• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fasilitas Penunjang Technopreneur Camp Program

Dalam dokumen TCP TECHNOPRENEUR CAMP PROGRAM SOLUSI IN (Halaman 40-48)

METODE PENULISAN 3.1Metode Observasi

5. Comprehensive Level terdiri dari 3 proses pembelajaran diantaranya sebagai berikut

4.4 Konsep SCORING (Start Up-Creative-Opportunity-Risk Bearing) Method Dalam penerapan TCP akan digunakan konsep Start

4.4.2 Fasilitas Penunjang Technopreneur Camp Program

Area Nama Program Deskripsi

Basic Technopreneur Area Library of technopreneur education Pendopo of Technopreneur rubric sharing

Exam Hot Challenge

Brain storming mode. Expression room

Green House Reading

Bale santai

Area yang dapat digunakan untuk lebih dekat dengan Technopreneur Camp Program. Disini peerta dapat mencari literature berupa buku maupun video terkait technopreneur. Ini dilakukan sebagai upaya menunjang pemahaman para peserta program terkait pendidikan entrepreneur berbasis teknologi.

Pendopo buatan di dalam camp yang dapat digunakan untuk para peserta program menceritakan masalah dan kendala-kendala yang dialami terkait program tehnopreneur yang dijalani. Disini akan ada mentor yang berusaha membantu memberi saran dalam mengatasinya.

Ruang untuk menguji kesiapan menghadapi tantangan dalam berwirausaha. Kelebihan dari ruang ini adalah tantangan berupa audio. Jadi peserta memakai aerophone dalam mendengarkan tantangan soal yang dilontarkan. Akan ada tentor yang mendampingi dan membantu dalam menghadapi tantangan.

Inovasi - inovasi permainan yang mengasah otak seperti catur, puzzle, rubik, TTS, serta akan diberikan info tentang penyeimbangan otak dan melakukan electronic IQ test

Ruang ini memberikan fasilitas dalam berekspresi. Menyalurkan hobi, seperti menyanyi, melukis, main alat musik. Serta akan ada bimbingan karir dalam menentukan masa depan dengan menggunakan bakat minat oleh tentor yang ahli

Rumah baca dengan konsep alam terbuka. Peserta akan dibawa kepada suasana yang damai dengan diiringi instrument–instrument lembut. Fasilitas ini bisa disebut “outdoor in indoor”. Green house reading adalah tempat yang digunakan untuk membaca dimana fungsinya selain menambah pengetahuan juga sebagai relaksasi. Musik terbukti dapat membuat hati seseorang lunak. Dan disini buku yang disediakan tidak hanya buku terkait technopreneur tetapi juga wawasan secara umum.

Tempat bagi para peserta program TCP untuk beristirahat dan menikmati pudding yang disiapkan untuk merefresh otak. Tempat ini juga digunakan pengunjung untuk menyampaikan

kritik, saran dan keluhan dalam pelaksanaan TCP sehingga akan selalu ada renovasi untuk perbaikan ke depannya. Technopreneur Merchandising Area Assembling course

Conversation short course Education movie

Penyediaan fasilitas–fasilitas perakitan seperti spare part atau komponen untuk belajar merakit motor, robot dan hal–hal lain yang melatih kemampuan otak kanan.

Kursus singkat melatih kemampuan berbicara di depan umum dengan menerapkan sistem 3 bahasa. Terdapat tentor yang akan memberi masukan tentang cara cepat melatih kemampuan linguistik.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Kegiatan entrepreneur akan membentuk anak jalanan mandiri, terutama mandiri dalam segi finansial dan meningkatkan skill anak jalanan. Selain itu, pendidikan terkait penggunaan teknologi juga penting untuk diberikan karena teknologi pada zaman modern ini sudah semakin cangih dan terus berkembang. Oleh karenannya dengan adanya pendidikan kombinasi antara teknologi dan enterpreneur (Technopreneur) maka anak jalanan akan mampu bersaing dengan anak-anak lainnya dan memiliki masa depan yang lebih baik. Berdasarkan pendidikan kombinasi antara teknologi dan enterpreneur (Technopreneur) tersebut maka penulis menawarkan sebuah program bagi kemajuan masa depan anak jalanan.

TCP (Technopreneur Camp Program) merupakan program pendidikan yang dirancang khusus bagi anak jalanan dalam bentuk pendidikan Technopreneur yang mengarahkan peserta program untuk membuat sebuah ide usaha yang kemudian direalisasikan ke dalam sebuah usaha nyata. Ide usaha yang dijalankan dengan mensinergiskan pendidikan entrepreneur dan penggunaan teknologi dalam mengembangkan usahanya. Program ini didesain untuk memfasilitasi pengembangan invensi dan inovasi bagi anak jalanan dalam menjalankan ide usaha yang berorientasi pada hasil (impact oriented) terhadap pemberdayaan anak jalanan di Indonesia. Program ini bertujuan untuk mendorong agar anak jalanan mampu menghasilkan invensi dan inovasi produk yang dapat diterima oleh masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat baik secara finansial maupun aspek sosial bagi anak jalanan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Selain itu hasil pembelajaran tersebut akan muncul peran anak jalanan sebagai pemuda yang cepat tanggap dan berkompeten dalam menciptakan lapangan kerja.

5.2 Saran

Program Pendidikan TCP dengan kombinasi pendidikan technology dan enterpreneur merupakan solusi dari permasalahan banyaknya anak jalanan yang belum terbedayakan dengan baik. Maka dari itu, penulis memiliki saran-saran

kepada stakeholder agar nantinya ketika gagasan ini diimplementasikan, semua pihak dapat turut berkontribusi dalam menyukseskan gagasan ini. berikut saran yang dapat penulis sampaikan :

a) Pemerintah

Pemerintah dapat berkontribusi menjadi sponsor utama dalam membantu pendanaan pembangunan camp. Dengan adanya donasi dari pemerintah, diharapkan ketersediaaan modal awal dan keberlangsungan program dapat berjalan dengan lancar. Legalitas program yang diturunkan secara langsung oleh pemerintah, juga akan memberikan kemudahan pengembangan program untuk kedepannya.

b) Investor

Karena pendirian TCP (Technopreneur Camp Program) bukanlah untuk tujuan finansial, maka dari itu dibutuhkan kerjasama yang baik dengan pihak swasta dalam bentuk dana dan jasa lainnya seperti computer gratis, web gratis, jurnal gratis, sumbangan dana pelaksanaan TCP (Technopreneur Camp Program) dan lain sebagainya.

c) Kalangan Akademisi

Kalangan akademisi termasuk mahasiswa adalah agent of change and agent of control. Sehingga terus berusaha membantu dengan memberikan sumbangan–sumbangan pikiran dalam pengembangannya. Selain itu, peran para akademisi sebagai pengelola, pelaksana sekaligus sebagai detective Technopreneur diharapkan dapat terealisasi sesuai tujuan awal program ini dilaksanakan. Harapannya mahasiswa dapat memanfaatkan TCP (Technopreneur Camp Program) sebagai sarana terbaik dalam membagi ilmu dan berbagi pengalaman disini.

De Moura, S.L, 2002 “The Social Construction of The Street Children:

Configuration and Implications” British Journal of Social Work vol 32 pp 253-367.

Departemen Sosial, 2004. Pedoman Pelayanan Sosial Anak Terlantar di Luar Panti. Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Sosial Anak.

Handayani, K, 2009 . Identifikasi anak jalanan di kota medan. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Sumatra Utara.

Henny, 2007. Ranperda Gepeng Sapu Anak Jalanan DI Medan, Jurnal Perempuan 55, YJP Bandung, hal. 40.

Huraerah, Abu, 2006. Kekerasan terhadap Anak. Bandung: Penerbit Nuansa. Idzha, Gely Nurmurey, 2013. Mekanisme Pertahanan Ego Pada Anak

Jalanan. Jurnal Online Psikologi Vol. 01 No. 01, Thn. 2013 ISSN. 2301-8259. Diakses 23 Juli 2013 dari http://ejournal.umm.ac.id.

Karnaji, (et.all), 2001. Studi Tentang Penyusunan Model Pembinaan dan Pemberdayaan Anak Jalanan. Jurnal Penelitian Dinamika Sosial dan Ilmu Politik volume 2 Nomor 3. Univesitas Airlangga.

Menteri Kesejahteraan Sosial, 2009, Pemberdayaan Anak Jalanan,

http://elmurobbie.wordpress.com/2009/10/23/pemberdayaan-anak-jalanan Meykeh Simboh, 2006, “Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Magang”,

http://www.jugaguru.com/article/49/tahun/2004 diakses 23 Juli 2013. Middlemas, Natha. 2011. Pendaftaran Kelahiran dan Pencapaian Hak-Hak Anak:

Studi Kasus Kota Malang. Skripsi Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang.

Oktaria, Yudit.2008. Konsep Diri Anak Jalanan Usia Remaja. Jurnal Psikologi Volume 1, No. 2,

2001, Volume 1,Nomer 2. Universitas Sumatera Utara.

Wargan, K., & Dershem, L. (2009). Save the children “don’t call me a street

child”.Georgia: Act Research. Diakses 24 Juli 2013 dari

1. Nama lengkap : Ferina Irzani Auliawati 2. Tempat dan tanggal lahir : Pasuruan, 17

Oktober 1993

3. Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian

4. Fakultas : Teknologi Pertanian

5. Perguruan tinggi : Universitas Brawijaya 6. Nomor telepon dan ponsel : 081936849161

7. E-mail : Ferina_Irzani@yahoo.co.id

8. Alamat rumah : Dusun. Luwung Rt.01Rw.02 Beji, Kab Pasuruan

9. Karya ilmiah yang pernah dibuat :

1) Alcera Gel (Allium cepa l. dan Aloe vera GEL) Pemanfaatan Kulit Bawang Merah dan Daging Lidah Buaya Sebagai Gel Obat Luka Bakar.

2) E-AMDAL Solusi Efektifitas Penerapan Peraturan Daerah No 15 Tahun 2001 Tentang Amdal Kota Malang.

3) ZAM (Zeolit Adsorben Mask) : Potensi Serat Daun Nanas dan Abu Terbang (Fly Ash) sebagai Bahan Baku Pembuatan Masker

10. Penghargaan yang pernah di raih :

Watinigsih 2. Tempat dan tanggal lahir : Kediri, 9

Februari 1993

3. Jurusan : Akuntansi

4. Fakultas : Ekonomi dan

Bisnis

5. Perguruan tinggi : Universitas Brawijaya 6. Nomor telepon dan ponsel : 085736179117

7. E-mail : LusianaWatinigsih@gmail.com

8. Alamat rumah : Jalan Gereja No.82 9. Karya ilmiah yang pernah dibuat :

1) Peran CSR (Corporate Social Responsbility) sebagai Marketing Strategy Dalam Meningkatkan Brand Equity Perusahaan untuk Mencapai

Sinergisitas Triple Bottom Line

2) Reef Protect Eco-Action” sebagai Upaya Peningkatan Wisata Bahari dan FAD (Fish Aggregation Device) Melalui Optimalisasi Dana CSR Berbasis Konsep PRA

3) Sekolah Intuisi Bersama Dwiko sebagai Upaya Pendidikan Anti Korupsi untuk Anak di Indonesia

10. Penghargaan yang pernah di raih :

1) Harapan II LKTA tingkat Nasional 2013 di Universitas Jambi 2) Juara II LKTI tingkat Nasional 2013 di Universitas Brawijaya

3) Finalis Call of Accountant Paper tingkat Nasional 2013 di Universitas Andalas

Anak Jalanan (dibawah 7 Tahun) Anak Jalanan (8-12 Tahun) Anak Jalanan (13-18 Tahun) Bimbingan Kesetaraan 1) Basic Level 2) Acceleration Level 3) Challenge Level 4) Developing Level 5) Comprehensive Level 6) Advanced Level

Aplikasi dalam Masyarakat

Pengawasan Detektif Technopreneur Pemberian Reward Ready ANJAL Pendidikan Enterpreneur dan pengapikasian Technology Pendidikan TCP (Metode SCORING) Pemantauan Detektif Technopreneur dilakukan secara berskala tiap bulan dilakukan tiap 6 bulan

Dalam dokumen TCP TECHNOPRENEUR CAMP PROGRAM SOLUSI IN (Halaman 40-48)

Dokumen terkait