• Tidak ada hasil yang ditemukan

-(g) akhir badan bobot c. Konversi ransum

Konversi ransum dihitung berdasarkan jumlah ransum yang di konsumsi tiap hari (gram) dibagi dengan pertambahan berat badan (gram) pada tiap hari yang sama (Rasyaf 1994).

Konversi ransum = (g) Badan Bobot n Pertambaha (g) dikonsumsi yang Ransum

d. Feed cost per gain

Feed cost per gain adalah besarnya biaya ransum yang dikonsumsi ternak untuk menghasilkan 1 kg gain (pertambahan bobot badan) dan dihitung dengan cara mengalikan nilai konversi ransum dengan harga ransum (Rp/kg).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

E. Cara Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis variansi berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diukur. Model matematika yang digunakan adalah sebagai beriukut:

Keterangan:

Yij : Nilai pengamatan pada satuan perlakuan ke-i ulangan ke-j µ : Nilai tengah

αi : Pengaruh suplementasi TBM ke-i

ij : Kesalahan (galat) percobaan pada perlakuan ke-i ulangan ke-j Apabila diperoleh hasil berpengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan's Multiple Range Test) untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan (Yitnosumarto, 1993).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KonsumsiRansum

Rerata konsumsi ransum ayam broiler jantan hasil penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 8.

Tabel 8. Rerata konsumsi ransum ayam broiler jantan selama penelitian (gram/ekor/hari)

Perlakuan Ulangan Rerata

1 2 3 4 5

P0 109,45 111,72 112,16 110,54 108,86 110,55 P1 112,07 110,95 112,02 111,45 108,00 110,90 P2 110,74 109,66 111,82 112,96 110,68 111,17 P3 110,00 110,62 111,60 113,57 110,88 111,33

Rerata konsumsi ayam broiler jantan dari keempat macam perlakuan berkisar antara 110,55 sampai 111,33 gram/ekor/hari. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa konsumsi ransum tidak dipengaruhi adanya perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tepung buah mengkudu sampai taraf 3 % tidak memengaruhi konsumsi ransum.

Hasil penelitian Hidayati (2006) dan Kusumawardani (2008), menunjukkan bahwa pengunaan tepung buah mengkudu taraf 2 % dan 4 % pada ayam ras tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum. Akan tetapi, hal tersebut berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Rahayu (2004), menunjukkan bahwa penambahan tepung buah mengkudu hingga 2 % dalam pakan ayam petelur Strain Lohmann umur 72 minggu menunjukkan hasil yang berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum. Adanya perbedaan ini disebabkan karena Strain ayam, umur ayam, pakan basal, dan tempat penelitian yang digunakan berbeda.

Konsumsi ransum tidak dipengaruhi oleh penggunaan tepung buah mengkudu dalam ransum, hal ini menunjukkan tepung buah mengkudu cukup palatabel. Menurut Rasyaf (1991), palatabilitas sangat menentukan dalam konsumsi ransum. Ditambahkan oleh Parakkasi (1999), bahwa tinggi rendahnya konsumsi ransum dipengaruhi oleh palatabilitas. Palatabilitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

tergantung pada bau, rasa dan tekstur ransum. Palatabilitas ransum berhubungan dengan segi kepuasan terhadap suatu ransum dan banyaknya ransum yang dikonsumsi oleh ternak (Sulistriyanti, 2000 cit. Barroroh, 2006).

Ahmad dan Elfawati (2008), menyatakan bahwa buah mengkudu mengandung senyawa morindin dan antrakuinon, ditambahkan oleh Kusumawardani (2008), senyawa proxeronine dan proxeronase berfungsi untuk mempercepat serapan nutrien ke dalam sistem pencernaan dengan semakin cepat nutrien diserap oleh tubuh, maka lambung akan semakin cepat kosong sehinngga nafsu makan pada ayam broiler akan meningkat. Hal diatas belum terlihat pada hasil penelitian ini. Diduga senyawa yang terkandung didalam buah mengkudu sampai taraf 3 % belum mampu meningkatkan nafsu makan ayam broiler jantan.

B. Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH)

Rerata pertambahan bobot badan harian ayam broiler jantan pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 9.

Tabel 9. Rerata pertambahan bobot badan harian ayam broiler jantan selama penelitian (gram/ekor/hari)

Perlakuan Ulangan Rerata

1 2 3 4 5

P0 48,26 47,11 49,44 48,66 49,09 48,51 P1 51,91 47,12 48,17 49,65 51,27 49,62 P2 52,25 53,39 47,72 49,62 49,18 50,43 P3 50,00 51,05 51,49 50,74 50,97 50,85

Rerata pertambahan bobot badan harian ayam broiler jantan dari keempat macam perlakuan berkisar antara 48,51 sampai 50,85 gram/ekor/hari. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa pertambahan bobot badan harian tidak dipengaruhi adanya perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tepung buah mengkudu sampai taraf 3 % dalam ransum tidak memberikan pengaruh terhadap pertambahan bobot badan harian.

Hasil penelitian terhadap PBBH mendekati hasil penelitian yang dilakukan Hidayati (2006) sebesar 49,70 gram/ekor/hari. Penggunaan tepung buah mengkudu dalam ransum hingga taraf 3 % persen tidak berpengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

terhadap pertambahan berat badan disebabkan karena konsumsi ransum yang berbeda tidak nyata dan kandungan nutrien susunan pakan yang relatif sama. Menurut Soeparno (1994) cit. Andriyani (2006), jenis komposisi kimia dan konsumsi ransum mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan. Konsumsi ransum yang relatif sama pada tiap perlakuan akan menyebabkan kandungan energi dan protein yang masuk ke dalam tubuh ayam broiler jantan relatif sama sehingga pertumbuhan yang dihasilkan pada tiap perlakuan juga relatif sama. Siregar (1994) menambahkan, kenaikan bobot badan tergantung pada sejumlah nutrien yang dikonsumsi ternak. Semakin tinggi kemampuan mengonsumsi pakan, bobot badan ternak yang dipelihara juga akan meningkat. Kartadisastra (1997) menambahkan, bobot tubuh ternak berbanding lurus dengan tingkat konsumsinya. Makin tinggi tingkat konsumsinya, akan semakin tinggi bobot tubuhnya.

C. Konversi Ransum

Rerata konversi ransum ayam broiler jantan hasil penelitian ditunjukkan pada Tabel 10.

Tabel 10. Rerata konversi ransum ayam broiler jantan selama penelitian

Perlakuan Ulangan Rerata

1 2 3 4 5

P0 2,26 2,37 2,26 2,27 2,21 2,27

P1 2,15 2,35 2,32 2,24 2,10 2,23

P2 2,11 2,05 2,34 2,27 2,25 2,20

P3 2,19 2,16 2,16 2,23 2,17 2,18

Rerata konversi ransum ayam broiler jantan dari keempat macam perlakuan berkisar antara 2,18 sampai 2,27. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa konversi ransum tidak dipengaruhi adanya perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tepung buah mengkudu sampai taraf 3 % tidak memengaruhi konversi ransum ayam broiler jantan.

Berdasarkan Tabel 10, hasil berbeda tidak nyata pada konversi ransum dipengaruhi oleh pertambahan bobot badan dan konsumsi ransum yang juga berbeda tidak nyata pada setiap perlakuan. Hal ini dikarenakan konversi ransum diperoleh dari hasil bagi antara jumlah ransum yang dikonsumsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dibagi dengan pertambahan bobot badan selama pemeliharaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad dan Elfawati (2008), bahwa konversi ransum diartikan sebagai angka banding dari jumlah ransum yang dikonsumsi dibagi dengan berat badan yang diperoleh. Ditambahkan Rahayu dan Hidayati (2004), bahwa konversi ransum digunakan sebagai pegangan berproduksi karena melibatkan bobot badan dan konsumsi ransum. Semakin baik kualitas ransum yang dikonsumsi ternak, akan menghasilkan pertambahan berat badan lebih tinggi dan lebih efisien penggunaan ransum (Kuswandi et al., 1992; Juarini et al., 1995 cit. Andriyani, 2006). Oleh karena itu besar kecilnya tingkat konversi ransum dipengaruhi oleh besarnya konsumsi ransum dan pertambahan berat badan ayam broiler jantan. Dalam penelitian ini konsumsi ransum dan pertambahan bobot badan berbeda tidak nyata, maka konversi ransumnya juga berbeda tidak nyata.

D. Feed Cost per Gain

Rerata feed cost per gain ayam broiler jantan hasil penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 11 :

Tabel 11. Rerata feed cost per gain ayam broiler jantan selama penelitian (Rp/kg)

Perlakuan Ulangan Rerata

1 2 3 4 5

P0 10653,41 11550,46 10768,45 10749,06 10672,94 10878,86 P1 11284,30 12123,35 12037,53 11264,02 10766,83 11495,20 P2 11432,76 10979,00 12738,31 12554,57 12249,69 11990,87 P3 13150,09 12614,93 12306,14 12962,83 12750,70 12756,94

Rerata feed cost per gain dari keempat macam perlakuan berkisar antara Rp. 10878,86/kg sampai Rp. 12756,94/kg. Berdasarkan Tabel 11. ransum perlakuan dengan suplementasi tepung buah mengkudu sampai taraf 3 % memberikan feed cost per gain lebih tinggi dibandingkan pakan kontrol.

Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa ayam broiler jantan yang mendapatkan pakan perlakuan P3 nilai feed cost per gain adalah yang paling tinggi dan pakan perlakuan P0 nilai feed cost per gain paling rendah. Pakan perlakuan P0, P1, P2 dan P3 nilai feed cost per gain mempunyai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

kecenderungan semakin tinggi. Hal ini berarti bahwa pemberian tepung buah mengkudu dalam ransum belum dapat menurunkan biaya ransum dalam menghasilkan per kilogram bobot badan yang sama.

Meningkatnya feed cost per gain dengan meningkatnya penggunaan tepung buah mengkudu disebabkan oleh tingginya harga buah mengkudu. Pembuatan 1 kg tepung buah mengkudu membutuhkan sekitar 8-9 kg buah mengkudu segar dengan harga Rp. 4000/kg, sehingga harga tepung buah mengkudu per kg adalah Rp. 34.000/kg. Hal ini dikarenakan harga tepung buah mengkudu lebih mahal bila dibandingkan dengan harga bahan-bahan ransum yang digunakan pakan ayam broiler jantan. Sehingga penggunaan ransum tanpa campuran tepung buah mengkudu akan lebih murah bila dibandingkan pakan yang menggunakan tepung buah mengkudu.

Feed cost per gain dihitung berdasarkan besarnya biaya ransum yang diperlukan untuk menghasilkan satu satuan pertambahan bobot badan dan dihitung dengan mengalikan nilai konversi ransum dengan harga ransum (Nugroho, 2010). Feed cost per gain dinilai baik apabila angka yang diperoleh serendah mungkin yang berarti dari segi ekonomi penggunaan ransum efisien. Dalam penelitian ini feed cost per gain ransum perlakuan P0 lebih efisien daripada ransum perlakuan P1, P2, P3.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

V. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan tepung buah mengkudu sampai taraf 3% dalam ransum tidak mempengaruhi performan ayam broiler jantan tetapi meningkatkan biaya ransum.

Dokumen terkait