• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

RINGKASAN

HUSNUL SUSANTO. Karaktristik Balok laminasi (Glulam) Kayu Ekaliptus (Eucalyptus urophylla ST. Blake). Dibimbing Oleh LINA KARLINASARI dan ANITA FIRMANTI.

Penggunaan kayu untuk keperluan struktural membutuhkan dimensi yang cukup besar dan bentang yang panjang dan persyaratan tertentu menyangkut kekuatannya. Di lain pihak, kayu yang banyak tersedia saat ini adalah kayu dari hutan tanaman dengan jenis-jenis cepat tumbuh berdiameter kecil dan umumnya memiliki sifat yang inferior seperti kandungan cacat, keawetan alami dan kekuatannya dibandingkan dengan kayu dari hutan alam. Salah satu cara yang biasa dilakukan untuk mendapatkan kayu dengan dimensi yang diinginkan adalah dengan teknik laminasi. Salah satu produk laminasi yang biasa digunakan sebagai bahan struktural adalah balok laminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis kayu dengan mendesain balok laminasi dengan 3 ketebalan lamina dari jenis kayu ekaliptus (Eucalyptus urophylla ST. Blake) untuk dijadikan bahan konstruksi kayu berdasarkan JAS 234:2003.

Tebal lamina penyusun balok laminasi yang digunakan adalah 1cm, 1,5cm, dan 2cm, dengan lebar 8cm, dan panjang 110cm. Sebelum digunakan seluruh lamina dipilah untuk menentukan Modulus of Elasticity (MOE). Ukuran penampang balok laminasi adalah 6 cm x 8 cm dengan menempatkan lamina yang memiliki nilai MOE rendah pada bagian dalam dan MOE tertinggi pada bagian terluar balok laminasi. Perekat yang dipakai adalah perekat isosianat dengan berat labur 280g/m² untuk kedua permukaannya. Standar pengujian mengacu pada JAS 234:2003.

Sifat fisis dari balok laminasi dari jenis kayu ekaliptus dengan tebal 1cm, 1,5cm, dan 2cm memiliki nilai rata-rata kadar air 13,73%. Kerapatan balok laminasi dengan tebal 1cm (balok laminasi A) memiliki nilai rata-rata 0.65 g/cm³, dan balok laminasi dengan tebal 1,5cm (balok laminasi B) memiliki nilai rata-rata kerapatan 0,63 g/cm³, serta balok laminasi dengan tebal 2cm (balok laminasi C) memiliki nilai rata-rata kerapatan 0,57g/cm³. Nilai delaminasi air dingin dan panas pada balok laminasi dengan ketebalan 1cm memiliki nilai rata-rata rata 4,99 % dan 25,20%, dan balok laminasi dengan ketebalan 1,5cm masing-masing 8,03% dan 45,90%, serta balok laminasi dengan ketebalan masing-masing 0% dan 73,86%. Sifat mekanis dari balok laminasi dengan tebal 1cm memiliki nilai rata- rata MOE 10,06x10⁴ kgf/cm², balok laminasi dengan tebal 1,5cm memiliki nilai rata-rata MOE 7,42x10⁴ kgf/cm², dan balok laminasi dengan tebal 2cm memiliki nilai rata-rata MOE 5,63x10⁴ kgf/cm². Nilai MOR balok laminasi dengan tebal

nilai rata-rata 98,42 kg/cm², balok laminasi tebal 1,5cm memiliki nilai rata-rata keteguhan rekat 90,23 kg/cm², dan balok laminasi dengan tebal 2cm memiliki nilai rata-rata keteguhan rekat 79,01 kg/cm².

Kadar air, dan delaminasi dingin balok laminasi dengan ketebalan 1cm, 1,5cm dan 2cm telah memenuhi standar JAS:2003 sementara pada uji delaminasi panas tidak ada satu balok laminasi pun yang memenuhi standar. Untuk MOE, MOR, dan keteguhan rekat semua jenis balok laminasi (kecuali MOE balok laminasi dengan ketebalan 1,5cm dan 2cm) telah memenuhi standar JAS:2003.

Rata-rata pola kerusakan yang terjadi yaitu kerusakan geser horizontal (horizontal shear), kerusakan ini berupa kerusakan pada garis rekat dan laminanya. Kerusakan lainnya yang terjadi adalah kerusakan tarik regas (brash tension) akibat adanya serat miring dan tarik terbelah. Balok laminasi terbaik adalah balok laminasi dengan lamina penyusun 1cm.

SUMMARY

HUSNUL SUSANTO. Characteristics of Glue laminated timber (glulam) made from eucalyptus wood (Eucalyptus urophylla ST. Blake). Supervised By LINA KARLINASARI and ANITA FIRMANTI.

The use of wood for structural purposes requires a large dimension and long span as well as specific requirements of high strength. On the other hand, a lot of wood available today is wood from plantations with fast growing species of small diameter and generally have inferior properties such as defects content, natural durability and strength compared to wood from natural forests. One common way to get the wood to the desired dimension is the lamination technique. One of the laminate product used as a structural material is laminated timber. The aim of the study was glulam composed by three laminas thickness from eucalyptus wood.

Three laminas 1cm, 1.5cm, 2cm thickness, were prepared in this study. Each laminae was tested by non destructive evaluation of deflection method to determine Modulusof Elasticity (MOE). The highest MOE of laminae was placed at the outside of glulam, then between laminas were glued by isocyanate resin. The dimension of glulam was (8 x 6 x 110) cm in thick, width, and length. The physical and mechanical properties of glulam were evaluated refering to standard JAS 234:2003.

The physical properties of glulam timber of moisture content was in average value of 13.37%. The density mean of glulam timber were 0,65g/cm³ to glulam A composed by 1cm thickness of laminae, 0,63g/cm³ to glulam B composed by 1.5cm thickness of laminae, 0,56g/cm³ to glulam C composed by 2cm thickness of laminae. Delamination properties of hot and cold water were 25.2% and 4.99% for glulam A, 45.9% and 8.03% for glulam B, 73.86% and 0% for glulam C. The average value of mechanical properties Modulus of Elasticity (MOE) were 10.06x10⁴kgf/cm² for glulam A, 7.42x10⁴kgf/cm² for glulam B, and 5.63x10⁴kgf/cm² for glulam C. The Modulus of Rupture (MOR) of glulam beams were 561 kgf/cm², 424 kgf/cm², and 327 kgf/cm² for glulam A, glulam B, and glulam C, respectively. Average value of shear strength properties were 98.42 kg/cm² for glulam A, 90.23 kg/cm² for glulam B, 79.01 kg/cm² for glulam C.

Moisture content and delamination on cold water glulam timber were in compliance with JAS standards 234: 2003 while the delamination on heat water not fullfill to meet the standards. The MOE and MOR values the glulam timber (except MOE laminated timber with a thickness of 1.5 cm and 2 cm) were in compliance with JAS standards 234: 2003.

that occurs was due to the fiber tensile brash tension and pull apart. The best glulam of eucalyptus good was glulam compose of by the thicks laminae (1cm). Keywords: glulam, laminae thickness, eucalyptus wood, mechanical and physical properties

Dokumen terkait