• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.3. Fast Handover for MIPv6 (FMIPv6)

Tujuan dari protokol FMIPv6 adalah untuk memungkinkan sebuah MN untuk mengkonfigurasi CoA yang baru, sebelum MN tersebut berpindah dan terkoneksi ke jaringan yang baru[10]. Metode Fast Handover merupakan sebuah ekstensi yang ditawarkan untuk Mobile IPv6 dan menyerupai sebuah kombinasi dari Pre-Registration dan Post-Registration. Di satu sisi MN memiliki kemungkinan untuk mempersiapkan proses registrasi dengan NAR dan memperoleh Next CoA (NCoA) saat masih terhubung dengan PAR. Ini merupakan proses pre-registration sebagaimana yang akan dijelaskan kemudian. Di sisi lain MN dapat menginstruksikan PAR untuk mem-forward-kan paket yang dialamatkan ke Previous CoA (PCoA) ke NCoA. Ini seperti bi-directional tunnel yang digunakan pada Post-Registration. Perbedaannya adalah pada kasus fast handover, MN memacu proses forwarding yang pada post-registration tidak dibutuhkan adanya tindakan MN.

Protokol FMIPv6 dapat mengeliminasi latensi yang terjadi ketika terjadi prosedur BU dari MN dengan menyediakan sebuah tunnel dua arah antara jaringan yang lama dengan yang baru saat prosedur BU sedang dilakukan. Inti dari protokol FMIPv6 adalah bahwa sebuah Access Router atau AR harus tahu AR lainnya yang berdekatan dengannya yang kemungkinan MN akan terkoneksi kepada AR tersebut [11].

CN PAR NAR MN MN Movement D e liv e r P a c k et 1 .a . R tS ol P r 1 .b . R rR tA dv 2. F B U 5 . F B a ck Forward Packet 5. FBack 4. HAck 3. HI 9. F N A 6. Disconect 8. Conect

Gambar 2.5: Skema FMIPv6. 2.3.1. Komponen FMIPv6

Komponen utama dari protocol Fast Handover for MIPv6 adalah sebagai berikut[12]:

1. Mobile Node (MN) : sebuah node dengan mobile IPv6.

2. Access Router (AR). Default router dari MN, sebagai contoh adalah router dimana MN terkoneksi.

3. Previous Access Router (PAR). AR akan terlibat didalam penanganan trafik dari MN saat terjadi perpindahan. PAR adalah router dimana MN terkoneksi sebelum melakukan perpindahan. 4. New Access Router (NAR). NAR adalah router dimana MN

terkoneksi Previous Care of Address (PCoA). CoA yang dimiliki oleh MN sebelum pindah.

jaringan yang baru.

Protocol ini juga mendefinisikan beberapa tipe pesan yang baru yaitu[13]:

1. Router Solicitation Proxy (RtSolPr) - (Dari MN ke PAR). Pesan ini dikirimkan oleh MN untuk meminta informasi handover dari PAR. 2. Proxy Router Advertisement (PrRtAdv) - (Dari PAR ke MN). Pesan

ini dikirimkan oleh PAR untuk menginformasikan neighbouring link kepada MN.

3. Fast Binding Update (FBU) - (Dari MN ke PAR). Dikirim oleh MN untuk melakukan BU dengan NCoA yang didapat dari pesan PrRtAdv.

4. Handover Initiate (HI) - (Dari PAR ke NAR). Dikirimkan oleh PAR ke NAR untuk menginisiasi handover.

5. Handover Acknowledgement (HAck) - (Dari NAR ke PAR). Dikirim oleh NAR untuk meng-acknowledge inisiasi handover yang telah dilakukan.

2.3.2. Handover pada FMIPv6

Proses perpindahan FMIPv6, MN yang memutuskan untuk berpindah link. MN akan mengirimkan pesan RtSolPr ke AR-nya yang sekarang dalam hal ini PAR, untuk mendapatkan informasi jaringan tetangganya. Untuk jaringan 802.11, pesan RtSolPr ini akan memuat list dari AP yang dapat dideteksi oleh MN. PAR kemudian akan me-reaply dengan pesan PrRtAdv yang berisi alamat

link layer dari setiap AP dan alamat prefix IPv6 yang dapat digunakan oleh MN untuk mengautokonfigurasi CoA-nya.

Pada saat MN menerima PrRtAdv, MN dapat memutuskan (misalnya berdasarkan informasi kekuatan sinyal dari 802.11) untuk mengasosiasikan dirinya ke AP yang mana. MNkemudian akan mengirimkan FBU ke PAR yang mengindikasikan AP mana yang akan diambil oleh MN untuk berasosiasi dan juga ke NAR yang mana MN akan terkoneksi. Pesan HI dan HAck digunakan untuk memverifikasi data konfigurasi IPv6 yang benar. Ketika menerima HAck, PAR kemudian membangun tunnel antara PCoA dengan NCoA dan akan men-forward setiap packet yang terhubung dari PAR ke NAR. NARdapat mem-buffer packet ini sampai MNtiba pada link barunya dan kemudian baru mengirimkannya ke MN. MN mengumumkan keberadaannya pada link yang baru dengan mengirimkan pesan FNA ke NAR. Dengan cara ini, setiap packet yang biasanya hilang ketika terjadi perpindahan akan di-buffer oleh NAR dan akan dikirimkan ke MN ketika MNsudah terhubung ke link barunya. Selain itu, komunikasi antara CN dapat terus dilakukan melalui tunnel antara PAR dengan NAR. Hal ini mampu mengurangi efek delay dan packet loss yang biasanya terjadi ketika melakukan prosedur BU pada MIPv6biasa. Efek delay dan packet loss pada trafik realtime akan tetap ada, akan tetapi mampu dikurangi pada saat terjadi perpindahan yang sebenarnya, misal ketika terputus dari PAR dan terhubung ke NAR [12].

CN HA

R

PAR NAR

MN

Move

Gambar 2.8: Referensi skenario untuk handover

Dalam prakteknya terdapat beberapa jenis handover yang diterapkan dalam aplikasi Mobile IPv6, di antaranya :

1. Predictive Handover

Jenis handover ini mengasumsikan bahwa MN hanya berpindah ke jaringan yang baru ketika FBU telah dikirimkan ke PAR. Dengan FMIPv6 maka MN dapat melakukan handover dari PAR ke suatu NAR sebelum MN terputus dari PAR (buffering support). Jadi NAR akan menampung data-data yang dikirimkan oleh PAR yang kemudian diteruskan ke MN ketika MN sudah terhubung ke access point yang baru. Handover ini meminimalisir packet loss ketika

terjadi perpindahan jaringan. 2. Reactive Handover

Jenis handover ini telah mengasumsikan bahwa MN hanya berpindah ke jaringan yang baru ketika FBU telah dikirimkan ke PAR. Namun, situasinya dapat meningkat ketika MN berpindah ke jaringan baru sebelum MN memiliki kesempatan untuk mengirim FBU ke PAR. Pada kasus ini, MN akan mengirimkan FBU yang telah dienkapsulasi didalam FNA yang dikirimkan ke NAR. NAR kemudian akan meneruskan FBU ke PAR kemudian mengijinkan PAR membuat binding antara PCoA ke NCoA dan meneruskan setiap packet yang ditujukan untuk PCoA ke NCoA. Tentu saja waktu jeda antara perpindahan MN dan penerimaan FBU oleh PAR berarti ada potensi untuk terjadi packet loss selama reactive handover terjadi.

Dokumen terkait