• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fasilitas Wilayah/lnfrastruktur

2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah kelompok pedagang/usaha

A. Kemampuan Ekonomi Daerah

2.4.2 Fasilitas Wilayah/lnfrastruktur

Fasilitas wilayah atau infrastruktur adalah penunjang daya saing daerah dalam hubungannya dengan ketersediaan (availability) fasilitas untuk mendukung aktivitas ekonomi

daerah di berbagai sektor di daerah dan antar-wilayah. Semakin lengkap ketersediaan infrastruktur, maka semakin kuat dalam menghadapi daya saing daerah.

Gambaran umum kondisi daya saing daerah terkait dengan fasilitas wilayah/infrastruktur dapat dilihat dari; aksesibilitas daerah, penataan wilayah, fasilitas bank dan non bank, ketersediaan air bersih, fasilitas listrik, ketersediaan Rumah Makan/Restoran serta ketersediaan penginapan.

a). Perhubungan

Ketersediaan fasilitas/infrastruktur perhubungan merupakan salah satu faktor salah satunya dapat dilihat dari indikator yang mempengaruhi dalam aspek Daya Saing daerah. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan perekonomian suatu darah menyebabkan jumlah perjalanan/mobilisasi yang dilakukan setiap individu semakin meningkat oleh karenanya kebutuhan akan transportasi umum akan semakin tinggi pula. Meningkatnya kebutuhan transportasi harus disertai dengan pengembangan sarana/prasarana transportasi (kendaraan, jalan dan lingkungan).

Rasio panjang jalan terhadap jumlah kendaraan merupakan salah satu indikator penting aksesibilitas daerah yang digunakan untuk melihat ketersediaan sarana jalan terhadap jumlah kendaraan dalam rangka memberikan kemudahan/akses bagi seluruh masyarakat dalam melakukan segala aktivitas di semua lokasi dengan kondisi dan karakteristik fisik yang berbeda.

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan perekonomian suatu darah menyebabkan jumlah perjalanan/mobilisasi yang dilakukan setiap individu semakin meningkat Oleh karenanya kebutuhan akan transportasi umum akan semakin tinggi pula. Meningkatnya kebutuhan transportasi harus disertai dengan pengembangan sarana/prasarana transportasi (kendaraan, jalan dan lingkungan). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel 2.93

Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan Di Kabupaten Donggala Tahun 2009-2014

Uraian 2009 2010 2011Tahun 2012 2013 2014 Panjang Jalan 1.096,09 1.309,33 1.343,22 1.343,22 1.350,52 1.827,09 Jumlah Kendaraan 932 1.540 2.736 4.804 5.106 5.430 Rasio 1,18 0,85 0,49 0,28 0,27 0,26

Sumber: Profil Kabupaten Donggala tahun 2009-2014 (diolah kembali) b). Penataan Ruang

Penataan wilayah di Kabupaten Donggala diatur di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Donggala tahun 2010-2030. Salah satu bentuk penataan wilayah yang diatur dalam RTRW tersebut adalah perencanaan pemanfaatan lahan dan penataan kawasan. Sesuai dengan RTRW Kabupaten Donggala, rencana pemanfaatan lahan dan penataan kawasan di Kabupaten Donggala terbagi ke dalam 2 (dua) kawasan, yaitu; kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung meliputi; hutan konservasi, sempadan, hutan lindung, ruang terbuka hijau dan perairan. Kawasan budidaya meliputi: kawasan budidaya berfungsi lindung (hutan produksi, tanaman tahunan/perkebunan, hutan rakyat); kawasan budidaya pertanian (pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, perikanan, peternakan) dan kawasan budidaya non pertanian (kawasan pariwisata, kawasan peruntukan industri, kawasan pemerintahan/fasilitas umum, kawasan permukiman, kawasan perdagangan.

b.1).Ketaatan RTRW

Seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan, terdapat konsekuensi yang tidak bisa dihindari dalam pemanfaatan/tata guna lahan, yaitu tingginya rasio perubahan alih fungsi lahan. Hal ini ditandai dengan timbulnya pusat-pusat kegiatan baru seperti; kawasan industri, perdagangan/jasa dan tumbuhnya kawasan-kawasan permukiman.

Sumber: RTRW Kabupaten Donggala (diolah kembali) Gambar 2.50

Persentase Ketaatan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Di Kabupaten Donggala Tahun 2008-2014

Data sebagaimana pada gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa sampai saat ini Persentase ketaatan terhadap rencana Tata Ruang Wilayah yaitu kesesuaian pelaksanaan pembangunan yang sesuai dengan RTRW sudah mencapai 83,00% yang diindikasikan dengan telah dilaksanakannya program pembangunan utama pada indikasi program utama RTRW di Kabupaten Donggala.

b.2).Luas Wilayah Produktif

Sumber: RTRW Kabupaten Donggala (diolah kembali) Gambar 2.51

Luas Wilayah Produktif di Kabupaten Donggala, Tahun 2010-2014

Gambar di atas memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan Persentase Luas wilayah produktif di Kabupaten Donggala berdasarkan RTRW Kabupaten tahun 2010-2014. Luas wilayah produktif di Kabupaten Donggala berdasarkan RTRW Kabupaten tahun 2010 mencapai 27,43% meningkat menjadi 29,68% pada tahun 2012 dan terus meningkat hingga tahun 2014 menjadi 29,80%.

b.3).Luas Wilayah Industri

Peraturan Daerah tentang RTRWmenetapkan luasan kawasan menurut peruntukan dan fungsinya termasuk wilayah Industri, yang diutamakan untuk pengembangan kawasan yang mendukung komoditas unggulan Kabupaten Donggala. Kebijakan pengembangan komoditas unggulan pada pengembangan wilayah Kabupaten Donggaladiarahkan pada pengembangan agroindustri komoditas unggulan. PersentaseLuas wilayah industri di Kabupaten Donggala yang merupakan realisasi luas wilayah industri terhadap luas rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW tahun 2010 sampai tahun 2014 dapat dilihat pada gambar berikut.

Sumber: RTRW Kabupaten Donggala (diolah kembali) Gambar 2.52

Persentase Wilayah Industri di Kabupaten DonggalaTahun 2010-2014

Seperti pada Gambar di atas, Luas wilayah industri di Kabupaten Donggala sesuai dengan RTRW sampai tahun 2014 mengalami peningkatan yang signifikan dimana pada tahun 2010 mencapai 0,29% kemudian meningkat tahun 2014 menjadi 0,33%.

b.4).Luas Wilayah Kebanjiran

Peristiwa banjir erat kaitannya dengan musim penghujan dan pola penggunaan/pengelolaan lahan atas hinterland-nya. Persentase luas wilayah kebanjiran terhadap luas wilayah budidaya di Kabupaten Donggala yang pada umumnya melanda wilayah yang memang merupakan kawasan rawan banjir sebagaimana ditetapkan pada RTRWP Kabupaten dan merupakan kawasan sentra produksi pangan sehingga jika tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat menurunkan produktifitas komoditas pertanian dan perikanan. Data wilayah kebanjiran sesuai dengan RTRW tahun 2010 sampai tahun 2014 dapat dilihat pada gambar berikut.

Sumber: RTRW Kabupaten Donggala (diolah kembali) Gambar 2.53

b.5).Luas Wilayah Kekeringan

Sumber: RTRW Kabupaten Donggala (diolah kembali) Gambar 2.54

Persentase Wilayah Kekeringan di Kabupaten Donggala Tahun 2010-2014 b.6).Luas Wilayah Perkotaan

Sumber: RTRW Kabupaten Donggala (diolah kembali) Gambar 2.55

Persentase Wilayah Perkotaan di Kabupaten Donggala Tahun 2010-2014

c). Infrastruktur Penunjang

Ketersediaan infrastruktur penunjang pembangunan, khususnya bidang ekonomi seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan. Tingginya dinamika suatu daerah akan dipenguruhi oleh banyak faktor penunjang termasuk ketersediaan bank, asuransi dan lembaga keuangan lainnya.

c.1). Jenis dan Jumlah Bank

Ketersediaan fasilitas bank dan non bank sangat penting dalam rangka menunjang aspek daya satng daerah. Dengan adanya fasilitas tersebut segala urusan berkaitan dengan jasa dan lalu lintas keuangan dapat berjalan dengan lancar. Indikator kinerja berkaitan dengan fasilitas bank dan non bank salah satunya dapat dilihat dari jenis dan jumlah bank serta cacang- cabangnya.

Jumlah Kantor Bank di Kabupaten Donggala sampai dengan tahun 2014 tercatat sebanyak 11(sebelas) unit Bank yang terdiri dari 3(tiga) Kantor Cabang Pembantu dan 8(delapan) Kantor Unit Pembantu yang tersebar di beberapa daerah Kecamatan di Kabupaten Donggala yaitu; Kecamatan Rio Pakava, Banawa, Banawa Selatan, Sirenja, Dampelas dan Sojol. Untuk lebih jelasnya jumlah dan status Bank di Kabupaten Donggaladapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel 2.94

Jumlah dan Status Bank di Kabupaten Donggala Tahun 2010-2014

Nama Bank KCP Status BankKK Unit Jumlah

PT. BRI (Persero) Tbk. - - 1 1 PT. BNI (Persero) Tbk. 1 - - 1 PT Bank Mandiri 1 - - 1 Bank Sulteng 1 - - 2 PT. BRI (Persero) Tbk. - - 1 1 PT. Bank Danamon - - 1 1 PT. BTN (Persero) - - - - PT. BRI (Persero) Tbk. - - 2 2 PT. BRI (Persero) Tbk. - - 1 1 PT. BRI (Persero) Tbk. - - 1 1 PT BRI (persero) Tbk - - 1 1 2014 3 - 8 11 2013 3 - 8 11 2012 3 - 8 11 2011 3 1 7 11 2010 3 1 7 11

Sumber : Profil Kabupaten Donggala tahun 2010-2014 (diolah kembali) d) Lingkungan Hidup

Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan Lingkungan Hidup dapat dilihat dari Rumah tangga penggunaair bersih sebagaimana dijelaskan berikut;

d.1). Rumah Tangga Pengguna Air Bersih

Banyaknya Air Bersih yang diproduksi oleh perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Donggala Tahun 2013 sebesar 8.131.065 m³. Banyaknya air yang disalurkan kepada pelanggan sebanyak 7.726.456 m³, atau 95,02% dari total air yang di produksi. Data tahun 2013, Jumlah pelanggan yang dilayani oleh PDAM Kabupaten Donggala sampai akhir Tahun 2013 tercatat sebanyak 55.380 pelanggan. Data Jumlah dan Persentaserumah tangga pengguna Air Minum Bersih di Kabupaten Donggala tahun 2009-2014 di sajikan sebagaimana tabel berikut;

Tabel 2.95

Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Air Bersih di Kabupaten DonggalaTahun 2009-2014

Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014