• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Penghambat Sinetron Tukang Bubur Naik Haji the

BAB IV ANALISIS PRODUKSI TERHADAP PROGRAM

B. Faktor Penghambat Sinetron Tukang Bubur Naik Haji the

Dalam kegiatan produksi memiliki faktor penghambat yang dapat mempengaruhi proses yang sedang dijalani sehingga diluar rencana. Berikut ini akan di paparkan penghambat yang dialami kerabat kerja hingga pemain selama proses produksi sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series ini, paparan dari segelintir orang yang diwawancarai cukup untuk menjelaskan penghambat yang biasanya dialami dalam proses produksi ini, sebagai berikut:

Penulis Ide Cerita dan Penulis Skenario

Dalam proses penulisan ide cerita kemudian dituangkan ke dalam skenario faktor penghambat yang dirasakan tidak ada, namun menurut penulis ide cerita faktor penghambatnya berasal dari luar yaitu ketika apa yang ada

dalam ide cerita kurang dapat di tangkap oleh yang menyaksikan cerita sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series ini. Dalam menjawab salah satu

pertanyaan melalui email beliau menjawab: “Terkadang menghadapi orang­ orang yang berwawasan sempit sehingga otokritik lewat H.Muhidin dianggap sebagai penghinaan terhadap simbol Islam. Ini akan kembali ke jaman orde baru dimana, Polisi tidak boleh ditampilkan jahat, pegawai negeri tidak boleh ditampilkan jahat. Pokoknya yang oleh jahat hanya pelacur, tukang becak dsb...miris melihat kekerdialan semacam itu”. Namun hal yang seperti itu

tidak menjadai faktor penghambat besar dalam mengembangkan cerita pada sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series ini.

Pimpinan Produksi

Tugas seorang pimpinan produksi dalam sebuah produksi sinetron mulai dari pada saat perencanaan/pra produksi, shooting/produksi hingga editing/pasca produksi. Seorang pimpinan produksi mempunyai tanggung jawab dan pengawasan dari proses pra produksi, produksi hingga pasca produksi. Jadi, faktor penghambat yang dialami adalah waktu yang terkadang tidak sesuai dari yang direncanakan. Hal tersebut bisa terjadi karena masalah teknis yaitu alat­alat produksi pada saat shooting maupun pada saat proses editing, pemain yang tidak datang tepat waktu/berhalangan hadir karena hal lain, juga dari alam yaitu seperti hujan yang turun deras sehingga proses shooting terhambat dari shedulle yang sudah di tentukan.

Sutradara

Seorang sutradara juga memiliki tanggung jawab dari proses pra produksi, produksi hingga pasca produksi. Pada saat pra produksi dan pasca

produksi tidak ada hambatan yang saya alami. Namun pada saat produksi/shooting ada beberapa faktor penghambat diantaranya faktor cuaca yang tidak bersahabat seperti hujan sehingga menghambat jalannya proses shooting dan pada alat­alat produksi beresiko rusak jika hujan deras yang disertai petir. Kemudian keterlambatan properties sebagai sarana penunjang untuk shooting

Pemain

Dewi Alam sebagai Soimah

Dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series ini, tokoh Soimah yang diperankan oleh Dewi Alam pada saat proses shooting ada pula faktor penghambat yang dialaminya. Beberapa faktor tersebut menurutnya adalah ketika proses pengambilan gambar keadaan sekitarnya berisik sehingga mengganggu konsentrasi dalam dialog juga menghayati peran, tidak hafalnya dialog yang harus diucapkan sehingga harus diulang beberapa kali proses pengambilan gambar, kemudian kurangnya feel dari tokoh yang diperankan sehingga membuat membuat sutradar tidak puas akan aktingnya.

Camera Person (kameraman)

Faktor penghambat berupa cuaca ketika hujan tiba­tiba turun menjadikan set yang sudah dipersiapkan untuk shooting harus dibereskan kembali karena untuk menjaga keamanan agar tidak rusak akibat terpaan air hujan. Selain itu juga day for night atau usaha menampilkan malam seperti siang, dikarenakan berbagai hal. Salah satunya karena banyak pemain yang memiliki kesibukan lain, sehingga harus disesuaikan jadwal pemain, atau pembagian tim produksi menjadi tiga bagian menyebabkan tim yang satu

dengan tim yang lain saling menunggu giliran para pemain, sehingga menjadi banyak waktu terbuang, bahkan jadwal tertunda sehingga tidak sesuai scene yang sudah ditargetkan. Namun dipihak lain, scene harus dituntaskan.

83 PENUTUP

A.Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif pada analisis produksi program sinetron sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Terdapat enam tahapan pembentukan konstruksi sosial media massa

dalam proses produksi program sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series dimulai dari tahap penyiapan komponen komunikasi, dalam tahapan ini terdapat komponen komunikasi yang terdiri dari komunikator, komunikan, tujuan sinetron, format sinetron, serta biaya. komunikator dalam tahapan ini terdiri dari penulis ide cerita yaitu H. Imam Tantowi, kerabat kerja produksi, aktor/aktris utama, serta figuran. Komunikan dalam untuk sinetron ini berasal dari semua kalangan lapisan masyarakat. Format sinetron ini ingin menceritakan kisah rakyat sehari­hari dengan format drama religi komedi, untuk biaya bersal dari rumah produksi yaitu PT. Sinemart serta biaya dari iklan pada stasiun penayangannya yaitu RCTI. Sinetron ini bertujuan untuk menyampaiakan dakwah sehingga materi produksi berasal dari Al­Quran, Hadis, Buku­buku juga hasil komodifikasi realita masyarakat sehari­hari. Penyampaian dakwahnya disampaikan oleh sutradara tidak secara gamblang. Dalam proses penyiapan produksi atau perencanaan dilakukan dalam waktu kurang dari tiga bulan. Pihak­pihak yang terlibat mulai dari produser, penulis ide cerita dan skenario, sutradara juga pimpinan produksi. Dalam perencanaan

membicarakan selain ide cerita dan materi produksi juga kerabat kerja yang bertugas, lokasi pengambilan gambar, biaya produksi serta para pemain. Setelah tahapan penyiapan kemudian Tahap pemilihan realitas, dalam tahapan ini berisi tentang awal munculnya sinetron ini. Sinetron ini diawali dengan penemuan ide, dimana ide merupakan kisah nyata yang dialami Ustad Yusuf Mansur kemudian oleh H. Imam Tantowi dikembangkan kisah tersebut. Dalam pengembangan kisah tersebut oleh H. Imam Tantowi ditampilkan tokoh­tokoh lain dengan nama perannya selain penjual bubur kemudian sukses diangkat ke layar kaca dalam bentuk FTV. FTV Tukang Bubur Naik Haji the series terdiri dari 4 sequel kemudian ditayangkan terus menerus oleh stasiun televisi RCTI karena besarnya animo masyarakat terhadap FTV tersebut. Berdasarkan itu kemudian dikembangankan kembali oleh H. Imam tantowi sehingga dibuat tayangan the series/sinetron yang tayang setiap hari. Dilanjutkan dengan tahap pembingkaian skenario, dalam proses membingkai skenario dilakukan oleh tim pembuat skenario yang terdiri dari H. Imam Tantowi sebagai penulis ide cerita, satu orang peyuplai ide/asisten, dan enam orang penulis persegmen dalam skenario. Setelah jadi rancangan naskah skenario kemudian tahap pembentukan realitas subjektif, dalam tahap ini hasilnya berupa naskah skenario yang siap digunakan untuk proses produksi/shooting tiap episode serta penonjolan­penonjolan kata dalam bentuk verbal dan nonverbal dari setiap tokoh berdasarkan naskah skenario yang digunakan. Tahap yang kelima yaitu tahap pengemasan realitas simbolik, dalam tahapan ini berkaitan tentang apa yang telah ada dalam

naskah skenario kemudian di wujudkan visualisasinya dalam bentuk gambar yaitu pada proses shooting sehingga dapat disaksikan di televisi. Dalam pengemasan realitas simbolik ini, terdapat tiga proses pengemasan dimulai dari kekuatan priming yaitu berdasarkan rundown, kekuatan signing yaitu berdasarkan naskah skenario, dan kekuatan framing yaitu cerita dalam sinetron tersebut. Tahap terakhir yaitu tahap penetapan realitas objektif, dalam tahap ini meruakan tahap evaluasi dari tahap­ tahap sebelumnya.

2. Selama proses produksi dalam pra produksi, produksi juga pasca produksi pihak­pihak yang terkait memiliki faktor penghambat sehingga apa yang sudah direncanakan tidak dapat berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan. Pada proses produksi/peliputan/shooting faktor penghambat dialami oleh kerabat kerja yang bertugas juga para pemain. Namun, faktor penghambat tersebut bisa dilalui dengan baik tanpa berpengaruh besar terhadap apa yang telah di rencanakan. Tim kerabat kerja yang dibagi menjadi tiga bagian memiliki faktor penghambat yang berpengaruh terhadap jalannya proses produksi, faktor penghambat tersebut berasal dari alam yang berupa cuaca, teknis juga dari para pemain.

B.Saran

Dari hasil penelitian yang berjudul analisis produksi sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series penulis ingin memberikan saran terhadap pihak terkait, sebagai berikut:

1. Sebaiknya pada hari sabtu dan minggu jam tayang tidak dimulai pada waktu azan magrib, karena hal tersebut dapat mengganggu waktu ibadah

penonton serta tujuan dari sinetron ini yang ingin menyampaikan pesan dakwah kepada penontonnya dapat benar­benar dilaksanakan oleh penonton yang menjadi sasaran tayangan sinetron ini.

2. Hendaknya tokoh yang ada dalam cerita tidak dibuat terlalu berlebihan dalam melakukan kezoliman agar tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat yang menonton.

3. Sebagai penonton, hendaknya menanggapi dengan bijak tayangan sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series ini yaitu dengan cara menjalankan pesan dakwah yang disampaikan dalam cerita sehingga dapat menjadi tuntunan bukan hanya sekedar tontonan.

4. Hendaknya pihak rumah produksi menambah muatan sinetron yang bertema religi/Islami yang tidak hanya banyak tayang pada saat bulan Ramadhan saja.

87

DAFTAR PUSTAKA

Ali Aziz, Muhammad. Ilmu Dakwah. (Surabaya: Media Dakwah, 2005)

Bungin, Burhan. Konstruksi Sosial Media Massa. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011)

Darwanto, SS. Televisi Sebagai Media Pendidikan.(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007)

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1998) cet. ke­1

Djamal, Hidajanto dan Andi Fachruddin. Dasar-Dasar Penyiaran, Sejarah, Organisasi, Operasional dan Regulasi. (Jakarta: Prenada Media Grup, 2011)

Effendy, Heru. Industri Pertelevisian Indonesia, Sebuah Kajian. (Jakarta: Erlangga PT. Gelora Aksara Pratama, 2008)

Ismail, Ilyas. Paradigma Dakwah Sayyid Quthub: Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah. (Jakarta: Pena Madani, 2006)

Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. (Yogyakarta: UIN Maliki Press, 2010)

Lutters, Elizabeth. Kunci Sukses Menulis Skenario. (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004)

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT.Rosdakarya, 2007)

Morissan, M.A. Jurnalistik Televisi Mutakhir. (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2010)

_____________. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. (Kencana Prenada Media Grup, 2008)

_____________. Media Penyiaran, Strategi Mengelola Televisi. (Tangerang: Pustaka Harapan, 1996)

Mubarok, Ahmad. Psikologi Dakwah. (Bandung: Benang Merah Press, 2004) Muda, Deddy Iskandar. Jurnalisitk Televisi: Menjadi reporter Profesional.

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008)

Rahayu, Iin Tri S.Psi dan Tristiadi Ardi Ardani S.Psi M.Psi. Observasi dan Wawancara. (Jawa Timur: Bayu Media Publishing, 2004)

Soenarto, RM. Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai pengaruh Siaran. (Jakarta: FFTV­IKJ Press, 2007) cet. ke­1

Syukur, Asymuni. Dasar-Dasar strategi Dakwah Islam. (Surabaya: Al­Ikhlas, 1998)

Wahyudi, JB. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka utama, 1994)

Wibowo, Fred. Teknik Produksi program Televisi. (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007) cet. ke­1

_____________. Dasar-Dasar Produksi Program Televisi. (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997)

Wawancara:

H. Imam Tantowi, Penulis Ide Cerita dan Penulis Skenario Produksi Sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series

M. Romli, Pimpinan Produksi Sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series Syaiful, Asisten Pimpinan Produksi Sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series H. Ucik Supra, Sutradara Produksi Sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series Dewi Alam, Pemeran Soimah Produksi Sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series

Lainnya:

http://id.wikipedia.org/wiki/sinetron

http://deskripsi sinetron tukang bubur naik haji the series Skenario Tukang Bubur Naik Haji the series

Jadwal shooting Tukang Bubur Naik Haji the series

Suasana shooting sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series

Suasana shooting sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series

Penulis dengan tokoh Rumana

Dokumen terkait