• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.3 Tujuan Penelitian

2.2.2 Faktor yang Memengaruhi Dukungan Sosial

Menurut Friedman (1998), faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan sosial lainnya adalah kelas sosial ekonomi. Kelas sosial ekonomi disini meliputi tingkat pendapatan

atau pekerjaan dan tingkat pendidikan. Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan lebih demokratis dan adil.

Faktor- faktor yang mempengaruhi dukungan sosial adalah sebagai berikut : 1. Kebutuhan Fisik

Kebutuhan fisik dapat mempengaruhi dukungan sosial. Adapun kebutuhan fisik meliputi sandang, pangan dan papan. Apabila seseorang tidak tercukupi kebutuhan fisiknya maka seseorang tersebut kurang mendapat dukungan sosial.

2. Kebutuhan Sosial

Dengan aktualisasi diri yang baik maka seseorang lebih kenal oleh masyarakat daripada orang yang tidak pernah bersosialisasi di masyarakat. Orang yang mempunyai aktualisasi diri yang baik cenderung selalu ingin mendapatkan pengakuan di dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu pengakuan sangat diperlukan untuk memberikan penghargaan.

3. Kebutuhan Psikis

Dalam kebutuhan psikis pasien pre operasi di dalamnya termasuk rasa ingin tahu, rasa aman, perasaan religius, tidak mungkin terpenuhi tanpa bantuan orang lain. Apalagi jika orang tersebut sedang menghadapi masalah baik ringan maupun berat, maka orang tersebut akan cenderung mencari dukungan sosial dari orang- orang sekitar sehingga dirinya merasa dihargai, diperhatikan dan dicintai.

2.3 Landasan Teori

Menurut Berns (2007) mengatakan bahwa struktur dasar yang petama yang menjadi mikrosistem dan memberikan hubungan yang signifikan dengan perkembangan manusia meliputi dukungan sosial dari keluarga, sekolah, kelompok teman sebaya, masyarakat dan media. Dalam penelitian ini dukungan yang digunakan yaitu dukungan yang bersumber dari

anggota keluarga dan lingkungan luar (masyarakat), sehingga dapat mempengaruhi faktor-faktor tercapainya suatu kegiatan. Sedangkan menurut Sarafino (2008) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi apakah seseorang akan menerima dukungan sosial atau tidak. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah :

1. Faktor dari Penerima Dukungan (Recipient)

Seseorang tidak akan menerima dukungan sosial dari orang lain jika ia tidak suka bersosial, tidak suka menolong orang lain, dan tidak ingin orang lain tahu bahwa ia membutuhkan bantuan. Beberapa orang terkadang tidak cukup asertif untuk memahami bahwa ia sebenarnya membutuhkan bantuan dari orang lain, atau merasa bahwa ia seharusnya mandiri dan tidak mengganggu orang lain, atau merasa tidak nyaman saat orang lain menolongnya, atau tidak tahu kepada siapa dia harus meminta pertolongan. Sasaran dalam penerima dukungan : anak balita, anak usia sekolah, anak remaja, ibu hamil, ibu menyusui, keluarga dan masyarakat.

2. Faktor dari Pemberi Dukungan (Providers)

Seseorang terkadang tidak memberikan dukungan sosial kepada orang lain ketika ia sendiri tidak memiliki sumberdaya untuk menolong orang lain, atau tengah menghadapi stres, harus menolong dirinya sendiri, atau kurang sensitif terhadap sekitarnya sehingga tidak menyadari bahwa orang lain membutuhkan dukungan darinya. Sasaran dalam pemberi dukungan : keluarga, sekolah, teman sebaya, masyarakat dan media.

Keluarga memberikan konteks penting bagi suatu keluarga ketika menghadapi sebuah perkembangan anak dan meskipun terdapat keadaan yang diluar harapan yang menjadi stressor persamaan yang luas mengenai keluarga, yang signifikan bagi keluarga tersebut akan pengalaman masing-masing orang mengenai melalui proses tertentu yang

memungkinkan kehidupan keluarga adalah unik. Keluarga juga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam proses tumbuh kembang anak, karena anak belum dapat melakukan sesuatu dengan sendirinya, sehingga keluarga berperan terhadap tumbuh kembang anak. Keluarga yang harmonis akan memberikan dampak yang positif terhadap optimalnya perkembangan anak namun tentu saja tidak ada keluarga tanpa konflik, tanpa dinamika, tanpa masalah. Keluarga akan memberikan dukungan fisik, emosi, dan ekonomi.

Sekolah mengajarkan anak membaca, menulis, berhitung, ilmu pengetahuan dan sebagainya guna mendukung perkembangan berbagai keterampilan dan perilaku dengan modal peran yang dapat memberikan motivasi bagi anak-anak yang lulus dalam belajar (Berns, 2007).

Teman sebaya merupakan persepsi seseorang terhadap dukungan yang diberikan orang lain dalam jaringan sosial (misal keluarga dan teman) yang membantu meningkatkan kemampuan diri untuk bertahan dari pengaruh-pengaruh yang merugikan. Dukungan sosial meliputi dukungan emosional, informasi atau materi alat bantu yang diberikan.

Masyarakat (lingkungan sekitar) adalah suatu proses yang melalui proses tersebut individu memperoleh pengetahuan, kemampuan (skills) dan terkait kepribadian yang memungkinkan untuk beradaptasi sebagai anggota kelompok dan masyarakat yang efektif. Konsep sosialisasi meliputi pengasuhan anak dan perkembangan sosial.

Media yang meliptu televisi, film, video, buku, majalah, musik, dan komputer. Saat ini orang sudah cukup akrab dengan media massa, segala informasi tersedia dalam media massa. Sebagai makhluk sosial, manusia juga melakukan komunikasi satu dengan lainnya dan saling memberikan dukungan secara sosial yang dapat membangun motivasi. Salah satu

cara adalah dengan memberi informasi yang berguna, melalui media massa, komunikasi interpersonal, dan dukungan sosial (Berns, 2007).

Struktur mikrosistem dalam teori Berns (2007), dijelaskan dalam gambar 2.1, dimana anak-anak tidak dapat dengan sendirinya memanipulasi objek atau melakukan sesuatu apa yang baik untuk dirinya. Keadaan ini seharusnya didukung oleh peran yang ada disekitarnya yaitu keluarga, masyarakat, sekolah, media dan teman sebaya atau kelompok-kelompk dimana dia bisa bersama. Dasar teori ini menjadi pemikiran akan dilaksanakannya suatu penelitian ini, tetapi dalam penelitian ini hanya melihat dukungan dari keluarga yang diukur dari dimensi dukungan sosial.

Menurut Orford (1992), dimensi dukungan sosial yang diberikan adalah 1. Dukungan Instrumental

Dukungan instrumental adalah dukungan berupa bantuan dalam bentuk nyata atau dukungan material. Menurut Jacobson dalam Orford (1992) dukungan ini mengacu pada penyediaan benda-benda dan layanan untuk memecahkan masalah praktis. Wills dalam Orford (1992) menyatakan bahwa dukungan ini meliputi aktivitas-aktivitas seperti penyediaan benda-benda, misalnya alat-alat kerja, buku-buku, meminjamkan atau memberikan uang dan membantu menyelesaikan tugas-tugas praktis.

2. Dukungan Informasional

Dukungan informasional adalah dukungan berupa pemberian informasi yang dibutuhkan oleh individu. Douse dalam Orford (1992) membagi dukungan ini ke dalam 2 (dua) bentuk. Pertama, pemberian informasi atau pengajaran suatu keahlian yang dapat memberi solusi pada suatu masalah. Kedua adalah appraisal support, yaitu pemberian informasi yang dapat mebantu individu dalam mengevaluasi performance pribadinya.

Wills dalam Orford (1992) menambahkan dukungan ini dapat berupa pemberian informasi, nasehat, dan bimbingan.

3. Dukungan Penghargaan

Dukungan penghargaan adalah dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang positif terhadap individu. Menurut Cohent dan Wils dalam Orford (1992), dukungan ini dapat berupa pemberian informasi kepada seseorang bahwa dia dihargai dan diterima, dimana harga diri seseorang dapat ditingkatkan dengan mengkomunikasikan kepadanya bahwa ia bernilai dan diterima meskipun tidak luput dari kesalahan.

4. Dukungan Emosi

Dukungan emosi adalah dukungan yang berhubungan dengan hal yang bersifat emosional atau menjaga keadaan emosi, afeksi/ekspresi. Menurut Tolsdorf dan Wills dalam Orford (1992), tipe dukungan ini lebih mengacu kepada pemberian semangat, kehangatan, cinta, kasih, dan emosi. Leavy dalam Orford (1992) menyatakan dukungan sosial sebagai perilaku yang memberi perasaan nyaman dan membuat individu percaya bahwa dia dikagumi, dihargai, dan dicintai dan bahwa orang lain bersedia memberi perhatian dan rasa aman.

5. Dukungan Integrasi Sosial

Dukungan integrasi sosial adalah perasaan individu sebagai bagian dari kelompok. Menurut Cohen dan Wills dalam Orford (1992), dukungan ini dapat berupa menghabiskan waktu bersama-sama dalam aktivitas, rekreasional di waktu senggang. Dukungan ini dapat mengurangi stress dengan memenuhi kebutuhan afiliasi dan kontak dengan orang lain membantu mengalihkan perhatian seseorang dari masalah yang mengganggu serta memfasilitasi suatu suasana hati yang positif. Menurut Barren dan

Ainlay dalam Orford (1992), dukungan ini dapat meliputi membuat lelucon, membicarakan minat, melakukan kegiatan yang mendatangkan kesenangan.

Society

Gambar 2.1. Kerangka Teori

Sumber : Berns, 2007

Dokumen terkait