• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAman dan efektif pada neonatus dan anak berusia kurang dari 6 bulan

Dalam dokumen formularium IDAI (Halaman 90-95)

(termasuk neonatus berumur 1 hari). Efek samping pada anak umumnya sama dengan dewasa. Flukonazol dapat mengganggu farmakokinetik obat tertentu yang mengalami metabolisme di hati dengan derajat yang lebih ringan dibandingkan ketokonazol, walaupun belum ada studi komparatif.

Dosis obat

Berkisar 3-12 mg/kgBB/hari, dosis melebihi 600 mg/hari tidak dianjurkan.

Meningitis/septikemia karena kandida

Bayi < 3 bulan : 5-6 mg/kgBB/hari, oral atau IV drip 1 jam.

kriptokokus

Inisial 12 mg/kgBB/hari pada hari pertama, selanjutnya 6 mg/kgBB/hari sekali sehari. Dapat ditingkatkan sampai 12 mg/kgBB/hari jika diperlukan tergantung kondisi dan respons pasien. Terapi perlu diteruskan sampai 10-12 minggu setalah kultur cairan serebrospinal menjadi negatif.

kandidiasis orofaring dan esofagus

6 mg/kgBB hari pertama, dilanjutkan dengan 3 mg/kgBB sehari. Dosis untuk kandidiasis dapat dinaikkan sampai 12 mg/kgBB/hari jika diperlukan, tergantung respons dan kondisi pasien. Dosis untuk kandidiasis orofaring perlu dilanjutkan sampai minimum 2 minggu untuk mengurangi relaps. Dosis untuk kandidiasis esofagus perlu dilanjutkan sampai minimum 3 minggu dan paling sedikit 2 minggu setelah gejala hilang.

kandidiasis sistemik

Dosis 6-12 mg/kgBB/hari

Profilaksis primer

Kriptokokosis pada bayi dengan HIV dan anak dengan gangguan imunosupresi berat 3-6 mg/kgBB/ hari sekali sehari.

Profilaksis jangka panjang

untuk rekurensi kandidiasis mukokutaneus (orofaring atau esofagus) atau kriptokokosis pasien bayi dan anak dengan HIV : 3-6 mg/kgBB sekali sehari. Untuk profilaksis koksidioidomikosis digunakan 6 mg/kgBB sekali sehari.

F

Dosis pada neonatus :

IV, oral :

Infeksi sistemik dan atau meningitis

Dosis awal IV, oral 12 mg/kgBB/dosis

Dosis rumatan IV, oral 6 mg/kgBB/dosis infeksi kulit, sariawan

Dosis awal IV, oral 6 mg/kgBB/dosis

Dosis rumatan IV, oral 3 mg/kgBB/dosis interval

Usia ≤ 14 hari tiap 72 jam Usia 15 – 28 hari tiap 48 jam Usia > 28 hari tiap 24 jam

Interval dosis dapat diperpanjang pada pasien dengan gangguan ginjal berat.

efek samping

Hepatotoksisitas yang berat. Gastrointestinal: mual ringan-sedang, muntah, sakit perut,dan diare. Jarang timbul flatus, kembung, mulut kering,cegukan, nyeri dada, anoreksia. Kulit: ruam, pruritus, kelainan kulit eksfoliatif, termasuk sindroma Steven Johnson. Anafilaksis jarang dilaporkan. Hati: reaksi hati serius (nekrosis, hepatitis, kolestasis,gagal hati fulminan) dilaporkan walaupun jarang. SSP: somnolen, delirium, koma, disestesia, gangguan psikiatri, malaise, parastesia kaki dan tangan, fatique dilaporkan walaupun jarang. Kejang juga pernah dilaporkan. Hematologi: eosinofilia dilaporkan pada beberapa pasien, anemia, leukopenia, neutropenia, dan trombositopenia juga dilaporkan. Efek samping lain: demam, efusi pleura, oliguria, hipotensi, artralgia/mialgia, kekakuan jari-jari, hipokalemia, alopesia, peningkatan ureum dan kreatinin dilaporkan.

sediaan

Kapsul 50 mg, 100 mg, 150 mg Tablet 50 mg,

F

Furosemid

Furosemid merupakan loop diuretic.

indikasi

Edema

kontra indikasi

Gagal ginjal disertai anuria, prekoma karena sirosis hati.

Peringatan Perhatian

Monitor elektrolit terutama kalium dan natrium, hipotensi, untuk oliguria koreksi hipovolemia sebelumnya, gangguan fungsi ginjal dan hati (lampiran 5 dan 6), porfiria.

Dosis

edema :

Oral : 1 – 3 mg/kgBB/hari (maksimal 40 mg sehari).

edema paru akut :

injeksi IV lambat (tidak lebih dari 4 mg/menit): 0,5 - 1,5 mg/kgBB/hari (maksimal 20 mg sehari). Oral : Dapat diberikan bersama makanan atau susu untuk mengurangi gangguan cerna

Dosis pada neonatus :

IV, oral : 0,5 – 2 mg/kgBB/dosis

interval

Usia koreksi < 37 minggu tiap 24 jam Usia koreksi ≥ 37 minggu

≤ 7 hari tiap 24 jam > 7 hari tiap 12 jam Infus IV 0,1 – 1 mg/kgBB/jam

Dosis dapat dinaikkan pada kasus resisten dan gangguan fungsi ginjal. Pada pasien dengan gejala anuria / oliguria / gagal ginjal memerlukan dosis 3 mg/ kgBB/dosis atau lebih untuk menghasilkan urin. Pemberian secara oral dapat ditingkatkan jadi 6 mg/kgBB/dosis pada kasus resisten.

G

efek samping

Hipokalemia, hipomagnesemia, hiponatremia, alkalosis hipokloremik (untuk gejala-gejala ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, lihat catatan pada pendahuluan), peningkatan ekskresi kalsium, hipovolemia, hiperglikemia (lebih jarang dibanding diuretik tiazid), peningkatan kadar plasma kolesterol dan trigliserida temporer, Jarang : hiperurikemia, gout, ruam, fotosensitivitas, depresi sumsum tulang (hentikan pengobatan), pankreatitis (pada pemberian parenteral dosis tinggi), tinitus dan tuli (pada pemberian parenteral dosis besar secara cepat dan pada gangguan fungsi ginjal. Tuli mungkin permanen bila digunakan bersama obat-obat ototoksik lainnya).

sediaan

Injeksi : 10 mg/mL [2 mL], 20 mg/mL [2 mL]. Tablet : 20 mg, 40 mg

Gansiklovir

indikasi

Gejala retinochoroiditis, pneumonitis, enteritis karena CMV pada infeksi HIV.

kontra indikasi

Hipersensitivitas terhadap gansiklovir, asiklovir, hitung neutrofil < 500/ml3

, trombosit < 25.000/ml3.

Peringatan Perhatian

Penyesuaian dosis atau penghentian pengobatan pada neutropenia/ trombositopenia dan gangguan fungsi ginjal. Monitor leukosit darah, trombosit, serum kreatinin, pemeriksaan mata, fungsi hati, tensi, urinalisis. Gunakan dengan sangat hati-hati pada anak karena keamanan jangka panjang belum diketahui dan karsinogenik pada penggunaan lama dan efek samping pada sistem reproduksi (mempengaruhi spermatogenesis dan fertilitas). Karena potensial mutagenik perlu kontrasepsi selama dan sampai paling sedikit 90 hari setelah pengobatan. Potensial karsinogenik.

G

Dosis

Infus IV lambat :

infeksi CmV kongenital :

Neonatus dan bayi : Data awal menunjukkan bahwa dosis awal yang tinggi : 15 mg/kgBB/hari dibagi setiap 12 jam dan pengobatan jangka lebih panjang mungkin lebih efektif.

Retinitis :

> 3 bulan :Terapi induksi : 10 mg/kgBB/hari dibagi setiap 12 jam sebagai infus 1-2 jam selama 14 – 21 hari. Terapi pemeliharaan : 5 mg/kgBB/hari sebagai dosis tunggal harian selama 7 hari/ minggu atau 6 mg/kgBB/hari selama 5 hari/minggu.

infeksi CmV lainnya :

• Dosis awal 10 mg/kgBB/hari dibagi setiap 12 jam selama 14-21 hari, atau 7,5 mg/kg/hari dibagi setiap 8 jam. Terapi pemeliharaan : 5 mg/kgBB/ hari sebagai dosis tunggal harian selama 7 hari/minggu atau 6 mg/kgBB/ hari selama 5 hari/minggu.

• Oral (setelah induksi dengan Gansiklovir IV) : Dosis pemeliharaan CMV, pada studi 36 anak usia 6 bulan sampai 16 tahun, pemberian 30 mg/ kgBB/dosis setiap 8 jam bersama makanan menghasilkan kadar serum yang sama dengan 3 kali 1000 mg/hari seperti dosis efektif untuk terapi pemeliharaan retinitis CMV pada dewasa.

Sustained release intravitreal implant :

CMV retinitis :

> 9 tahun : Satu implan setiap 6 – 9 bulan ditambah Gansiklovir oral 3 kali 30 mg/kgBB/hari.

interval dosis pada gangguan fungsi ginjal :

induksi iV :

Clcr 50-69 mL/menit : Berikan 1500 mg/hari atau 3 kali 500 mg/hari Clcr 25-49 mL/menit : Berikan 1000 mg/hari atau 2 kali 500 mg/hari Clcr 10-24 mL/menit : Berikan 500 mg/hari

Clcr <10 mL/menit : Berikan 1500 mg 3 kali seminggu setelah hemodialisa

Dalam dokumen formularium IDAI (Halaman 90-95)

Dokumen terkait