• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

3. Fasilitas Belajar

a. Pengertian Fasilitas Belajar

Menurut Slameto (2013: 67), “Fasilitas belajar adalah alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dan yang dipakai oleh siswa dalam menerima bahan pelajaran yang diajarkan”. Fasilitas belajar meliputi sarana dan prasarana. Seperti yang dikemukakan oleh Tatang M. Amirin, dkk (2013: 76) bahwa “Fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam melakukan atau memperlancar suatu kegiatan”. Daryanto (2006: 51) juga menjelaskan bahwa fasilitas belajar secara etimologi terdiri dari sarana dan prasarana belajar. Sarana belajar adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, sedangkan prasarana adalah alat yang tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Suharsimi dan Lia (2012: 187), yang dimaksud dengan sarana dan prasarana pendidikan adalah semua

29

fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien.

Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor yang tak kalah penting yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian prestasi belajar. Siswa yang memiliki fasilitas belajar yang lengkap akan merasa nyaman dalam belajar karena adanya ruang beserta perabot belajar yang baik, mudah dalam mencari informasi mengenai materi yang sedang dipelajari, serta memudahkan dalam pengerjaan soal-soal praktik. Sebaliknya, siswa yang memiliki fasilitas belajar yang kurang lengkap dapat terganggu kegiatan belajarnya dan kesulitan ketika memerlukan informasi dalam pengerjaan tugas yang diberikan guru, sehingga menghambat pencapaian prestasi belajar.

Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa Fasilitas Belajar adalah semua bentuk sarana dan prasarana yang diperlukan siswa secara langsung maupun tidak langsung yang dapat memberikan kemudahan dan menjadi penunjang dalam pencapaian prestasi belajar.

b. Macam-macam Fasilitas Belajar

Fasilitas belajar yang menunjang pembelajaran dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Suharsimi dan Lia (2012: 188) membedakan tiga fasilitas belajar sebagai berikut:

30

1) Alat pelajaran, yaitu semua benda yang dapat digunakan secara langsung oleh guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar.

2) Alat peraga, yaitu semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa benda ataupun perbuatan dari yang paling konkrit sampai ke yang paling abstrak yang dapat mempermudah pemberian pengertian kepada siswa.

3) Media pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi pendidikan, tetapi dapat juga sebagai pengganti peranan guru.

Ketersediaan fasilitas belajar memegang peranan dalam pencapaian prestasi belajar. Fasilitas belajar yang dibutuhkan siswa untuk menunjang proses belajar selama kegiatan pembelajaran terdiri dari fasilitas belajar di sekolah dan fasilitas belajar di rumah. Menurut Popi Sopiatin (2010: 73), fasilitas belajar di sekolah meliputi:

1) Perencanaan pengadaan lahan

Lahan adalah latak tanah tempat berdirinya bangunan atau gedung. Letak tanah untuk mendirikan sekolah mempunyai hubungan yang signifikan dengan dampak pendidikan.

2) Bangunan sekolah

Bangunan sekolah adalah semua ruangan yang didirikan di atas lahan yang digunakan untuk kepentingan pendidikan. Bangunan

31

sekolah meliputi ruang kelas, kantor, perpustakaan, ruang, laboratorium, usaha kesehatan sekolah, kantin, gudang, dan kamar mandi.

3) Perlengkapan sekolah

Perlengkapan sekolah terbagi menjadi dua yaitu benda-benda habis pakai (kertas, kapur tulis, bahan untuk praktikum) dan benda-benda tahan lama (kursi, meja, alat peraga atau media). 4) Media pengajaran

Media pengajaran merupakan alat bantu mengajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan guru dan bersifat sebagai pelengkap.

5) Sarana perpustakaan

Perpustakaan adalah gedung ilmu yang dikelola oleh petugas perpustakaan di mana sistem dan aturan pemakaian ditujukan untuk memudahkan penemuan informasi yang diperlukan secara sistematis.

Menurut Slameto (2013: 63), kebutuhan berupa fasilitas belajar yang perlu dipenuhi sorang anak sebagai penunjang belajarnya meliputi:

1) Ruang atau tempat belajar

Salah satu syarat untuk dapat belajar dengan sebaik-baiknya adalah tersedianya tempat belajar.

32 2) Perabot belajar

Perabot belajar menjadi bentuk pendukung dalam kegiatan belajar siswa, seperti meja dan kursi.

3) Penerangan

Syarat lain untuk dapat belajar yang baik ialah penerangan cahaya yang cukup. Penerangan yang terbaik ialah yang diberikan oleh cahaya matahari karena warnanya yang putih dan sangat intensif.

4) Buku-buku pegangan

Buku-buku yang dimaksud disini adalah buku-buku pelajaran yang dapat menunjang pemahaman siswa dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru. Di samping buku-buku pelajaran, alat-alat yang harus dimiliki sendiri oleh setiap siswa banyak jenisnya seperti pulpen, tinta, pensil hitam dan yang berwarna, mistar, karet penghapus, alat penajam pensil, kertas tulis, dan buku notes.

5) Peralatan lain

Selain buku-buku pegangan, kelengkapan peralatan praktik yang lain juga sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, seperti laptop dan komputer.

Uraian tersebut menunjukkan fasilitas belajar yang menunjang proses belajar dan pencapaian prestasi belajar meliputi fasilitas yang digunakan siswa secara langsung dan tidak langsung dalam proses

33

belajar. Semakin lengkap fasilitas yang dimiliki siswa maka akan semakin menunjang kegiatan belajar yang dilaksanakan.

c. Manfaat Fasilitas Belajar

Azhar Arsyad (2006: 25) mengemukakan bahwa pemanfaatan dari fasilitas belajar dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1) Pemanfaatan fasilitas belajar dapat memperjelas informasi dan proses sehingga memperlancar dan meningkatkan proses serta hasil belajar.

2) Meningkatkan dan menggairahkan perhatian anak.

3) Memberikan persamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.

Manfaat fasilitas belajar menurut Popi Sopiatin (2010: 78) yaitu: 1) Fasilitas belajar yang ada akan menjadikan pengajaran atau

belajar lebih menarik perhatian siswa.

2) Materi pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa.

3) Fasilitas belajar memungkinkan dilaksanakannya metode belajar mengajar yang lebih bervariasi.

4) Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar (belajar akan lebih fokus kepada siswa).

Berdasarkan penjabaran tersebut, manfaat fasilitas belajar adalah untuk menunjang kegiatan belajar agar dapat berjalan efisien untuk

34

pencapaian prestasi belajar. Fasilitas belajar berfungsi melengkapi proses belajar yang dilakukan sehingga tercipta kenyamanan dalam belajar dan memperjelas inforamasi yang dibutuhkan.

d. Indikator Fasilitas Belajar

Ruang lingkup fasilitas belajar khususnya yang ada di sekolah yang dikemukakan oleh Popi Sopiatin (2010: 73) adalah perencanaan pengadaan lahan, bangunan sekolah, perlengkapan sekolah, media pengajaran, dan sarana perpustakaan. Slameto (2013: 63) mengemukakan aspek-aspek kebutuhan yang menjadi fasilitas belajar antara lain:

1) Ruang atau tempat belajar 2) Perabot belajar

3) Penerangan

4) Buku-buku pegangan 5) Peralatan lain

The Liang Gie (2002: 33) juga menyebutkan bahwa untuk belajar yang baik hendaknya tersedia fasilitas belajar yang memadai, antara lain:

1) Tempat dan ruang belajar

Salah satu syarat untuk dapat belajar dengan sebaik-baiknya adalah tersedianya tempat atau ruang belajar. Tempat/ruang belajar itulah yang dipergunakan oleh siswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Dengan tempat/ruang belajar yang

35

memadai dan nyaman untuk belajar maka siswa akan memperoleh hasil yang baik.

2) Penerangan

Penerangan yang terbaik adalah sinar matahari karena warnanya putih dan sangat intensif. Namun apabila cuaca tidak baik, pihak sekolah juga harus menyediakan penerangan, sehingga tidak menganggu proses belajar mengajar di kelas.

3) Buku-buku pegangan

Syarat lain dalam kegiatan belajar mengajar yaitu buku-buku pegangan yang dapat menunjang pemahaman siswa dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru.

4) Kelengkapan peralatan praktik

Selain buku-buku pegangan, peralatan praktik juga penting untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Belajar tidak dapat dilakukan tanpa peralatan praktik yang lengkap.

Berdasarkan uraian tersebut, maka indikator Fasilitas Belajar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitas dan kualitas ruang kelas, peralatan kelas, perpustakaan, buku-buku sebagai sumber belajar, serta peralatan dan perlengkapan belajar siswa.

Dokumen terkait