• Tidak ada hasil yang ditemukan

7. Kesultanan setelah Sultan Haji

3.2 Fisik dan Biofisik

3.3.2 Fasilitas pendukung wisata

Ada beberapa fasilitas pendukung wisata yang disediakan oleh pemerintah, masyarakat maupun pedagang. Fasilitas yang disediakan oleh pemerintah berupa, museum, petunjuk jalan, gerbang utama masuk kawasan, jalan. papan peringatan dan papan media interpretasi. Sedangkan fasilitas lain untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang disediakan oleh warga maupun pedagang dalam kawasan berupa kantin, toko souvenir, dan toilet (Gambar 20).

26

26

Tabel 6 Daftar Objek Sejarah Kawasan Banten Lama

Objek Tahun Pembuatan Deskripsi Kondisi saat ini Status Pengelola

Kompleks Keraton Surosowan Didirikan pada tahun 1526 oleh Sultan Hasanuddin (1552-1570)

Merupakan tempat tinggal para sultan dan menjadi pusat kerajaan. Dilakukan perluasan dan pembangunan benteng pada masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf (1570-1580).

Perubahan benteng menjadi bastion (disebut juga sebagai fort diamond) pada masa pemerintahan Sultan Haji (1672-1687) oleh bantuan Hendrik Laurenzns Caedeel (1680-1681).

Kehancuran pertama terjadi saat perang saudara antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji pada tahun 1680.

Kehancuran kedua saat Gubernur Belanda, Herman Daendels pada tahun 1813.

Surosowan memiliki luas ± 4 hektar yang saat ini hanya berupa sisa-sisa pondasi, reruntuhan tembok keraton dan benteng.

BCB Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang

Watu Gilang Artefak berbentuk persegi dengan panjang 190cm, lebar 121cm dan tebal 16,5cm, terbuat dari batu andesit yang berfungsi sebagai pentahbisan para sultan. Ada dua watu gilang yaitu watu gigilan sebagai singgasana Sultan Hasanuddin dan watu singayaksa yang menurut cerita adalah tempat bertapa Betara Guru Jampang.

Watu Gigilang terdapat di alun-alun Keraton Surosowan dan Watu Singayaksa terdapat di sisi utara alun-alun. Namun keduanya dibiarkan tanpa ada perlakuan khusus.

BCB Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang

Meriam Ki Amuk Digunakan untuk menghalau serangan yang dipasang di gerbang selatan.

Disimpan dan dipagar di depan kawasan Museum Kepurbakalan Banten Lama

BCB Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang Jembatan Rantai Telah ada dalam

sketsa Cornellis de Houtman pada tahun 1596

Terletak sekitar 300m utara Keraton Surosowan. Diduga berfungsi seperti jembatan kota intan di Jakarta. Dalam Babad Banten disebutkan bahwa Sultan Maulana Yusuf membangun “pintu pajak” sebagai fasilitas kota.

Masih bertahan sisa bangunan jembatan yang menjadi dua karena konstruksi jembatan yang terbuat dari kayu sudah tidak ada lagi.

BCB Pemerintah Kota Serang

Kompleks Masjid

Agung Banten 1552 Masjid ini didirkan pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1552-1570) Kompleks Masjid Agung Banten terdiri dari :

1. Bangunan Masjid Agung: Bangunan ini berbentuk persegi dengan atap berbentuk limas 5 susun, serambi kanan.

2. Menara: Bangunan menara ini terbuat dari bata dengan tinggi 30 meter, dibangun oleh arsitek mongol, Cet Ban Cut pada masa Pemerintahan Sultan Maulana Yusuf.

3. Bangunan Tiyamah: Bangunan ini merupakan bangunan tambahan yang dibangun oleh Hendrik Lucazs Cardeel (Pangeran Wiraguna) dengan gaya arsitektur Belanda pada masa pemerintahan Sultan Haji (1651-1672) berfungsi sebagai tempat bermusyawarah masalah keagamaan dan sosial.

4.Komplek Makam: Merupakan makam sultan-sultan dan keluarganya, berada di serambi kanan dan serambi kiri dari bangunan masjid.

Masjid agung lah yang saat ini masih digunakan karena fungsi sebagai tempat keagamaan dan aktifitas ziarah yang saat ini menjadi salah satu daya terik terbesar di kawasan ini.

27

27

Objek Tahun Pembuatan Deskripsi Kondisi saat ini Status Pengelola

Benteng

Speelwijk 1685-1686 oleh Belanda Nama Speelwijk diambil dari nama gubernur VOC, Cornelis Janzs Speelman (1681-1684), Benteng ini di rancang oleh Hendric Lucas Cardeel. Ditinggalkan sekitar tahun 1811 pada masa pemerintahan Daendels.

Tersisa hanya reruntuhan benteng, ruang-ruang bawah tanah dan dinding benteng. BCB Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang Makam Belanda (Kerkhof) Tahun 1717 pada salah satu makam tertua.

Salah satu makam terbesar merupakan makam Hugo Pieter Faure (1717-1763) dan yang lainnya makam Jacob Wits, Catharina Maria van Doorn, Maria Susana Acher.

Masih terdapat bangunan makam. BCB Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang Vihara Alokitesvara Pada masa pemerintahan Syarif Hidayatullah

Berada sekitar 500m sebelah barat Masjid Agung. Didirikannya vihara ini merupakan sebuah kebijakan dari Syarif Hidayatulllah yang awalnya adalah tempat singgah rombongan Cina.

Masih dalam keadaan lestari dan masih menjadi tempat peribadatan.

BCB Yayasan Ummat Khong Hu Cu Masjid Pecinan

Tinggi

Pada masa Syarif Hidayatullah (1450-1568)

Masjid pertama yang dibangun oleh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) terletak di Desa Kasunyatan, Kabuaten Serang.

Sisa-sisa pondasi bangunan yang terbuat dari bata dan batu karang. Sisa mihrab dan menara.

BCB Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang Keraton Kaibon Terletak di Kampung Kroya, sekitar 500m dari Keraton Surosowan.

Keraton ini merupakan bekas kediaman Sultan Syaifuddin (1809-1813),

Sisa-sisa reruntuhan bangunan, pintu gerbang, dan parit.

BCB Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang Tasikardi Dibangun pada

masa Sultan Maulana Yusuf (1570-1580)

Merupakan danau buatan dengan luas sekitar 6,5 ha, 2 km arah tenggara Keraton Surosowan, dibangun dengan menggunakan alas lapisan ubin bata dan berfungsi sebagai penampungan air yang digunakan untuk mengaliri sawah-sawah dan kebutuhan sehari-hari Keraton Surosowan. Fungsi lainnya adalah sebagai tempat rekreasi keluarga sultan.

Masih tersisa danau yang saat ini dijadikan tempat rekreasi umum dan dikelola oleh pihak swasta.

BCB Pemerintah Kabupaten Serang dan Swasta

Pangindelan Dibangun pada masa Sultan Maulana Yusuf (1570-1580)

Bangunan air yang memiliki panjang 18,20m, lebar 5,64m, tinggi 3,45m, dan kedalaman 1m ini memiliki fungsi sebagai tempat pengendapan air dari Tasikardi ke Keraton Surosowan agar air menjadi jernih. Terdapat 3 pengindelan yaitu, Pangindelan Abang, Pangindelan Putih, dan Pangindelan Emas.

Masih tersisa bangunan pangindelan ini dan salurannya namun sudah tidak berfungsi lagi.

BCB Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang

28 28

29

3.3.3 Pengunjung

Kawasan Banten Lama yang memiliki karakter khas dari tempat wisata lainnya membuat tempat ini menjadi alternatif wisata yang ramai dikunjungi terutama pada hari-hari libur. Pada umumnya, wisatawan yang berkunjung merupakan wisatawan yang akan melakukan ziarah ke makam para sultan.

Sedangkan, untuk wisatawan yang mengunjungi kawasan sejarah tercatat dalam kurun dua tahun terakhir, terjadi peningkatan jumlah wisatawan pertahunnya (Gambar 21).

Wisatawan yang berkunjung berasal dari masyarakat Kota Serang, wisatawan lokal dari luar kota dan wisatawan asing. Jumlah wisatawan sejarah berdasarkan jenis, didominasi oleh wisatawan umum dan dari kalangan pelajar (Gambar 22)

a.Papan Interpretasi b. Gerbang Utama Kawasan c. Gerbang Wisata

d. Jalan e. Toko Souvenir dan Kantin f. Toilet

Gambar 20 Fasilitas wisata

Gambar 21 Jumlah wisatawan (2011-2012). (Sumber : Museum Situs Kepurbakalaan Serang)

Dokumen terkait