• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUCCESIVE RESIN EXTRACTION

FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2011

                                      LAMPIRAN

 

Lampiran  1. Analisis  Regresi Pengaruh Silikat terhadap Nilai Resin‐Pi   

Perlakuan 0% 

Regresi tidak linier

Sumber Data: Data 1 dalam catatan2

Equation: Exponenensial meningkat maksimum, tunggal, 2 Parameter

f=a*(1-exp(-b*x))

R R2 Adj R2 Estimasi Standard Error

0.9986 0.9972 0.9969 3.2107

koefesien Std. Error t P

a 274.6039 1.9422 141.3904 <0.0001

b 0.4416 0.0111 39.6510 <0.0001

Perlakuan 1% 

Regresi tidak linier

Sumber Data: Data 1 dalam catatan2

Equation: Exponenensial meningkat maksimum, tunggal, 2 Parameter

f=a*(1-exp(-b*x))

0.9990 0.9980 0.9977 5.2350 koefesien Std. Error t P a 479.0923 4.6907 102.1368 <0.0001 b 0.3113 0.0085 36.8085 <0.0001      

Perlakuan 2.5% 

Regresi tidak linier

Sumber Data: Data 1 dalam catatan2

Equation: Exponenensial meningkat maksimum, tunggal, 2 Parameter

f=a*(1-exp(-b*x))

R R2 Adj R2 Estimasi Standard Error

0.9981 0.9962 0.9958 11.3574

koeffesien t Std. Error t P

a 744.1138 11.5551 64.3969 <0.0001

b 0.2833 0.0114 24.8152 <0.0001

Perlakuan 5% 

Regresi tidak linier

Sumber Data: Data 1 dalam catatan2

Equation: Exponenensial meningkat maksimum, tunggal, 2 Parameter

f=a*(1-exp(-b*x))

R R2 Adj R2 Estimasi Standard Error

koefesien Std. Error t P

a 1050.1773 13.9117 75.4885 <0.0001

Lampiran 2. Analisis Sidik Ragam Pengaruh Silikat terhadap Nilai Resin-Pi

ANOVA satu arah: nilai resin-Pi terhadap perlakuan silikat

sumber DF SS MS F P C1 3 1025245 341748 51,97 0,000 Error 8 52602 6575

Total 11 1077847

S = 81,09 R2 = 95,12% R2(adj) = 93,29%

ANOVA satu arah: konstanta pelepasan resin-Pi terhadap perlakuan silikat

sumber DF SS MS F P C1 3 0,06263 0,02088 7,00 0,013 Error 8 0,02387 0,00298 Total 11 0,08649 S = 0,05462 R2 = 72,41% R2(adj) = 62,06%  

RINGKASAN

RIDHO BILHAQ. Pengaruh Silikat terhadap Pola Pelepasan Fosfor Andisol Lembang dengan Menggunakan Succesive Resin Extraction. Dibawah Bimbingan ARIEF HARTONO dan LILIK TRI INDRIYATI

Andisol merupakan orde tanah yang menempati areal yang sangat luas di Lembang, Jawa Barat. Daerah Lembang merupakan daerah pertanian hortikultur dengan tingkat pemupukan fosfor (P) yang relatif sangat intensif dan berlangsung selama bertahun-tahun. Oleh karena itu total P pada Andisol Lembang sangat tinggi. Usaha menambang P Andisol Lembang sangat diperlukan untuk meningkatkan efesiensi pemupukan P dan mengurangi terjadinya pengkayaan P pada sistem air tanah di Lembang. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi pengaruh silikat terhadap pola pelepasan P Andisol Lembang.

Contoh tanah diambil di Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang, Jawa Barat. Silikat dalam bentuk Na2SiO3 (Natrium Silikat) setara dengan perlakuan dosis 0%, 1%, 2.5% dan 5% CaSiO3 (Kalsium Silikat) seperti yang telah dilakukan Hartono (2008b) ditambahkan kedalam 300 g ( berat kering mutlak) tanah dan diinkubasi satu bulan. Setiap perlakuan diulang tiga kali dalam rancangan acak lengkap sehingga didapat 12 satuan percobaan. Kadar air dijaga dalam kondisi 80% kapasitas lapang. Analisis sifat fisik kimia, fraksionisasi P dan ekstraksi P dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan. Setelah satu bulan, dilakukan 10 kali succesive resin extraction dan P fraksionasi. Data dari successive resin extraction di olah dengan persamaan first order kinetic.

Hasil dari Penelitian yang diolah dengan persamaan First Order Kinetic menunjukkan bahwa perlakuan silikat dalam 10 kali ekstraksi nyata meningkatkan resin-Pi maksimum yang dapat dilepaskan. Penggunaan silikat dalam bentuk Na2SiO3 (Natrium Silikat)setara dengan perlakuan dosis 5% CaSiO3 (Kalsium Silikat) menghasilkan nilai maksimum P-dilepaskan tertinggi. Sementara perlakuan 0%, 1%, dan 2.5% berturut-turut adalah 275, 479 dan 744 mg P kg-1. Nilai pH setelah perlakuan silikat meningkat hingga mendekati pH netral. Penggunaan silikat dalam bentuk Na2SiO3 (Natrium Silikat) setara dengan perlakuan dosis 5% CaSiO3 (Kalsium Silikat) meningkatkan nilai pH menjadi pH 7 Sementara perlakuan 0, 1 dan 2.5 % berturut-turut pH 6.5, pH 6.7, dan pH 6.7. Hasil dari recovery P menunjukan bahwa Fraksi P inorganik (Jumlah Nilai resin-Pi kumulatif, NaHCO3-Pi, NaOH-Pi, dan HCl-Pi) pada fraksionasi awal dan perlakuan silikat relative tidak jauh berbeda. Perubahan kadar dari fraksi-fraksi P setelah successive resin extracton menunjukkan bahwa fraksi NaOH-Pi (Al-P dan Fe-P) dan HCl-Pi (Ca-P) adalah fraksi P yang memberikan kontribusi terhadap pelepasan P. Secara berturut-turut kontribusi fraksi tersebut adalah 42 dan 40 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan pemberian silikat pada tanah dapat digunakan untuk menambang P pada Andisol Lembang.

SUMMARY

RIDHO BILHAQ. The Effect of Silicate to the Releasing Pattern of Phosphorus Andisol Lembang with Successive Resin Extraction. Supervised by ARIEF HARTONO and LILIK TRI INDRIYATI

Andisol is soil order which covers wide area in Lembang, West Java. Lembang is a horticultural crops area with intensive phosphorus (P) fertlization for years. Therefore P total in Andisol Lembang is very high. The efforts to mine P in Andisol Lembang is necessary to increase the efficiency of P fertilization and to decrease P enrichment in water system. The objective of this research was to evaluate the effect of silicate to the realeasing pattern of native P from Andisol Lembang.

Soil sample was collected from Indonesian Vegetables Research Institute, Lembang, West Java. Silicate in form Na2SiO3 (Sodium Silicate) equal 0%, 1%, 2.5% and 5% CaSiO3(Calsium Silicate) that was used by Hartono (2008b) was added to the 300 g (oven-dry weight) soil and incubated for one month. A completely randomized design in three replications was set up. The number of experiment units were twelve experiment units. Water content was maintained on 80 % water field capacity. Phisicochemical properties analysis, P fractionation and P successive resin extraction were held at Chemical and Soil Fertility Laboratory, Soil Science and Land Resource Department. After one month incubation, ten successive resin extraction and P fractionation were conducted. Data of successive resin extraction were simulated with first order kinetic equation.

The results with successive resin extraction showed that application of silicate increased the maximum P release. Silicate application in form Na2SiO3

(Sodium Silicate) equal 5% CaSiO3(Calsium Silicate) resulted in the highest maximum P released. While the application 0, 1 and 2.5 % resulted in the maximum P released 275, 479, and 744 mg P kg-1 respectively. pH values after silicate application increased to neutral pH. Silicate application in form Na2SiO3

(Sodium Silicate) equal 5% CaSiO3(Calsium Silicate) resulted pH increasing to the pH 7.0. While the application 0, 1 and 2.5 % resulted pH 6.5, pH 6.7 and pH 6.7 respectively. The results from P recovery showed that Pinorganic Fraction (amount of cumulative resin-Pi, NaHCO3-Pi, NaOH-Pi, and HCl-Pi) in initial ware not different from those silicate treatment.The changes of P fractions after successive resin extraction showed that NaOH-Pinorganic (Al-P dan Fe-P) dan HCl- Pinorganic (Ca-P) were P fractions contributed to P released. Each fraction contribute 42 and 40 % from total resin-Pi value respectively. The results suggested that silicate can be used to mine P from Andisol Lembang.

Dokumen terkait