• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.7. Epidemiologi Infark Miokard Akut

2.7.2. Faktor Risiko Infark Miokard Akut

a. Umur dan Jenis Kelamin

Seseorang menjadi semakin rentan terkena penyakit jantung seiring bertambahnya usia. Orang yang berusia lebih tua lebih banyak yang mengalami serangan jantung atau Infark Miokard Akut daripada orang yang lebih muda. Sekitar 80% orang yang meninggal akibat Infark Miokard Akut berusia di atas 65 tahun. Di Amerika, risiko serangan jantung atau Infark Miokard Akut mulai meningkat pada pria setelah mereka mencapai usia 45 tahun dan pada wanita setelah usia 55 tahun.25

Pria memiliki risiko lebih besar terkena Infark Miokard Akut dan kejadiannya lebih awal daripada wanita. Morbilitas penyakit PJK pada pria dua kali lebih besar dibandingkan dengan wanita dan kondisi ini hampir 10 tahun lebih dini pada pria

daripada pada wanita. Hormon estrogen bersifat protektif pada wanita, namun setelah menopause insiden PJK meningkat dengan pesat, tetapi tidak sebesar insiden PJK pada pria.16,26

Di Inggris insidens Infark Miokard Akut rata-rata untuk mereka yang berusia antara 30-69 tahun adalah sekitar 600 per 100.000 penduduk untuk pria dan 200 per 100.000 untuk perempuan.27

b. Angina Pektoris Tak Stabil

Beberapa penelitian melaporkan bahwa angina pektoris tak stabil merupakan risiko untuk terjadinya Infark Miokard Akut dan kematian. Beberapa penelitian retrospektif menunjukkan bahwa 60-70% penderita Infark Miokard Akut pada riwayat penyakitnya mengalami angina pektoris tak stabil.28

Di Amerika Serikat setiap tahun 1 juta pasien dirawat di rumah sakit karena angina pektoris tak stabil, dimana 6-8% kemudian mendapatkan Infark Miokard Akut. 29

c. Hipertensi

Risiko PJK secara langsung berhubungan dengan tekanan darah, untuk setiap penurunan tekanan darah diastolik sebesar 5 mmHg risiko PJK berkurang sekitar 16%. Dari penelitian Framingham selama 18 tahun terhadap penderita berusia 45-75 tahun didapatkan bahwa hipertensi merupakan faktor pencetus terjadinya angina dan Infark Miokard Akut. Pada penelitian juga didapatkan bahwa penderita hipertensi yang dialami Infark Miokard Akut mortalitasnya 3 kali lebih besar.30

d. Diabetes Mellitus

Secara umum, penyakit jantung koroner terjadi pada usia lebih muda pada penderita diabetes dibandingkan pada penderita non diabetes. Pada DM tipe II risiko terjadinya PJK dua hingga empat kali lebih tinggi daripada populasi umum.16

Menurut penelitan Nadeem Sarwar dari University of Cambridge di Inggris (2000-2010), diabetes meningkatkan kematian akibat Infark Miokard Akut, stroke atau gangguan jantung lainnya. Diabetes menyebabkan 1 dari 10 kematian akibat penyakit kardiovaskular.31

e. Hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia merupakan masalah yang cukup penting karena termasuk faktor risiko utama PJK disamping hipertensi dan merokok. LDL (Low Density Lipoprotein) kontrol merupakan jenis kolesterol yang bersifat buruk atau merugikan karena kadar LDL yang meninggi akan menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah. HDL (High Density Lipoprotein) kolesterol merupakan jenis kolesterol yang bersifat baik atau menguntungkan karena mengangkut kolesterol dari pembuluh darah kembali ke hati untuk dibuang sehingga mencegah penebalan dinding pembuluh darah atau mencegah terjadinya atheroclerosis. Trigliserida terdiri dari 3 jenis lemak yaitu lemak jenuh, lemak tidak jenuh dan lemak trans. Kadar trigliserida yang tinggi merupakan faktor risiko untuk terjadinya PJK.30

f. Obesitas

Obesitas adalah keadaan berat badan lebih, kelainan ini dapat diukur dengan Body Mass Index (BMI) yaitu perbandingan berat badan (kg) dengan tinggi badan

kuadrat (m2). Menurut WHO (2000), seseorang dikatakan obesitas apabila nilai BMI diatas 30.32

Orang dengan berat badan berlebihan mempunyai kemungkinan terkena penyakit jantung dan stroke lebih tinggi. Kelebihan berat badan meningkatkan beban jantung. Ini berhubungan dengan penyakit jantung terutama pengaruhnya pada tekanan darah, kadar kolesterol darah dan diabetes mellitus. Seseorang yang mengalami obesitas kemungkinan menderita penyakit jantung 2 kali lipat dari seseorang yang memiliki berat badan normal.33

g. Kebiasaan Merokok.

Merokok merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke sehingga dengan berhenti merokok akan mengurangi risiko terjadinya serangan jantung. Asap rokok mengandung 4.000 jenis bahan, sebagian besar berbahaya bagi tubuh. Bahan ini antara lain : CO, nikotin, Cu, asam arsenat dan asam hidrosianat. Merokok dapat menyebabkan kanker dan merupakan faktor risiko yang besar untuk munculnya penyakit jantung dan peredaran darah. Menurut WHO, 35% dari semua kematian akibat penyakit jantung ada kaitannya dengan merokok dan angka kematian dalam kelompok usia 35-54 tahun adalah tiga kali lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan yang bukan perokok. Risiko terjadinya PJK akibat merokok berkaitan dengan dosis dimana orang yang merokok 20 batang rokok atau lebih dalam sehari memiliki risiko sebesar dua hingga tiga kali lebih tinggi daripada populasi umum. Menurut Penelitian di AS, wanita perokok yang minum pil KB akan menghadapi risiko serangan jantung atau Infark Miokard Akut 34 kali lebih tinggi daripada rata-rata. 34

Penelitian Framingham mendapatkan kematian mendadak akibat PJK pada pria perokok 10 x lebih besar daripada bukan perokok dan pada wanita perokok 4,5 x lebih besar daripada bukan perokok.35

Selain orang yang merokok dapat menyebabkan kematian pada penyakit kardiovaskular, orang yang tidak merokok dan tinggal bersama perokok (perokok pasif) memiliki peningkatan risiko terkena penyakit jantung sebesar 20-30% dibandingkan dengan orang yang tinggal dengan orang yang bukan perokok.16 Dalam sebuah kajian gabungan yang dilakukan oleh Royal Medical School of London, St. Bartholomew School, dan Wolfson Institute of Preventive Medicine menarik kesimpulan bahwa orang yang terpaksa bekerja atau hidup bersama perokok memiliki risiko 30% lebih tinggi untuk terserang penyakit jantung. Bahkan sekalipun orang yang tidak merokok jika terpapar pada satu batang rokok per hari, dapat menghadapi risiko yang sama besarnya dengan perokok yang menghisap 9-10 batang rokok sehari. 34

Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok diserap dalam darah. Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memicu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin tinggi, berakibat timbulnya hipertensi. Efek lain merangsang berkelompoknya trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan menggumpal dan akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap rokok yang mengandung CO. Penyempitan yang berat atau penyumbatan dari satu atau lebih arteri koroner dapat berakhir dengan Infark Miokard Akut.36

h. Ketidakaktifan fisik

Aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol, memperbaiki fungsi paru dan pemberian O2 ke miokard, menurunkan berat badan dan menurunkan tekanan darah. Olahraga yang teratur berperan penting dalam mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah.37

Dokumen terkait