena dilingkungan tersebut masih banyaknya ditemukan kalangan remaja yang dijangkiti kebiasaan

7

Mahrif, Ketua Bidang Kajian Islam, Wawancara Pribadi, Cimanggis Depok, 28 Februari 2011, jam 09.30 WIB.

bolos sekolah, minuman keras, kecanduan ectasy (XTC), budak kokain dan morfin, kesukaan judi dalam urban popular culture, musro, world-wide sing, dan sejenisnya. Para remaja cenderung bergerak menjadi generasi buih terhempas dipantai menjadi dzurriyatan dhi’afan suatu generasi yang bergerak menjadi the loses generation dan tidak berani ikut serta didalam perlombaan ombak gelombang samudera globalisasi. Pada hakekatnya semua prilaku moral tersebut lahir karena lepas kendali dari nilai-nilai agama dan menyimpang jauh terbawa arus deras keluar dari alur budaya luhur bangsa.Kondisi seperti itu telah memberikan penilaian buruk terhadap dunia pendidikan pada umumnya.Kita tahu bahwa remaja sangat banyak dan sering membuat onar . Remaja tidak memikirkan sebab dan akibat yang dilakukannya mereka hanya tahu senang-senang. Hal tersebut sering disebut kenakalan remaja dan apakah kenakalan remaja itu.Kenakalan remaja adalah perilaku-perilaku yang dilakukan remaja di luar dengan tujuan untuk bersenang-senang bersama teman-temannya.

Maka dari itulah sangat diperlukan strategi-strategi dakwah yang harus dilakukan oleh GEMA dalam menerapkan nilai-nilai Islam.

Dari poin ketiga yaitu: “Keterbatasan Dana”, Dana merupakan hal yang sangat penting dalam setiap organisasi untuk melaksanakan suatu kcgiatan, meskipun kegiatan tersebut bersifat kemanusiaan dan dalam hal berdakwah. Tetap saja tidak akan berjalan efektif apabila dana yang di perlukan tidak ada, maka tetap saja dana merupakan hal yang penting untuk keberlangsungan suatu kegiatan.

Demikianlah faktor-faktor yang telah penulis jabarkan. baik faktor pendukung maupun faktor penghambat dalam perjalanan dakwah GEMA al- Hikmah, yang kesemuanya itu mereka jalankan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

66

A. Kesimpulan

Bedasarkan penelitian yang penulis lakukan tentang Strategi Dakwah Generasi Muda al-Hikmah (GEMA), penulis dapat menghasilkan kesimpulan akhir dari penulisan karya ilmiah ini yaitu sebagai berikut:

1. GEMA memiliki strategi yang efektif, terarah dan terencana dalam setiap melakukan kegiatan dakwahnya terhadap para remaja agar menjadi remaja muslim yang benar-benar mengetahui dan memahami serta melaksanakan ajaran agama Islam. Hal ini bisa dilihat dalam penjaringan massa yang lebih banyak dibandingkan dengan kegiatan yang diadakan GEMA al- Hikmah sebelumnya. Adapun tabel dari perbandingan itu sebagai berikut :

Hasil evaluasi strategi dakwah secara kuantitas di lihat dari tiga periode

Periode GEMA tahun Jumlah Jama’ah

2001-2004 84 Orang

2004-2008 92 Orang

2008-2011 135 Orang

Meskipun masih banyak yang perlu dibenahi dalam meningkatkan strategi dakwahnya yang lebih baik lagi dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan oleh pengurus GEMA al-Hikmah, tetapi pada dasarnya GEMA sudah berhasil menghimpun para remaja atau anggota untuk ikut berperan serta dalam kegiatan-kegiatan GEMA. Adapun tahap-tahapan strategi dakwah yang di tempuh oleh GEMA al-Hikmah adalah sebagai berikut:

a. Perumusan Strategi Dakwah Generasi Muda al-Hikmah: Adapun pokok-pokok pikiran dan langkah-langkah perumusan strategi dakwah GEMA al-Hikmah adalah :

1) Pengenalan sasaran dakwah 2) Pengkajian tujuan

3) Efektifitas dan efesiensi dakwah

b. Implementasi Strategi Dakwah Generasi Muda al-Hikmah : GEMA al- Hikmah dalam mengimplementasikan strategi dakwah yang sudah di susun dalam bentuk-bentuk program dakwah adalah membuat berbagai agenda keagamaan yang di butuhkan oleh setiap anggota, baik itu dalam bentuk acara yang sudah ditetapkan oleh GEMA maupun kegiatan dakwah yang sifatnya komunitas kecil.

c. Evaluasi Strategi Dakwah Generasi Muda al-Hikmah: dalam hal ini GEMA mengadakan sebuah evaluasi tentang strategi dakwah diantaranya :

2) Rapat Evaluasi pelaksanaan kegiatan 3) Memperbaiki Makanisme kerja

2. Dalam setiap organisasi pasti menemukan faktor pendukung dan penghambat seperti halnya yang di alami oleh GEMA al-Hikmah yaitu : Faktor Pendukung dakwah GEMA al-Hikmah asalah :

a. Para orang tua yang selalu antusias memberikan pembinaan berupa nasihat-nasihat serta dukungan kepada GEMA al-Hikmah dan memotivasi GEMA untuk lebih maju kedepannya

b. Adanya dukungan dari berbagai pihak khususnya pihak pengurus DKM yang mendukung dan selalu memberikan masukan serta kritik yang bersifat membangun baik yang berhubungan dengan kegiatan GEMA ataupun terhadap keberlangsungan organisasi GEMA agar senantiasa selalu eksis keberadaannya untuk terus maju.

c. GEMA al-Hikmah bekerjasama dengan organisasi-organisasi lain seperti Forum Komunikasi Remaja Masjid (FKRM) Depok, FKRM Jakarta Timur, Karang Taruna Kampung Areman.

d. Sedangkan Faktor Penghambat dalam dakwah GEMA al-Hikmah adalah a. Antusias remaja yang masih kurang dan mudah terbawa arus

pergaulan sehingga sangat perlahan-lahan mengajak untuk dapat ikut serta dalam oganisasi GEMA al-Hikmah.

b. Lingkungan yang bisa dikatakan pergaulannya sangat bebas, apalagi di perkotaan banyaknya kegiatan-kegiatan kemaksiatan yang sebenarnya

tak layak untuk mereka ikuti seperti hanya sekedar kumpul-kumpul (Komunitas Punk) dan ujung-ujungnya terbawa arus lembah hitam. c. Keterbatasan Dana.

B. Saran

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan saran yang mudah-mudahan dapat menjadi sebuah masukan bagi keberlangsungan GEMA al-Hikmah dan organisasi lainnya yaitu sebagai berikut :

1. Sebagus apapun strategi, jika tidak digunakan maka akan sia-sia dan akan memunculkan masalah-masalah yang baru. Dengan banyaknya teori yang berkaitan dengan strategi, maka GEMA al- Hikmah dapat memilih dan menerapkan dalam kegiatan dakwahnya, sehingga kegiatan dakwah dapat di control secara sistematis dan menarik.

2. Untuk masa depan GEMA al-Hikmah, khususnya para pengurus jangan pernah merasa bosan dalam menjalankan kegiatan dakwahnya terhadap para remaja khususnya. Semoga GEMA al- Hikmah dapat menjadi sebuah jembatan yang mengantarkan para remaja khususnya di sekitar kelurahan Cimanggis Depok menjadi remaja yang beriman dan berakhlakul karimah, karena remaja merupakan salah satu asset negara sebagai generasi penerus. Untuk menumbuhkan hal itu, maka harus ada suatu langkah strategi yang

harus di ambil dan diputuskan dari masa ke masa agar organisasi yang bergerak dibidang dakwah tetap berjalan dan tidak kehilangan arah.

3. Koordinasi dan Komunikasi adalah hal penting dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang menjadi pokok dan tujuan GEMA al- Hikmah. Maka koordinasi antar pengurus terhadap anggota harus lebih aktif dan intensif dalam menjalankan kegiatan-kegiatan dakwahnya sehingga kegiatan dakwah tersebut dapat berjalan efektif dan lebih terkoordinir.

4. Keterkaitan remaja dengan orang tua atau Penasihat dari GEMA harus bisa menjalin kerja sama yang erat dalam hal apapun, karena dengan dari dorongan orang tualah GEMA dapat berjalan dengan baik dan lancer.

Alawiyah, Tuty, AS, Strategi Dakwah di Kalangan Majelis Ta’lim, (Bandung: Mizan, 1997)

Ardani, Moh. , Fikih Dakwah, (Jakarta : PT. Mitra Cahaya Utama, 2006)

Aripudin, Acep & Sambas, Syukriadi, Dakwah Damai: Pengantar Dakwah Antar Budaya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007)

Aziz, Mohammad Ali, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2004) Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta:logos, 1997) Bagus, Loren, Kamus Filasafat, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1996) Creswell John W., Research Design Qualitative & Quantitative Approach, (Jakarta: KIK Press, 2003)

David ,Fred R, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhallindo, 2002) Effendi, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 1992)

Ghazali, M. Bahri, Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997)

Hadi, Sutrisna, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989) Hafiduddin, Didin, Dakwah Aktual, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998) Hasanudin, Hukum Dakwah, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996)

Ismail, A. Ilyas , Paradigma Dakwah Sayyid Quthub (Jakarta: Penamadani, 2006) Mulyana, Imam, Mengupas Konsep Strtegi, Teori dan Praktek, (Bandung : PT Remaja

Karya, 2009),

Nazir, Moh Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005).

Ndraha, Taliziduhub, Budaya Organisasi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), Padmawati, Syarah, Kajian Filologis dan Nilai-nilai Islam dalam Hikayat Raja

Rahib, (Skripsi S1 Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, 2007) Siagan,Sondang, Analisa serta Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986),

Singaribun, Masri dan Effendi, Sofian, Metode penelitian survey, (Jakarta: LP3S, 1989)

Syihata, Abdullah, Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Departemen Agama, 1986) Syukir, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983) Supratikno, Hendrawan, Advanced Strategic management; Back to Basic

Approach, (Jakarta: PT. Gravindo Utama, 2004)

Tasmoro, Toto, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987) Zaidallah, Alwisral Imam, Strategi Dakwah dalam Membentuk Da’I dan Khotib

Gambar Masjid al-Hikmah Kp Areman Cimanggis Depok

Ketua GEMA memberikan pengarahan-pengarahan bagi anggota GEMA

Antusias Generasi Muda al-Hikmah (GEMA) dalam mengikuti latihan Marawis

Para anggota GEMA dalam memperingati Malam Nuzulul Quran

Pertemuan rapat di rumah salah satu anggota GEMA dalam merancang sebuah kegiatan

Nama : Mahrif

Jabatan : Bidang Kajian Islam Tanggal : 03 Maret 2011 Pukul : 09.00 s/d selesai

1. Bagaimana langkah-langkah strategi dakwah yang dilakukan oleh GEMA al- Hikmah?

Dalam hal ini langkah-langkah strategi yang dilakukan oleh GEMA al- Hikmah cukup efektif, karena strategi yang dilakukan GEMA terarah dan terencana dalam setiap melakukan kegiatan dakwahnya terhadap para remaja agar menjadi remaja muslim yang benar-benar mengetahui dan memahami serta melaksanakan ajaran agama Islam. Meskipun masih banyak yang perlu dibenahi dalam meningkatkan strategi dakwahnya yang lebih baik lagi dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan oleh pengurus GEMA al-Hikmah, tetapi pada dasarnya GEMA sudah berhasil menghimpun para remaja atau anggota untuk ikut berperan serta dalam kegiatan-kegiatan GEMA

2. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat?

Faktor Pendukungnya yaitu Para orang tua yang selalu antusias memberikan pembinaan berupa nasihat-nasihat serta dukungan kepada GEMA al-Hikmah dan memotivasi GEMA untuk lebih maju kedepannya. Adanya dukungan

organisasi GEMA agar senantiasa selalu eksis keberadaannya untuk terus maju.

Sedangkan Faktor penghambatnya yaitu Antusias remaja yang masih kurang dan mudah terbawa arus pergaulan sehingga sangat perlahan- lahan mengajak untuk dapat ikut serta dalam oganisasi GEMA al-Hikmah. Lingkungan yang bisa dikatakan pergaulannya sangat bebas, apalagi di perkotaan banyaknya kegiatan-kegiatan kemaksiatan yang sebenarnya tak layak untuk mereka ikuti seperti hanya sekedar kumpul-kumpul (Komunitas Punk) dan ujung-ujungnya terbawa arus lembah hitam.

3. Bagaimana respon remaja dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan GEMA?

Respon remaja dalam mngikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan GEMA bisa dikatakan positif, dilihat dari keinginan remaja menambah suatu wawasan tentang nilai agama. Remaja akan aktif dalam kegiatan kerohanian, tentunya ini berdampak bagi kesadaran dari diri mereka yang akhirnya dapat intropeksi diri.

Usia rata-rata anggota GEMA berkisar dari 17-25 tahun, karena kebanyakan remaja di usia inilah mereka baru bisa menyesuaikan jati diri, maka dari itu mereka harus dicekoki dengan pengetahuan-pengetahuan nilai agama yang membuat mereka tidak salah mengikuti arus kehidupan.

5. Apa saja kegiatan remaja selain mengikuti GEMA?

Kegiatan remaja selain mengikuti GEMA bermacam-macam ada yang pengangguran, kuliah, dan bekerja. Tetapi kebanyakan dari mereka pengangguran sehingga mereka lebih sering aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh GEMA.

6. Bagaimanakah tanggapan para remaja yang dahulu terjerumus dalam lembah hitam?

Tanggapan para remaja tentang masalah itu, para remaja sangat bersyukur bisa masuk ke dalam organisasi GEMA karena mereka bisa sadar akan kesalahan mereka di masa lalu. Dan intropeksi diri untuk mengubah menjadi lebih baik dari sebelum-sebelumnya.

7. Apakah dengan adanya GEMA khususnya di kampung areman cimanggis depok, membawa dampak pencitraan yang bagus dikalangan masyarakat? Dalam hal ini pencitraan GEMA amat baik di masyarakat karena dengan adanya organisasi GEMA, para remaja bisa meluangkan waktunya untuk mengisi dengan kegiatan-kegiatan Rohani yang berdampak positif bagi para remaja dan juga masyarakat di sekitar.

Periode 2011-2012

PENASEHAT

PENGURUS HARIAN

Bendahara Ketua Sekretaris

Wakil Bendahara Wakil Ketua Wakil Sekretaris

BIDANG-BIDANG

Ta’mir atau Protokol Pembangunan Perlengkapan

PHBI HUMAS Dana

(Sumber : Sekretariat DKM al-Hikmah)

I. PENASEHAT : 1. Ust. H. Mualim Misan

2. Ust. H.M. Hamzah 3. H. Ali Nanen

Dokumen terkait