• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor yang mempengaruhi peran bidan dalam pelaksanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

F. Faktor yang mempengaruhi peran bidan dalam pelaksanaan

Attachment

Menurut Ellen A. Benowitz salah satu Faktor yang mempengaruhi Peran Bidan

dalam pelaksanaan bounding attachment adalah faktor kinerja dimana Kinerja adalah

prestasi kerja atau hasil kerja (output) berupa produk dan jasa yang dicapai seseorang

atau kelompok dalam menjalankan tugas melalui sumber daya manusia sesuai

tanggung jawabnya. Kinerja mengandung 2 komponen penting yaitu :

a) Kompetensi berarti individu atau organisasi memiliki kemampuan untuk

mengidentifikasikan tingkat kinerjanya.

b) Produktivitas berarti kompetensi tersebut diatas dapat diterjemahkan kedalam

Mengingat kinerja mengandung komponen kompetensi dan produktivitas hasil,

maka hasil kinerja sangat tergantung pada tingkat kemampuan individu dalam

pencapaiannya. Kinerja tenaga kesehatan menjadi unsur yang sangat penting untuk

dikaji dalam rangka memelihara dan meningkatkan pembangunan kesehatan.

Menurut Gibson (2003, hal. 253) kajian-kajian mengenai kinerja memberikan

kejelasan tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja personal, yang

dikelompokkan dalam 3 (tiga) variabel yaitu :

a) Variabel individu : pengetahuan, beban kerja, kepuasan, latar belakang,

karakteristik demografis.

• Pengetahuan

Adalah kemampuan intelektual responden yang mencakup pemahaman materi.

Dalam proses mencari tahu ini mencakup berbagai metode dan konsep-konsep, baik

melalui proses pendidikan, pelatihan maupun melalui pengalaman. Pengetahuan

seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai macam

sumber, misalnya: media massa, media elektronik, buku petunjuk, media poster,

kerabat dekat dan sebagainya. Pengetahuan ini dapat membentuk keyakinan tertentu

sehingga seseorang berperilaku sesuai keyakinan tersebut. Pengetahuan juga

merupakan resultan dari akibat proses penginderaan terhadap suatu obyek.

Penginderaan tersebut sebagian besar berasal dari penglihatan dan pendengaran.

Pengukuran atau penilaian pengetahuan pada umumnya dilakukan melalui tes atau

wawancara dengan alat bantu kuesioner berisi materi yang ingin diukur responden

(Notoatmodjo, 2003, hal. 121-124).

a .Variabel Organisasi : sumber daya, kepemimpinan, supervisi, imbalan atau

b) Variabel Psikologis : persepsi, sikap, kepribadian, belajar, motivasi

•Motivasi

Motivasi adalah keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong

keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, guna mencapai suatu

tujuan. Motivasi kerja adalah sesuatu menimbulkan semangat atau dorongan kerja.

Motivasi yang ada pada diri seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang

diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan (Hasibuan, 2009, hal. 216). Di

lihat dari teori motivasi, motivasi adalah tidak adanya kemauan dari diri sendiri

untuk melakukan tindakan tersebut. Dapat dikarenakan seseorang tersebut bekerja

disuatu pekerjaan tidak atas kemauan nya sendiri, tidak adanya dorongan dari

pimpinan pekerjaan yang mendorong untuk melakukan pekerjaan itu dengan baik,

tidak adanya motivasi yang diberikan pimpinan kepada pegawainya agar bekerja

dengan baik.

Motivasi adalah “kekuatan yang menyebabkan individu bertindak dengan cara

tertentu. Orang punya motivasi tinggi akan lebih giat bekerja, sementara yang rendah

akan sebaliknya.” John R. Schemerhorn, mendefenisikan motivasi sebagai “mengacu

pada pendorong di dalam diri individu yang berpengaruh atas tingkat, arah, dan

gigihnya upaya seseorang dalam pekerjaannya.” Motivasi merupakan pendorong

utama perilaku seseorang dalam suatu pekerjaan. Jadi motivasi merupakan suatu

proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi,

dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Dan motivasi sebagai proses

psikologi timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri seseorang itu sendiri yang

Sehubungan dengan dunia kerja, terdapat dua jenis motivasi yaitu : motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik sehungan dengan reward nyata

seperti gaji , keamanan posis, promosi, kontrak, lingkungan kerja dan kondisi kerja.

Sebahagian besar dari dari reward nyata ini ada di level organisasi dan berda di luar

kewenangan manager selaku individu. Motivasi intrinsic sehubungan dengan reward

yang bersifas psikologis seperti kesempatan mengguanakan kemampuan, rasa

tertantang untuk berprestasi, menerima pujian, pengakuan positif, dan diperlakukan

secara baik.

Motivasi merupakan keadaan yang mendorong dan memacu seseorang untuk

berperilaku dalan rangka mencapai tujuan. Motivasi juga merupakan kebutuhan,

keinginan serta hasrat yang mendorong seseorang dalam suatu arah tertentu.

Motivasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, karena adanya motivasi,

manusia lebih bergairah untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujauannya.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi yang dibagi menjadi

faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari

dalam diri individu, antara lain resepsi individu megenai diri sendiri, seseorang

termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses

kognitif berupa persepsi. Presepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan

mendoronga dan mengarahkan seseorang untuk bertindak, harga diri dan prestasi,

faktor ini mendorong atau mengarahkan individu (motivasi) untuk berusaha agar

menjadi pribadi yang mandiri , kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan

status tertentu dalam lingkungan masyarakat, serta dapat mendorong individu untuk

menjadikan dirinya berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya

secara total.

Faktor selanjutnya adalah faktor eksternal yang merupakan faktor yang

berasal dari luar diri individu, antara lain jenis dan sifat pekerjaan, dorongan untuk

bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang

tersedia akan mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan

yang akan ditekuni. Kondisi inijuga dapat dipengaruhi oleh sejauh mana nilai

imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud, kelompok kerja dimana

individu bergabung, kelompok kerja tempat dimana individu bergabung dpat

mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan

perilaku tertentu. Peranan kelompok ini dapat membantu individu mendapatkan

kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan

arti bagi individu sehungan dengan kiprahnya dalam kehidupan social, situasi

lingkungan pada umumnya,setiap individu terdoronga untuk berhubungan dengan

rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya.

Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorng seseorang

untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua

faktor itu disebutnya faktor hygiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor

intrinsik). Faktor hygiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,

termassuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan,

dan sebagainya. Sedangkan faktor motivator (faktor intrinsik) memotivasi seseorang

untuk berusaha untuk mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnyaa adalah

Dokumen terkait