• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAMILIA SCINCIDAE

Dalam dokumen HERPETOFAUNA DI PULAU WAIGEO (Halaman 28-38)

20. Lygisaurus novaeguineae (Meyer, 1874) Nama Inggris : New Guinea Four-Fingered Skink

Spesimen : hanya tujuh spesimen berhasil dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6513-6519

Lygisaurus novaeguineae foto oleh A. Hamidy

Ekologi : Spesimen dijumpai di lantai hutan primer di hutan sekitar sungai Waimaririn,

Wairabiai dan sungai Waipale Lopintol, distrik teluk Manyailibit.

Distribusi : Jenis ini terdistribusi Maluku dan New Guinea (Iskandar, in press.)

Catatan Taksonomi : Keberadaan jenis ini di pulua Waigeo merupakan new record dan

koleksi baru jenis ini dari pulau Waigeo.

21. Cryptoblepharus novaeguineae Mertens, 1928 Nama Inggris : New Guinea Snake-eyed Skink

Cryptoblepharus novaeguineae foto oleh A.Hamidy

Ekologi : Spesimen

dikoleksi dari atas rerumputan di perumahan desa Lopintol, teluk Manyailibit. Semua spesimen yang dikoleksi dijumpai pada saat memanjat pohon. Kebanyakan jenis dari

genus Cryptoblepharus

dikenal sebagai kadal pantai yang aktif di permukaan pasir dan di antara tumbuhan pantai.

Distribusi : Jenis ini terdistribusi sebelah utara New Guinea (Iskandar, in press.) .

Cryptoblepharus novaeguineae foto oleh A.Hamidy

Catatan Taksonomi : Keberadaan jenis ini di pulua Waigeo merupakan new record dan

21. Emoia caeruleocauda (de Vis, 1892) Nama Inggris : Pasific Bluetail Emo Skink

Spesimen : enam belas spesimen telah dikoleksi, yaitu MZB Lac 6478-6493 Emoia caeruleocauda foto oleh A. Hamidy

Status Taksonomi : Kadal

ini telah mengalami banyak perubahan nama, pertama kalinya jenis ini dikenal dengan nama Scincus

cyanurus, kemudian

mengalami beberapa nng dikenal dan diikuti oleh banyak author adalah

Lygosoma cyanura yang

diusulkan oleh Boulenger pada tahun 1887. Selanjutnya Loveridge pada tahun 1948 mengusulkan nama Emoia caeruleocauda, nama ini cukup diterima dan diikuti oleh author-author selanjutnya sampai sekarang.

Distribusi : Borneo, Sulawesi, Philippines, Maluku, New Guinea, Solomon, Pasific

(Iskandar, in press.)

Habitat : Jenis ini dikoleksi dari habitat hutan sekunder. Di Petea jenis ini dikoleksi pada

saat terjebak di perangkap lem yang diletakkan di atas tanah dibawah rumpun pohon bambu.

Biologi : Jenis ini merupakan oviparus, jumlah telurnya adalah dua butir,

berkembangbiak sepanjang tahun, namun puncak perkembangbiakan adalah bulan November sampai Februari (Brown, 1991). Kadal ini adalah kadal semi arboreal.

Emoia caeruleocauda foto oleh A. Somadijaya

Deskripsi : Panjang tubuh

dewasa (SVL) berukuran 40,3 - 65 mm untuk jantan, dan 40,9- 54,5 untuk betina (Brown, 1991). Pola sisik : terdapat tujuh sisik supraciliaries, sepasang nuchal, sisik loreal anterior berbentuk lebih pendek, sisik supralabial berjumlah enam atau tujuh, sisik lower labial berjumlah enam atau

tujuh juga, sisik-sisiknya smooth, jumlah sisik keliling tubuh bagian tengah 27-36 (Brown, 1991). Pola warna : bagian dorsal berwarna hitam kecoklatan, terdapat tiga garis putih sepanjang tubuhnya, garis strip putih tersebut dimulai dari moncongnya sampai ke posterior tubuhnya, ekor berwarna biru, namun warna ini akan berubah ketika sudah dewasa menjadi coklat tua dengan ekor berwarna coklat muda kemerahan.

22. Emoia atrocostata (Lesson, 1830) Nama Inggris : Mangrove Emo Skink

Spesimen : dua spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6505 dan 6506

Emoia atrocostata foto oleh A. Hamidy

Ekologi : Spesimen

dikoleksi hutan mangrove, jenis ini sering terlihat berjemur di sekitar hutan mangrove.

Distribusi : Jenis ini

terdistribusi sangat luas, meliputi Mariana, Carorila Barat, palau, Bismarcks, Sepanjang batas Lempeng Pasifik dan Australia, Sebelah barat New Guinea, Pulau-pulau di selat Torest, East Indies, Pulau Christmas, Semenanjung Malaysia, Indochina, Borneo, Philippines, Taiwan dan pulau Miyakoshima di Ryukyus (Brown, 1991). Di WaigeoHalmahera, jenis ini hanya dikoleksi dari Mumes.

Emoia atrocostata foto oleh A. Hamidy

Catatan Taksonomi :

Jenis ini dikenal sebelumnya dikenal sebagai

Lygosoma atracostatum (de

Rooij, 1915). Koleksi ilmiah jenis ini merupakan yang pertama dari Waigeo untuk MZB.

23. Emoia sp. (unidentified species) Nama Inggris : Emo Skink

Spesimen : hanya satu spesimen saja yang berhasil dikoleksi, yaitu : MZB 6476

Emoia sp. (unidentified species) foto oleh A. Hamidy Ekologi : Spesimen dikoleksi dari seresah hutan sekunder pada ketinggian < 100 m dpl.

Jenis ini termasuk terrestrial. Informasi jenis ini masih belum diketahui.

Distribusi : Jenis ini dikoleksi dari gunung Bomnyai, desa Lopintol, distrik Teluk

Manyailibit, pulua Waigeo.

Emoia sp. (unidentified species) foto oleh A. Hamidy

Catatan Taksonomi :

Jenis ini mirip

Sphenomorphus variegatus

juvenile atau

Sphenomorphus parvus,

tetapi kehadiran strip hitam di sisi lateral dan chin shield, cukup membedakan dari keduanya.

24. Emoia physicae (Dumeril & Bibron, 1839) Nama Inggris : Slender Emo Skink

Spesimen : enam belas spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6460- 6475

Emoia physicae foto oleh A. Hamidy

Ekologi : jenis ini

seringkali dijumpai di lantai hutan sekunder dan primer. Informasi ekologi dari jenis ini masih sangat terbatas.

Distribusi : Jenis ini

terdistribusi di New Guinea tengah dan Tenggara Iskandar in press.; Brown, 1991).

Emoia physicae foto oleh A. Hamidy

Catatan Taksonomi : Jenis ini dikenal sengai grup besar physicae Iskandar in press.;

Brown, 1991). Kajian mendalam sangat dibutuhkan untuk memperjelas status taksonomininya.

25. Emoia kordoana (Meyer, 1874) Nama Inggris : Meyer's Emo Skink

Spesimen : hanya satu spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6507

Emoia kordoana foto oleh A.Hamidy

Ekologi : Spesimen tunggal ini dikoleksi di sekitar pemukiaman desa Lopintol, di

semak-semak. Jenis ini merupaka species semi arboreal, sangat gesit lari dan bersembunyi di antara semak belukar.

Emoia kordoana foto oleh A.Hamidy

Distribusi : Jenis ini terdistribusi

di New Guinea, Admiraly, Bismarck (Iskandar in press.; Brown, 1991). Maluku (Brown, 1991).

Catatan Taksonomi : Jenis ini

dikenal termasik dalam

cyanogaster group (Brown, 1991).

Koleksi jenis ini dari pulua Waigeo merupakan new record.

26. Lamprolepis smaragdina (Lesson, 1830) Nama Inggris : Emerald Skink

Spesimen : tiga spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6455-6457

Lamprolepis smaragdina foto oleh A. Hamidy Ekologi : Spesimen

dikoleksi dari sekitar pemukiaman desa Lopintol. Umumnya dijumpai di pohon mangga (Mangifera

indica). Jenis ini

adalah kadal arboreal.

Distribusi : Jenis ini

terdistribusi di New Guinea dan Solomon (Iskandar, in press.), namun Barbour (1911) menggolongkan populasi di New Guinea sebagai anak jenis tersendiri, yaitu

Lamprolepis smaragdina perviridis.

Lamprolepis smaragdina foto oleh A. Hamidy

Catatan Taksonomi :

Jenis ini dikenal umum di Indonesia Timur, tersebar mulai dari Sulawesi, New Guinea sampai ke Solomon. Ada emat anak jenis yang sudah didekripsi. Populasi yang menghuni Halmahera adalah Lamprolepis

smaragdina perviridis.

27. Sphenomophus variegatus (Peters, 1867) Nama Inggris : Forest Skink

Spesimen : Hanya dua spesimen berhasil dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6458-6459 Sphenomorphus variegates foto oleh A.Hamidy

Ekologi : Spesimen

dijumpai di atas tumpukan daun kelapa dan tertangkap di glue trap.

Distribusi : Jenis ini hanya

terdistribusi di Mindanao, Basilan, Dinagat, Jolo, Leyte, Bohol, Sulu, Camiguin dan Sulawesi (Iskandar, in press.)

Catatan Taksonomi :

Jenis ini dulunya dikenal sebagai Lygosoma variegatus (de Rooij, 1915). Koleksi ilmiah dari jenis sangat penting karena jenis ini merupakan record baru untuk pulau Waigeo. Informasi keeradaan jenis ini di pulau Waigeo memberikan gambaran menarik persebaran fauna dari utara Wallacea ke wilayah Papua.

28. Sphenomorphus sp. (unidentified species)

Nama Inggris : Forest Skink

Spesimen : hanya dua spesimen berhasil dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6511 dan 6512

Sphenomorphus sp. (unidentified species) foto oleh A. Hamidy Ekologi : Spesimen ini dijumpai di seresah hutan sekunder gunung Bomnyai, pada ketinggian < 100 m dpl. Informasi jenis ini masih belum diketahui.

Distribusi : Jenis ini hanya ditemukan di gunung Bomnyai, dekat desa Lopintol, distrik

teluk Manyailibit.

29. Glaphyromorphus sp.(unidentified species) Nama Inggris : Black Tail Skink

Spesimen : hanya satu spesimen berhasil dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6477

Ekologi : Spesimen dikoleksi dari glue trap yang dipasang di pinggir sungai berbatu.

Informasi ekologi jenis ini masih belum diketahui.

Distribusi : Genus ini umumnya tersebar di Australia, Nusa Tenggara dan New Guinea

(Iskandar, in press.)

Catatan Taksonomi : keberadaan jenis ini di pulua Waigeo merupakan new record. Ciri

khas spesifik adalah memiliki alur di tengah pada dorsal tubuhnya. Di MZB dua koleksi;

Glaphyromorphus cf nigricaudis dikoleksi oleh D.T. Iskandar dari pulau Gag, dan satu

spesimen dari Halmahera (Setiadi & Hamidy, 2006)

30. Tiliqua gigas (Schneider, 1801) Nama Inggris : Giant Bluetongue Skink

Spesimen : hanya dua spesimen yang berhasil dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6451 dan 6452

Tiliqua gigas foto oleh A.Hamidy

Ekologi : Spesimen dikoleksi pada saat terrperangkap di perangkap tikus, pada saat

koleksi mamalia di Wairabiai, sedangkan spesimen yang lain dikoleksi dari bawah tumpukan kayu lapuk di hutan sekunder desa Lopintol, distrik Manyailibit. Jenis ini memilki prilaku difensif yang unik, yaitu mendesis, membuka mulut, meneluarkan lidah sampai mengejar. Sehingga mayarakat lokal sangat takut terhadap jenis ini, dikenal juga sebagai ular kaki empat.

Distribusi : Jenis ini terdistribusi di New Guinea (Iskandar in press.).

Tiliqua gigas foto oleh A.Hamidy

Catatan Taksonomi :

Jenis ini pertama kalinya dideskripsi oleh Schneider pada tahun 1801, selanjutnya Oudemans mendeskripsi anak jenis tersendiri Tiliqua gigas

keiensis, pada tahun 1894.

Sedangkan Tiliqua di sebelah selatan New Guinea dan Australia merupakan jenis yang berbeda yaitu Tiliqua scincoides. Jenis ini dibedakan dengan T. gigas, adalah warna lidahnya yang merah, sedangkan T. gigas memiliki warna ujung lidah biru. Koleksi jenis ini merupakan new record untuk pulua Waigeo.

FAMILIA VARANIDAE

Dalam dokumen HERPETOFAUNA DI PULAU WAIGEO (Halaman 28-38)

Dokumen terkait