• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Oemar Hamalik, 2013: 158). Menurut Hamzah B. Uno (2008: 23), motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa- siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan berbagai indikator atau unsur yang mendukung. Hal ini sejalan dengan definisi motivasi belajar yang diungkapkan oleh Dalyono (2009: 56), yaitu:

Motivasi belajar adalah daya penggerak atau pendorong untuk melakukan suatu pekerjaan yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar diri. Motivasi belajar yang berasal dari dalam diri yaitu dorongan yang datang dari hati sanubari, umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu, atau dapat juga karena dorongan bakat apabila ada kesesuaian dengan bidang yang dipelajari. Motivasi belajar yang berasal dari luar yaitu dorongan (lingkungan) misal dari orang tua, guru, teman-teman dan anggota masyarakat.

23

Menurut Iskandar (2009: 181), motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman.

Motivasi belajar ini memegang peranan penting dalam pencapaian prestasi belajar. Seseorang yang belajar dengan motivasi yang tinggi akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat, tidak mudah putus asa ketika menghadapi kesulitan dalam belajar sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang baik. Sebaliknya, seseorang yang belajar dengan motivasi yang rendah akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran dan menyebabkan prestasi belajarnya rendah.

Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa Motivasi Belajar adalah keseluruhan daya penggerak yang berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki berupa prestasi belajar.

b. Fungsi Motivasi Belajar

Semakin tinggi motivasi yang mendorong siswa untuk belajar maka akan semakin menunjang keberhasilan belajar yang dilakukan oleh siswa yang bersangkutan. Sardiman (2014: 85) mengungkapkan tiga fungsi motivasi belajar, yaitu:

24

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan penggerak dari setiap kegiatan yang dikerjakan. 2) Menentukan arah perilaku perbuatan, yaitu tujuan yang ingin

dicapai. Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan. 3) Menyeleksi perbuatan, yaitu dengan menentukan perbuatan-

perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Fungsi motivasi belajar menurut Oemar Hamalik (2013: 108) adalah:

1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.

2) Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.

3) Sebagai penggerak. Ia akan berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besarnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Nana Syaodih (2009: 62) juga menungkapkan fungsi motivasi belajar yaitu:

25

2) Mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan (activating and energizing function)

Uraian tersebut menunjukkan pentingnya motivasi belajar dalam diri siswa. Motivasi belajar bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga memperlancar prestasi belajar. Adanya usaha yang tekun dalam belajar dan didasari fungsi motivasi belajar, maka seseorang yang belajar tersebut akan mendapatkan prestasi belajar yang baik.

c. Macam-macam Motivasi Belajar

Menurut Syaiful dan Aswan (2013: 115) terdapat dua macam motivasi belajar, yaitu:

1) Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dengan sendirinya dari dalam diri seseorang tanpa perlu rangsangan dari luar. Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia secara sadar akan melakukan kegiatan belajar yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam belajar.

2) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul karena adanya rangsangan dari luar sebagai pendorong untuk melakukan sesuatu. Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila anak didik

26

belajar karena ingin mencapai tujuan tertentu di luar yang dipelajarinya. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik mau belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan agar anak didik termotivasi untuk belajar.

Nana Syaodih (2009: 63) berpendapat bahwa motivasi menurut sifatnya dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1) Motivasi takut atau fear motivation, individu melakukan sesuatu perbuatan karena takut.

2) Motivasi insentif atau incentive motivation, individu melakukan sesuatu perbuatan untuk mendapatkan suatu insentif.

3) Motivasi sikap atau attitude motivation atau self motivation. Berdasarkan penjabaran tersebut, motivasi belajar dapat berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Namun, motivasi yang berasal dari dalam diri lebih mampu memberikan dorongan yang lebih tinggi untuk belajar dan pencapaian prestasi belajar dibandingkan motivasi yang berasal dari luar diri. Prestasi belajar akan menjadi lebih optimal dengan adanya motivasi belajar. Semakin tepat motivasi yang mendorong belajar maka akan semakin berhasil pula pencapaian prestasi belajar yang diharapkan.

d. Indikator Motivasi Belajar

Sardiman (2014: 83) mengungkapkan bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi yang ada pada setiap orang memiliki indikator- indikator sebagai berikut:

27

1) Tekun menghadapi tugas (suka bekerja keras, terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). 2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak

memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang dicapainya). 3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat

untuk sukses).

4) Lebih senang bekerja dan mengerjakan secara mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain.

5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang besifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). 6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan

sesuatu).

7) Tidak mudah melepaskan dalam berpendapat yang diyakini. 8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Menurut Hamzah B. Uno (2008: 45), indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4) Adanya penghargaan dalam belajar

28

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik

Berdasarkan uraian tersebut, maka indikator Motivasi Belajar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tekun menghadapi tugas, tidak mudah putus asa menghadapi kesulitan, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal, hasrat dan keinginan berhasil, serta dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

Dokumen terkait